cover
Contact Name
Muhazir
Contact Email
muhazir@iainlangsa.ac.id
Phone
+6281234282053
Journal Mail Official
muhazir@iainlangsa.ac.id
Editorial Address
Jl. Meurandeh Kecamatan Baro Langsa Lama Kota Langsa Provinsi Aceh
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Al-Qadha: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
ISSN : 23561637     EISSN : 25810103     DOI : 10.32505/10.32505/qadha.
Core Subject : Religion, Social,
Al-Qadha Journal focuses on the study of Law which is an article of research results and academic thought, this journal is a communication medium for academics, experts, and researchers who care about studying Islamic law and law. The scope of writing is determined in the al-Qadha journal; Jurisprudence of Islamic Family Law and Civil Law issues of legal dispute resolution
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 115 Documents
TINDAK PIDANA PERLINDUNGAN ANAK Amrunsyah Amrunsyah
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 1 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i1.177

Abstract

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 merupakan hukum acara khusus yang diberlakukan terhadap anak yang bermasalah dengan hukum pidana, yang sebelumnya masih mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Namun sekarang telah telah tertuang di dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak yang berbunyi “Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin danmelindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuhberkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkatdan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
HAK ASUS ANAK : SUATU ANALISA TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH SYAR’IYAH LANGSA TENTANG PENGALIHAN HAK ASUH ANAK Fakhrurrazi dan Noufa Istianah
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 1 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i1.178

Abstract

Dalam pembahasan ini peneliti memfokuskan kepada pemeliharaan anak akibatkeadaan suami istri dalam suatu keluarga yang terjadi perselisihan danpertengkaran yang sangat memuncak, dan tidak dapat didamaikan lagi, yangberakhir dengan perceraian. Akibat perceraian, terjadilah perselisihan mengenaipemeliharaan anak. Suami menghendaki hak asuh diberikan kepadanya, demikianpula sang mantan istri nya. Meskipun dalam agama menetapkan bahwa wanitalahyang paling berhak untuk mengasuh anak yang belum mumayyiz, tetapi di dalamkeadaan ibunya belum menikah lagi.
MAQĀṢID AL-SYARĪ’AH SEBAGAI METODE IJTIHAD KONTEMPORER Safriadi Safriadi
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 2 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i2.309

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang Maqāṣid al-Syarī’ah Sebagai Metode IjtihadKontemporer. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan(library research), dan pengumpulan data dilakukan dengan mengkaji buku dankitab tentang Maqāṣid al-Syarī’ah, ushul fiqh, dan kaidah tentang maṣlaḥaḥsebagai bahan primer, dan buku-buku yang lainnya yang berhubungan denganpembahasan penelitian ini sebagai bahan sekunder, sehingga pola ini berbentukkualitatif. Di samping itu, analisa yang penulis gunakan adalah analisis deskriptif.Dari hasil penelitian ini ditemukan kesimpulan bahwa Maqāṣid al-Syarī’ah adalahrahasia dan hikmah yang menjadi tujuan dibalik penerapan setiap hukum-hukum.Subtansinya adalah mewujudkan kemaslahatan bagi manusia baik di duniamaupun di akhirat kelak. Cara mengetahui Maqāṣid al-Syarī’ah adalah denganmengkombinasikan pendekatan zhahir lafaz dan penalaran, ke dalam suatu bentukyang tidak merusak pengertian zhahir lafaz, maupun maksud esensialpengertiannya berdasarkan orientasi kemaslahatan. Maṣlaḥaḥ dapat dilihat dariberbagai sudut pandang sehingga melahirkan pembagian yang beragam. Tuntutanberdimensi adat dapat terjangkau hikmahnya, sedangkan yang berdimensi ibadatadalah semata-mata ta’abbud. Maqāṣid al-Syarī’ah mutlak diperlukan dalamijtihad kontemporer demi terciptanya fiqh yang humanis, elastis, dan egaliter.Dengan karakter Maqāṣid al-Syarī’ah yang elastis, lintas ruang dan waktudiharapkan mampu berdialektika dengan problematika yang terus bermunculan.
PERUMUSAN GARIS TANGGAL KAMARIAH INTERNASIONAL BERDASARKAN KONJUNGSI Nur Anshari
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 2 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i2.310

Abstract

Inside knowledge more develop is following with demand periode is more develop too, Islamic Internasional Calendar become is theinevitability of concentrate Islamic date in world. Of course theproblem about that will be there in a row what is the concept in use,lunar date, matla’, visible or no to hilal, conjunction be valid.Necessary discourse is too long and comprehensive inside discussformulation Internasional Islamic Calendar. That matter was neededmany people dan necessary members of religious community not toavoided with develop knowledge. We hope in this paper will bringrepresentation what the concept Internasional Islamic Calendar indiscuss in agreement reached in the world
TEORI AL-ISTISHLAH DALAM PENERAPAN HUKUM ISLAM Mursyidin Ar-Rahmaniy
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 2 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i2.311

Abstract

Konsep Al Istislah ditetapkan menjadi hukum fiqh yang sama denganMashalih al Mursalah. Al Mashlahat al Mursalah adalah mashlahatyang dapat menarik manfaat dan menolak kemudharatan. Mashlahatyang didatangkan oleh syari`at Islam adalah untuk merealisasikanmashlahat dalam bentuk yang secara umum, memberikan hukumsyara` kepada suatu kasus yang tidak terdapat dalam Nash dan Ijma`atas dasar memelihara yang terlepas yaitu kemeslahatan yang tidakditegaskan oleh syara` dan tidak pula di tolak. Walaupun Nash alSyar`iyat mendatangkan hukum untuk merealisir kemeslahatan.Ruang lingkup Mashalih almurslah adalah setiap kemashlahatan yangmasuk kedalam Maqashid al Syar`i (tujuan pembuatan syara`) yangsecara garis besarnya ada lima masalah pokok kemeslahatan dalantujuan al syari`at (Maqashid al Tasyri`). Kelima ini adalah : maqashidli al Dini (tujuan untuk menjaga agam), maqashid li al Nafsi (tujuanuntuk menjadan jiwa), maqashid li al Aqli (tujuan untuk menjagaakal), maqashid li al Nasabi (tujuan untuk menjaga keturunan),maqashid li al Mali (tujuan untuk menjaga harta). Hukum Fiqh yangditetapkan oleh Metode al Istislah adalah mendatangkan kemaslahatandan menjauhkan kemafsadatan. Walauun para ahli dan para ImamMujtahid (imam mazhab) memandang al Istislah (bahkan termasuk alIstihsan), memiliki pandangan yang berbeda. Namnu merekamasingmasing memiliki sikap yang jelas dalam melihat istilah ini,baik bersifat positif maupun negatif.
AL-WADH` DAN CIRI TEKSTUALNYA DALAM ALQURAN Ahmad Sholihin Siregar
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 2 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i2.312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membangun ciri tekstual al-wadh` dan menjaring ciri-cirinya dalam ayat-ayat hukum. Penelitian ini merupakan penelitian hukum dogmatis yang berangkat dari premispremishukum yang telah ada. Objek penelitian ini adalah sekumpulan ayat-ayat hukum yang diseleksi oleh penulis sendiri melalui penelitian yang lain. Ayat-ayat hukum tersebut didekati melalui pendekatan objektif dengan menggunakan ilmu nahw. Penelitian ini menunjukkan bahwa al-wadh` dicirikan oleh beberapa hal, yakni Lam ta`lil, bi, kalimat penjelasn (khabar, khabar inna, khabar kana, hal, na`t), syarat-jawab syarat, dan maf`ul bih.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEREMPUAN MELAHIRKAN PADA DOKTER KANDUNGAN LAKI-LAKI Zulhamdi Zulhamdi
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 2 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i2.314

Abstract

In the examination of the patient, the doctor would see the nakedness of the patient to be examined and not only see the nakedness of the patientbut also touch and feel him. Whereas in Islam that same-sex genitaliathere are limits that should be seen and touched, especially the oppositesex. This study aims to determine the views of Islamic law againstpregnant women who had treatment and gave birth to the maleobstetrician. Which at the fact that pregnant women patients either anultrasound or bore little handled by a male doctor. and even most of thepregnant women are more dominant treatment in gynecologist mencompared with a specialist female, This happens mainly because theprofession obstetrician is dominated by men and also because manymothers assume that specialists content of more competent men(because physically stronger males), clever and more objective. It iscertain pregnant women who had treatment and gave birth to the maleobstetrician will reveal his private parts, genitalia fact is something thatwe must cover both men and women in order to maintain the honor inthe eyes of the beholder. So close the genitals was advocated by thereligious exception in certain circumstances and conditions whichallowed open genitalia.
ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG Safrizal Safrizal
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 4 No 2 (2017): Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v4i2.315

Abstract

Membayar zakat fitrah dalam bentuk uang merupakan permasalahan baru yang tidak dijelaskan hukumnya secara langsung dalam Al-quransehingga para ulama mencoba menemukan hukumnya melalui ijtihad,dari hasil ijtihad para ulama ditemukan perbedaan-perbedaan dalammenetapkan hukumnya, ada yang mengatakan hukum bayar zakatfitrah dalam bentuk uang boleh, ada yang mengatakan tidak boleh.Pada hakikatnya perbedaan, para ulama khususnya MUI-SU dan MPUAceh merupakan hal yang wajar, dan perbedaan tersebut tidak bisadisatukan. Tujuan dilakuakan penelitian ini adalah untuk mengetahuipenetapan hukum dan metode istimbath MUI Sumatera Utara danMPU Aceh tentang hukum bayar zakat fitrah dalam bentuk uang.
EPISTIMOLOGI AS-SUNNAH DALAM KAJIAN FILSAFAT HUKUM ISLAM Muhazir Muhazir
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 5 No 1 (2018): Al-QADHA: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v5i1.909

Abstract

The Sunnah experienced a very rapid development in the course of the study of the Sunnah, many studies of the Sunnah which discussed it with various approaches, say golzhiher analyzing the As-Sunnah from the context of the sanad with a historical approach, studies of the Sunnah were studied by many people orentalis in various disciplines of science, they try to put forward new theories in order to examine and criticize the Sunnah of the Prophet which was caused by experiencing the purity of the text because there was interference after the Prophet died. Many criticisms occur and result in Muslim scholars who after completing and completing their education try to study with hermeneutical approaches.
STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN NO. 1751/P/1989 TENTANG PERKAWINAN MELALUI TELEPON Muhajir Muhajir
Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan Vol 5 No 1 (2018): Al-QADHA: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan
Publisher : Hukum Keluarga Islam IAIN LANGSA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qadha.v5i1.956

Abstract

The legal basis of marriage law in Indonesia Constitution No. 1 of 1974 concerning Marriage and Compilation of Islamic law which is a reduction of Islamic rules regarding marriage, divorce, representation and inheritance originating from classical Islamic jurisprudence literature from various schools which are summarized and adapted to the needs of the people of Indonesia. The two legal bases regarding the marriage are expected to be a legal basis for the Indonesian people who will carry out the marriage. But in the practice of implementing marriage in the community, many new things appear that are ijtihad because there are no rules specifically set out to regulate such matters such as marriage through telephone.

Page 5 of 12 | Total Record : 115