cover
Contact Name
Dr. Irfan Yuhadi, M.S.I
Contact Email
irfan.yuhadi@gmail.com
Phone
+62331-326831
Journal Mail Official
almajalis.ejournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. M.H. Thamrin Gang Kepodang No. 5 Jember - Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah
ISSN : 23392630     EISSN : 24778001     DOI : https://doi.org/10.37397/almajalis.v7i2
Al Majaalis adalah Jurnal Dirasat Islamiyah diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii Jember. Al Majaalis awalnya dipublikasikan dalam bentuk cetak, fokus pada ilmu fiqih, hadis, aqidah dan Al Quran. Jurnal dapat dikutip, digunakan untuk kepentingan yang baik dan ilmiah.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH" : 6 Documents clear
STUDI KOMPARASI ANTARA BAB AL-MIYAH DI KITAB AL-MUHARRAR FI AHADITS AL-AHKAM DENGAN BAB AL-MIYAH DI KITAB BULUGHUL MARAM MIN ADILLAH AL-AHKAM Nur Kholis bin Kurdian
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v3i2.39

Abstract

Ibnu abdil hadi dan Ibnu hajar adalah ulama yang hidup pada satu Abad yang sama, yaitu abad kedelapan, kedua-duanya sama-sama memiliki karya dalam hadits ahkam. menjadi sesuatu yang menarik jika dua kitab tersebut diperbandingkan. Pada penelitian ini penulis memulai studi komparasi dari bab pertama, bab al-miya>h di kitab al-muh}arrar dengan bab pertama pula, bab al-miya>h di kitab bulu>gh al-mara>m. Untuk mengetahui bagaimanakah metode Ibnu abdil hadi dan Ibnu hajar dalam menyebutkan hadits-hadits pada bab al-miya>h? dan dari dua bab al-miya>h tersebut manakah yang paling unggul?. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan istiqra' dari hadits-hadits yang mereka sebutkan dalam bab al-miya>h dari kedua kitab, al-muh}arrar dan bulu>gh al-mara>m. Dari perbandingan tersebut tentunya meskipun ada persamaan, namun masing-masing juga memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung dari sisi mana seseorang melihatnya, dan tergantung pula kepada kebutuhan seseorang. Jika seseorang ingin mempelajari atau menghafal hadits ahkam beserta perkataan ulama 'ilal terkait dengan derajat hadits, jalur periwayatan yang berbeda, dan fawaid isna>diyah lainnya maka kitab al-muh}arrar memiliki kelebihan dalam bidang tersebut. Adapun jika seseorang ingin mempelajari atau menghafal hadits ahkam secara ringkas dan to the point serta memiliki perhatian lebih terhadap matan hadits maka kitab bulu>gh al-mara>m memiliki kelebihan di bidang tersebut. Walla>hu a'lam.
KONSEP JIHAD DALAM KUTUB AT-TIS’AH (STUDI MAUDU’I) Rohmansyah
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v3i2.40

Abstract

Based on the results of the study, there are about 146 hadith; between 54 jihâd concept and 92 suport jihâd hadith that have been collected from Kutub at-Tis’ah that result in the concept of jihâd, which is the definition of the jihâd, the kinds of the jihâd, the procedure of the jihâd, and the philosophy of the jihâd. The jihâd means mobilizing all of the capabilities in terms of spirits and materials and avoiding blamable conducts in order to be close to Allah SWT. Additionally, the jihâd also means learning religious knowledge and teaching others the knowledge. The kinds of the jihâd include the jihâd against polytheists (musyrik), the jihâd against desires, and the jihâd against tyrant. The procedure of the jihâd includes good intention (niat), parental permission, organized collectively, and under the command of a leader. The philosophy of the jihâd is to spread Islamic knowledge, to deny hostility and evil, to protect and to defend self and possessions, to express truth and justice, to socialize good and noble conduct and to materialize Islamic values in social, national and state lives.
PENGARUH PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH TERHADAP PEMIKIRAN IBNU ABDULWAHHAB TENTANG SYIRIK (STUDI KOMPARASI) Bisri Tujang
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v3i2.41

Abstract

Di antara polemik pemikiran pada tubuh umat Islam adalah persoalan tauhid ibadah yang diserukan oleh seorang ulama dan penasehat pertama negara Arab Saudi, beliau adalah Muhammad bin Abdulwahha>b(selanjutnya Ibnu Abdulwahha>b). Pemikiran-pemikiran beliau diasumsikan oleh kebanyakan umat Islam telah “meresahkan” ideologi mereka yang telah bertahun-tahun dijalani. Pasalnya tipologi pemikiran beliau secara keseluruhan adalah baru, diadopsi dari Syekhul Islam Ibnu Taimiyah. Bertitik tolak dari motivasi-motivasi ini, penulis akan meneliti dua persoalan mendasar; pertama, seberapa besar dominasi pemikiran Ibnu Taimiyah terhadap pemikiran Ibnu Abdulwahab tentang syirik? Kedua, apakah interpretasi syirik yang diyakini dan dijalani Ibnu Abdulwahab tersebut murni adopsi pemikiran Ibnu Taimiyah ataukah ada pendahulunya? Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode komparasi, mengomparasikan pemikiran Ibnu Taimiyah pada persoalan syirik dengan pemikiran Ibnu Abdulwahab. Kemudian mengkorelasikan dengan pemikiran-pemikiran ulama pendahulu mereka terkait persoalan-persoalan tersebut untuk menguji porsi pemikiran Ibnu Abdulwahab yang diasumsikan diwarnai oleh pemikiran Ibnu Taimiyah. Setelah ditelaah, penulis sampai kepada sebuah fakta bahwa sangat sedikit dominasi pemikiran Ibnu Taimiyah terhadap pemikiran Ibnu Abdulwahha>b tentang masalah ini. Bahkan bisa dipastikan bahwa Ibnu Abdullwahha>b tidak menjadikan induk pemikirannya kepada Ibnu Taimiyah. Oleh karena itu, interpretasi syirik yang diyakini dan dijalani Ibnu Abdulwahab tersebut bukan adopsi pemikiran imam Ibnu Taimiyah, sebab telah ada pendahulunya.
BUDAYA DALAM TINJAUAN AQIDAH ISLAMIYAH Ali Musri Semjan Putra
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v3i2.42

Abstract

Penelitian ini membahas tentang budaya dalam perspektif Aqidah Islamiyah. Maka dalam penelitian ini akan menguapas berbagai hal tentang keterkaitan budaya dengan agama; mulai dari definisi budaya, perbedaan antara budaya dengan agma, pandangan Islam terhadap budaya, islamisasi budaya dan penejelasan tentang kenapa Jazirah Arab dipilih sebagai tempat diutusnya nabi yang terakhir.Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang memusatkan perhatian pada penejalasan dalil-dalil dari Al Quran dan As Sunnah serta pendapat para ulama kaum muslimin dari masa ke masa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis, dengan menganalisa teks-teks Al Quran dan As Sunnah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya adalah hasil karya akal dan pengalaman manusia yang punya banyak sisi kelemahan, kebenarannya relativ. Islam sangat mengakomodir budaya lokal selama tidak bertentang dengan pokok-pokok ajaran Islam.Budaya atau tradisi dapat dijadikan sebagai salah satu data dalam pertibangan hukum Islam. Akan tetapi dalam menggunakan budaya atau tradisi sebagai salah satu sumber data memiliki syarat da ketentuan menurut pandangan para ulama klasik maupun kotemprer. Islam bukan budaya Arab, akan tetapi Islam adalah agama Allah yang sempurna, diturunkan untuk semua suku bangsa dan berlaku untuk sepanjang masa serta cocok pada setiap tempat.
KONSEP KAYA DAN MISKIN; STUDI ANALISA ATAS STATUS SOSIAL NABI MUHAMMAD Muhammad Arifin Badri
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v3i2.43

Abstract

Sebagian masyarakat beranggapan bahwa Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallamhidup di bawah garis kemiskinan. Adanya pemahaman ini merangsang munculnya berbagai sikap yang menyimpang, jauh dari syari’at Islam. Karena terobsesi dari kesalahan di atas, sebagian masyarakat bermalas-malasan dalam bekerja, dengan dalih meneladani Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam yang hidup dalam kemiskinan. Sebagaimana kesalah pahaman ini telah mendorong sebagian orang untuk membuat opini bahwa agama Islam merestui kemiskinan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa menjadi orang miskin lebih utama dibanding menjadi orang yang kaya raya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fakta yang sebenarnya tentang kedudukan positif kaya dan miskin bagi orang Islam. Penelitian ini mengungkap status sosial Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam, guna meluruskan pemahaman menyimpang yang beredar di masyarakat.Kajian ini adalah kajian kuantitatif yang akan memusatkan pada data-data hadis dan perjalanan hidup Nabi Muhammad terkait status social beliau, untuk kemudian dianalisa pada sisi regulasi perekonomian beliau dari permulaan hingga akhir kehidupannya bersama istri-istri beliau dan para sahabatnya.Berbagai data dari Al Qur’an, al hadi>ts dan juga sejarah kehidupan Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam membuktikan bahwa beliau adalah seorang yang kaya raya. Namun demikian beliau memilih gaya hidup sederhana, bukan karena pelit namun karena beliau lebih memilih untuk membelanjakan harta kekayaannya pada berbagai hal yang lebih penting dan membawa manfaat lebih besar.
أثر المنهج الفاسد في حدوث البدعة في نظر علماء الشافعية Muhammad Nur Ihsan
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/almajaalis.v3i2.45

Abstract

البدعة: كل ما أحدث في الدين مما يخالف الكتاب والسنة والإجماع وما كان عليه سلف الأمةوقواعد الشريعة سواء كان في الاعتقادات أو العبادات". وقد وردت النصوص الكثيرة من الكتاب والسنةفي النهي عن الابتداع والتحذير منه، ومع ذلك قد وقعت البدعة في الأمة وانتشرت بين الناس سواء كان فيالعقيدة أو العبادة، وما أحدثت تلك البدع صدفة دون سبب، بل هناك أسباب كثيرة أدت إلى ظهور البدعوانتشارها، ومن أخطرها وأعظمها فساد في المنهج ، كما ذكر ذلك علماء الشافعية وغيرهم، ويراد بالمنجهنا هو الطريق الذي يُسلك في العلم والعمل والتلقي والاستدلال، ا كيف أثرًإذ المنج الفاسد والمصادرالباطلة في حدوث البدع وانتشارها بين الناس؟ فهذا البحث المتواضع يتناول الجواب عن هذا السؤال وذلك من خلال أقوال علماء الشافعية. وقسمته إلى مقدمة تشتمل على خلفية البحث وتحديد المسألة ومنجالبحث، ثم موضوع البحث ويشتمل على تعريف البدعة لغة واصطلاحا، وأثر المنج الفاسد والمصادرالباطلة في حدوث البدع في نظر علماء الشافعية، ثم الخاتمة وفيها ذكر نتائج البحث.وهذا البحث يُ ع د من البحوث المكتبية التي تعتمد على المنج الكمي ) Kuantitatif ( الذي يقوم بجمعأقوال علماء الشافعية من بطون مؤلفاتهم المتعلقة بهذه المسألة، وأما ما يتعلق بعرض البيانان وتقريبالمعلومات للوصول إلى نتائج البحث فيستخدم المنج الوصفي ) Deskriptif ( والاستقرائي ) Dedukatif )وتحليل المحتوى ) Analisa isi .)ومن خلال دراسة أقوال هؤلاء العلماء واستقرائها وتحليلها يتبين أن المنج الفاسد يشمل جميعالطرق الباطلة والمصادر النابتة المخالفة للقرآن والسنة ومنج سلف الأمة في العلم والعمل والتلقيوالاستدلال، وأن ذلك له أثر بالغ في حدوث البدع والمحدثات، ويمكن تلخيص ذاك المنج الفاسد في النقاطالتالية: 1( تقديم العقل على النقل والاعتماد عليه في بناء الأحكام الشرعية، ويدخل في هذا الاعتماد علىالرأي المجرد والقياس الفاسد، 2( الاعتماد على الإلهام أو الكشف أو الرؤيا المنامية أو الحكايات ونحوها،3( والتمسك بالنصوص العامة دون النظر إلى بيان الرسول صلى الله عليه وسلم بفعله وتركه، 4( واتباعالهوى، 5( واتباع العوائد، 6( والتقليد والتعصب، 7( والغلو والتكلف في الدين، 8( ورد بدعة ببدعة أومقابلة باطل بباطل.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 10 No 2 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 10 No 1 (2022): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 9 No 2 (2022): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 9 No 1 (2021): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 8 No 2 (2021): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 8 No 1 (2020): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 2 (2020): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 2 (2020): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 1 (2019): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 7 No 1 (2019): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 2 (2019): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 2 (2019): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 1 (2018): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 6 No 1 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 2 (2017): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 2 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 1 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 4 No 1 (2016): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 1 (2015): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 3 No 1 (2015): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 2 (2015): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 2 (2015): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 1 (2014): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 2 No 1 (2014): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 2 (2014): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 2 (2014): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 1 (2013): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH Vol 1 No 1 (2013): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH More Issue