cover
Contact Name
Warseto Freddy Sihombing
Contact Email
asafremel@gmail.com
Phone
+62813-6174-2074
Journal Mail Official
asafremel@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga Malem VI/ Jalan Jamin Ginting Km 13 Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan 20141
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kerugma
ISSN : 27147592     EISSN : 27147592     DOI : -
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristien merupakan wadah publikasi hasil penelitian para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Tehologia Injili Indonesia, Medan, dan STT lain di seluruh nusantara. KERUGMA diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan, dengan Focus dan Scope penelitian pada bidang: 1. Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Pastoral 4. Pendidikan Agama Kristen
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019): April 2019" : 6 Documents clear
Manajemen Perguruan Tinggi Teologi Tiur Imeldawati
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.723 KB) | DOI: 10.2500/kerugma.v1i1.6

Abstract

Perguruan tinggi teologi merupakan bagian dari pendidikan yang dikelola di negeri Indonesia. Sebagai wadah yang turut ambil bagian dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, maka perguruan tinggi teologi juga perlu dikelola dengan sebaik mungkin. Pengelolaan yang dimaksud adalah dalam segala aspek yang kerap disebut manajemen perguruan tinggi. Hal ini penting mengingat tantangan yang besar bagi setiap institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu dan berhasil dalam persaingan yang ketat. Perguruan tinggi Kristen sudah semestinya membenahi diri agar tidak tercecer semakin jauh dalam persaingan yang ada.   Manajemen perguruan tinggi memiliki hubungan kuat dengan output yang dihasilkan. Stakeholder selalu mengharapkan yang terbaik dari institusi pendidikan, yakni mereka yang siap pakai di bidang masing-masing. Bukan hanya siap pakai secara skill atau keterampilan semata, namun sekaligus juga dalam integritas diri. Perguruan tinggi teologi memiliki tanggung jawab dalam mengelola semua aspek yang diperlukan untuk menghasilkan para lulusan yang berkualitas.
Konsepsi Peningkatan Peranan Kerukunan Umat Beragama Guna Menciptakan Solidaritas Nasional dalam Rangka Ketahanan Nasional Elim Simamora
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.439 KB) | DOI: 10.2500/kerugma.v1i1.1

Abstract

 Abstract: The church needs management in conducting services, therefore church management needs to be made by the church, because if church management does not exist, it is not well-made and not carried out well it will disrupt the service carried out and this is not according to God's will. Because God does not want chaos, but peace (I Cor. 14:33). The management of the church is as an effort and method in the use of human resources and objects in the church, in order to achieve the church's goals effectively and efficiently. Administrators in church management are pastors as leaders, and congregations are chosen as secretaries, treasurers, to assist pastors in running church management. Church management has functions in planning, organizing, implementing, and monitoring. In church management there are supporting factors, namely targeted church finances, provision of wages to church workers and complete work facilities. Church management also has inhibiting factors, namely increased conflict, and advanced technology. The development of church services is something that is done by the church in a ministry whose main purpose of the development of the ministry is for the glory of God's name. For this reason, the church in its management must pay attention to services in the church, such as Sunday school services, youth, men and women. In this regard, the purpose of writing this Scientific Journal is to prove the role of church management in the development of ministry in the Church.Abstrak: Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah Negara Agama, namun sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai landasan idiil, yang dipertegas dalam UUD NKRI 1945, Agama menempati posisi penting. Warga Negara Republik Indonesia diwajibkan memiliki salah satu agama yang disetujui undang-undang yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Kongucu. Menyadari pentingnya hidup beragama, maka Warga Negara Indonesia menjadikan agama sebagai dasar dalam berpikir dan bertindak. Untuk lebih menumbuhkan kesadaran beragama, pemerintah memfasilitasi dengan memberikan hari libur pada hari-hari besar keagamaan kepada semua agama dengan tujuan agar umat beragama dapat menjalankan serta mengamalkan nilai-nilai agamanya. Kedudukan agama yang penting dalam kehidupan menjadikan agama menjadi bagian yang sangat sensitif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini terbukti dengan berbagai konflik bernuansa agama yang kerap kali terjadi di masyarakat, baik secara internal maupun eksternal yang melemahkan solidaritas nasional dan berdampak pada ketahanan nasional. Konflik bernuansa agama dampaknya selalu berskala nasional, mengingat penganut setiap agama ada hampir di semua daerah di Indonesia. Keanekaragaman suku, ras, antar golongan dan pilihan politik tidak memiliki pengaruh sekuat agama. Karena itu, pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus melihat agama sebagai factor penting dalam berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya berkewajiban memelihara kerukunan umat beragama. Untuk mewujudkannya, maka sejak awal kemerdekaan peraturan dan perundang-undangan terkait dengan kegiatan keagamaan dan uapaya menciptakan suasana rukun antar umat beragama dibuat. Yang terkahir adalah peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama No. 9 dan No. 8 tentang Pedoman pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah. 
Kemerosotan Moral Pemuda Ditinjau dari Perspektif Alkitab dan Implikasinya pada Masa Kini Roma Sihombing
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.418 KB) | DOI: 10.2500/kerugma.v1i1.2

Abstract

Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian serius pada masa kini, baik dalam masyarakat yang telah maju maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Kerusakan moral seseorang dapat mengganggu ketenteraman yang lain dan jika dalam suatu lingkungan masyarakat terdapat banyak yang rusak moralnya maka goncanglah keadaan masyarakat itu. Kemerosotan moral pada masa kini sudah pada tingkat mengkhawatirkan dimana khususnya kalangan remaja dan pemuda yang menjurus pada tindakan kriminal. Keadaan ini perlu dipahami yang ditinjau dari perspektif Alkitab. Kemerosotan moral saat ini merupakan pengulangan dari keadaan rusak moral pada zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru hingga berkelanjutan sampai saat sekarang ini, yang mana dampak kemerosotan moral sangat terasa dan meningkat dari waktu ke waktu dari segi kuantitas dan kualitas. Implikasi yang dapat diperoleh pada masa kini bahwa kemerosotan moral di tengah masyarakat menjadi tantangan bagi orang beriman dan sekaligus bertanggungjawab atas krisis moral yang terjadi. Sikap yang tepat dalam usaha mencegah dan mengurangi krisis kemerosotan moral ialah agar setiap orang beriman konsisten dengan iman kepercayaannya karena kemerosotan moral terjadi akibat krisis kepercayaan kepada Tuhan Maha Kuasa.
Kesaksian Hidup Kristen: Suatu Studi Teologi Biblika 3 Yohanes Hulman Simanungkalit
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.265 KB) | DOI: 10.2500/kerugma.v1i1.3

Abstract

Kompleksitas keadaan zaman sekarang menuntut setiap orang Kristen memiliki karakter yang lebih unggul. Peran setiap orang percaya ditengah masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk menciptakan keadaan yang lebih baik. Tentu ini didasarkan pada fungsi yang sesuai dengan panggilan orang percaya itu sendiri dalam Kristus Yesus (1 Pet. 2:9), dan juga didasarkan pada tanggungjawabnya pada Amanat yang diberikan sang Guru Agung, Yesus Kristus (Mat. 28:19-20). Maka secara spesifik orang percaya harus tampil sebagai terang dan garam di dunia yang gelap dan tawar ini. Suatu proses iman yang harus terjadi dalam diri orang percaya adalah perubahan karakter, gaya hidup (lifestyle) yang semakin serupa dengan Kristus, integritas dan visi yang semakin tajam dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Tidak sedikit orang Kristen mengalami stagnasi bahkan kemunduran dalam kehidupan imannya, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal keadaan orang tersebut. Namun sebagai orang yang menyakini adanya panggilan Tuhan dalam hidupnya, setiap orang percaya harus mampu menunjukkan kesaksian imannya ditengah-tengah dunia ini. Sebab Tuhan menilai seseorang dari seberapa besar kesetiaan atau ketaatannya dalam panggilannya itu. Mampukah dia tampil sebagai orang yang melakukan kehendak Allah dalam kehidupan imannya? Itulah sebabnya penulis memilih tema ini sebagai pembahasan yang teologis, historis dan aplikatif sebagai perenungan bagi kita untuk memiliki kesaksian hidup Kristen demi kerajaan-Nya. 
Doa Paulus bagi Jemaat Efesus: Eksegesa Efesus 1:15-23 Dedi Bastanta Sembiring
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.402 KB) | DOI: 10.2500/kerugma.v1i1.4

Abstract

Artikel ini membahas tentang doa Paulus bagi jemaat yang berada di kota Efesus. Penting memahami bagaimana Paulus berdoa dan makna dari doa tersebut sehingga gereja perlu memberi perhatian untuk mengaplikasikannya kepada jemaat Tuhan saat ini. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah analisis teks terhadap nas Efesus 1:15-23, dengan kesimpulan bahwa doa-doa yang dipohonkan Paulus bertujuan agar jemaat Efesus memperoleh pengertian yang benar, dengan cara mata hati jemaat diterangi. Doa tersebut memiliki konsep teologia yang sangat dalam, di mana Kristus memiliki hubungan yang sangat dalam dengan gereja-Nya.
Posisi Israel dalam Pandangan Allah Berdasarkan Roma 9 – 11 Warseto Freddy Sihombing
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.496 KB) | DOI: 10.2500/kerugma.v1i1.5

Abstract

Beberapa pandangan negatif dari telah dilontarkan berkenaan dengan Israel. Penolakan Israel (orang Yahudi) terhadap Yesus menjadi salah satu penyebab penilaian negatif tersebut. Bagaimana mungkin ada jutaan bahkan milyaran orang sejak abad pertama sampai sekarang yang telah percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan, sementara Israel sendiri secara mayoritas masih menolak pengakuan tersebut. Apakah yang menjadi masalah utamanya dan bagaimanakah masa depan Israel yang masih menolak Yesus? Diperlukan sebuah pandangan yang benar untuk dapat memberikan penilaian yang benar terhadap Israel. Paulus sangat menaruh perhatian yang besar kepada Israel yang terlihat dari isi surat-suratnya. Setelah pelayanan Yesus selesai di bumi (setelah kenaikan-Nya ke surga) perhatian dunia tertuju kepada Israel. Peristiwa Pentakosta (Kis. 2) dan kesaksian para rasul pada awal gereja berdiri menimbulkan tanda tanya besar bagi setiap orang yang mendengarnya. Injil secara secara cepat menyebar ke seluruh kekaisaran Romawi. Dimanakah posisi Israel dalam pandangan Allah? Apakah Gereja telah menggantikan posisi Israel sebagai bangsa/orang pilihan Allah? Panjang lebar Paulus menjelaskan mengenai posisi Israel dalam pandangan Allah khususnya yang terdapat dalam Roma 9 – 11. Tujuan Paulus menjelaskan perihal keselamatan bangsa Israel secara panjang lebar dalam bagian ini adalah supaya orang percaya yang ada di Roma memliki pandangan yang benar terhadap Israel. Hal ini menjadi semakin penting karena iman Kristen berakar pada kepercayaan monotoisme Israel (Yahudi).

Page 1 of 1 | Total Record : 6