cover
Contact Name
Warseto Freddy Sihombing
Contact Email
asafremel@gmail.com
Phone
+62813-6174-2074
Journal Mail Official
asafremel@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga Malem VI/ Jalan Jamin Ginting Km 13 Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan 20141
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kerugma
ISSN : 27147592     EISSN : 27147592     DOI : -
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristien merupakan wadah publikasi hasil penelitian para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Tehologia Injili Indonesia, Medan, dan STT lain di seluruh nusantara. KERUGMA diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan, dengan Focus dan Scope penelitian pada bidang: 1. Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Pastoral 4. Pendidikan Agama Kristen
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021): April 2021" : 6 Documents clear
Pendampingan Orangtua Kristen Terhadap Psikologi (Stress) Anak di Masa Pandemi Lamtiur Pasaribu Lamtiur Pasaribu
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.34

Abstract

Abstract: Parents have a responsibility in their family, to maintain and protect family members from bad influences, to make a happy family, to keep the feelings of each family member full of love and mutual acceptance. This Covid-19 pandemic has brought a huge impact on all levels of society, even at the smallest level, family. There have been many changes. Families experience shocks include children. Children experience stress and boredom because of these new habits, the learning systems that go from online to offline and restricted social environments. What should parents do? Christian parents must continue to carry out their responsibilities well even more than before. Through this writing, parents can find out how to assist their children through this difficult situation.Keyword: accompaniment; chirstian parents; stress; pandemic Abstrak:Orangtua memiliki tanggungjawab dalam keluarganya yaitu mempertahankan dan melindungi anggota keluarga dari pengaruh yang buruk, membentuk keluarga bahagia, menjaga perasaan setiap anggota keluarga penuh dengan cinta dan saling menerima.  Pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat besar bagi semua lapisan masyarakat, bahkan pada lapisan terkecil yaitu keluarga. Perubahan banyak terjadi. Keluarga mengalami goncangan termasuk anak-anak. Anak-anak mengalami stres dan bosan karena kebiasaan-kebiasaan baru ini, sistem pembelajaran yang berubah dari online menjadi offline, lingkungan sosial yang dibatasi. Apa yang harus dilakukan oleh orangtua? Orangtua Kristen harus tetap melakukan tanggungjawabnya dengan baik bahkan lebih dari yang sebelumnya. Melalui tulisan ini orangtua mengetahui cara mendampingi anaknya  melewati situasi sulit ini. Kata Kunci: pendampingan; orangtua kristen; stress; pandemi
Pola Asuh Orangtua Kristen dan Dampaknya Terhadap Pembentukan Perilaku Anak di Lingkungan IV Kelurahan Sempakata Tiur Imeldawati; Melani Tampubolon
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.50

Abstract

Abstract: A child is one of the very important components if a country wants to increase people’s welfare. It is all about education and starts from early child education. A prosperous country must have superior people with good characters and integrity. Of course, this is what Indonesian country wish to achieve. The country has been struggling to reach the people’s welfare by educating young potential leaders. Now, the government are making efforts to build characters of the children through various levels of schooling, namely kindergarten, elementary and high schools.  It is, undoubtedly, very important to shape children’s good characters started from home or family since family is the very first and main education institution for children. They firstly learn from their parents at home, while parents are their first teacher. The way that parents nurture the children determine their characters. Some have good character, but some other do not. This depends much on how the parents nurture and educate their children. The Christian nuture is actually the highlight of the study. The aims of the study is to distinguish general nuture and Christian way of nurture. The last one evidently gives impact towards character building in family and society.Keywords: nurture, chritianity, parents, behaviour Abstrak:Anak merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan dalam memajukan kesejahteraan suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki suatu generasi yang unggul dan memiliki karakter yang baik dan jujur. Hal ini juga telah dipikirkan oleh bangsa Indonesia. Negara berusaha untuk membawa kesejahteraan bangsa ini dengan memperhatikan calon-calon pemimpin Bangsa. Dan pada saat ini bangsa Indonesia sangat gencar dalam melakukan pendidikan berkarakter disekolah dari jenjang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga tingkat Sekolah Menengah Atas. Penting sekali membentuk perilaku anak dimulai dari keluarga, karena Seorang anak tumbuh dan dibesarkan pertama sekali di dalam lingkungan keluarga, dan keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pola asuh yang diterapkan orangtua, dapat membentuk anak dengan bermacam-macam karakter dan perilaku mereka. Ada anak yang akan berperilaku kasar dan anak yang akan berperilaku buruk, tergantung bagaimana orang tua mendidik anak dengan tipe-tipe pola asuh yang ada. Pola asuh Kristen juga menjadi sorotan dalam hal ini yang membedakannya dari pola asuh secara umum. Pola asuh Kristiani memberi dampak dalam pembentukan perilaku anak anak dalam sebuah keluarga dan dalam masyarakat tentunya.Kata Kunci: pola asuh; kristiani; orangtua; perilaku
Kristen Yang Terpuji Karena Teruji Berdasarkan Kitab Matius 15:21-28 Parsaoran Tambunan
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.46

Abstract

Abstract:The Gospel written by Matthew which is referred to as the Gospel of Matthew consists of 28 chapters whose writing focus is the Person of Jesus Christ. A certain appreciation of who He is and what He does can be obtained by observing the various titles given to Him, also through what He said and did can give an understanding of who Jesus was, and why He was a worthy object of faith. Matthew 15:21-28 is a narrative that tells of an important event where Jesus departed from the Gennesaret region (14:34) to a non-Jewish region namely Tyre and Sidon, Jesus' first experience in that area is told of his meeting with a Canaanite woman whose daughter demon possessed. It can be said that this passage is a case of healing of a non-Jewish sick person but in its plot it is more prominent in the testing of Faith. In the storyline written by Matthew at least, there are five different responses that the woman received, first Jesus was silent, the two disciples were about to throw her out, then Jesus seemed to refuse, then Jesus seemed to rebuke her, and finally Jesus gave her a compliment for her faith. and heal their children. the first four responses were a test of the canaanite woman's Faith, and the fifth was the result of that test.Keywords: Christian; Commendable; Tested: Matthew  Abstrak:Injil yang ditulis oleh Matius yang disebut sebagai Injil Matius terdiri dari 28 pasal yang fokus penulisannya adalah Pribadi Yesus Kristus. Penghargaan tertentu mengenai siapa Dia dan apa yang Dialakukan dapat diperoleh dengan memperhatikan berbagai gelar yang diberikan kepada-Nya, juga  melalui apa yang Dia katakana dan Dia lakukan dapat memberikan paham siapakah Yesus, dan mengapa Ia menjadi objek iman yang pantas. Matius 15:21-28 merupakan sebuah narasi yang menceritakan peristiwa penting dimana Yesus berangkat  dari wilayah Genesaret (14:34) menuju wilayah non-Yahudi yakni Tirus dan Sidon, pengalaman pertama Yesus didaerah itu yang diceritakan adalah pertemuannya dengan seorang perempuan Kanaan yang anak perempuannya kerasukan setan. Dapat dikatakan perikop ini adalah kasus kesembuhan orang sakit non-Yahudi namun dalam alurnya lebih menonjol kepada pengujian Iman. Dalam alur cerita yang dituliskan oleh Matius, setidaknya ada lima respon yang berbeda yang diterima perempuan itu, pertama Yesus diam, kedua murid-murid hendak mengusirnya, kemudian Yesus seolah-olah menolak, selanjutnya Yesus sepertinya menegurnya, dan terakhir Yesus menghadiahi dia pujian atas imanserta memberi kesembuhan anaknya. empat respon pertama merupakan ujian bagi Iman perempuan kanaan tersebut, dan yang kelima adalah hasil dari ujian itu.Kata Kunci :Kristen; Terpuji; Teruji: Matius
Analisis Model Pembelajaran Pendidikan Kristen: Integrasi Wawasan Dunia Kristen Dalam Blended Learning Asnita Basir Leman
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.25

Abstract

Abstract:Learning is feeding the soul. When Jesus gave the great commission to make disciples of all nations, it was complemented by the words and “teach them tērein (to observe, keep, preserve) all that He commanded the disciples.” Difficulties and obstacles in Christian education often occured due to fail in understanding the essence, purpose, content, concepts and context of learning that create chaos in its application. Meanwhile, the rapid growth in the field of educational psychology has caused lessons content and the teaching methods to be strongly influenced by secularism with the philosophy of humanism and relativism. The technological developments were triggered by the unpredictable global Covid-19 pandemic situation in 2020, forcing educators to immediately reformulate learning patterns to be more conducive. This article aims to analyze the blended learning model for Christian education, bya integrating educational psychology theories with the Biblical truth based on concept of christian worldview. The findings and conclusions are expected to contribute to the preparation of Christian education programs, applications and learning modules.Keywords: christian education; christian worldview; cultural mandate; gospel mandate; covid-19 pandemic; blended learning; mete cognitive.  Abstrak:Belajar ialah memberi makanan bagi jiwa. Ketika Yesus memberi amanat agung untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya, itu dilengkapi dengan kata dan “ajarlah mereka tērein (memperhatikan, menyimpan, melestarikan) semua yang telah diperintahkan-Nya kepada murid-murid.” Banyak kali kesulitan dan kendala dalam pendidikan kristen terjadi karena kegagalan dalam memahami esensi, tujuan, konten, konsep dan konteks pembelajaran menyebabkan kekacauan dalam penerapannya. Sementara itu pertumbuhan pesat di bidang psikologi pendidikan menyebabkan konten pelajaran dan metode pengajaran sangat dipengaruhi oleh sekularisme dengan filosofi humanisme dan relativisme. Perkembangan teknologi dipicu situasi pandemi covid-19 yang tak terduga secara global tahun 2020, memaksa kalangan pendidik segera melakukan formasi ulang pola pembelajaran yang lebih kondusif. Artikel ini bertujuan menganalisis model pembelajaran blended learning bagi pendidikan kristen, dengan mengintegrasikan teori-teori psikologi pendidikan dengan kebenaran Alkitab berdasarkan konsep wawasan dunia kristen. Temuan dan kesimpulan diharapkan dapat memberi kontribusi bagi penyusunan program, aplikasi dan modul-modul pembelajaran pendidikan kristen ke depan.Kata Kunci: pendidikan Kristen; wawasan dunia Kristen; mandat budaya; mandat penginjilan; pandemi covid-19;blended learning; meta koginitif.
Pola Asuhan Kristen Christian Nurture Horace Bushnell dan Implementasinya Bagi Keluarga di Era Digital 4.0 Elisabeth Savitri Lukita Dewi
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.37

Abstract

Abstract: Undeniably, we are living in the world of which high digital technology has developed so fast. This brings positive impacts to all the people. However, it also gives negative influence towards human-being, especially children’s spiritual and mental growth. And as Christian parents living in the sophisticated world today, we have to be back to the Bible where parents have a very important role. Parents are commanded by God to be directly involved in nurturing and educating children. This study is intended to prove how important is Christian nurture and still relevant to be applied by the Christian parents. Based on the book ‘Christian Nuture’ written by Horace Bushnell, parents are the key to the growth of the children spiritually and mentally. To make the parents aware of their role and know how to do the role, Church must hold Christian education program “Christian Nurture” for the parents. By educating and empowering the parents, they will be able to nurture and educate the children. Parents and church have to work together to save the young generation.Keywords: nutur; role; parents; impact; growth; children.Abstrak:Tak bisa disangkali, kita hidup dalam dunia dimana teknologi digital berkembang begitu cepat. Hal ini membawa dampak positif bagi semua orang. Namun, hal ini juga berdampak negative terhadap manusia, khususnya bagi perkembangan rohani dan mental anak-anak. Dan sebagai orangtua Kristen yang hidup di dunia yang canggih hari-hari ini, kita harus kembali kepada Alkitab dimana orangtua memilili peranan penting. Orangtua diperintahkan Alla untuk langsung terlibat dalam mengasuh dan mendidik anak-anak. Studi ini bertujuan untuk membuktikan betapa penting asuhan Kristen dan masih trelevant diterapkan oleh para orangtua Kristen. Berdasarkan buku “Asuhan Kristen” karangan Horace Bushnell, orangtua adalah kunci bagi pertumbuhan mental dan rohani anak-anak. Untuk menyadarkan para orangtua akan perannya dan bagaimana melaksanakan perannya, Gereja haruslah mengadakan program parenting “Asuhan Kristen” bagi para orangtua. Dengan mendidik dan memberdayakan para orangtua, mereka akan mampu mengasuh dan mendidik anak-anak. Orangtua dan Gereja harus bekerja sama untuk menyelamatkan generasi muda.Kata kunci: asuhan, peran, orangtua, dampak, pertumbuhan, anak-anak.
Keteladanan Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia 0-6 Tahun Nurmiati Marbun
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2021): April 2021
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i1.30

Abstract

Abstract:Parents are people who are closest to children and become educators and examples for children. Good parents will be good examples for their childern. The example given by parents to their children influences the formation of children’s character, especially children aged 0-6 years. Parents are more important role in shaping the character of childrenKey Words: Exemplary parents; character building; children aged 0-6 years. Abstrak:Orangtua adalah orang yang paling dekat dengan anak dan menjadi pendidik serta menjadi contoh bagi anak.. Orang tua yang baik akan menjadi teladan yang baik bagi anaknya. Teladan yang diberikan orangtua kepada anaknya berpengaruh bagi pembentukkan karakter anak khususnya  anak usia 0-6 tahun. Orangtua berperan penting dalam membentuk karakter anak .Kata kunci: Keteladan orang tua; pembentukan karakter; Anak usia 0-6 tahun.

Page 1 of 1 | Total Record : 6