cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN" : 6 Documents clear
Pengaruh Variasi Dosis Legin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Berbagai Tingkat Naungan sakinatunnisa sakinatunnisa; Syakiroh jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1174

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman palawija yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis legin terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiata L) pada berbagai tingkat naungan dan interaksinya. Ini telah dilaksanakan di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Splitplot, perlakuan dosis sebagai sublot dan naungan sebagai mainplot. Faktor pertama dosis legin (D0= Kontrol, D1 = 10 g/kg benih, D2 = 20 g/kg benih, D3 = 30 g/kg benih), faktor kedua tingkat naungan (N0 = Kontrol, N1 = Naungan 25 %, N2 = Naungan 50 %). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilakukan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis legin berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering, berat 1000 biji dan berat brangkasan basah tanaman, hasil tertinggi dicapai pada dosis 20 g/kg benih. Tingkat naungan berbeda sangat nyata terhadap terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering dan beraat 1000 biji, diperoleh hasil tertinggi pada naungan kerapatan 25 % (N1). Interaksi antara dosis legin dan tingkat naugan berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah polong, berat polong kering dan berat 1000 biji, pertumbuhan terbaik dicapai pada kombinasi dosis legin 20 g/kg benih dan naungan 25 % (D2N1). Kata kunci : Kacang hijau (Vigna radiata L.), Legin, Naungan
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI POC URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Efendi Efendi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1170

Abstract

ABSTRAK                                                                                Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L.) adalah ketersediaan unsur hara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi POC urin kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Telah dilaksanakan di Desa Kadilangu, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang pada bulan November sampai dengan Desember 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktorial dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama komposisi media tanam terdiri atas tanah : arang sekam : pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1, 1:2:1, dan 1:1:2.  Faktor kedua adalah konsentrasi POC urin kelinci terdiri atas tanpa konsentrasi POC,  konsentrasi POC 1 ml/liter, 2 ml/liter dan 3 ml/liter. Variabel yang diamati meliputi variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun terluas, berat segar daun per tanaman, jumlah akar, panjang akar terpanjang, berat segar akar, volume akar, berat kering akar dan berat segar brangkasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam berbeda nyata terhadap semua variabel yang diamati kecuali tidak berbeda nyata pada variabel jumlah daun, panjang akar terpanjang dan berat segar akar.Komposisi media tanam terbaik adalah tanah: arang sekam: pupuk kandang (1:1:2) (M3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC urine kelinci berbeda sangat nyata terhadap semua variable pengamatan kecuali tidak berbeda nyata pada variabel jumlah daun, berat segar akar dan volume akar. Konsentrasi POC urine kelinci optimum terdapat interaksi antara komposisi media tanam dengan konsentrasi POC urine kelinci terhadap luas daun terluas, berat segar daun, jumlah akar, berat kering akar dan berat segar brangkasan. Kombinasi terbaik dicapai pada komposisi media tanam tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2 dan konsentrasi POC urine kelinci 2 ml/l (M3K2). Kata kunci : komposisi media tanam, tanah, arang sekam, pupuk kandang, kosentrasi POC urin kelinci, selada.
Deteksi Virus Mosaik pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Berdasarkan Kisaran Inang Nining Triani Thamrin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1203

Abstract

Pertanaman pepaya di Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dan Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat menunjukkan gejala mosaik yang berat pada bagian daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran inang virus penyebab penyakit mosaik pada tanaman papaya berdasarkan gejala penyakit. Dalam penelitian ini menggunakan sampel daun tanaman pepaya yang bergejala mosaik dan variasi gejala lainnya dikumpulan dari beberapa tempat pertanaman pepaya di Kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Propagasi virus pada tanaman dilakukan dengan melakukan metode sap-inoculation. Keberadaan penyakit mosaik dan tanaman sakit dideteksi dengan kajian biologi yakni pengujian pada tanaman inang indikator. Hasil pengujian respon tanaman indikator terhadap 25 isolat virus mosaik secara mekanik memperlihatkan 19 isolat virus yang dapat menginfeksi kelima tanaman indikator dengan persentase penularan dan lama periode inkubasi virus berbeda-beda. Kata Kunci : pepaya, virus mosaik, kisaran inang
Pengaruh Dosis Mikoriza Dan Macam Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dibawah Tegakan Tanaman Karet kusyanto kusyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1196

Abstract

Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh dosis mikoriza serta macam varietas yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di bawah tegakan tanaman karet telah dilakukan di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Pada bulan mei sampai juli 2018. Rancangan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok). Faktor dosis mikoriza : 0 g/tanaman (D0), 7,5 g/tanaman (D1), 15 g/tanaman (D2), 22,5 g/tanaman (D3), faktor macam varietas : Talam 1 (V1), Tuban (V2), Kancil (V3). Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah akar, panjang akar terpanjang, jumlah bintil akar. Dosis mikoriza berbeda nyata dan sangat nyata terhadap variabel jumlah bunga, jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah bintil akar. Dosis terbaik 15 g/tanaman (D2). Macam varietas kacang tanah berbeda nyata dan sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah bintil akar. Varietas terbaik Talam 1 (V1). Interaksi antara dosis mikoriza dengan macam varietas kacang tanah berbeda nyata terhadap variabel berat basah polong, berat kering polong, berat 100 polong, jumlah bintil akar. Hasil terbaik pada interaksi dosis 15 g/tanaman dengan Talam 1 (D2V1). Kata kunci : varietas kacang tanah, dosis mikoriza, di bawah tegakan karet
Pengaruh Konsentrasi Asam Salisilat dan Jenis Kemasan Terhadap Daya Simpan Buah Pisang Raja Bulu (Musa paradisiaca (L) var. Sapientum) Feri Arya Arisanta; Ari Handriatni
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam salisilat dan jenis kemasan terhadap daya simpan buah pisang raja bulu. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Pekalongan. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktorial dengan ulangan 3 kali. Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5 %. Faktor pertama konsentrasi asam salisilat meliputi tanpa asam salisilat, 1 g/l asam salisilat, 2 g/l asam salisilat, dan 3 g/l salisilat, faktor kedua jenis kemasan meliputi plastik polietilen (PE), plastik polipropilen (PP), dan kardus karton. Variabel yang diamati meliputi  kekekerasan, luas spot hitam, tingkat kerusakan, umur simpan, berat susut, kadar air pisang, laju respirasi, asam tertirasi total, kandungan vitamin C, padatan terlarut total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi asam salisilat berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Perlakuan jenis kemasan berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati kecuali tidak berbeda nyata pada variable kekerasan, kadar air dan asam tertitrasi total. Interaksi konsentrasi asam salisilat dan jenis kemasan berbeda sangat nyata pada variabel tingkat kerusakan, umur simpan dan laju respirasi, berbeda nyata pada variabel luas spot hitam. Interaksi terbaik dicapai pada konsentrasi asam salisilat 2 g/l dan jenis kemasan plastik polietilen (PE). Perlakuan konsentrasi asam salisilatberpengaruh meningkatkan lama umur simpan buah pisang raja bulu menjadi 4-6 hari lebih lama dibandingkan tanpa kosentrasi asam salisilat. Kata kunci: pisang raja bulu, asam salisilat, jenis kemasan, daya simpan buah.
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN WORTEL (Daucus carota L) Ahmad Solichin; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1165

Abstract

ABSTRAK Tanaman wortel merupakan sayuran yang dikenal dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval aplikasi pupuk organik cair urin kelinci dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman wortel. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama konsentrasi POC (K0=0 ml/l, K1=15 ml/l, K2=30 ml/l, K3=45 ml/l), faktor kedua interval (I1=4 hari sekali, I2=6 hari sekali, I3=8 hari sekali). Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah pelepah, jumlah daun per tanaman, panjang akar serabut, panjang umbi, diameter umbi, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak, saat keluarnya umbi per tanaman, bobot brangkasan per tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F, jika antara faktor yang dicoba terdapat perbedaan nyata, maka analisis dilanjutkan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC urin kelinci berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah pelepah, jumlah daun per tanaman, panjang akar serabut, diameter umbi, bobot umbi per tanaman, bobot umbi per petak, saat keluarnya umbi per tanaman, bobot brangkasan per tanaman, konsentrasi POC urin kelinci terbaik adalah konsentrasi 30 ml/l. Interval POC urin kelinci berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter umbi, bobot umbi per tanaman. Interval POC urin kelinci terbaik adalah interval 4 hari sekali. Interaksi antara konsentrasi dan interval aplikasi POC urin kelinci berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, panjang akar serabut, diameter umbi, bobot umbi per tanaman. Interaksi terbaik konsentrasi 30 ml/l dan interval 4 hari sekali. Kata kunci: Wortel, konsentrasi, interval POC

Page 1 of 1 | Total Record : 6