cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 153 Documents
ERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BOGOR PADA BERBAGAI TINGKAT KERAPATAN TANAMDAN FREKUENSI PENYIANGAN Edhi Turmudi; Eko Suprijono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.271

Abstract

Upaya pemehunan konsumsi kacang bogor melalui peningkatan produksi dihadapkan pada permasalahan  gangguan gulma yang dapat diatasi dengan pengaturan kerapatan tanaman dan penyiangan. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan frekuensi penyiangan pada setiap kerapatan tanaman kacang bogor yang pertumbuhan dan hasilnya tertinggi. Pelaksanaannya dengan menguji dua macam perlakuan yaitu tingkat kerapatan tanaman yang terdiri atas tiga taraf dan frekuensi penyiangan terdiri atas empat taraf disusun secara faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang  dilakukan dalam bentuk percobaan lapangan. Penyiangan dua kali secara nyata meningkatkan pertumbuhan dan hasil kacang bogor. Hasil biji kering per petak tertinggi sebesar 1559,37 g lebih dari tanpa penyiangan. Indeks luas daun, jumlah daun, biomassa tanaman, jumlah polong muda, dan jumlah polong pertanaman tertinggi pada kerapatan tanaman 150.000 per hektar.Keta kunci : Kacang bogor, penyiangan
Pengaruh Variasi Dosis Legin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Berbagai Tingkat Naungan sakinatunnisa sakinatunnisa; Syakiroh jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1174

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman palawija yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis legin terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiata L) pada berbagai tingkat naungan dan interaksinya. Ini telah dilaksanakan di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Splitplot, perlakuan dosis sebagai sublot dan naungan sebagai mainplot. Faktor pertama dosis legin (D0= Kontrol, D1 = 10 g/kg benih, D2 = 20 g/kg benih, D3 = 30 g/kg benih), faktor kedua tingkat naungan (N0 = Kontrol, N1 = Naungan 25 %, N2 = Naungan 50 %). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilakukan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis legin berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering, berat 1000 biji dan berat brangkasan basah tanaman, hasil tertinggi dicapai pada dosis 20 g/kg benih. Tingkat naungan berbeda sangat nyata terhadap terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering dan beraat 1000 biji, diperoleh hasil tertinggi pada naungan kerapatan 25 % (N1). Interaksi antara dosis legin dan tingkat naugan berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah polong, berat polong kering dan berat 1000 biji, pertumbuhan terbaik dicapai pada kombinasi dosis legin 20 g/kg benih dan naungan 25 % (D2N1). Kata kunci : Kacang hijau (Vigna radiata L.), Legin, Naungan
Pengaruh Tingkat Kemasakan Benih dan Macam Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Benih Karet (Hevea Brasiliensis L) Joko Santoso; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 1 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i1.1098

Abstract

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting, baik untuk lingkup internasional maupun Indonesia. Selain sebagai sumber devisa negara non-migas, karet juga menjadi sumber penghasilan hidup bagi banyak petani. Percobaan telah dilaksanakan di Desa Legokkalong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah RAK secara faktorial. Faktor pertama tingkat kemasakan benih (1 hari setelah jatuh dari pohon = J1, 3 hari setelah jatuh dari pohon = J2, 6 hari setelah jatuh dari pohon = J3), faktor kedua adalah macam media tanam (tanah = S1, tanah + kompos = S2, tanah + humus = S3, tanah + pupuk kandang sapi = S4). Variabel yang diamati meliputi kecepatan berkecambah, diameter batang, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, berat basah tanaman, berat basah akar, berat kering tanaman dan berat kering akar. Data dianalisis menggunakan uji F dan apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%, kemudian dilanjut dengan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemasakan benih berbeda sangat nyata pada variabel diameter batang dan jumlah daun, berbeda nyata pada variabel tinggi tanaman, sedangkan pada variabel lainnya berbeda tidak nyata. Tingkat kemasakan benih terbaik adalah 6 hari setelah jatuh dari pohon. Macam media tanam berbeda sangat nyata terhadap luas daun, panjang akar dan berbeda nyata pada variabel berat kering akar serta berbeda tidak nyata pada variabel lainnya. Macam media tanam terbaik adalah tanah + pupuk kandang sapi (S4). Tidak terdapat interaksi antara tingkat kemasakan benih dan macam media tanam pada semua variabel.Kata kunci : Karet, devisa, non migas, tingkat kemasakan benih, media tanam
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bunga Kol (Brassica oleraceae var. botrytis L.) Hany Anisa
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1139

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan produksi bunga kol (Brassica oleraceae Var. Botrytis L.). Penelitian dilakukan di Desa Kadipaten, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan pada bulan Februari sampai Juni 2019 dengan  Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi PGPR terdiri dari  4 taraf yaitu 0 ml/l, 2,5 ml/l, 5 ml/l, dan 7,5 ml/l, sedangkan faktor kedua adalah interval pemberian PGPR terdiri dari 3 taraf yaitu 1, 2, dan 3 minggu sekali dengan ulangan tiga kali. Data dianalisis dengan Uji F, apabila terdapat beda nyata antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi PGPR berbeda sangat nyata pada variabel saat muncul krop bunga, bobot segar brangkasan, luas daun terluas, bobot segar akar, dan bobot krop bunga, sedangkan berbeda nyata pada variabel panjang akar tepanjang, bobot kering akar, dan diameter krop bunga. Konsentrasi terbaik adalah 5 ml/l air.  Perlakuan interval pemberian PGPR berbeda sangat nyata pada variabel saat muncul krop bunga, luas daun terluas, bobot segar akar, bobot kering akar, dan bobot krop bunga, sedangkan berbeda nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter krop bunga. Interval pemberian PGPR terbaik adalah 2 minggu sekali. Terdapat interaksi antara konsentrasi dan interval pemberian PGPR pada variabel bobot segar brangkasan dan bobot segar akar. Interaksi terbaik diperoleh perlakuan konsentrasi PGPR 5 ml/l air dan interval pemberian PGPR 2 minggu sekali.
PENINGKATAN PRODUKSI BABY BUNCIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT DAN PENGATURAN JARAK TANAM Ari Handriatni; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4, No 2 (2008): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v4i2.262

Abstract

Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L) tergolong sayuran kacang-kacangan yang cukup penting, mempunyai nilai gizi tinggi, banyak disukai dan mudah membudidayakannya. Permintaan buncis dari pasar swalayan tidak hanya berupa polong muda dengan ukuran maksimal, akan tetapi polong-polong muda benrktran kecil atail disebut jtrga "baby buncis" (Rukmana, 1995)" Produksi polong sangat ditentukan tersedianyanya unsure hara fosfat dan rung tumbuh tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon tanaman baby buncis pemberian pupuk fosfat dan jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baby buncis. Percobaan menggunakan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial. Dosis pupuk fosfat yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, . 54, 108 dan 162 kg P2O5/Ha Jerak tanam yang terdiri atas 3 taraf yaitu 20 x 40 cm, 20 x 50 cm dan 20x6O cm. parameter yang diarnati meliputi : panjang tanaman , jumlah daun tanaman bobot basah brangkasan/tanaman,bobot polong/tanaman, jumlah polong/tanaman, panjang ltanaman, bobot polong / petak Hasil penelitian menunjukkan bahrwa dosis pupuk fosfat berpengaruh Terhadap semua variabel yang diamati kecuali panjang polong pertanarnan.pertumbuhan dan produksi terbaik diperoleh pada dosis 108 kg P2O5 /ha. Jarak tanam berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati, kecuali Panjang polong per tanaman. Pertumbuhan terbaik dicapai pada jarak tanam 20x60 cm Sedangkan hasil tertinggi pada jarak tanam 20 x 40 cm. Hasil terbaik dosis pupuk fosfat 108 kg P2O5/Ha dengan jarak tanam 20x40 cm kata kunci : Baby buncis, dosis fosfat, dan jarak tanam.
Upaya Peningkatan Produksi Buncis (Phaseolus Vulgaris L) dengan Defoliasi dan Pemberian Pupuk Phospat Darus Triyanto; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh defoliasi dan pemberian pupuk phospat serta interaksinya terhadap peningkatan produksi buncis (phaseolus vulgaris L.), Dilaksanakan di desa Karangsari, Karanganyar, Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama defoliasi (D), yaitu tanpa defoliasi, defoliasi 2 helai daun per rumpun, defoliasi 4 helai daun per rumpun. Faktor kedua dosis pupuk phospat (P), yaitu 0 kg SP36/ha (kontrol), 75 kg SP36/ha, 150 kg SP36/ha, 225 kg SP36/ha. Variabel pengamatan meliputi pajang tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong per tanaman sempel, panjang polong per tanaman sempel, berat brangksan, berat polong per tanaman sempel, berat polong per petak, jumlah bunga per tanaman sempel, panjang akar terpanjang, berat akar per tanaman sempel. Hasil penelitian menunjukan bahwa defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong per tanaman sempel dan berat akar per tanaman sempel, berbeda nyata terhadap berat polong per tanaman sempel dan berat polong per petak. Perlakuan defoliasi terbaik adalah defoliasi 4 helai daun per rumpun (D2). Pemberian pupuk phospat (P) berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan. Perlakuan dosis pupuk phospat terbaik adalah 150 kg SP36/ha (P2). Terdapat interaksi yang sangat nyata antara defoliasi dengan pemberian pupuk phospat terhadap variabel jumlah polong per tanaman sempel dan berat akar per tanaman sempel, dan berbeda nyata terhadap variabel panjang polong per tanaman sempel. Kombinasi terbaik diperoleh pada defoliasi 4 helai daun per rumpun dengan dosis pupuk phospat (P) 150 kg SP36/ha (D2P2). Kata kunci: buncis, defoliasi, phospat
Pengaruh Pemberian Variasi Kensentrasi GA3 pada Pertumbuhan Beberapa Macam Klon Kakao (Theobroma cacao L.) Karina Widiawati; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 2 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i2.1198

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan, berperan penting dalam meningkatkan devisa negara. Penyediaan bibit kakao masih belum mencukupi dan kualitas benih yang dihasilkan masih rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi giberelin (GA3) dan macam klon terhadap pertumbuhan bibit kakao dan interaksinya. Penelitian dilakukan di Desa Kenconorejo, Kec. Tulis, Kab. Batang. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan konsentrasi GA3 (kontrol, 100, 200, 300 ppm), macam klon kakao (RCC 70, RCC 71, ICCRI 08H) diulang 3 kali. Data dianalisis dengan uji F jika beda nyata dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi GA3 berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali berbeda nyata terhadap variabel diameter batang, berbeda tidak nyata pada variabel persentase berkecambah, jumlah akar primer. Konsentrasi optimum yaitu 200 ppm. Macam klon kakao berbeda sangat nyata terhadap semua variabel, kecuali berbeda tidak nyata pada persentase berkecambah. Pertumbuhan kakao terbaik pada klon ICCRI 08H. Interaksi konsentrasi GA3 dengan macam klon kakao berbeda sangat nyata pada variabel kecepatan berkecambah, tinggi tanaman, luas daun per tanaman, bobot basah tanaman, pajang akar terpanjang, volume akar, berbeda nyata pada variabel saat muncul akar, jumlah daun per tanaman, berbeda tidak nyata pada variabel persentase berkecambah, diameter batang dan jumlah akar primer. Interaksi terbaik konsentrasi GA3 200 ppm dengan klon kakao ICCRI 08H. Kata kunci : Kakao  (Theobroma cacao L.), Konsentrasi GA3, Klon kakao
ENGARUH PENAMBAHAN NA-CMC DAN GULA PASIR TERHADAP KUALITAS SARI BUAH NANGKA ( Jackfruit) Anwar Fauzan
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.276

Abstract

Buah nangka (Artocarpus heterophyllus) sangat populer dan hampir dapat ditemukan di seluruh daerah Indonesia. Kandungan air dan gula reduksi yang sangat tinggimenyebabkan buah nangka mudah mengalami kerusakan. Daging buah nangka hanya mampu bertahan dua hari apabila tidak segera dikonsumsi atau diolah. Hal ini memerlukanalternatif pemecahan masalah untuk mengatasi kendala tersebut. Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengolah nangka menjadi makanan ringan(fruit snack) yang berupa keripik nangka (fried jackfruit), nangka kering (jackfruit leather) dan minuman sari buah nangka. Pengolahan buah nangka menjadi keripik nangka dan nangka kering memerlukan instrument pengolahan yang mahal harganya. Untuk itu pada penelitian ini diteliti kemungkinan pengolahan buah nangka menjadi sari buah nangkadengan variasi perlakuan penambahan gula pasir (0%; 5%; 10%; 15%) dan Na-CMC (0%; 0,5%; 1,0%; 1,5% dan 2,0%). Sari buah yang dihasilkan dianalisa kadar gula reduksi, gulatotal; total solid dan uji hedonis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah nangka yang dibuat dengan perlakuan penambahan gula pasir 15 % dan Na-CMC 2% adalah saribuah yang paling disukai oleh panelis. Kata kunci : sari buah, nangka, Na-CMC
Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh dan Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Stek Sukun (Artocarpus altilis) Didik Kaerul Anam
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 1 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i1.1103

Abstract

Tanaman sukun (Artocarpus altilis) merupakan jenis tanaman serbaguna yang mempunyai nilai ekonomis karena menghasilkan buah dengan kandungan gizi yang tinggi .Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh macam zat pengatur tumbuh serta interaksinya terhadap pertumbuhan stek sukun. di Desa Kauman, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK. Faktor pertama macam ZPT dengan konsentrasi (Rootone-F 100 ppm, Air Kelapa 75%, Ekstrak Bawang Merah 75%), faktor kedua macam bahan stek (Akar, Pangkal, Tengah, Pucuk.). Variabel pengamatan meliputi, Persentase stek tumbuh, Saat keluar tunas, Tinggi tanaman, Jumlah daun, Luas daun terluas, Jumlah akar, Panjang akar terpanjang, Diameter batang. Bobot segar tanaman, dan Bobot kering tanamam Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam ZPT berbeda sangat nyata terhadap semua variable dan tidak nyata pada perlakuan presentase stek hidup dan luas daun terluas.Macam ZPT terbaik yaitu ZPT Rootone-F (M1) macam stek berpengaruh sangat nyata terhadap semua variable dan tidak nyata pada variable luas daun terluas. Bahan Stek terbaik yaitu bahan stek akar (S1). Interaksi antara macam ZPT dan bahan stek sukun berbeda sangat nyata terhadap berbeda sangat nyata antara macam zat pengatur tumbuh dengan macam bahan stek terhadap bobot kering tanaman, sedangkan berbeda nyata pada perlakuan tinggi tanaman,bobot segar tanaman serta tidak nyata pada perlakuan presentase stek hidup, saat keluar tunas, jumlah daun, luas daun terluas, jumlah akar, panjang akar terpanjang, diameter batang . Interaksi terbaik diperoleh pada ZPT Rootone-F konsentrasi 75% dan bahan stek akar (M1S1). Kata kunci : Sukun, macam ZPT, macam bahan stek
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI POC URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Efendi Efendi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1170

Abstract

ABSTRAK                                                                                Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L.) adalah ketersediaan unsur hara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi POC urin kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Telah dilaksanakan di Desa Kadilangu, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang pada bulan November sampai dengan Desember 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktorial dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama komposisi media tanam terdiri atas tanah : arang sekam : pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1, 1:2:1, dan 1:1:2.  Faktor kedua adalah konsentrasi POC urin kelinci terdiri atas tanpa konsentrasi POC,  konsentrasi POC 1 ml/liter, 2 ml/liter dan 3 ml/liter. Variabel yang diamati meliputi variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun terluas, berat segar daun per tanaman, jumlah akar, panjang akar terpanjang, berat segar akar, volume akar, berat kering akar dan berat segar brangkasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam berbeda nyata terhadap semua variabel yang diamati kecuali tidak berbeda nyata pada variabel jumlah daun, panjang akar terpanjang dan berat segar akar.Komposisi media tanam terbaik adalah tanah: arang sekam: pupuk kandang (1:1:2) (M3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC urine kelinci berbeda sangat nyata terhadap semua variable pengamatan kecuali tidak berbeda nyata pada variabel jumlah daun, berat segar akar dan volume akar. Konsentrasi POC urine kelinci optimum terdapat interaksi antara komposisi media tanam dengan konsentrasi POC urine kelinci terhadap luas daun terluas, berat segar daun, jumlah akar, berat kering akar dan berat segar brangkasan. Kombinasi terbaik dicapai pada komposisi media tanam tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2 dan konsentrasi POC urine kelinci 2 ml/l (M3K2). Kata kunci : komposisi media tanam, tanah, arang sekam, pupuk kandang, kosentrasi POC urin kelinci, selada.

Page 1 of 16 | Total Record : 153