cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN" : 6 Documents clear
Pengaruh Jenis Pupuk Organik Padat terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Serapan N Tanaman Cabai, Tomat dan Caisin pada Inceptisols Sumbang Ratri Noorhidayah; Joko Maryanto; Slamet Rohadi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1424

Abstract

Beragam bahan pembuat pupuk organik memiliki karakteristik fisik, kimia dan biologi yang berbeda-beda, demikan juga dengan kandungan unsur haranya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan belum adanya spesifikasi jenis pupuk organik terhadap macam tanaman sayuran. Penelitian dilakukan di lahan Inceptisols Sumbang selama bulan  Juni hingga Oktober 2019 dan bertujuan untuk  mengetahui 1) tingkat efisiensi dan serapan N  berbagai jenis pupuk organik padat pada tanaman cabai, tomat dan caisin dan  2) pengaruh jenis pupuk organik padat terhadap pertumbuhan dan hasil  tanaman cabai, tomat dan caisin.  Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi dengan 5 jenis pupuk organik padat dan 3 jenis tanaman sayur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik kompos lengkap paling baik bagi produksi tanaman caisin dan pupuk kotoran ayam paling baik untuk produksi tanaman tomat dan cabai.
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian POC Morinsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kale (Brassica oleracea var. Acephala) Nonny Nailah Hanum; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1436

Abstract

Kale (Brassica oleracea var. Acephala) merupakan jenis sayur kelas dunia yang mempunyai nilai nutrisi, ekonomis dan prospek tinggi di Indonesia. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval pemberian POC Morinsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kale ini telah dilaksanakan di Desa Gombang Kempligi Kecamatan Wonotunggal, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama konsentrasi POC Morinsa (0 ml/l, 25 ml/l, 50 ml/l, 75 ml/l), faktor kedua interval pemberian POC Morinsa ( 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi POC Morinsa berbeda sangat nyata pada semua variabel yang diamati.  Konsentrasi POC Morinsa optimum adalah  50 ml/l. Hasil penelitian menunjukan bahwa Interval pemberian POC Morinsa berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun kemudian berbeda nyata pada variabel berat segar tanaman tanpa akar, berat segar brangkasan, berat segar daun , panjang akar terpanjang. Interval pemberian POC Morinsa terbaik adalah 2 minggu sekali. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara konsentrasi dan interval pemberian POC Morinsa terhadap variabel berat segar daun, berat segar tanaman tanpa akar, berat brangkasan dan berbeda nyata pada variabel jumlah daun. Interaksi terbaik dicapai pada kombinasi konsentrasi 50 ml/l dengan interval pemberian POC Morinsa 1 minggu sekaliKata kunci : interval pemberian POC Morinsa, kale, konsentrasi.
Pengaruh Konsentrasi Giberelin (GA₃) Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Beberapa Jenis Klon Karet (Havea brasiliensis L) Suradi Suradi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1432

Abstract

Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting peranannya di Indonesia. Selain sebagai sumber lapangan kerja bagi sekitar 1,4 juta kepala keluarga, komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa non-migas. Percobaan ini dilaksanakan di Desa Pedawang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun secara faktorial. Faktor pertama taraf konsentrasi giberelin (konsentrasi giberrelin 0 ppm = G0, konsentrasi giberelin 100 ppm = G1, konsentrasi giberrelin 200 ppm= G2, konsentrasi giberrelin300 ppm= G3). Faktor kedua adalah jenis klon karet (klon karet IRR 100 = K1, klon karet PB 260 = K2, klon karet BPM 24 = K3). Variabel yang diamati terdiri atas persentase berkecambah, kecepatan berkecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat basah tanaman, berat basah akar, berat kering tanaman, dan panjang akar terpanjang, Data dianalisis menggunakan uji F dan apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT, kemudian dilanjut dengan uji kontras ortogonal.Kata kunci :, devisa, karet, non migas, klon karet, konsentrasi giberelin (GA₃),
Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Larutan Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Murbei (Morus Sp.) Nur Efendi; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1433

Abstract

Tanaman  murbei merupakan tanaman yang berpengaruh dalam kegiatan budidaya ulat sutera. Penelitian bertujuan untuk mengetahui lama perendaman dan konsentrasi larutan Rootone F terhadap pertumbuhan stek murbei dan interaksinya. Penelitian dilaksanakan di Desa Tegalsari Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama lama perendaman (1 jam, 2 jam, dan 3 jam), faktor kedua konsentrasi larutan Rootone F Terhadap (0 mg/l, 150 mg/ l , 300 mg/ l, dan 450 mg/ l). Data dianalisa dengan uji F dan jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut dengan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berbeda sangat nyata terhadap saat munculnya akar dan bobot basah tanaman, berpengaruh nyata pada variabel saat munculnya tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, berbeda tidak nyata terhadap presentase keberhasilan stek, lama perendaman stek murbei terbaik 2 jam. Konsentrasi larutan Rootone F berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang di amati kecuali presentase keberhasilan stek, Konsentrasi Larutan Rootone F 300 mg/l. Interaksi Lama Perendaman dan Konsentrasi Larutan Rootone F berbeda sangat nyata terhadap saat munculnya tunas, saat munculnya akar, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah tanaman, berbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah akar dan berat kering akar, berbeda tidak nyata pada presentase keberhasilan stek. Interaksi terbaik dicapai lama perendaman 2 jam dengan Konsentrasi Rootone F 300 mg/ l.Kata kunci: konsentrasi, lama perendaman, murbei Rootone F
Rebung Bambu Sebagai Alternatif Fitohormon Dalam Memacu Pertumbuhan Tunas, Pada Benih Dorman Annisa Adelia Rahmawati
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1434

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan rebung bambu sebagai salah satu alternatif fitohormon dalam memacu pertumbuhan tunas pada benih dorman. Dalam rebung bambu terdapat kandungan kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), berbagai macam vitamin dan mineral lain. Berdasarkan beberapa penelitian, menunjukkan bahwa pemanfaatan rebung bambu yang dilakukan cara dengan pembuatan ekstraksi, dapat memacu pertumbuhan pada bibit kemiri sunan, bibit sengon, dan bibit cabai rawit. Kata Kunci : Rebung bambu, fitohormon, benih, pertumbuhan tunas
Pemanfaatan Limbah Cair dan Padat Pabrik Gula Sebagai Penambah Unsur Hara pada Tanah Pasiran di Pembibitan Tebu (Saccharum officinarum L.) Saktiyono Sigit Pamungkas; Dina Evandani
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1435

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah pabrik gula sebagai penambah unsur hara pada pembibitan bud set tebu (saccharum officinarum l.) Varietas ps 881 di tanah pasiran. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua factor. Faktor pertama yaitu pemberian pupuk cair molase dengan dosis yang digunakan yaitu M0 untuk perlakuan kontrol, M1 dengan pemberian POC 40%, M2 dengan pemberian POC 60%, M3 dengan pemberian POC 80%, dan M4 dengan pemberian POC 100%. Faktor kedua media pasir dengan kompos ampas tebu yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu : P0  (Kontrol Tanah), P1 (tanah pasiran + pupuk ampas tebu 20 %), P2 (tanah pasiran + pupuk ampas tebu 40 %), P3 (tanah pasiran + pupuk ampas tebu 60 %),dan P4 (tanah pasiran + pupuk ampas tebu 80 %). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 25 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdiri atas 75unit percobaan. Perlakuan ditanam di dalam satuan polybag ukuran 22 x 25 cm. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan pH tanah. Analisis data menggunakan sidik ragam (anova) dengan signifikan 5%, jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan (DMRT). Hasil penelitian menujukkan tidak terjadi interaksi nyata antara pemberian POC molasse dan media campur pasir dengan kompos ampas tebu pada variable pertumbuhan yang diamati, POC molasse hanya memberikan pengaruh terhadap diameter batang dengan konsentrasi 40%/polybag (M1) dan pemberian pupuk kompos ampas tebu tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan pH tanah.Kata kunci : tebu, molase,ampas tebu

Page 1 of 1 | Total Record : 6