Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI ZPT AUKSIN DAN PANJANG ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN ALPUKAT (Persea americana L.) Eka Adi Supriyanto; Wadi Yulianto
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 24 No. 1 (2022): JURNAL INNOFARM : Jurnal Inovasi Petanian
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/innofarm.v24i1.6891

Abstract

Avocado is a crops that grows in tropical and sub-tropical. This research has a purpose that want to knows about what is the effect if avocado is concentration of auxin growth regulator and entres length on growth of avocado plant seeds, and interaction. This research was did in Pododadi village, Wonorejo hamlet Karanganyar district, Pekalongan county, this research uses randomized block designthat has 2 factors with 3 time repeated, first factor the concentration of auxin growth regulator (without treatment, 100 ppm, 200 ppm and 300 ppm), the second factor are entres length (5 cm, 10 cm and 15 cm). The data analyzed with “F” test and if the result are different with LSD test.The concentration of auxin growth regulator with regression test and entres lengthwere tested used ortogonal contrast. The result shows that concentration of auxin growth regulator is really significantly different for variables age of shoot growth, increase in shoot length, shoot length, number of shoots, number of branches, number of leaves, rootstock diameter and plant height and were significantly different in the variables of percentage of live connections and age of bud break, for concentration 200 ppm (K2) gives the best result to grows up of avocado plant seeds, the treatment for entres lengthare really significantly different to variable age of bud break, age of shoot growth, increase in shoot length, shoot length, number of branches, rootstock diameter and plant height and significantly different on the variable number of shoots. The interaction of concentration of auxin growth regulator and entres length are really significantly different on the variable length of shoots and significantly different on the variable length of entres and number of branches. The best interaction is the duration of concentration of auxin growth regulator and entres length for concentration200 ppm with 15 cmlength (K2P3).
Upaya Peningkatan Produksi Buncis (Phaseolus Vulgaris L) dengan Defoliasi dan Pemberian Pupuk Phospat Darus Triyanto; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh defoliasi dan pemberian pupuk phospat serta interaksinya terhadap peningkatan produksi buncis (phaseolus vulgaris L.), Dilaksanakan di desa Karangsari, Karanganyar, Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama defoliasi (D), yaitu tanpa defoliasi, defoliasi 2 helai daun per rumpun, defoliasi 4 helai daun per rumpun. Faktor kedua dosis pupuk phospat (P), yaitu 0 kg SP36/ha (kontrol), 75 kg SP36/ha, 150 kg SP36/ha, 225 kg SP36/ha. Variabel pengamatan meliputi pajang tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong per tanaman sempel, panjang polong per tanaman sempel, berat brangksan, berat polong per tanaman sempel, berat polong per petak, jumlah bunga per tanaman sempel, panjang akar terpanjang, berat akar per tanaman sempel. Hasil penelitian menunjukan bahwa defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong per tanaman sempel dan berat akar per tanaman sempel, berbeda nyata terhadap berat polong per tanaman sempel dan berat polong per petak. Perlakuan defoliasi terbaik adalah defoliasi 4 helai daun per rumpun (D2). Pemberian pupuk phospat (P) berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan. Perlakuan dosis pupuk phospat terbaik adalah 150 kg SP36/ha (P2). Terdapat interaksi yang sangat nyata antara defoliasi dengan pemberian pupuk phospat terhadap variabel jumlah polong per tanaman sempel dan berat akar per tanaman sempel, dan berbeda nyata terhadap variabel panjang polong per tanaman sempel. Kombinasi terbaik diperoleh pada defoliasi 4 helai daun per rumpun dengan dosis pupuk phospat (P) 150 kg SP36/ha (D2P2). Kata kunci: buncis, defoliasi, phospat
Pengaruh Pemberian Variasi Kensentrasi GA3 pada Pertumbuhan Beberapa Macam Klon Kakao (Theobroma cacao L.) Karina Widiawati; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 2 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i2.1198

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan, berperan penting dalam meningkatkan devisa negara. Penyediaan bibit kakao masih belum mencukupi dan kualitas benih yang dihasilkan masih rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi giberelin (GA3) dan macam klon terhadap pertumbuhan bibit kakao dan interaksinya. Penelitian dilakukan di Desa Kenconorejo, Kec. Tulis, Kab. Batang. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan konsentrasi GA3 (kontrol, 100, 200, 300 ppm), macam klon kakao (RCC 70, RCC 71, ICCRI 08H) diulang 3 kali. Data dianalisis dengan uji F jika beda nyata dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi GA3 berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali berbeda nyata terhadap variabel diameter batang, berbeda tidak nyata pada variabel persentase berkecambah, jumlah akar primer. Konsentrasi optimum yaitu 200 ppm. Macam klon kakao berbeda sangat nyata terhadap semua variabel, kecuali berbeda tidak nyata pada persentase berkecambah. Pertumbuhan kakao terbaik pada klon ICCRI 08H. Interaksi konsentrasi GA3 dengan macam klon kakao berbeda sangat nyata pada variabel kecepatan berkecambah, tinggi tanaman, luas daun per tanaman, bobot basah tanaman, pajang akar terpanjang, volume akar, berbeda nyata pada variabel saat muncul akar, jumlah daun per tanaman, berbeda tidak nyata pada variabel persentase berkecambah, diameter batang dan jumlah akar primer. Interaksi terbaik konsentrasi GA3 200 ppm dengan klon kakao ICCRI 08H. Kata kunci : Kakao  (Theobroma cacao L.), Konsentrasi GA3, Klon kakao
Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Larutan Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Murbei (Morus Sp.) Nur Efendi; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1433

Abstract

Tanaman  murbei merupakan tanaman yang berpengaruh dalam kegiatan budidaya ulat sutera. Penelitian bertujuan untuk mengetahui lama perendaman dan konsentrasi larutan Rootone F terhadap pertumbuhan stek murbei dan interaksinya. Penelitian dilaksanakan di Desa Tegalsari Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama lama perendaman (1 jam, 2 jam, dan 3 jam), faktor kedua konsentrasi larutan Rootone F Terhadap (0 mg/l, 150 mg/ l , 300 mg/ l, dan 450 mg/ l). Data dianalisa dengan uji F dan jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut dengan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berbeda sangat nyata terhadap saat munculnya akar dan bobot basah tanaman, berpengaruh nyata pada variabel saat munculnya tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman, berbeda tidak nyata terhadap presentase keberhasilan stek, lama perendaman stek murbei terbaik 2 jam. Konsentrasi larutan Rootone F berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang di amati kecuali presentase keberhasilan stek, Konsentrasi Larutan Rootone F 300 mg/l. Interaksi Lama Perendaman dan Konsentrasi Larutan Rootone F berbeda sangat nyata terhadap saat munculnya tunas, saat munculnya akar, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot basah tanaman, berbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah akar dan berat kering akar, berbeda tidak nyata pada presentase keberhasilan stek. Interaksi terbaik dicapai lama perendaman 2 jam dengan Konsentrasi Rootone F 300 mg/ l.Kata kunci: konsentrasi, lama perendaman, murbei Rootone F
Pengaruh Macam Varietas dan Zat Pengatur Tumbuh Alami Terhadap Pertumbuhan Kalus Tebu (Saccharum officinarum L.) Secara In Vitro Yuni Kartika; Eka Adi Supriyanto
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 2 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i2.1138

Abstract

Tebu salah satu komoditas pertanian penghasil gula, akan tetapi kebutuhan benih tebu belum mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam varietas, zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan kalus tebu secara in vitro dan interaksinya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu Comal Baru Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 2 faktor 3 ulangan. Faktor pertama macam varietas (varietas PSJT 941, PS 881, kidang kencana) faktor kedua macam zat pengatur tumbuh (IAA, air kelapa, ekstrak tauge, ekstrak jagung). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat beda nyata menggunkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam veritas  berbeda sangat nyata terhadap variabel saat tumbuh tunas, tinggi planlet, jumlah tunas, jumlah daun, berbeda nyata terhadap saat tumbuh akar. Varietas terbaik adalah varietas kidang kencana. Macam zat pengatur tumbuh berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Zat pengatur tumbuh terbaik adalah IAA. Interaksi macam varietas dan zat pengatur tumbuh alami berbeda nyata terhadap saat tumbuh akar dan bobot segar planlet. Interaksi terbaik pada variabel saat tumbuh akar dicapai oleh varietas kidang kencana dan IAA, untuk variabel bobot segar planlet  dicapai pada varietas kidang kencana  dan  air kelapa.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) PADA PERLAKUAN JUMLAH BENIH DAN NUTRISI DENGAN SYSTEM HIDROPONIK SUMBU DI WILAYAH PESISIR Sajuri Sajuri; Hasna Darin Mawaripta; Eka Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v6i1.178

Abstract

Hydroponics is a farming system that uses no soil but uses water that is nourished as a food source for plants. This study aims to determine the effect of the number of seeds and concentration of nutrients on the growth of water spinach (Ipomoea reptans poir). The study was conducted at the Slamaran Experimental Garden, Pekalongan, Central Java. The experimental design used was a randomized block design with the treatment being tried being the number of seeds per hole (1 seed per hole, 2 seeds per hole, and 3 seeds per hole) and nutrient concentration (0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm).The observed variables were plant height, stem diameter, number of leaves, leaf area, longest root length, stover wet weight, plant wet weight, plant growth rate, relative growth rate, and volume of water absorbed. The data analysis used is the F Test, and if there is a real difference, then proceed with the smallest real difference test of 5%. The results showed that the number of seeds differed significantly to very significantly with respect to all observed variables except the longest leaf area and root length variables. The best treatments are 1 seed per hole and 3 seeds per hole. All observed variables were significantly affected by the treatment of different nutrient concentrations. The best nutrient concentration is achieved at 1500 ppm. Interaction occurs between the number of seeds per hole with nutrient concentration on the variable number of leaves, plant wet weight, plant growth rate, relative growth rate, and volume of water absorbed.
Pemberdayaan Mitra Unit Usaha SEHATI Farm Untuk Mendukung Ketersediaan Pangan di Era Pandemi Covid-19 dengan Sistem Hidroponik di Pekalongan Eka Adi Supriyanto; Ari Handriatni; Arbina Afiatan; Sajuri Sajuri; Ubad Badrudin; Syakiroh Jazilah
JDISTIRA Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : JDISTIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Pekalongan bagian utara memiliki ketinggian 1 mdpl yang mengakibatkan lahan-lahan di daerah tersebut mudah terkena rob air, hal ini mengakibatkan lahan-lahan di daerah pesisir pantai memiliki lahan yang salin dan sulit untuk diupayakan untuk proses budidaya pertanian. Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Keuntungan hidroponik adalah: (a). Tidak memerlukan lahan yang luas (b). Mudah dalam perawatan (c). Memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan kelemahannya adalah: (a). Memerlukan biaya yang mahal (b). Membutuhkan ketrampilan yang khusus. Disisi yang lain, pandemi virus Covid-19 yang telah menjalar keberbagai daerah telah mengakibatkan penurunan berbagai bidang termasuk ekonomi. Virus Covid-19 ini mengakibatkan terbatasnya aktivitas manusia yang sebagian besar harus dilakukan dari rumah, bahkan beberapa orang harus merasakan adanya pemutusan hubungan kerja akibat perusahaan tempatnya bekerja harus tutup. Kemandirian masyarakat dibidang pertanian akan membantu peran pemerintah dalam supply kebutuhan pangan disuatu daerah hingga negara. Tujuan dari pengabdian ini adalah : (1) Memberikan kesadaran kepada masyarakat pentingnya kemandirian ekonomi serta ketersediaan pelengkap pangan di era Pandemi Covid-19, (2) Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat tentang budidaya tanaman secara hidroponik, (3) Mengetahui potensi pasar dan melakukan kerjasama kemitraan pasca panen. Metode pengabdian yaitu diskusi dan pendampingan lapangan. Bentuk pendampingan yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Unikal dilakukan secara offline dan online, offline dilakukan secara insidental dan online menggunakan fasilitas media sosial untuk berkomunikasi.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Konsentrasi POC dan Macam Komposisi Media Tanam Lafinah Nur Khasanah; Eka Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 2 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i2.2516

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L.) terhadap konsentrasi POC dan macam komposisi media tanam. Telah dilaksanakan di Dukuh Maron, Pesalakan, Bandar, Batang di ketinggian ± 375 mdpl pada bulan Januari-Maret 2022. Rancangan yang digunakan adalah Split Plot. Faktor pertama (main plot): Konsentrasi POC: 0 cc/l, 20 cc/l, 40 cc/l dan 60 cc/l. Faktor kedua (sub plot): Macam komposisi media tanam tanah:sekam bakar:pupuk kandang (1:1:1), (1:2:1), (1:2:2). Hasil penelitian menunjukan Konsentrasi POC berbeda sangat nyata pada variabel berat brangkasan basah. Berbeda nyata pada variabel luas daun, berat basah akar dan bobot 100 biji. Konsentrasi POC terbaik 40 cc/l (K2). Perlakuan macam komposisi media tanam berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji. Berbeda nyata pada variabel jumlah bintil akar per tanaman, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Macam komposisi media tanam terbaik 1:2:1 (M2). Kombinasi terbaik konsentrasi POC 40 cc/l dan macam komposisi media tanam 1:2:1 (K2M2) pada variabel luas daun, jumlah polong isi per tanaman dan bobot 100 biji.
PENGARUH MACAM NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI YANG DIKEMBANGKAN SECARA WICK SYSTEM PADA LAHAN TERDAMPAK ROB: Kata kunci: hidroponik, nutrisi, kedelai, varietas, wick sistem. ubad badrudin; sajuri; syakiroh jazilah; Komala Ardiyani; muhammad asfindra saksono; Eka Adi Supriyanto
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 25 No. 1 (2023): JURNAL INNOFARM : Jurnal Inovasi Petanian
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/innofarm.v25i1.8925

Abstract

The research aims to determine the effect of various nutrients on the growth and production of several soybean varieties developed using the vertigation wick system method on land affected by tidal floods and their interactions. The research was conducted in Klidang Wetan Village, Batang Subdistrict, Batang Regency from March to June 2021 at an altitude of 5 meters above sea level. The experimental design used was Split Plot consisting of 2 factors with 3 replications. The first factor is the type of nutrients (N) as the main plot (N0 = Control, N1 = AB Mix, N2 = Phonska Fertilizer, N3 = NPK Mutiara) and the second factor is the variety (V) as a sub plot (V1 = Anjasmoro variety, V2 = Deja 1 variety, V3 = Dega 1 variety). Data were analyzed with the F test, if significantly different followed by LSD 5%. Variables observed were plant height, number of leaves, leaf area, longest root length, stem diameter, plant fresh weight, total volume of nutrients, number of active root nodules, pod weight per plant, number of pods per plant, and root volume. The results showed that the types of nutrients differed significantly on the number of leaves, leaf area, longest root length, plant fresh weight, and pod weight per plant. The best nutrition was achieved in the AB Mix treatment. Varieties differed significantly on the total volume of nutrients, the number of active root nodules and root volume. The best results were achieved in the Deja1 variety treatment. The interaction between nutrients and varieties was not significantly different on all observation variables.