cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
+6285876336907
Journal Mail Official
nersmuda@unimus.ac.id
Editorial Address
Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Ners Muda
ISSN : -     EISSN : 27238067     DOI : https://doi.org/10.26714/nm
Core Subject : Health, Education,
Ners Muda is intended to be the university journal for publishing articles reporting the results of research and case study in nursing. Ners Muda invites manuscripts in the areas of medical-surgical nursing, emergency and disaster nursing, critical nursing, pediatric nursing, maternity nursing, mental health nursing, gerontological nursing, community health nursing, management and leadership nursing.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2021)" : 10 Documents clear
Pemberian Pisang Ambon Untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Anemia Enny Widayati; Siti Aisah
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.7143

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi tubuh dengan jumlah dan ukuran sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah, sehingga akan mengakibatkan distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh terganggu. Anemia pada ibu hamil akan berisiko tinggi terjadi persalinan prematur, kematian janin, atau bayi lahir dengan berat rendah. Mengkonsumsi buah pisang 2 kali sehari pagi dan sore selama 7 hari bersamaan dengan mengkonsumsi tablet Fe dapat meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil yang mengalami anemia. Studi kasus ini bertujuan untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah pasien ibu hamil yang mengalami anemia dengan Hb <10 g/dl. Subjek studi kasus berjumlah 2 pasien kelolaan yang kemudian diberikan intervensi pemberian buah pisang ambon 2 kali sehari pagi dan sore selama 7 hari bersamaan dengan mengkonsumsi tablet Fe. Pasien telah menandatangani informed consent sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil studi kasus ini mengalami kenaikan kadar Hb, pasien I Hb semula 9,7 g/dl menjadi 11,3 g/dl dan pasien II Hb semula 8,8 g/dl menjadi  9,9 g/dl. Pemberian buah pisang ambon 2 kali sehari pagi dan sore selama 7 hari bersamaan dengan mengkonsumsi tablet Fe mampu menaikkan kadar Hb ibu hamil trimester III dengan anemia.
Penurunan Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Menggunakan Terapi Relaksasi Otot Progresif Richa Jannet Ferdisa; Ernawati Ernawati
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6281

Abstract

Peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan kepala, mulai dari nyeri ringan hingga berat. Nyeri ini sapa tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan timbulnya masalah seperti gangguan jantung dan gangguan syaraf. Salah satu intervensi keperawatan mandiri untuk mengurangi nyeri kepala dengan terapi relaksasi otot progresif. Studi kasus ini untuk mengatahui pemberian terapi relaksasi otot progresif dalam menurunkan skala nyeri pasien hipertensi. Studi kasus menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus penerapan Evidence Based Nursing Practice yaitu terapi otot progresif terhadap nyeri kepala.Jumlah sampel sebanyak 2 orang pasien dengan hipertensi dengan kriteria yang sudah ditentukan yaitu skala nyeri 2-5. Pengukuran yang digunakan hingga pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil studi kasus antara kedua pasien sebelum dan sesudah diberikan terapi terapi otot progresif menunjukkan penurunan. Hal ini dibuktikan dengan pasien pertama dari skala 4 menjadi 2 dan pasien kedua dari skala 5 menjadi 2. Terapi relaksasi yang dapat menurunkan nyeri kepala pada pasien hipertensi. Mekanismenya relaksasi otot progresif dapat meningkatkan ventilasi paru, meningkatkan oksigenasi darah, menurunkan tekanan otot, dan mengurangi sakit kepala tegang .
Penerapan Perubahan Posisi Terhadap Perubahan Hemodinamik Pada Asuhan Keperawatan Pasien Congestive Heart Failure Yulianti Yulianti; Chanif Chanif
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6275

Abstract

Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) memiliki tanda dan gejala utama yaitu sesak napas yang dapat mempengaruhi terjadinya penurunan saturasi oksigen dan peningkatan respirasi rate, karena pada pasien CHF jantung tidak mampu untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik vena adekuat. Perubahan posisi dapat membantu untuk memberikan posisi tubuh dalam meningkatkan kesejahteraan atau kenyamanan fisik dan psikologis.Studi kasus ini bertujuan menerapkan perubahan posisi (head up 30o, semi fowler 45o dan high fowler 90o) untuk peningkatan saturasi oksigen & penurunan respirasi rate pada asuhan keperawatan pasien congestive heart failure di IGD RSUD Tugurejo Semarang. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus adalah pasien penyakit CHF. Subjek studi kasus berjumlah 3 orang, yang didapatkan secara insidental. Subjek studi kasus telah menandatangani informed consent sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa posisi semi fowler 45o dapat meningkatkan saturasi oksigen dengan rata-rata 6 poin dan menurunkan respirasi rate dengan rata-rata 10 poin. Perubahan posisi dapat menjadi implementasi keperawatan dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan respirasi rate.
Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan Menghisap Es Batu Riana Dewi; Akhmad Mustofa
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.7154

Abstract

Penyakit ginjal kronik adalah gangguan fungsi pada ginjal yang bersifat progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme, keseimbangan cairan, dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum. Terapi pengganti pada penyakit ginjal kronik (PGK) yang banyak dipilih yaitu hemodialisis. Pasien yang menjalani hemodialisis sering merasakan haus akibat adanya program pembatasan cairan yang dianjurkan. Menghisap es batu merupakan salah satu dari banyak metode manajemen rasa haus pada pasien PGK. Tujuan studi ini adalah  menganalisis intervensi menghisap es batu terhadap penurunan intensitas rasa haus pada pasien PGK. Penerapan studi kasus ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dengan mengaplikasikan evidence based practice nursing pada dua pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Hasil pemberian intervensi terjadi penurunan intensitas rasa haus. Hasil penerapan menunjukkan intensitas rasa haus turun  dari intensitas sedang  ke intensitas ringan. Intervensi ini dapat menjadi salah satu manajemen terapi yang dapat diaplikasikan untuk mengurangi keluhan rasa haus baik di rumah maupun di rumah sakit.
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Usia Lanjut Menggunakan Terapi Musik Mella Suryaningsih; Yunie Armiyati
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6301

Abstract

Prevalensi hipertensi pada kelompok lansia di Indonesia berdasarkan Rikesdas tahun 2018 sebanya 63,2%. Hipetensi perlu mendapat penananganan dengan tepat agar tidak terjadi komplikasi. Salah satu penanganan untuk mengobati hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan terapi nonfarmakologi menggunakan terapi musik tradisional kecapi suling Sunda. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penurunan tekanan darah setelah dilberikan terapi musik pada pasien lansia. Desain studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan dan Sampel berjumlah 2 pasien, yang didapatkan secara purposive dan random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen Sphygmomanometer, mp3, Aerphone. Pengambilan data tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah diberikan terapi musik tradisional berupa kecapi suling Sunda selama 15 menit sebelum pemberian obat hipertensi. Pasien telah menandatangani surat persetujuan. Setelah dilakukan pemberian terapi musik tradisional berupa kecapi suling sunda terdapat rata-rata penurunan tekanan darah yang terajadi pada kedua pasien sebanyak 3,48%. Pemberian terapi musik tradisional berupa kecapi suling sunda mampu menurunkan tekanan darah pada pasien lansia.
Pendidikan Kesehatan Hipertensi Untuk Penurunan Resiko Komorbid Covid-19 di Pengungsian Ngrajek Magelang Dina Madinatul Munawaroh; Heryanto Adi Nugroho
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6974

Abstract

Hipertensi merupakan komorbid Covid-19 yang meningkatkan resiko kematian dan 2,7 kali berpeluang mengalami resiko pemburukan. Komorbid tertinggi di Indonesia adalah hipertensi (50,4%), dimana 11,8 % diantaranya meninggal dunia. Hasil kunjungan yang dilakukan di tempat pengungsian gunung merapi di Desa Ngrajek Kabupaten Magelang ditemukan dari 24 pengungsi 19 diantaranya lansia dan 16 pengungsi menderita hipertensi. Mayoritas pengungsi tidak mengetahui tentang hipertensi dan perawatan hipertensi, serta masih banyak pengungsi yang tidak menggunkan masker, tidak menjaga jarak serta tidak menjaga kebersihan tangan. Hal tersebut menyebabkan penderita hipertensi rawan tertular Covid-19 yang bahkan bisa menyebabkan kematian. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang hipertensi dan cara perawatanya. Desain studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan, klien berjumlah dua orang. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan media leaflet selama 60 menit yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Istichomah (2020). Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner yang berisi 15 pernyataan benar dan salah. Tingkat pengetahuan klien I dan II sebelum dilakukan pendidikan kesehatan termasuk dalam kategori kurang, dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan klien I berubah menjadi cukup, klien II menjadi baik. Pemberian pendidikan kesehatan pada klien hipertensi efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan cara perawatannya.
Penurunan Tingkat Kecemasan Dengan Biblioterapi Pada Anak Saat Pemasangan Infus Anggraini Nila Kusuma; Tri Nurhidayati
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6297

Abstract

Tindakan pemasangan infus merupakan jenis tindakan yang membuat cemas pada pasien terutama pasien anak–anak, dimana dilakukan penusukan jarum atau abocate untuk memasukkan obat atau cairan langsung ke pemuluh darah vena sehingga anak merasa dilukai. Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan pada anak yaitu dengan distraksi atau alih perhatian dengan buku cerita bergambar atau buku ilustras yang disebut dengan biblioterapi. Metode studi kasus ini adalah metode deskriptif yaitu mengambarkan asuhan keperawatan pada anak. Kriteria responden dalam studi kasus ini yaitu anak-anak  dengan usia 3 – 10  tahun yang akan dilakukan tindakan pemasangan infus. Sampel yang diambil 2 anak dengan dilakukan intervensi selama 10 – 15 menit sebelum tindakan pemasangan infus dengan blibioterapi. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi kecemasan m-YPAS. Setelah dilakukan intervensi pada kedua pasien dapat di gambaran bahwasanya respon kedua anak dikategorikan cemas sesuai skor m-YPAS, jika dilihat  berdasarkan respon fisiologis dari ke dua pasien anak terjadi perubahan / penurunan nadi, respiratori dan tingkat kecemasan setelah di berikan blibioterapi melalui buku cerita yang diberikan sebelum pelaksaan infus selama 10 menit. Pasien anak dengan masalah keperawatan kecemasan karena akan dilakukan tindakan pemasangan infus sangat efektif untuk menguragi tingkat kecemasan anak dengan melakukan teknik biblioterapi melalui media buku cerita bergambar. Rekomendasi: Aplikasi biblioterapi melalui buku cerita bergambar agar bisa di terapkan pada semua pasien anak yang akan dilakukan pemasangan infus.
Penurunan Nyeri Pasien Post Sectio Caesarea Menggunakan Terapi Teknik Relaksasi Benson Novia Febiantri; Machmudah Machmudah
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6239

Abstract

Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan yaitu dengan cara memberikan sayatan pada dinding depan uterus untuk membantu proses persalinan. Untuk tindakan Sectio Caesarea dengan memutus kontuitas jaringan atau dengan persambungan jaringan pada insisi yang akan mengeluarkan reseptor nyeri terutama setelah efek anastesi habis. Salah satu terapi yang dapat menurunkan nyeri dengan tindakan non farmakologi yaitu dengan terapi relaksasi Benson.Dari penerapan ini yaitu untuk mengetahui penurunan nyeri Pada Klien Post Sectio Caesarea di RSUP DR. Kariadi Semarang dengan menggunakan Tehnik Relaksasi Benson. Studi kasus ini termasuk jenis kasus desain deskriptif. Dengan pendekatan pre-post test. Studi kasus ini adalah semua pasien Post Sectio Caesarea hari ke-2 di ruang Obsetri RSUP DR. Kariadi Semarang. Jumlah responden berjumlah 2 orang. Terapi relaksasi benson dilakukan 10-15 menit selama 3 hari. Alat pengumpulan data menggunkan skala nyeri NRS. Hasil menunjukkan adanya penurunan skala nyeri pada klien Post Sectio Caesarea dengan Tehnik Relaksasi Benson dengan penurunan skala sedang menjadi ringan. Analisis 1 kasus hari pertama skala nyeri 4 hingga hari ke-3 skala nyeri mengalami penurunan menjadi skala 2, sedangkan kasus kedua pertama skala nyeri 5  hingga hari ke-3 mengalami penurunan menjadi skala 3. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa Tehnik Relaksasi Benson mampu menurunkan skala nyeri. Pada kasus ini peneliti menggunkan 2 responden pasien post section caesarea hari ke 2. Terapi non farmakologi Tehnik Relaksasi Benson dapat menurunkan nyeri pada klien Post Sectio Caesarea.
Terapi Psikoreligius: Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Akbar Akbar; Desi Ariyana Rahayu
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6286

Abstract

Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia mencapai 15,3% dari 259,9 juta jiwa penduduk Indonesia Kasus gangguan jiwa di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebanyak 317.504 orang. Prevalensi halusinasi di Jawa Tengah yaitu 0,23 % dari jumlah penduduk melebihi angka nasional 0,17 %. Cara meminimalkan komplikasi atau dampak halusinasi dibutuhkan pendekatan dan memberikan penatalaksanaan untuk mengatasi gejala halusinasi dengan cara memberikan terapi psikoreligius: dzikir. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui tingkat kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi pendengaran menggunakan terapi psikoreligius: dzikir. Metode studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan pada 2 pasien yang difokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus asuhan keperawatan halusinasi pendengaran. Intervensi yang diberikan berupa terapi generalis cara mengontrol halusinasi pendengaran dan terapi psikoreligius: dzikir selama 3 hari dengan durasi waktu 10-20 menit. Hasil studi kasus pada pasien halusinasi pendengaran di ruang UPIP RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi setelah pemberian terapi psikoreligius: dzikir sebagai suatu upaya terapi non farmakologi pada pasien halusinasi pendengaran. Kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada kedua klien didapatkan hasil 6 (baik) setelah pemberian terapi psikoreligius: dzikir sebagai suatu upaya terapi non farmakologi pada pasien halusinasi pendengaran.
Penurunan Mual Muntah Pasien Acute Limfoblastik Leukimia yang Menjalani Kemoterapi dengan Terapi Akupresur Pada Titik P6 (Neiguan) dan Titik ST36 (Zusanli) Siti Rahmah; Dera Alfiyanti
Ners Muda Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v2i2.6262

Abstract

Leukemia ialah jenis karsinoma yang menyerang sel darah dan sum-sum tulang tempat di mana sel-sel darah dibuat. Kemoterapi merupakan perawatan yang dilakukan secara berulang dan teratur, diberikan secara kombinasi, dengan lama pengobatan selama dua sampai tiga tahun bagi pasien ALL. Akupresur merupakan tindakan berupa pendekatan atau memberikan stimulus dan tekanan pada titik-titik strategis tubuh dengan menggunakan atau tanpa alat bantu. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan mual dan muntah setelah kemoterapi. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif berbasis pendekatan asuhan keperawatan yang menerapkan teknik akupresur pada titik P6 dan ST36 yang diberikan selama 3 menit setiap 6 jam sekali setelah kemoterapi selama 24 jam. Subjek pada studi kasus ini adalah pasien anak dengan ALL post kemoterapi. Subjek studi kasus berjumlah 2 orang didapatkan berdasarkan kriteria inklusi. Hasil dari kedua subjek, dilihat dari skoring pada observasi keller index of nausea (KIN)  dengan diberikan teknik akupresur menunjukkan ada penuruan mual muntah pada pasien yang diberikan tindakan akupresur. Akupresur pada titik P6 dan titik ST36 mampu menurunkan mual dan muntah pasca kemoterapi pada anak penderita ALL.

Page 1 of 1 | Total Record : 10