cover
Contact Name
Thomas S. Iswahyudi
Contact Email
tom_wahyudi@staff.ubaya.ac.id
Phone
+6231-2981344
Journal Mail Official
rahmanfibri@staff.ubaya.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Kalirungkut - Surabaya 60293 Gedung Perpustakaan Lt. 4
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi
Published by Universitas Surabaya
ISSN : -     EISSN : 27212432     DOI : https://doi.org/10.24123/saintek
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (Keluwih: Journal of Science and Technology) is an online, open access, and peer-reviewed journal. JST publishes its issues twice in a year (February and Agustus). This journal is to provide a forum for the sharing, dissemination, and discussion of original research, case studies, and critical reviews in the fields of science and technology including biotechnology. This focus and scopes include, but are not limited to subjects in industrial engineering, informatics, electrical engineering, manufacture, environmental issues, renewable energi, chemistry and chemical engineering, product design & management, and fashion design & lifestyle products.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)" : 7 Documents clear
Kefir Susu Nabati dengan Penambahan Kulit Pisang Tanduk (Musa Paradisiacal Var. Corniculata) Vina Priscilla; Tjandra Pantjajani; Fenny Irawati
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.244 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2780

Abstract

Abstract – Non dairy milk contains high protein and carbohydrate, low fat, and free lactose. Even more, banana peel has a potential as prebiotic because it contains 33% fructooligosaccharides (FOS). Banana peel was usually being thrown away although it still had good content. That would be a potential resource to make a non dairy kefir from it. This research aimed to know the effect on changes of fermentation parameters, the results of organoleptic tests, and the best treatment in making non dairy kefir with addition of Tanduk banana peel. The results showed that the parameters of total sugar, lactic acid, pH, TAT, viscosity, ethanol, number of yeast and LAB tests were significantly different in each sample even though not all samples were significantly different on reducing sugar. The results of organoleptic tests showed that non dairy kefir without the addition of Tanduk banana peel was the most preferred kefir with quite sweet and sour taste, not alcoholic, less sour and quite unpleasant aroma, a yellowish white color, quite thick consistency, and not bitter aftertaste. The best treatment based on the effective-index method was non dairy kefir with the addition of 5% Tanduk banana peel. Keywords: kefir, tanduk banana, non dairy milk Abstrak – Susu nabati memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi, rendah lemak, serta tidak mengandung laktosa. Kulit pisang berpotensi sebagai prebiotik karena mengandung 33% fructooligosaccharides (FOS). Kandungan gizi kulit pisang dan susu nabati yang baik serta keinginan memanfaatkan kulit pisang Tanduk yang biasanya dibuang menjadi alasan untuk membuat kefir susu nabati dengan penambahan kulit pisang Tanduk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terhadap perubahan parameter fermentasi, hasil uji organoleptik, dan perlakuan terbaik dalam pembuatan kefir susu nabati dengan penambahan kulit pisang Tanduk. Penelitian ini mengunakan metode rancangan acak lengkap dengan variasi kadar kulit pisang Tanduk yang ditambahkan 0%, 5%, dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter gula total, asam laktat, pH, TAT, viskositas, etanol, jumlah khamir dan BAL, terdapat perbedaan signifikan pada setiap sampel, sedangkan pada parameter gula reduksi tidak semua sampel mengalami perbedaan signifikan. Hasil uji organoleptik kefir susu nabati tanpa penambahan kulit pisang Tanduk merupakan kefir yang paling disukai dengan karakteristik rasa yang cukup manis, cukup asam, tidak beralkohol, aroma kurang asam dan cukup langu, berwarna putih kekuningan, menghasilkan aftertaste yang tidak pahit, serta memiliki konsistensi cukup kental. Perlakuan terbaik berdasarkan metode indeks efektivitas adalah kefir susu nabati dengan penambahan kulit pisang Tanduk 5%. Kata kunci: kefir, pisang tanduk, susu nabati
Karakterisasi Enzim Pemecah Pati dari Malt Serelia Alvina Cornelia Phieter; Ruth Chrisnasari; Tjandra Pantjajani
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.814 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2773

Abstract

Abstract- Starch-degrading enzymes not only can be found in bacteria and fungi, but also in plants. Some plants that produce starch-degrading enzymes are germinated grain of sorghum, maize, and mung bean. pH and temperature are factors that can affect the activity of enzyme. Effect of pH and temperature to starch-degrading enzyme activity of these 3 cereal grains are reported in this research. Grain of sorghum, maize, and mung bean were germinated for 2 days and dried to produce malt. Enzymes from these 3 different malts were extracted using 7 buffers with different pH (4.5, 5, 5.5, 6, 6.5, 7) . Buffer that produced highest enzyme activity based on degradation of starch as a substrate (iodine-starch method) and based on formation of reducing sugars as products (DNS method) would be used for determining the effect of temperatures (20 °C, 30 °C, 40 °C, 50 °C). Effect of pH and temperatures to enzyme activity from 3 different malts tend to be fluctuating. Sorghum malt had the highest enzyme activity per gram malt based on degradation of starch activity test. Estimated enzyme activity of sorghum malt was 103,82 mg.g- 1.min-1. Maize malt had the highest enzyme activity based on formation of reducing sugars activity test. Estimated enzyme activity of maize malt was 13.08 mg.g-1.min-1. Keywords: amylase enzyme, sorghum malt, maize malt, mung bean malt, pH temperature Abstrak- Enzim pemecah pati dapat diperoleh dari tanaman selain dari bakteri dan fungi. Beberapa jenis tanaman yang memiliki enzim pemecah pati adalah biji sorgum, jagung, dan kacang hijau yang berkecambah. pH dan suhu merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas dari enzim. Pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim amilase dari ketiga jenis biji ini akan diamati dalam penelitian ini. Biji sorgum, jagung, dan kacang hijau dikecambahkan selama 2 hari dan dikeringkan untuk menghasilkan malt. Enzim dari ketiga jenis malt ini akan diekstrak menggunakan 7 buffer pH berbeda yaitu buffer pH 4,5; 5; 5,5; 6; 6,5 dan 7. Buffer yang menghasilkan nilai aktivitas enzim tertinggi berdasarkan degradasi substrat pati (metode pati-iodin) dan berdasarkan pembentukan produk gula reduksi (metode DNS) akan digunakan lebih lanjut untuk melihat pengaruh suhu yaitu suhu 20 °C, 30 °C, 40 °C, dan 50 °C. Pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim ketiga jenis malt cenderung fluktuatif. Malt sorgum memiliki nilai aktivitas enzim per gram malt tertinggi berdasarkan uji aktivitas degradasi substrat pati (metode pati-iodin) yaitu 103,82 mg.g-1.min-1 dan malt jagung memiliki nilai aktivitas enzim per gram malt tertinggi berdasarkan uji aktivitas pembentukan gula reduksi (metode DNS) yaitu 13,08 mg.g-1.min-1. Kata kunci: amylase enzyme, sorghum malt, maize malt, mung bean malt, pH temperature
Kansei Mining-based in Services sebagai Alternatif Pengembangan Metodologi Affective Design Markus Hartono
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.424 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2817

Abstract

Abstract—Recent research in the field of affective design or known as Kansei engineering for affective design is faced with challenges and opportunities to obtain emotional needs (also called Kansei) that are valid and truly representative of the needs and experience of customer for certain products or services in a certain period. Kansei is indeed sensitive to objects, culture, time-based and the changes of the customer's emotional needs. The challenge so far has been to map the relationship between Kansei and service attributes correctly and representatively. Often what happens is that lack of the process of collecting and validating Kansei words which is limited to the number of samples and research methodology. Thus, this study was carried out by focusing on the study of literature and the development of Kansei engineering model using Kansei text-based mining approach applied to services. Keywords: Affective design, Kansei engineering, services, text mining Abstrak—Beberapa penelitian di bidang desain afektif atau dikenal dengan Kansei engineering for affective design dihadapkan pada tantangan dan peluang untuk mendapatkan kebutuhan emosional (disebut juga sebagai Kansei) yang valid dan benar-benar representatif terhadap kebutuhan dan pengalaman konsumen terhadap produk atau layanan tertentu dalam masa tertentu. Kansei memang sensitif terhadap obyek, kultur, waktu dan juga dinamika dari kebutuhan emosional pelanggan itu sendiri. Tantangan yang ada selama ini adalah memetakan hubungan secara benar dan representatif antara Kansei dan service attributes. Seringkali yang terjadi adalah adanya lacking dari proses pengumpulan dan validasi Kansei words yang terbatas pada jumlah sampel dan metodologinya. Dengan demikian, studi ini dilakukan dengan menitikberatkan pada studi literatur dan pengembangan model Kansei engineering menggunakan pendekatan text mining di industri jasa. Kata kunci: Affective design, Kansei engineering, layanan, text mining
Deteksi Vibrio harveyi dengan Metode Amplifikasi DNA pada Gen toxR Calvin Wijaya Johan; Sulistyo Emantoko Dwi Putra; Ernest Suryadjaja
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.06 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2775

Abstract

Abstrak -Infeksi hewan akuakultur oleh Vibrio harveyi dapat menyebabkan kematian serta kerugian ekonomi. Kemampuan untuk mendeteksi bakteri tersebut secara dini dapat mencegah penyebarannya dalam akuakultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode untuk mendeteksi Vibrio harveyi melalui amplifikasi gen toxR. Amplifikasi DNA dilakukan dengan dua metode, yakni amplifikasi isotermal termediasi loop (loop-mediated isothermal amplification, LAMP) dan reaksi berantai polimerase (PCR). Amplifikasi menggunakan metode LAMP menunjukan perlu dilakukan optimasi protokol maupun desain primer untuk mencegah perolehan hasil false positive. Amplifikasi menggunakan metode PCR menghasilkan produk berukuran 229 pasang basa yang spesifik pada Vibrio harveyi dengan batas deteksi hingga 0,526 ng.µL-1 (setara 2,09 × 106 CFU.mL-1). Kata kunci: Akuakultur, LAMP, PCR, toxR, Vibrio harveyi Abstract -Vibrio harveyi infection in aquacultures may cause death and economical loss. Rapid detection of this bacteria may prevent its dispersal in aquacultures. The goal of this research was to develop method in detection of Vibrio harveyi via amplification of toxR gene. DNA amplification was carried out with two methods, loop-mediated isothermal amplification (LAMP) and polymerase chain reaction (PCR). Amplification with LAMP suggest optimization of either protocol or primer design was needed to prevents false positive results. Amplification with PCR yields 229 bp-length product specific to Vibrio harveyi with detection limit up to 0.526 ng.µL-1 (equals to 2.09 × 106 CFU.mL-1). Keywords: Aquaculture, LAMP, PCR, toxR, Vibrio harveyi
Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Fungsional Bawang Putih (Allium sativum) Chessa Uly Thalia; Ruth Chrisnasari; Ardhia Dheasy Rosita Dewi
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.216 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2782

Abstract

Abstract-Organosulphur compounds in garlic has bactericidal effect and antioxidant potentials. However, toxic effects and strong odor produced by the compound allicin contribute to the reduction of garlic consumption. The production of allicin compound can be inhibited by skipping grinding and substituting it with other methods such as heating with oven and soaking in salt water, so the production pathway of organosulphur compounds will produce S-allyl cysteine which have lower toxic effect and antioxidant activity up to six fold compared to allicin. This research is done as a preliminary test to know the effect of process towards functional value of garlic. The results showed that the best treatment for black garlic (80℃ for 40 days) and pickled garlic (salt concentration of 3% for 40 days) has antioxidant activity (37,03%, 72,30%, and 32,17%), phenolic content (0,50mg GAE/g sample, 1,09mg GAE/g sample, and 0,146mg GAE/g sample), vitamin C content (0,068% b/b, 0,348% b/b, and 0,054% b/b), and protein content (3,1% N, 7,61% N, and 1,45% N) respectively that was significantly different (pvalue < 0,05), antimicrobial activity and total plate count test was not significantly different (pvalue > 0,05). Therefore, the process that gives the highest functional value was the black garlic. Keywords: garlic, black garlic, pickled garlic, functional food, antioxidant activity, phenols, alliin, S-allyl cysteine Abstrak-Senyawa organosulfur dalam bawang putih memiliki efek bakteriosidal dan potensi sebagai antioksidan. Namun, adanya efek toksik dan bau menyengat yang dihasilkan oleh senyawa allisin mengurangi daya konsumsi masyarakat. Produksi senyawa allisin dapat dihambat dengan menghilangkan penggerusan dan melakukan pengolahan yang lain, yaitu pengovenan dan perendaman pada air garam, sehingga jalur produksi senyawa organosulfur akan menghasilkan S-allyl cysteine dengan efek toksik jauh lebih kecil namun aktivitas antioksidan enam kali lebih tinggi dibandingkan allisin. Penelitian ini sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui pengaruh pengolahan terhadap nilai fungsional bawang putih. Dari hasil uji, bawang putih, perlakuan terbaik bawang hitam (suhu 80℃ selama 40 hari), dan pickled garlic (kadar garam 3% selama 40 hari) secara berturut-turut memiliki aktivitas antioksidan (37,03%, 72,30%, dan 32,17%), senyawa fenolik total (0,50mg GAE/g sampel, 1,09mg GAE/g sampel, dan 0,146mg GAE/g sampel), kadar vitamin C (0,068% b/b, 0,348% b/b, dan 0,054% b/b), dan kadar protein (3,1% N, 7,61% N, dan 1,45% N) yang berbeda signifikan (pvalue < 0,05), aktivitas antimikroba dan uji total plate count tidak berbeda signifikan (pvalue > 0,05), sehingga pengolahan yang memberikan nilai fungsional tertinggi yaitu bawang hitam. Kata kunci: bawang putih, bawang hitam, pickled garlic, pangan fungsional, aktivitas antioksidan, fenolik, alliin, S-allyl cysteine.
Kajian Semiotika Pernikahan Karakter Virtual Hatsune Miku dan Akihiko Kondo Guguh Sujatmiko
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.393 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2787

Abstract

Abstract—Akihiko Kondo and Hatsune Miku’s marriage ceremony attracted public attention. The marriage shows an unusual relationship between human and virtual character, the Actual world who got married to the Ideal world. This paper uses a qualitative method of the semiotic theory of Rholand Barthes. This paper _tries to describe the signs that are connected to both virtual characters and humans. The signs were dismantled to find out what codes and symbols that worked. The results show that the signs which were constructed into Hatsune Miku's character have naturalization of meaning, therefore the arose myths became ordinary as humans consume virtual signs continuously and endlessly. The signs become very important, the ideal world will be more interesting to be explored because it provides very broad opportunities in the signs development. Keywords: semiotic, virtual, character­ Abstrak—Pernikahan seorang lelaki bernama Akihiko Kondo dan Hatsune Miku cukup menarik perhatian masyarakat. Pernikahan tersebut menunjukkan hubungan yang tidak biasa antara manusia dalam dunia aktual yang menikahi karakter dalam dunia ideal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori semiotic dari Rholand Barthes. Penulis mencoba menguraikan tanda-tanda yang terhubung antara keduanya. Tanda-tanda tersebut dibongkar untuk mengetahui kode-kode dan simbol-simbol yang bekerja. Hasil menunjukkan bahwa tanda-tanda yang dikonstruksi menjadi karakter Hatsune Miku mengalami naturalisasi makna, sehingga mitos-mitos yang timbul menjadi hal yang biasa karena manusia mengonsumsi tanda virtual terus-menerus dan tiada akhir. Tanda menjadi hal yang sangat penting, dunia ideal akan semakin menarik untuk dieksplorasi karena memberikan kesempatan yang sangat luas dalam perkembangan tanda. Kata kunci: semiotik, virtual, karakter
Kajian Tentang Tenun Sesek dari Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Ninik Juniati
KELUWIH: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.642 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i1.2786

Abstract

Abstract—Development of fashion world has been following fashion trends including textiles, colors, shapes,fabric textures, and all other details in general fashion terms. One of the exploration and development in textiles is called wastra. Wastra isn't widely known by public. Wastra technique can come in various form, for example Tenun Sesek from Pringgasela Village, East Lombok, West Nusa Tenggara, Indonesia. This research aims to understand Tenun Sesek, from the preparation before weaving process until it serve to customer. This research also consist the explanation to preserve the sustainability process build by weavers in all related matters like designing motifs, dyeing yarn, and the weaving process itself. This research use qualitative descriptive approach with interview and observation as main focused methods. This methods was chosen to explore the subject more briefly. This methods will be supported with documentation photos to capture all the details and validated the data retrieval process. Output from this research is recycling process in every aspect to maintain the product life cycle. Keywords: Tenun Sesek, Weaving, Pringgasela Village Abstrak—Perkembangan fashion dunia selalu berkembang mengikuti fashion trend yang berlangsung. Fashion trend ini dimulai dengan perkembangan tekstil, warna, bentuk, tekstur kain dan detail busana secara global. Ide-ide untuk eksplorasi kain juga bisa berasal dari wastra yang masih belum begitu dikenal, salah satunya adalah Tenun Sesek dari Desa Pringgasela. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini bertujuan mengkaji tentang wastra yang berasal Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa tenggara Barat. Hal-hal yang dikaji terkait tentang proses persiapan sebelum penenunan seperti mendesain motif, pencelupan benang, menenun benang hingga proses keberlanjutan (sustainability) yang dilakukan oleh para penenun di desa Pringgasela tersebut. Metodelogi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik wawancara dan observasi ini dipilih untuk menggali informasi tentang proses pembuatan Tenun Sesek dan didukung dengan data dokumentasi berupa foto proses pembuatan Tenun Sesek dan proses pengambilan data yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini. Salah satu hasil penelitian menunjukan bahwa disetiap proses pembuatan Tenun Sesek ini selalu ada proses daur ulang untuk meminimalkan limbah. Kata kunci: Tenun Sesek, penenunan, Desa Pringgasela

Page 1 of 1 | Total Record : 7