cover
Contact Name
Herry Irawansyah
Contact Email
herryirawansyah@um.ac.id
Phone
+6285345138335
Journal Mail Official
herryirawansyah@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat Jalan Jenderal Achmad Yani KM 35,5 Banjarbaru, Kalimantan Selatan - 70714
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JTAM ROTARY
ISSN : 27216225     EISSN : 27456331     DOI : https://doi.org/10.20527/jtam_rotary.v2i2
JTAM Rotary diterbitkan oleh Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. JTAM Rotary merupakan jurnal terbuka yang dapat diakses siapapun, baik itu peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang teknik mesin. JTAM Rotary terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan bulan September. JTAM Rotary berfokus pada jurnal-jurnal mahasiswa teknik mesin di bidang keahlian Konversi Energi, Desain dan Konstruksi, Manufaktur, dan Rekayasa Material.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY" : 6 Documents clear
PENGARUH VARIASI KATALIS MUFFLER SEPEDA MOTOR TERHADAP HASIL GAS BUANG Misbachudin Misbachudin; Raybian Nur; Ikna Urwatul Wusko
JTAM ROTARY Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v5i1.8349

Abstract

Emisi gas buang dipengaruhi oleh jenis bahan bakar dan jenis kendaraan yang digunakan, oleh karena itu untuk mengurangi kadar emisi gas buang dapat dilakukan dengan cara menyempurnakan pembakaran dan  menambahkan catalytic converter pada knalpot kendaraan. Penelitian ini membuat alat catalytic converter dengan memvariasikan penggunaan material logam agar dapat mengetahui pengaruh emisi gas buang pada sepeda motor. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis ekperimental. Variabel yang digunakan yakni stainless steel, tembaga, aluminium, dan fiberglass. Hasil pengujian pada rpm 3000 menunjukkan bahwa adanya penurunan kadar CO2 1,24%, dan juga HC sebesar 141,7 ppm CO2 3,1%, ini terjadi pada katalis tembaga. Pada katalis aluminium pada rpm yang sama terjadi penurunan kadar hc sebesar 143,7 ppm dan kadar CO turun sebesar 1,15% karbondioksida turun sebesar 2,9%. Pada katalis spongesteel pada rpm 3000 terjadi penurunan kadar CO sebanyak 1,49%, sedangkan untuk kadar HC terjadi penurunan 166,34 ppm dan karbondioksida turun 3,47%. Sedangkan untuk katalis fiberglass kadar co menurun sebesar 1,21% dan kandungan HC sebesar 154,4 ppm, dan kadar karbondioksida turun sebesar 3,04%. Exhaust Emissions Are Substances In The Form Of Gas Or In The Form Of Other Particulates Expelled Through The Exhaust And Is The Residual Result Of Fuel Combustion In The Combustion Chamber. Exhaust Emissions Are Influenced By Several Things, Including The Type Of Fuel Used, And The Type Of Vehicle Used And The Age Of The Machine. Therefore To Reduce The Levels Of Exhaust Emissions Can Be Done In Several Ways, Namely By Perfecting Combustion And Also By Adding A Catalytic Converter To The Exhaust Of The Vehicle. The purpose of this research is to make a catalytic converter with a variety of metals in order to determine the effect of exhaust emissions on motorcycles. The research method used is the type of experiment. Variables Used Are Stainless Steel, Copper, Aluminum, And Fiberglass. Based on the Emission Test, it can be concluded that the results of this study at 3000 rpm indicate that there is a decrease in CO2 levels of 1.24%, and also Hc by 141.7 ppm CO2 3.1%, this occurs in the copper catalyst. In the aluminum catalyst at the same Rpm there was a decrease in Hc content of 143.7 ppm and a decrease in co content of 1.15% carbon dioxide decreased by 2.9%. In Spongesteel Catalyst At 3000 Rpm there was a decrease in CO levels of 1.49%, while for HC levels there was a decrease of 166.34 ppm and carbon dioxide decreased by 3.47%. As for the Fiberglass Catalyst, the CO content decreased by 1.21% and the HC content was 154.4 ppm, and the carbon dioxide content decreased by 3.04%.
RANCANG BANGUN ALAT PRESS KALENG MINUMAN BERBAHAN DASAR PELAT ALUMUNIUM KAPASITAS 530/JAM Hajar Isworo; Muhammad Khalil; Rusuminto Syahyuniar; Adhiela Noer Syaief; Anggun Angkasa Bela Persada; Yulima Melsipa Lingga; Kurnia Dwi Artika; Muhammad Yusuf Adi Setiawan
JTAM ROTARY Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v5i1.8370

Abstract

Masalah yang terjadi adalah adanya limbah kaleng bekas di masyarakat.  yang biasanya berbahan dasar pelat alumunium, seperti yang kita ketahui sampah berbahan dasar logam susah terurai  di dalam tanah. Biasanya sampah kaleng ini dipungut oleh para pemulung dan disetor ke para pengepul. Tujuan dari penelitian ini membantu para pengepul dalam pengepresan kaleng, harapannya dengan cara pengepresan kaleng maka akan memperkecil volume kaleng sehingga dapat mengurangi ongkos pengiriman ke pabrik pencacah. pembuatan alat pengepresan kaleng dapat menghasilkan kaleng yang sudah dipres 530 per Jam. The problem that occurs is the presence of used cans in the community. which are usually made from aluminum plates, as we know metal-based waste is difficult to decompose in the soil. Usually, the cans are collected by the scavengers and handed over to the collectors. The purpose of this study is to help collectors in pressing cans, it is hoped that by pressing cans it will reduce the volume of cans so that they can reduce shipping costs to the enumerator factory. the manufacture of can presses can produce 530 pressed cans per hour.
UNJUK KERJA REAKTOR BIOGAS PORTABLE DENGAN SISTEM KONTINU DAN NON-KONTINU Lathifa Putri Afisna; Martua Jaya Harianja
JTAM ROTARY Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v5i1.8167

Abstract

Peningkatan kebutuhan energi dari hari ke hari terus bertambah seiring berajalannya waktu. Sementara itu, cadangan energi fosil semakin menurun. Salah satu alternatif dalam memecahkan permasalahan ini adalah energi baru dan terbarukan. Pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas merupakan salah satu pilihan energi baru dan terbarukan yang sesuai khususnya di daerah/kawasan yang memiliki jumlah peternakan sapi yang banyak. Penggunaan reaktor biogas dapat dilakukan sistem kontinu dan non kontinu. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan unjuk kerja reaktor biogas portable kontinu dan non kontinu yang dilakukan selama 21 hari. Perbandingan Bahan Baku kotoran sapi dan air yaitu 1:2. Reaktor biogas portable menggunakan tangki IBC kapasitas 1000 L. Hasil peneltian biogas didapat tekanan reaktor non kontinu akan mengalami peningkatan pada hari ke-7 dan menurun pada hari ke 12 kemudian terus turun mendekati nol. Sementara itu, tekanan reaktor kontinu mengalami peningkatan hari ke-7 dan konstan pada sampai 21 hari.  Temperatur pada kedua reaktor biogas portable mengalami fluktuasi karen kondisi reaktor yang berada diatas permukaan tanah. Selama 21 hari, volume reaktor biogas kontinu lebih tinggi sebesar 3.112898 m3 dibanding reaktor non kontinu 2.14281 m3. Increasing energy needs from day to day continues to grow over time. Meanwhile, fossil energy reserves are decreasing. One alternative in solving this problem is new and renewable energy. Utilization of cow dung into biogas is one of the suitable new and renewable energy options, especially in areas/regions that have a large number of cattle farms. The use of biogas reactors can be carried out in continuous and non-continuous systems. In this research, a comparison of the performance of continuous and non-continuous portable biogas reactors will be carried out for 21 days. The ratio of raw materials for cow manure and water is 1:2. The portable biogas reactor uses an IBC tank with a capacity of 1000 L. The results of the biogas research found that non-continuous reactor pressure will increase on the 7th day and decrease on the 12th day and then continue to fall to near zero. Meanwhile, the continuous reactor pressure increased on the 7th day and remained constant until 21 days. The temperature in the two portable biogas reactors fluctuated due to the condition of the reactors which were above ground level. During 21 days, the volume of the continuous biogas reactor was 3.112898 m3 higher than the non-continuous reactor volume of 2.14281 m3.
PERANCANGAN DIESEL ENGINE SINGLE CYLINDER DENGAN DAYA 0,7 HORSE POWER Katiko Imamul Muttaqin; Antan Noraidi Maulana; M Khoiri; Ahmad Riyadi
JTAM ROTARY Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v5i1.8354

Abstract

Setelah berakhirnya masa pandemi covid-19, terjadi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan khususnya di sektor pariwisata pendakian gunung. Begitu pesatnya peningkatan jumlah pendaki gunung mendorong peningkatan kebutuhan bagi para pendaki. Kebutuhan tersebut adalah energi cahaya untuk penerangan, energi gerak untuk kipas dan lain-lain. Untuk itu, dibutuhkan alat yang bersifat mobile. Melihat fenomena diatas, maka penulis melakukan perancangan microdiesel dengan daya 0,7 HP. Prinsip kerja microdiesel seperti motor diesel dua langkah pada umumnya. Hanya saja tidak terdapat flywheel pada microdiesel namun ujung sisi crankshaft yang terhubung dengan conrod langsung ditutup dengan backplate. Desain alat ini tidak membutuhkan tempat yang luas serta mudah dibongkar pasang dan mudah dipindahkan. Alat ini menggunakan solar sebagai bahan bakar, dan menghasilkan gas buang seperti halnya motor diesel. Hasil perhitungan perancangan adalah diameter/langkah yaitu 33x33 mm, kapasitas engine 7 cc, perbandingan kompresi 13:1, max putaran yaitu 2500 rpm dan massa alat 1,2 kg dengan AJ14 dan SiCr sebagai material pembentuk. After the Covid-19 pandemic is over, economic growth occurred in South Kalimantan, especially in the mountaineering tourism sector. Along with the increase in travelers, the equipment and needs for climbing will also increase. The needs and equipment are light energy for lighting, motion energy for fans and others. For that, we need a tool that is mobile. Seeing the phenomenon above, the authors designed a microdiesel with a power of 0.7 HP. This tool works like a two-stroke diesel engine. In this tool, the flywheel is not attached, but the crankshaft which is connected to the conrod is directly connected to the backplate. This tool is mobile and interchangeable. The results of the design calculations are the diameter/step of 33x33 mm, the engine capacity is 7 cc, the compression ratio is 13:1, the max rotation is 2500 rpm and the tool mass is 1.2 kg with AJ14 and SiCr as forming materials.
PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI MODEL CATALYST PADA KNALPOT MOTOR VIXION 150 CC TERHADAP STANDAR EMISI GAS BUANG DAN KEBISINGAN Raybian Nur; Misbachudin Misbachudin; Ikna Urwatul Wusko
JTAM ROTARY Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v5i1.8350

Abstract

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang digerakkan oleh mesin (motor). Jenis transportasi ini banyak digunakan karena harganya yang murah dan mudah digunakan. Sepeda motor umumnya menggunakan bahan bakar bensin. Motor bensin 4 langkah adalah motor bensin yang melakukan usaha atau kerja diperlukan 4 langkah gerakan piston dan 2 putaran poros engkol. Catalyst adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk mereduksi gas buang CO menjadi CO2 dan HC menjadi H2O, pada saat dikeluarkan pada knalpot. Knalpot katalis B yang lebih bagus dalam mereduksi emisi gas CO disetiap rpm nya. Dan dengan menggunakan knalpot katalis C berhasil menyerap emisi gas buang HC yang signifikan pada rpm 3000 dan 5000. Penambahan katalis pada knalpot berhasil mereduksi kebisingan. Dari ketiga model variasi katalis yang divariasi, knalpot katalis B yang paling baik dalam mereduksi kebisingan. dikarena bentuk katalisnya yang dapat lebih baik menghambat aliran pembuangan pada knalpot karena itulah suara yang keluar jadi sedikit lebih senyap. A motorbike is a means of transportation that is driven by an engine (motor). This type of transportation is widely used because it is cheap and easy to use. Motorcycles generally run on gasoline. A 4-stroke gasoline engine is a gasoline engine that does work or work that takes 4 steps of piston movement and 2 rotations of the crankshaft. Catalyst is one of the technologies used to reduce CO exhaust gas to CO2 and HC to H2O when released in the exhaust. The catalyst B exhaust is better at reducing CO gas emissions at every rpm. And by using an exhaust catalyst C managed to absorb significant HC exhaust emissions at 3000 and 5000 rpm. The addition of a catalyst to the exhaust managed to reduce noise. Of the three models of varied catalyst variations, exhaust catalyst B is the best at reducing noise. because the shape of the catalyst can better inhibit the flow of exhaust in the exhaust, that's why the sound that comes out is a little quieter.
ANALISIS SIMULASI PENGARUH VARIASI SUDUT DIFFUSER TERHADAP AHMED BODY DENGAN SLANT ANGLE 35" Akbar Rezki; Khairil Anwar; Rustan Hatib
JTAM ROTARY Vol 5, No 1 (2023): JTAM ROTARY
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam_rotary.v5i1.8352

Abstract

Aerodinamika dapat memberikan perubahan kecil untuk mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Modifikasi bodi kendaraan adalah salah satu metode pengurangan hambatan aerodinamika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan sudut diffuser pada sudut belakang model referensi yang disederhanakan (Ahmed Body slant angel 35°) yang digunakan untuk mewakili kendaraan tipe hatch back terhadap koefisien drag. Tiga model modifikasi alur dibuat untuk diuji pada penelitian ini dengan metode simulasi numerik menggunakan software ANSYS workbench 2020R2. Hasil penelitian ini diperoleh penurunan koefisien drag pada model 3 sebesar 3,82%. Faktor utama yang mempengaruhi penurunan koefisien drag ini adalah pemulihan tekanan dibelakang model dengan adanya penambahan diffuser.Aerodinamika dapat memberikan perubahan kecil untuk mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Modifikasi bodi kendaraan adalah salah satu metode pengurangan hambatan aerodinamika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan sudut diffuser pada sudut belakang model referensi yang disederhanakan (Ahmed Body slant angel 35°) yang digunakan untuk mewakili kendaraan tipe hatch back terhadap koefisien drag. Tiga model modifikasi alur dibuat untuk diuji pada penelitian ini dengan metode simulasi numerik menggunakan software ANSYS workbench 2020R2. Hasil penelitian ini diperoleh penurunan koefisien drag pada model 3 sebesar 3,82%. Faktor utama yang mempengaruhi penurunan koefisien drag ini adalah pemulihan tekanan dibelakang model dengan adanya penambahan diffuser.

Page 1 of 1 | Total Record : 6