cover
Contact Name
Milian Tengker
Contact Email
tumoutoujkak@gmail.com
Phone
+6285256544641
Journal Mail Official
tumoutoujkak@gmail.com
Editorial Address
Jl. BougenvilleTateli Satu, Kec. Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa,
Sulawesi utara
INDONESIA
Tumou Tou
ISSN : 23553308     EISSN : 27459527     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Tumou Tou adalah jurnal ilmiah Institut Agama Kristen Negeri Manado yang dikelolah oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk membantu para akademisi dan juga peneliti untuk membagikan hasil penelitiannya dalam hubungannya dengan Kristianitas, Ajaran dan Kemasyarakatan. Terbit edisi pertama tahun 2014 dengan nama Tumou Tou yang merupakan falsafah hidup, jalan hidup dan tujuan hidup yang dapat meningkatkan pengetahuan, produkfitas, mutu dalam bidang pendidikan dan penelitian. Jurnal yang diterbitkan telah melalui proses peer-review dan proses editing secara profesional dan berkualitas pada bidangnya yang merupakan salah satu prasyarat untuk dapat Terakreditasi pada ARJUNA RISTEKBRIN dan juga terindeks pada SINTA. Tumou Tou merupakan jurnal yang telah diterbit sejak tahun 2014 dalam bentuk cetak dengan ISSN 2355-3308 dan secara online menggunakan OJS dimulai sejak tahun 2020
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Volume II, Nomor 1, Januari 2015" : 6 Documents clear
ALLAH MENURUT KONSEP BUKU AYUB Semuel Selanno
Tumou Tou Volume II, Nomor 1, Januari 2015
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.189 KB)

Abstract

Pemahaman orang Kristen dewasa ini selalu disodorkan dengan konsep, siapa berbuat baik pasti diberkati. Siapa yang berbuat jahat pasti akan menerima kutuk. Pemahaman seperti ini juga menjadi konsep yang membingkai Allah dalam potret moralitas manusiawi. Berita kitab suci dalam Buku Ayub bergumul untuk memecahkan konsep Allah yang demikian. Apa, mengapa dan bagaimana rekonstruksi konsep Allah yang di konstruksikan dalam buku Ayub? Inilah yang menjadi sasaran dari penulisan ini. Saya menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan Penelitian Kepustakaan (Library Research) untuk tulisan ini. Pergumulan penderitaan Ayub, sebagimana yang dibahasakan oleh para penulis mengemukakan bukti-bukti dalam kehidupan manusia yang ternyata tidak sejalan dengan konsep tentang Allah tersebut. Ada orang yang berbuat baik harus menderita, ada orang yang berbuat jahat tapi tidak mendapat hukuman Allah sebaliknya panjang umur, sehat dan masih melihat keturunannya. Ada juga orang yang menjadi kaya dari hasil ketidakadilan terhadap orang lain. Ada orang yang berbuat baik tapi mati di usia muda atau sakit atau miskin atau tidak punya keturunan. Itulah sebabnya Ayub lebih ingin mati daripada hidup. Pertanyaan-pertanyaan pergumulan tersebut tidak mendapat jawaban sebab dibahasakan kemudian oleh penulis bahwa Allah menantang Ayub dari dalam badai dan mejelaskan tentang Allah Pencipta, yang mengasihi dan memelihara ciptaan-Nya dalam keteraturan, baik ataupun buruk. Di sinilah konsep yang lama tentang Allah sebagai pemberi berkat dan hukuman berdasarkan perbuatan manusia dibaharui menjadi Allah yang jauh melampaui pikiran manusia. Ia adalah Allah Pencipta yang penuh kuasa dan kasih. Kuasa dan kasih Allah terkadang sulit dipahami oleh manusia. Membingkai Allah dalam pemikiran manusia yang begitu terbatas justru membuat manusia menjadi tidak bebas untuk menjalani dan mengalami hidup itu sendiri. Oleh sebab itu pada pasal 42 (perh. 42:3, 5-6) Ayub menyesal dan bertobat.
DIPIMPIN ROH ALLAH: (ANALISA TEKS ROMA 8:14) Farno Arthur Gerung
Tumou Tou Volume II, Nomor 1, Januari 2015
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.021 KB)

Abstract

Pada abad 19 dan awal abad 20, isu-isu tentang Roh Kudus marak dibicarakan oleh gereja-gereja. Jemaat Tuhanpun tidak asing lagi mendengar ungkapan-ungkapan berhubungan dengan Roh Kudus seperti : Bahasa Roh, lahir dari Roh, pengurapan Roh Kudus, berjalan dalam Roh Kudus, tertawa dalam Roh kudus, menangis dalam Roh Kudus, dan lain-lain. Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru secara jelas memaparkan karya-karya Roh Kudus bagi gerejanya (baik itu secara personal maupun komunal). Dan pekerjaan Roh Kudus sangat dinamis. Namun dewasa ini banyak pengajaran-pengajaran yang membatasi pekerjaan-pekerjaan Roh dengan menekankan kepada kehadiran Roh dengan satu cara. Berkaitan dengan hal diatas, perlu diteliti lagi tentang bagaimana pemahaman penulis-penulis Alkitab memahami Roh Kudus yang nantinya menjadi dasar teologi Kristen untuk membangun pengajaran yang benar. Tulisan ini mengkaji/menganalisa teks Roma 8:14 dikarenakan surat Roma berisikan tentang teologi Paulus secara keseluruhan (baik itu kasih karunia, keselamatan, pengampunan, Roh kudus, gereja, hukum taurat, dll), sedangkan pada pasal 8 dalam surat Roma ini tertulis panjang lebar mengenai Roh Kudus. Jadi konsep Paulus tentang Roh dalam Roma Pasal 8, hampir mewakili konsep Paulus mengenai Roh (pneumatologi) secara keseluruhan.
PEMIMPIN YANG TULUS SEPERTI MERPATI DAN CERDIK SEPERTI ULAR: (TELAAH PEMIKIRAN IMMANUEL KANT TENTANG MORALITAS DALAM POLITIK) Lydia O. S. Tumampas
Tumou Tou Volume II, Nomor 1, Januari 2015
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.587 KB)

Abstract

“Tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular” adalah ungkapan kontradiktif namun mengandung kesatuan yang utuh jika diaplikasikan dalam kehidupan. Istilah ini diangkat oleh Immanuel Kant (filsuf besar Jerman pencipta sistem metafisika terhebat). Dalam karyanya Perpetual Peace(Perdamaian Abadi), ungkapan diatas digunakan Kant untuk menggambarkan kaitan antara moralitas dan politik. Menurut Kant, pemimpin yang baik haruslah orang yang ‘tulus’ (punya moral dan motivasi baik) dan ‘cerdik’ (bijaksana, cerdas dan punya strategi kepemimpinan yang baik). Sejarah mencatat beberapa pemimpin atau guru yang berpengaruh besar bagi pengikutnya. Sokrates (filsuf Yunani) yang dikagumi karena ajaran moralnya yang baik. Yesus Kristus (tokoh rohani Kristen) sangat dimuliakan umatnya karena ajaran moral, hukum kasih dan mujizatnya. Mohandas K. Gandhi (Mahatma) dikagumi karena ajaran Satyagraha, untuk berjuang tanpa kekerasan melawan ketidakadilan. Pemimpin yang bertangan besi juga patut diperhitungkan caranya mempengaruhi dan menggerakkan massa. Contohnya: Julius Caesar pemimpin ekspansi kerajaan Romawi, Napoleon Bonaparte dari Perancis dan Adolf Hitler sebagai pemimpin NAZI Jerman yang menyebabkan pemusnahan etnis Yahudi di Eropa. Yang menarik di sini adalah: Bagaimana mungkin seorang manusia biasa dapat memiliki kemampuan luar biasa untuk menjadi seorang pemimpin yang mengagumkan?. Pemikiran Immanuel Kant dalam strategi kepemimpinan modern tampaknya masih relevan dan menarik untuk dipelajari. Konsistensinya pada hukum moral yang bukan asal taat pada aturan tapi berdasarkan suara hati pantas dipuji. Karya ini ingin menunjukkan bagaimana Kant dapat menemukan kaitan erat antara moralitas dan politik serta kriteria seorang pemimpin yang ideal.
PERAN GEREJA TERHADAP KAUM MISKIN : (SUATU TINJAUAN MISIOLOGIS DI JEMAAT GMIM IMANUEL SENDANGAN KAKAS) Paultje Peiti Tampa
Tumou Tou Volume II, Nomor 1, Januari 2015
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.023 KB)

Abstract

Gereja merupakan tempat atau sarana pemberitaan Injll Allah dan sasaran pemberitaannya ini adalah dunia tempat di mana manusia hidup. Dengan demikian gereja tidaklah dapat terlepas dari pada masalah-masalah yang dihadapi di dalam dunia. Gereja harus berhadapan dengan soal-soal kemasyarakatan di dalam dunia di antaranya adalah kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran gereja terhadap kaum miskin. Kaum miskin adalah mereka yang betul-betul berada dalam kekurangan, kemelaratan dan kesengsaraan.Misi gereja merupakan misi Allah. Allah bermisi bagi dunia dan manusia akan terciptanya suasana hidup yang berdasarkan syaloom Allah. Olah karena gereja mengemban misi Allah, maka gereja dipanggil untuk menyampikan kabar baik bagi orang-orang miskin, untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang. Sumbangsih gereja pada masalah kemiskinan adalah tidak hanya memberikan bantuan-bantuan secara material kepada mereka yang menerimanya, tetapi gereja harus berupaya untuk memberdayakan mereka yang miskin serta memberikan dukungan spiritual kepada mereka lewat ibadah dan doa bersama. Cara memberdayakan mereka yang miskin ini adalah dengan membuka kursus-kursus atau pelatihan kepada mereka tentunya sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam konteks ini gereja GMIM lmanuel Sendangan Wilayah Kakas ditantang dalam menyatakan identitasnya sabagai gereja yang missioner di tengah-tengah realitas kemiskinan dan permasalahannya. Gereja di tantang dalam kehadirannya untuk menyatakan misi-Nya yang membebaskan dan memerdekakan kaum miskin baik dari persoalan miskin material dan miskin jiwa. Agar lewat keterlibatan gereja, lnjil Kerajaan Allah dapat dirasakan secara nyata. Dengan kata lain, lewat keterlibatan dan peran gereja, mereka dapat dan mampu maningkatkan taraf hidupnya dan spiritualitas imannya.
EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ASPEK AKSI - REFLEKSI PADA TEORI RAGAM MENGAJAR SARA LITLE
Tumou Tou Volume II, Nomor 1, Januari 2015
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.711 KB)

Abstract

Konsep Pendidikan Agama Kristen tidak pernah lepas dari sejarah umat Tuhan yang tertulis dan tersirat dalam Alkitab.Sehingga ketika berbicara tentang Pendidikan Agama Kristen maka harus melihat dari sejarah perkembangan yang ada di dalam Alkitab. Dalam Perjanjian Lama pendidikan memiliki arti yang sama dengan pembinaan, dengan menggunakan kata ‘membimbing’ yang diambil dari kata Ibrani yaitu nahak atau to lead. Oleh karena itu tugas mengajar dalam tradisi Yahudi adalah hal yang wajib, dan orang yang melakukan pengajaran biasa disebut Rabbi serta dengan latar belakang pembimbingan yang dilakukan oleh keluarga. Contohnya dalam tradisi Yahudi seperti yang ada dalam Kitab Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, dan engkau bangun”. Namun dalam perkembangannya di dunia Pendidikan Agama Kristen, pemahaman terhadap pernyataan dan penerapan iman Kristen tidak hanya mampu disampaikan dalam tradisi lisan, tetapi dengan proses belajar mengajar yang turut berkembang seiring zaman. Selain hal tersebut berbagai situasi dan tuntutan yang ada dalam kehidupan manusia di berbagai aspek, menuntut para pengajar agar mampu menjadi penolong dan memfasilitasi setiap naradidik, agar mereka dapat terlibat dalam kehidupan bermasyarakat dan untuk mengembangkan strategi-strategi yang tepat sebagai respon atas perubahan sosial. Mengajar dapat dilakukan sebagai sebuah upaya pelayanan yang bersifat timbal balik atau responsive. Dalam arti mengajar dapat memberi kebebasan kepada naradidik untuk memahami sebuah konsep, dengan kemampuan yang dimilikinya, serta merespon sesuai dengan apa yang mereka telah pahami dalam proses belajar.
PENGARUH PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN AIRMADIDI Jefri Mailool
Tumou Tou Volume II, Nomor 1, Januari 2015
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.813 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengambilan keputusan dan iklim organisasi terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada seluruh SMP Negeri di Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Responden yang digunakan sebanyak 92 orang guru, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan pengambilan keputusan dan iklim organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Pengaruh dari pengambilan keputusan terhadap kinerja guru adalah signifikan dan positif dengan koefisien regresi sebesar 0,157; pengaruh dari iklim organisasi terhadap kinerja guru adalah signifikan dan positif dengan koefisien regresi sebesar 0,209; dan pengaruh pengambilan keputusan dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru adalah signifikan dan positif dengan koefisien regresi sebesar 0,349. Penelitian ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, perlu mengoptimalkan pengambilan keputusan dan penciptaan iklim organisasi sekolah yang kondusif.

Page 1 of 1 | Total Record : 6