cover
Contact Name
Arnold Christian Hendrik
Contact Email
arnold_hendrik@yahoo.cp.id
Phone
+6281339185757
Journal Mail Official
indigenousbiologiukaw@gmail.com
Editorial Address
Jalan adi sutjipto, Oesapa, Kupang
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Indigenous Biologi
ISSN : 26144816     EISSN : 26569787     DOI : https://doi.org/10.33323/indigenous
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Indigenous Biologi (JIB) adalah jurnal menggunakan double blind peer review dan akses terbuka yang menerbitkan penelitian penting dan penting dari semua bidang bidang biosciences seperti keanekaragaman hayati, biosistematik, ekologi, fisiologi, perilaku, genetika dan bioteknologi. Meliputi semua bentuk kehidupan, mulai dari mikroba, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia, termasuk virus.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi" : 5 Documents clear
Pengembangan perangkat instrumen penilaian psikomotor pada mata pelajaran biologi materi sel kelas XI SMA Negeri 7 Kupang tahun ajaran 2018/2019 Rince Kana Mangngi; Theodora S.N Manu; Paulus Tnunay
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i2.19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan perangkat instrumen penilaian psikomotor pada mata pelajaran biologi materi sel pokok bahasan struktur jaringan pada tumbuhan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran dan mengetahui tingkat valid dan tingkat kelayakan dari instrumen penilaian psikomotor. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan model Rowntree, yang terdiri tiga tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap tahap evaluasi, menggunakan teknik evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari 5 tahap, yaitu self evaluation, expert reviuw, one to one evaluation, small group evalution, dan field test. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi ahli dan angket respon pengguna. Berdasarkan hasil validasi ahli dari ke tiga validator diperoleh nilai rata-rata 100% dengan kategori dan tingkat kelayakan dari hasil tanggapan respon pengguna terhadap instrumen penilaian psikomotor masing-masing aspek penilaian yaitu Bahasa 94.66%, Konstruksi 96%, Materi 100%, Objektifitas 95.55%, Sistematis 93.33%, Praktibilitas 95%, dan Pembiayaan 93.33%. Sehingga presentase angket respon pengguna sebesar 95.41% dengan kategori sangat layak tidak perlu revisi. Hasil data tersebut menunjukan bahwa instrumen penilaian psikomotor pada praktikum biologi pokok bahasan struktur jaringan pada tumbuhan yang dikembangkan sudah tergolong valid dan sangat layak digunakan sebagai alat untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 7 Kota Kupang.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PANTAI PALIBO KECAMATAN KABOLA KABUPATEN ALOR Endang Lenama; Novi I Bullu; Alfred G.O Kase
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i2.32

Abstract

Salah satu komponen penyusun ekosistem wilayah pesisir yang sangat penting dan memberikan kontribusi yang besar bagi ekonomi Indonesia adalah makroalga laut atau rumput laut. Nama rumput laut (ganggang laut) digunakan untuk menyebut tumbuhan laut yang hidup di dasar perairan (fitobentos), berukuran besar dan tergolong dalam divisi thallophyta. Kehadiran jenis makroalga di perairan Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor berperan penting dalam pembentukan ekosistem terumbu karang yaitu sebagai tempat berlindung biota-biota kecil seperti benih ikan dan udang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur komunitas makroalga yang terdapat di Pantai Palibo Kecamatan Kabola Kabupaten Alor. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2019. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode sampling kuadrat. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga transek (jarak antar transek 20 m), dengan menggunakan plot berukuran 1 x 1 m (jarak antar plot 5 m). Pada setiap plot dihitung jumlah individu dari setiap spesies makroalaga yang ditemukan. Analisis dilakukan untuk mendapatkan parameter epadatan, keanekaragaman, keseragaman dan dominasi. Faktor fisik-kimia perairan yang diambil adalah suhu, pH dan salinitas. Dari hasil penelitian ditemukan 11 spesies makroalga yang terdiri dari alga hijau (Chlorophycea) 3 spesies, alga coklat (Phaeophyceae) 4 spesies, dan alga merah (Rhodophyceae)4 spesies. Nilai kepadatan tertinggi dimiliki oleh spesies Padina boergesenii (38,583 individu/m2), sedangkan terendah dimiliki oleh spesies Halimeda opuntia (0,66 individu/m2). Indeks keanekaragaman yang diperoleh sebesar 1,65 dan dikategorikan sedang, indeks keseragaman sebesar 1,59 dikategorikan stabil dan indeks dominasi sebesar 0,25 dikategorikan rendah.
UJI KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR WAIPIDI DESA WAIRASA KECAMATAN UMBU RATU NGGAY BARAT KABUPATEN SUMBA TENGAH maria sarwati seran; Willem A Blegur; Yanti Daud
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i2.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas air pada sumber Mata Air Waipidi, Desa Wairasa Kecamatan, Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah dengan uji 3 parameter yaitu fisik, kimia, dan biologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan membandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu PP No. 82 Tahun 2001. Berdasarkan hasil penelitian pada Mata Air Waipidi, hasil analisis uji kualitas air ditemukan parameter yang memenuhi standar baku mutu yaitu: parameter fisik meliputi: Suhu (23⁰C), TDS (187 mg/L), TSS (O,OO24 mg/L); parameter kimia meliputi: pH (7,52 mg/L), BOD (0,32 mg/L), nitrat (5,5 mg/L), nitrit (0,049 mg/L), sulfat (7 mg/L), dan parameter biologi meliputi: uji total coliform (<1,8 ml). Parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu yaitu: parameter kimia yang meliputi: DO (4,77 mg/L), besi (0,77 mg/L), mangan (0,117 mg/L), fosfat (0,54 mg/L), klorin (0,24 mg/L), sianida (0,14 mg/L), dan tembaga (0,45 mg/L). Faktor-faktor yang menyebabkan beberapa indikator tidak memenuhi standar baku mutu air disebabkan oleh limbah dari irigasi pertanian, pembusukan daun, dan aktivitas alam seperti erosi, dan pelapukan bebatuan. Mata air Waipidi dikategorikan tidak memenuhi standar baku mutu air kelas 1 berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 yang dapat digunakan sebagai air minum namun mata air Waipidi disarankan untuk digunakan sebagai prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, dan mengairi budidaya tanaman.
KEANEKARAGAMAN LUMUT KERAK (lichen) SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI TAMAN WISATA ALAM CAMPLONG KABUPATEN KUPANG Hetkandra D Madjeni; Novi I Bullu; arnold Ch hendrik
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i2.37

Abstract

ABSTRAKCamplong terletak di Kabupaten Kupang dan memiliki hutan wisata yang dikenal dengan nama Taman Wisata Alam Camplong yang berada di hutan Camplong, Desa Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Untuk mengetahui kadar pencemaran udara di daerah ini maka akan diamati perkembangan dan jenis Lumut Kerak (lichen). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan teknik survei. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dilanjutkan dengan identifikasi spesimen secara morfologi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membuat 15 plot dari tiga stasiun. Tiap stasiun yang dibuat memiliki jarak 50 meter dihitung dari jalan menuju masing masing plot pengamatan dengan ukuran masing-masing plot sama yaitu 10x10 meter. Analisis data dilakukan dengan membagikan data berdasarkan kategorinya yakni Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener, Indeks Kemerataan, dan Indeks Kelimpahan Lumut Kerak. Dari hasil penelitian didapatkan tujuh jenis lichen dengan nilai Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener 0,72, Indeks Kemerataan 0,85, dan Indeks Kelimpahan Lumut kerak tertinggi 30,8.
UJI KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR WAIPADDA DESA ANAJIAKA KECAMATAN UMBU RATU NGGAY BARAT KABUPATEN SUMBA TENGAH Noprianto Umbu Tiba Marak; Anggreini D.N Rupidara; Novi I Bullu
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i2.38

Abstract

Abstrak Air merupakan bahan yang sangat vital yang tidak terpisahkan dari kehidupan mahkluk hidup di muka bumi ini.Segi kualitas, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai air bersih yaitu parameter fisik ,kimia dan biologi.Salah satu mata air yang penggunaannya sangat vital bagi masyarakat Sumba Tengah adalah mata air Waipadda. Tujuan dari penelitian iniuntuk mengujikualitas mata air Waipada di desa Anajiaka kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat kabupaten Sumba Tengah dengan berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan membandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu PP No. 82 Tahun 2001.Berdasarkan hasil penelitian pada Mata Air Waipadda diperoleh uji kualitas air padaSuhu (23ºC),TDS (215mg/L),TSS (0,0014 mg/L),pH (7,40 mg/L), DO (5,12mg/L), BOD (1,65mg/L),besi (0,02 mg/L),nitrit (0,008 mg/L),nitrat (1,2 mg/L),sianida (0,009 mg/L), Klorin (0,01 mg/L), mangan (0,043 mg/L), sulfat (1 mg/L), dan uji total coliform(<1,8 jlm/100 ml) memenuhi standar batas baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu dikategorikan sebagai kelas I. Namun kadar (Tembaga 0,28 mg/L (0,02 mg/L) dan Phospat 0,27 mg/L (0,2 mg/L) melebihi standar baku mutu yang ditetapkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya irigasi (pertanian), pembusukan daun, dan aktivitas alam seperti erosi, pelapukan bebatuan/pengikisan batuan dan intensitas cahaya yang diterima oleh badan air rendah (kenaikan suhu).

Page 1 of 1 | Total Record : 5