cover
Contact Name
Arnold Christian Hendrik
Contact Email
arnold_hendrik@yahoo.cp.id
Phone
+6281339185757
Journal Mail Official
indigenousbiologiukaw@gmail.com
Editorial Address
Jalan adi sutjipto, Oesapa, Kupang
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Indigenous Biologi
ISSN : 26144816     EISSN : 26569787     DOI : https://doi.org/10.33323/indigenous
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Indigenous Biologi (JIB) adalah jurnal menggunakan double blind peer review dan akses terbuka yang menerbitkan penelitian penting dan penting dari semua bidang bidang biosciences seperti keanekaragaman hayati, biosistematik, ekologi, fisiologi, perilaku, genetika dan bioteknologi. Meliputi semua bentuk kehidupan, mulai dari mikroba, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia, termasuk virus.
Articles 68 Documents
UJI KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR WAIMARAPU DESA WAIMANU KECAMATAN KATIKUTANA SELATAN KABUPATEN SUMBA TENGAH eunike puteri ate; merpiseldin nitsae; yanti daud
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 1 No 3 (2018): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v1i3.4

Abstract

Mata air Waimarapu merupakan sumber mata air di Desa Waimanu KecamatanKatikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah. Masyarakat menggunakan mata air untukmencukupi kebutuhan air bersih (sebagai air minum, mandi, cuci, dan pengairantanaman) akan tetapi belum mengetahui kualitas air tesebut. Tujuan dalam penelitian iniadalah untuk mempelajari kualitas dari mata air Waimarapu dengan acuan PeraturanPemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Metode penelitian yang digunakan adalah metodeeksperimen dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan membandingkan data hasilpengukuran dari masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu PeraturanPemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ada 3parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu yaitu kandungan oksigen terlarut (5,60mg/L) tembaga (0,11 mg/L) dan phospat (0,54 mg/L). Hal ini disebabkan oleh karenaperubahan cuaca, pergerakan massa air dan lokasi mata air Waimarapu yang berada diarea persawahan sehingga menyebabkan masuknya limbah pertanian (penggunaanpupuk dan pembasmi hama). Sedangkan untuk parameter lainnya (suhu, TDS, TSS, pH,BOD, besi, mangan, sulfat, nitrat, nitrit, klorin, sianida, dan total coliform) masih sesuaidengan baku mutu yang ditetapkan. Nilai ini masih bisa ditolerir dalam kualitas air.Berdasarkan hasil yang diperoleh, mata air Waimarapu masih berada dalam batas amanuntuk digunakan sesuai peruntukkannya.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA MERAH (Punica granatum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN (Vibrio cholera) Ferdinan Migu Yunus; alan ch sabuna; Sonya T.M Nge
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 1 No 3 (2018): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v1i3.5

Abstract

Kolera adalah penyakit infeksi saluran usus yang bersifat akut dan disebabkan oleh bakteri Vibriocholerae. Bila bakteri ini mencemari makanan dan terkonsumsi dalam jumlah yang banyak, maka dapatmenyebabkan penyakit diare. Upaya mencegah penyakit diare yaitu salah satu alternatif untuk mengatasiresistensi antibiotik yang berpotensi mengobati diare adalah kulit buah delima merah. Tujuan penelitian untukmengetahui pengaruh ekstrak kulit buah delima merah dan konsentrasi yang efektif ekstrak kulit buah delimamerah terhadap pertumbuhan Vibrio cholerae. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram kertas.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen, yang terdiri dari 5 perlakuan A0= 0(kontrol), A1= 25 mg/ml, A2= 50 mg/ml, A3= 75 mg/ml dan A4= 100 mg/ml dan 3 kali ulangan. Hasilpengamatan dianalisis secara statistik menggunakan analisis variansi (ANOVA) satu jalur dengan tarafsignifikansi 5%. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitianmenunjukan bahwa adanya pengaruh ekstrak kulit buah delima merah terhadap pertumbuhan Vibrio choleradan efektif konsentrasi 100 mg/ml dan dapat di lihat pada nilai signifikan menunjukan 0,00 dalam hal ini lebihkecil dari pada 0,05 (0,00≤0,005) yang artinya ada perbedaan antara kontrol dengan perlakuan A1, A2, A3 danA4. Sehingga dibuktikan dengan terbentuknya diameter rata-rata zona bening pada setiap konsentrasi ekstrakkulit buah delima merah secara berturut-turut yaitu: 25 mg/ml = 6,7 mm, 50 mg/ml = 7,3 mm,75 mg/ml = 8,0 mmdan 100 mg/ml = 11,3 mm.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK NPK DAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium asaclonicum. L) Markus Kola Raga; Novi I Bullu; sonya T.M Nge
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 1 No 3 (2018): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v1i3.6

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas tanaman horikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dipasaran. berdasarkan hasil observasi peneliti dikebun pertanian yang ada di Desa Mata Air, bawang merah mengalami masalah pertumbuhan. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini. Dengan demikian tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan limbah cair tahu serta kosentrasi yang paling efektif yang meningkatkan pertumbuhan bawang merah. Penelitian ini telah dilaksanakan didesa Mata Air Tarus Kabupaten Kupang selama 3 bulan. Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan desain RAK dengan 12 unit percobaan yakni: satu kontrol dan sebelas perlakuan. Parameter tanaman yang diamati meliputi jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter umbi. Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasilnya menunjukan Konsentrasi perlakuan yang dapat meningkatkan parameter pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah umbi dan diameter umbi bawang merah yaitu pada perlakuan P1-P3, dengan konsentrasi perlakuan yang paling optimal dalam meningkatkan parameter jumlah umbi bawang merah adalah konsentrasi 50% pupuk NPK+50% limbah cair tahu. Akan tetapi, pengaruh pemberian pupuk NPK dan limbah cair tahu dengan kosentrasi lebih rendah dan lebih tinggi dapat menunjukan hasil yang kurang optimal.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA GANGGANG COKELAT ( Sargassum polycystum ) DAN GANGANG HIJAU (Euchema cottoni) PADA PERAIRAN DAHI’ AE melkianus mola kore; merpiseldin nitsae; sonya T. M Nge
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 1 No 3 (2018): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v1i3.7

Abstract

Rumput laut merupakan tumbuhan yang hidup di laut dan merupakan jenis makroalga. Tanaman ganggang ini adalah ganggang multiseluler devisi Thallophyta. Rumput laut tidak termaksud tumbuhan sejati karena tidak memiliki akar, batang dan daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ganggang cokelat jenis Sargassum polycystum dan ganggang hijau jenis Eucheuma cottonii pada perairan Dahi’Ae. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan mengunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH), dengan mengunakan 3 variasi konsentrasi (50 ppm, 75 pm, dan 100 ppm) dan 5 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis untuk mendaptkan nilai % IC50. Dari plot tersebut akan diperoleh persamaan regresi linear y = ax + b. Berdasarkan persamaan ini aktivitas antioksidan secara berturut-turut pada Sargassum polycystum adalah 242,02 ppm dan Euchema cottoni adalah 169,06 ppm. Kedua sampel tersebut tergolong dalam aktivitas antioksidan sedang, sehingga perlu dianalisis aktivitas antioksidan untuk S. polycystum pada konsentrasi tinggi sedangkan E.cottoni pada konsentrasi rendah.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA DI TAMAN WISATA ALAM BAUMATA DESA BAUMATA KECAMATAN TAEBENU KABUPATEN KUPANG Noryati K Dui; arnold ch hendrik
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 1 No 3 (2018): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v1i3.8

Abstract

Taman Wiasata Alam Baumata (TWA) adalah salah satu tempat wisata alam yang berada di Desa Baumata Kecamatan Taebenu terletak 16 Km dari Kota Kupang, TWA Baumata adalah hutan hujan tropik dataran rendah dengan berbagai macam flora dan fauna. Herba adalah tumbuhan pendek dengan tinggi 0,3-2meter dan berbatang basah karena banyak mengandung air. Herba juga merupakan tumbuhan tidak berkayu yang tersebar dalam bentuk kelompok individu atau soliter pada berbagai kondisi habitat seperti tanah yang lembab atau berair, tanah yang kering, batu-batuan dan habitat dengan naungan yang rapat. Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode kombinasi transek bergaris dan metode kuadran di pilihnya 4 stasiun dalam penelitian ini yaitu stasiun didekat mata air, stasiun rerumputan/semak, stasiun tegakan pohon dan stasiun bebatuan yang di angap mampu untuk mewakili lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Taman Wisata Alam Baumata, desa Baumata kecamatan Taebenu, terdapat 7 famili dan8 spesies tanaman Herba yaitu famili Asteraceae yang terdiri dari spesies Syenedrella nodiflora L, Bindes pilosa L sedangkan famili lainya hanya memiliki 1 spesies yaitu famili Amaranthaceae yaituAmaranthus viridis L, famili Portulaceae yaitu Portulaca oleraceae L, famili Euphorbiaceae yaitu Euphorbia hirta L, famili polypodiaceae yaitu Pityrograma colemelanus L, famili Costaceae yaitu Costus spesiosus Smith, dan famili Araceae yaitu Homalomena occulta L, Amarathus viridis L, Portulaca oleraceae L, Euphorbia hirta L, Pityrogramma colemelanus L,Syenedrella nodiflora L, Costus spesiosus Smith, Bindens pilosaL,Homalomena occultaL, dengantotalsemua individuberjumlah 329 Individu. Dengan nilai indeks keanekaragaman yang diperoleh pada semua stasiun adalah keanekragaman sedang.
Pengembangan Alat Peraga Dari Bahan Sederhana Pada Materi Sel Hewan Di SMP Negeri 4 Kota Kupang Tahun Ajaran 2018/2019 mariana stefani lewar; fransina th nomleni
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 1 (2019): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i1.9

Abstract

Proses pembelajaran di SMP Negeri 4 Kota Kupang yang masih menggunakan buku cetak dan banyak alat peraga rusak serta laboratorim yang di gunakan sebagai ruang kelas. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan sebanyak 81,2% siswa membutuhkan sebuah alat peraga yang dapat membantu memahami materi yang di ajarkan. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk pengembangan berupa alat peraga sel hewan di SMP N 4 Kota Kupang yang layak dan praktis agar dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Jenis penelitian Research And Development (R&D). Model pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE dengan 5 langkah yaitu: 1) Analisis , 2) Desain, 3) Pengembangan , 4) Implementasi, dan 5) Evaluasi . Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis kuantitatif, dan teknik pengumpulan data berupa angket. Analisis data menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi mendapat skor 96,8% termasuk kategori sangat layak, ahli desain mendapat skor 95% dengan kategori sangat layak, ahli media mendapat skor 91,6% sangat layak, sedangkan pada uji kelompok kecil adalah 89,7% dan uji coba kelompok besar adalah 93,15% dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil penilaian para validator dan uji coba kelompok mendapat respon yang positif dan dapat dikatakan alat peraga sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran dikerena alat peraga dibuat dari bahan yang murah dan dikemas dalam bentuk yang praktis serta warnanya tidak mencolok dan menarik semangat belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa alat peraga dari bahan sederhana ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada materi sel hewan.
pengaruh penggunaan media maket dengan metode inkuiri terhadap pemahaman konsep siswa di smps advent nusra noelbaki tahun ajaran 2018/2019 Ariesta Mudi; theodora S.N Manu
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 1 (2019): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i1.16

Abstract

Abstract This research is aimed at knowing the influence of using “Maket” media with Inquiry method towards students’ understanding on Biological concepts. The research method used in this research was experimental with One Group Pretest-Postest Design. The population of this study 37 students of grade VII in SMPS Advent Nusra Noelbaki. The sampling technique used in this study was Purposive Sampling; Since the number of population was too small, the writer took them all as sample of this study, as treatment group. From this study, the data obtained by test, it is essay test, then the data were analyzed used t-test analysis. From the data analysis, it was shown that tcount = 6,514 and ttable = 2,056 with the significant level (a) = 0,05. Since the result of tcount = 6,514 ˃ ttable = 2,056, therefore the null hypothesis (Ho) is rejected and Alternative hypothesis (Ha) is accepted. It is conluded that there is an influence on the use of “Maket” media with inquiry method toward students’ understanding on Biology concepts. The teaching and learning process using “Maket” media with Inquiry method made students more active, the teaching and learning is not monotonous and the students are more attractive participate and more understand the material taught. Key Words:“Maket” Media, Inquiry Method, Concept Understanding
Pengembangan perangkat instrumen penilaian psikomotor pada mata pelajaran biologi materi sel kelas XI SMA Negeri 7 Kupang tahun ajaran 2018/2019 Rince Kana Mangngi; Theodora S.N Manu; Paulus Tnunay
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 2 (2019): Indegenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i2.19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan perangkat instrumen penilaian psikomotor pada mata pelajaran biologi materi sel pokok bahasan struktur jaringan pada tumbuhan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran dan mengetahui tingkat valid dan tingkat kelayakan dari instrumen penilaian psikomotor. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan model Rowntree, yang terdiri tiga tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap tahap evaluasi, menggunakan teknik evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari 5 tahap, yaitu self evaluation, expert reviuw, one to one evaluation, small group evalution, dan field test. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi ahli dan angket respon pengguna. Berdasarkan hasil validasi ahli dari ke tiga validator diperoleh nilai rata-rata 100% dengan kategori dan tingkat kelayakan dari hasil tanggapan respon pengguna terhadap instrumen penilaian psikomotor masing-masing aspek penilaian yaitu Bahasa 94.66%, Konstruksi 96%, Materi 100%, Objektifitas 95.55%, Sistematis 93.33%, Praktibilitas 95%, dan Pembiayaan 93.33%. Sehingga presentase angket respon pengguna sebesar 95.41% dengan kategori sangat layak tidak perlu revisi. Hasil data tersebut menunjukan bahwa instrumen penilaian psikomotor pada praktikum biologi pokok bahasan struktur jaringan pada tumbuhan yang dikembangkan sudah tergolong valid dan sangat layak digunakan sebagai alat untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 7 Kota Kupang.
KEANEKARAGAMAN MIKROFUNGI TANAH DI TAMAN WISATA ALAM BAUMATA DESA BAUMATA KECAMATAN TAEBENU KABUPATEN KUPANG ewinda isensi feni; mellissa e.s ledo; arnold Ch hendrik
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 1 (2019): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i1.22

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis mikrofungi dan keanekaragaman jenis mikrofungi yang terdapat pada Taman Wisata Alam (TWA) Baumata. Pada penelitian ini mengunakan metode observasi langsung dan Direct metoch . Penelitian dilakukan di TWA Baumata dan proses isolasi dan identifikasi mikrofungi tanah pada laboratorium biologi Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang dan laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang dari bulan November 2017 sampai dengan bulan April 2018. Mikrofungi yang teridentifikasi dibedakan jenisnya kemudian di hitung indeks keanekaragamannya. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan 5 jenis mikrofungi tanah yang terdapat pada TWA Baumata yakni Mikrofungi Aspergilus terreus, Aspergilus flavus, Aspergilus niger, Penicillium sp., Thamnidium elegans. Tahapan yang dilalui untuk mendapatkan kelima jenis mikrofungi tanah ini adalah melalui tahapan isolasi, pemurnian dan identifikasi. Dengan menggunakan rumus shannon wiener hasil analisis memperlihatkan bahwa tingkat keanekaragam mikrofungi pada TWA Baumata tergolong sedang dengan nilai indeks keanekaragaman (H’) = 1.2691. Hasil Analisis ini menunjukkan bahwa kondisi tanah TWA Baumata memiliki produktivitas cukup, tekanan ekologi sedang dan kondisi ekosistem yang cukup seimbang. Abstract The research to purpose determine the types of microfungi and the diversity of microfungi found in Baumata Natural Tourism Park (TWA). In the reaseaech using direct observation methods and direct metoch. The research was conducted in Baumata TWA and the process of isolation and identification of soil microfungi in the biology laboratory of the Biology Education Study Program at the Arta Wacana Kupang Christian University and the Plant Disease Laboratory of the Faculty of Agriculture, Nusa Cendana Kupang, from November 2017 to April 2018. The identified microfungi are of different types and then count the diversity index The results showed that there were found 5 types of soil microfungi found in Baumata TWA is Microfungi of Aspergilus terreus, Aspergilus flavus, Aspergilus niger, Penicillium sp., Thamnidium elegans. The stages that are passed to get these five types of microfungi are through the stages of isolation, purification and identification. By using the shannon wiener formula the results of the analysis show that the diversity of microfungi in Baumata TWA is classified as moderate with a diversity index (H ') = 1.2691. The results of this analysis indicate that Baumata TWA soil conditions have sufficient productivity, moderate ecological pressure and fairly balanced ecosystem conditions. Keywords: Diversity, Soil Microfungi, and Natural Park Baumata
PENGARUH KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA DENGAN PENAMBAHAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) PADA MANISAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN Sonya Titin Nge
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 1 (2019): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i1.24

Abstract

Rumput laut merupakan tumbuhan laut yang mempunyai nilai ekonomis dan banyak pemanfaatannya. Pemanfaatan rumput laut sebagai sumber kesehatan dan gizi karna memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable gum), protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui komponen utama dari suatu bahan makanan penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan 18 September - 05 Oktober 2018 di lab biologi UKAW dan balai pengawas obat dan makan (BPOM) Kupang Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan penelitian yang dilakuan maka hasil analisis organoleptik dari warna, aroma, tekstur dan rasa manisan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang paling disukai panelis adalah pada perlakuan K3, kadar air pada perlakuan K3 yaitu 17,48%-18,34% dan kadar gula total yaitu pada perlakuan K3 = 25,09%. Hal ini disebabkan karna pemberian gula yang berbeda pada manisan rumput laut dengan penambahan kayu manis yang dapat mempengaruhi tingkat kesukaan, kadar air serta kadar gula total dari tingkat penerimaan konsumen pada manisan rumput laut tersebut.