cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Agrohorti Bulletin (e-Journal)
ISSN : 23373407     EISSN : 26143194     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Agrohorti merupakan jurnal on-line yang menyajikan artikel hasil penelitian, analisis kebijakan dan review yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam arti luas.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti" : 15 Documents clear
Potensi Hasil Galur – Galur Harapan Kedelai Hitam (Glycine max ( L.) Merr.) di Kabupaten Bogor Lela Marlenasari; Desta Wirnas
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.429 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14918

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi hasil dari 8 galur harapan kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr.). Penelitian ini dilakukan di Bogor (Jawa Barat) pada bulan Oktober 2011 sampai Januari 2012 sebagai bagian dari uji coba multilokasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak dengan pengulangan dan tiga varietas nasional sebagai kontrol, yaitu Cikuray, Malika dan Willis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, waktu berbunga dan waktu panen, jumlah cabang produktif dan jumlah polong hampa sceara statistik berbeda. SSD-82, SSD-91, dan SC-68-2 memiliki produktivitas tinggi dibandingkan varietas pembanding (Cikuray).
Penggunaan Pupuk Cair Hayati Berbahan Dasar Sawi Putih dan Keong untuk Meningkatkan Produksi Sawi Putih (Brassica pekinensis (Lour)) Prama Nurgama; Heni Purnamawati; Juang Gema Kartika
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.712 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan PCH sebagai substitusi pupuk anorganik untuk produksi sawi putih sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mulai bulan Januari hingga Mei 2011. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor perlakuan yang terdiri atas 13 macam perlakuan dan menggunakan empat kali ulangan, sehingga terdapat 52 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada parameter tinggi tanaman perlakuan 1 440 L PCH keong ha-1 menghasilkan tinggi krop tertinggi yaitu 29.94 cm, sedangkan untuk parameter lingkar horizontal, lingkar vertikal dan diameter 2, perlakuan 200 kg NPK ha-1 + 720 L PCH keong ha-1 yang menghasilkan nilai tertinggi dengan nilai masing-masing berturut 34.42 cm, 68.33 cm, dan 9.31 cm. Perlakuan 300 kg NPK ha-1 + 360 L PCH keong/ha menunjukan hasil tertinggi untuk parameter diameter 1 yaitu sebesar 11.04. Perlakuan 100 kg NPK ha-1 + 1080 L PCH campuran (sawi+keong) ha-1 menghasilkan bobot rata-rata tajuk tanaman tertinggi yaitu 996.43 g per tanaman. Secara umum perlakuan 200 kg NPK ha-1 + 720 L PCH keong ha-1 menunjukan hasil terbaik berdasarkan uji hedonik oleh 30 panelis terhadap semua parameter yang diujikan yaitu warna, bentuk, ukuran, kerenyahan, dan kesukaan.
Pengaruh Pupuk Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kenikir (Cosmos caudatus) dan Katuk (Sauropus androgynus) Prima Rahanita; Anas D Susila; Juang Gema Kartika
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.318 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14921

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh dosis pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kenikir (Cosmos caudatus) dan katuk (Sauropus androgynus) yang dilaksanakan di Vegetable Garden, Unit Lapangan Darmaga, University Farm, Institut Pertanian Bogor mulai Juni 2008 hingga November 2008. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok faktor tunggal terdiri atas 6 perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan tersebut yaitu, dosis pupuk kandang sapi 0 ton ha-1, 5 ton ha-1, 10 ton ha-1, 20 ton ha-1, dosis pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 ditambah pupuk majemuk NPK dosis 100 kg ha-1 , dan dosis pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 ditambah pupuk majemuk NPK dosis 200 kg ha-1. Pengamatan yang dilakukan pada tanaman kenikir yaitu, daya tumbuh, tinggi tanaman, dan jumlah daun, sedangkan pada tanaman katuk diamati daya tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anak daun, dan bobot panen. Hasil penelitian menunjukkan dosis pupuk kandang sapi dan pupuk kandang sapi yang ditambah pupuk majemuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap daya tumbuh dan jumlah daun tanaman kenikir dan katuk, serta jumlah anak daun dan bobot panen tanaman katuk. Hasil yang berbeda nyata pada tinggi tanaman kenikir umur 2 MST dan pertambahan tinggi tanaman katuk umur 6, 7, 8, 9, dan 11 MST. Tanaman kenikir umur 4 MST mulai berbunga kemudian pertambahan tinggi menjadi lambat dan daun muda tidak dapat muncul serta berkembang, sehingga tidak ada bagian yang dapat dikonsumsi dan dipanen. Tanaman kenikir mati pada 8 MST.
Manajemen Pemupukan pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Kabupaten Rokan Hulu, Riau Wahyu Hidayat; Sudirman Yahya
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.557 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14922

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau dimulai dari tanggal 13 Februari hingga 13 Mei 2012. Kegiatan penelitian menyangkut aspek teknik dan manajerial dan menjadi karyawan harian lepas (KHL), supervisior dan asisten kebun. Kegiatan penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknik dan pengetahuan manajerial. Pengumpulan data yang penulis lakukan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi segala informasi yang diperoleh di lapang yang meliputi ketepatan pemupukan, tepat dosis, tepat waktu, dan metode aplikasi. Data sekunder diperoleh dari file perusahaan, berupa data curah hujan, produktivitas, rekomendasi pemupukan, struktur organisasi, dan semua yang berkaitan dengan tenaga kerja. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif.
Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) di Karanganyar, Jawa Tengah Martini Aji; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.13 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14924

Abstract

penelitian bertujuan untuk mempelajari aspek-aspek manajemen pemangkasan tanaman teh di lapangan, baik teknis dan manajerial, meningkatkan keterampilan kerja dan mendapatkan pengalaman kerja di lapangan. Penelitian dilaksanakan selama empat bulan dari Februari-Juni 2011 di Karanganyar, Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah metode kerja aktif dengan mengikuti kegiatan–kegiatan yang dilakukan di kebun, pengumpulan data primer dan data sekunder. Pemangkasan adalah salah satu kegiatan untuk meremajakan budidaya tanaman teh dengan membuat daerah petikan lebih pendek untuk kemudahan panen dan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. kegiatan pemangkasan yang dilakukan di Karanganyar, Jawa Tengah cukup baik, meskipun ada beberapa kendala dalam pelaksanaan di lapangan.
Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik.) melalui Aplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Rahmat Hadi Wibowo; Anas D. Susila; Juang Gema Kartika
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.644 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi gedi (Abelmoschus manihot (L) Medik.). Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2011 di Unit Lapang Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia. Bahan tanam merupakan stek gedi yang berasal dari Sorong, Papua Barat. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok Teracak (RKLT) dengan satu faktor perlakuan yaitu dosis pupuk. Terdapat delapan taraf pupuk yang dicobakan 0, 20, 40, 60 ton.ha−1 pupuk organik dan 0, 20, 40, 60 ton.ha−1 pupuk organik + NPK. Pupuk organik yang dipakai adalah pupuk kandang ayam dan pupuk anorganik yang dipakai adalah NPK 15-15-15. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik dengan dosis 30.39-34.04 ton.ha−1 akan memberikan hasil yang optimum. Dosis pupuk optimum pupuk organik + NPK belum dapat ditentukan. Namun, penambahan pupuk NPK pada pemupukan organik dapat meningkatkan hasil panen tanaman.
Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan Kelapa Sawit, Riau . Susilawati; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.132 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14926

Abstract

Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit Riau selama tiga bulan yang dimulai pada 13 Februari sampai 13 Mei 2012. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, manajemen produk limbah dari perkebunan kelapa sawit, dan untuk menganalisis limbah produk minyak sawit sebagai pupuk organik. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan tandan kosong sebagai pupuk organik belum mampu meningkatkan jumlah nutrisi pada daun kelapa sawit dan peningkatan produksi minyak sawit. Aplikasi limbah pabrik kelapa sawit yang mampu meningkatkan jumlah nutrisi pada minyak kelapa daun kelapa sawit terutama nitrogen dan fosfat dan dampak positif untuk meningkatkan produksi perkebunan kelapa sawit terutama pada produktivitas (ton / ha).
Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Tambusai Kec. Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau Yelli Sofiana; Sudirman Yahya
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.998 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14928

Abstract

Tujuan dari program magang ini adalah untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial di perkebunan kelapa sawit. Kegiatan penelitian dilakukan di Rokan Hulu, Riau pada 13 Februari sampai 12 Mei 2012. Data primer dari pengamatan di lapangan dikhususkan untuk persiapan panen buah, dan aspek teknis dan manajerial lainnya dari panen, sistem pemanenan premi, dan produksi tandan buah segar. Data sekunder diperoleh dari arsip perusahaan selama 5 tahun. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, persentase (%) dan nilai rata-rata. Pengamatan data dan hasil di lapangan menunjukkan bahwa manajemen pemanenan perlu ditingkatkan. Masalah yang terkait dengan hasil pemanenan, disebabkan kapasitas panen terlalu tinggi masing-masing pemanen, dan dan prediksi produktivitas per yield yang kurang akurat. Tidak ada resiko masalah dari keterlambatan transportasi ke pabrik dan pengolahan TBS di pabrik.
Uji Daya Hasil Sepuluh Galur Cabai (Capsicum annuum L.) Bersari Bebas yang Potensial Sebagai Varietas Unggul . Kusmanto; Arya Widura Ritonga; Muhamad Syukur
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.373 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa galur harapan cabai bersari bebas (OP) hasil pemuliaan Laboratorium Pemuliaan IPB dengan varietas cabai OP komersial dan mendapatkan galur yang memiliki karakter-karakter yang lebih unggul dibandingkan dengan varietas pembanding tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai Januari 2011 di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan tiga belas perlakuan dan tiga ulangan sehingga seluruhnya terdapat 39 satuan percobaan. Galur yang diuji yaitu F6001004-5, F6002003-9, F6002005-4-76, F6002046-2, F6015002-8, F7002001-4, F7009002-1, F7009015-4, F7009019-1, dan F7015008-5, selanjutnya dibandingkan dengan tiga varietas cabai komersial yaitu varietas Trisula, Gelora, dan Tit Super. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, lebar kanopi, lebar daun, panjang daun, umur berbunga, bobot per buah, bobot buah layak pasar, dan bobot buah total.  Berdasarkan peubah yang diamati menunjukkan bahwa galur F6002046-2, F6001004-5 dan F7009015-4 berpotensi sebagai calon varietas unggul.
Manajemen Penyadapan Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Perkebunan Karet di Simalungun, Sumatera, Utara Hendra Wiguna; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 3 No. 2 (2015): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.965 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v3i2.14985

Abstract

Penelitian dilaksanakan untuk mempelajari dan mengidentifikasi manajemen penyadapan tanaman karet. Kegiatan magang dilaksanakan di Perkebunan Karet Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 10 Februari hingga 9 Juni 2014. Manajemen penyadapan ditujukan untuk menjaga kontinuitas dan meningkatan produksi karet alam sesuai dengan umur ekonomis tanaman. Persentase populasi tanaman siap sadap rata-rata       per-hanca di PT BSRE pada tahun tanam 2005 dan 2009 adalah 96.82%. Konsumsi kulit sadapan antara penyadap kelas A dan kelas B pada sistem sadap tarik ½ S d/3 dan sadap sorong ¼ S d/3 tidak berbeda nyata dan belum sesuai dengan standar penyadapan perusahaan. Faktor pendidikan dan pengalaman kerja penyadap mempengaruhi produksi cuplump pada sistem sadap tarik ½ S d/3, sedangkan faktor usia tidak mempengaruhi. Faktor pendidikan, usia, dan pengalaman kerja penyadap tidak mempengaruhi produksi cuplump pada sistem sadap sorong ¼ S d/3. Manajemen bidang sadap dan penggunaan zat stimulansia di perkebunan karet ini bersifat spesifik klon. Penyakit kering alur sadap (KAS) klon seri PB nyata lebih tinggi pada tahun tanam 2005 dibandingkan pada tahun tanam 2009, sedangkan penyakit KAS pada klon PB 330 dan DMI 35 tidak berbeda nyata pada tahun tanam sama.

Page 1 of 2 | Total Record : 15