cover
Contact Name
Hadisa Putri
Contact Email
hadisaputri921@gmail.com
Phone
+6282159845618
Journal Mail Official
jurnalilmiahedukatif@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Sejangkung No. 126 Kawasan Pendidikan Sebayan Sambas 79462 » Tel / fax : 082316769977 / (0562) 39187
Location
Kab. sambas,
Kalimantan barat
INDONESIA
JURNAL ILMIAH EDUKATIF
ISSN : 24423858     EISSN : 27454681     DOI : -
Materi Pendidikan Islam, Aktivitas Pembelajaran; Kurikulum Pendidikan; Politik Pendidikan; Filsafat Pendidikan; Manajemen Pendidikan; Sejarah Pendidikan Islam; Sejarah Pendidikan IslamProfesi Keguruan meliputi; Kompetensi Guru; Kinerja Guru dan Interaksi Guru dan Siswa
Articles 69 Documents
Reading Comprehension through Jigsaw Technique M. Sabiqul Huda
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.51

Abstract

Reading skill is too dominant in the English language exam. Nearly 75 percent of questions contained in the test are reading comprehension. Therefore, teachers are required to focus more on reading skills without neglecting the other skills. However, in Sambas sub district senior high school; some of the students face difficulties to comprehend the text. It is because the students lack in vocabulary. Besides that, they are not interested because of the monotonous teaching technique. So, the writer offers Jigsaw technique to handle the problems. This paper examines concept of reading, reading strategies, concept of jigsaw and the previous research in reading comprehension through Jigsaw.
PENDIDIKAN INKLUSI DALAM PERSFEKTIF ISLAM DAN POLITIK Nuraini
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.52

Abstract

Pendidikan inklusif merupakan inti dari hak azazi manusia untuk memperoleh pendidikan. Konsekuensi logik dari hak ini adalah bahwa semua anak mempunyai hak untuk menerima jenis pendidikan yang tidak mendiskriminasikan pada latar dari ketidakmampuan, etnik, agama, bahasa, jender, kapabilitas, budaya, dan kondisi lain. Islam juga mengajarkan bahwa semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa memandang pangkat, golongan, kecacatan seserotang maupun hal-hal yang lain. Islam melarang keras melakukan diskriminasi dalam hal pendidikan. Allah memperjelas hal tersebut dengan diturunkannya surat abasa’ yang menegur Nabi Muhammad SAW karena beliau bermuka masam dan berpaling dari orang buta. Peristiwa tersebutlah Allah menurunkan surat Abasa’ yang merupakan dasar pendidikan inklusi di dalam Islam. Di dalam surat tersebut Allah ingin menjelaskan kepada kita semua bahwa kita wajib peduli terhadap manusia lain yang memiliki kekurangan fisik ataupun mentalnya. Allah menegur Rasulluah pada saat itu, dan Rasulluah akhirnya pada saat itu menyadari akan kekhilafannya dan segera Rasulluah berubah dan bersikap lebih baik lagi kepada siapapun. Surat tersebut merupakan cahaya bagi Islam dalam bersikap kepada sesama makhluk ciptaan Allah yang berbagai macam.
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Ubabuddin
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.53

Abstract

Belajar merupakan aktivitas yang sengaja dilakukan agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak tahu, tidak terampil, menjadi tahu dan terampil. Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, dan sumber belajar pada satuan lingkungan pendidikan. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi perolehan ilmu, pengetahuan, dan penguasaan. Pemanfaatan berbagai sumber belajar di lembaga pendidikan memang selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal yang berpengaruh dominan dalam proses belajar dan pembelajaran seperti kesadaran, semangat, sikap, minat, metakognisi, kemampuan, keterampilan dan kenyamanan diri bagi penggunanya; Sedangkan faktor eksternal ádalah yang berpengaruh terhadap ketersediaan sumber belajar yang bervariasi, kemudahan akses terhadap sumber belajar, proses pembelajaran, ruang, sumber daya manusia, serta tradisi dan sistem yang sedang berlaku di sekolah/ lembaga pendidikan.
BIMBINGAN KARIER BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAN Patriana
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.54

Abstract

Bimbingan karier merupakan upaya bantuan yang berikan oleh pembimbing untuk membantu individu mengembangkan dirinya agar menemukan tempatnya dalam dunia kerja yang sesuai baginya dan meningkatkan pengalaman. Pemberian bimbingan tidak dimulai pada setelah individu bekerja, melainkan diberikan sedini mungkin agar individu itu benar-benar menyadari apa yang menjadi minat dan bakatnya. Bagi siswa sekolah menengah atas/kejuruan, mereka sudah dihadapkan dengan permasalahan tentang pemilihan karir yang tepat untuk masa depan mereka. Bimbingan karir yang diberikan pada siswa tersebut merupakan bantuan tentang perencanaan karier dan perencanaan pendidikan, membantu memahami meningkatkan kesadaran karier mereka terkait kelebihan dan kelemahan serta bakat dan minat yang dimiliki, mengembangkan keterampilan yang dimiliki serta belajar untuk mencari pekerjaan dengan baik.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PERSPEKTIFTEORI BELAHAN OTAK KIRI DAN KANAN Astaman
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.55

Abstract

Kreativitas bukanlah kualitas istimewa yang hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Kreativitas ada pada diri semua orang. Kreativitas menyangkut cara berfikir kreatif. Yaitu kemampuan untuk melihat bermacam-macam jawaban terhadap satu pertanyaan. Otak merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia karena semua proses pembelajaran berpusat pada otak. Roger W. Sparry menemukan bahwa otak terbagi menjadi dua bagian yakni otak kiri dan kanan. Masing-masing mempunyai peran dan fungsi yang berbeda. Atas dasar pembagian inilah, kemudian muncul teori belahan otak kiri dan kanan yang pada akhirnya juga ikut mempengaruhi kreativitas dan gaya belajar seseorang baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupannya sehari-hari. Tipe orang yang memproses informasi dengan menggunakan otak kiri lebih menyukai lingkungan belajar yang sunyi, pencahayaan yang terang, dan dirancang secara formal. Mereka tidak memerlukan makanan cemilan, bisa belajar dengan kondisi terbaik saat sendiri atau dengan kehadiran figur yang berwenang. Sebaliknya,orang yang memperoleh informasi dengan menggunakan otak kanan lebih menyukai pengalihan kebisingan atau musik, pencahayaan redup, rancangan informal, makanan cemilan, mobilitas dan interaksi dengan orang lain di tempat kerja, selama belajar atau sedang berkonsentrasi.
VALIDITAS TES SEBAGAI MEDIA UKUR KETEPATAN EVALUASI MENGUKUR PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DI SD/MI Eliyah
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan tes mengukur aspek-aspek yang ingin di ukur. Sehingga hasil tes yang dihasilkan benar-benar mampu menginterpretasi kemampuan siswa dalam pencapaian pembelajaran. Ada empat pendekatan dalam pengujian validitas tes, yaitu: (1) validitas tampang merupakan pendekatan validitas yang melihat wajah tes; (2) validitas isi, yaitu melihat apakah tes benar-benar sesuai dengan kurikulum termasuk di dalamnya tujuan instruksional; (3) validitas kesetaraan waktu, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas tes setelah dilakukan percobaan tes, hasil tes dikolerasikan dengan hasil tes dengan struktur tes yang kevaliditasannya lebih baik; dan (4) validitas prediksi yang juga disebut validitas ramalan, yaitu kemampuan tes meramalkan kemampuan siswa di masa akan datang. Secara umum pengujian validitas terbagi menjadi dua yaitu analisis logis dan empiris. Analisis logis untuk menguji validitas ini dilakukan melalui penalaran dan kevaliditasannya diperoleh dengan jusmen tenaga ahli. Yang termasuk ke dalam validitas analisis logis ini adalah validitas tampang, validitas isi dan langkah awal validitas konstruk dalam membentuk konstruk dan butir item. Sedangkan analsisi validitas empiris adalah pengujian validitas dilakukan setelah siswa melalui pengalaman mengerjakan tes yang sedang diuji dan dari hasli tes tersebut dapat ditentukan validitas tes. Adapun uji validitas yang termasuk dalam analisis empiris ini adalah validitas kriteria yang terdiri validitas prediksi dan validitas kesetaraan waktu. Selain validitas kriteria tersebut yang tergolong validitas empiris, validitas konstruk lanjutan juga termasuk ke dalam validitas empiris yag terdiri dari analisis item dan analisis faktor. Sedangkan untuk menetukan validitas pencapaian tes acuan patokan memerlukan kesmua pembuktian uji validitas di atas dengan pendekatan keempat validitas yang telah disebutkan sebelumnya.
MOTIVASI BELAJAR MENGAJAR Gusti Yasser Arafat
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.57

Abstract

Hidup manusia adalah aktivitas belajar sepanjang waktu. Apapun bentuknya dapat dikategorikan sebagai belajar, baik itu secara formal maupun non-formal. Usaha belajar dilakukan manusia agar mereka dapat menjalani hidupnya dengan nyaman lahir dan batin. Dalam rangka untuk mencapai keadaan yang nyaman inilah muncul motivasi yang kuat untuk giat belajar. Motivasi untuk belajar inilah yang harus dibangkitkan dalam setiap individu agar gigih dalam menempuh usaha-usaha memahami hal-hal yang berguna bagi kehidupannya. Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar adalah langkah awal untuk proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien. Sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya perlu untuk selalu memperhatikan unsur-unsur penyemangat dalam diri setiap subyek pembelajar dengan harapan transfer ilmu mudah diserap.
KISAH-KISAH DALAM AL-QURAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN Hani Darmayanti
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.58

Abstract

Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam serta memiliki autentisitas tak terbantahkan. Penerimaan wahyu oleh Nabi Saw terkait erat dengan kondisi actual. Susunan ayat-ayat dan surat-surat yang terkandung dalam Al-Quran juga tidak sebagaimana susunan yang terdapat dalam bukubuku ilmiah yang “terkesan” lebih sistematis dan kronologis. Sastra yang memuat suatu kisah dewasa ini telah menjadi disiplin seni yang khusus diantara seni-seni lainya dalam bahasa dan kesusasteraan. Tetapi “kisah-kisah nyata” AlQuran telah membuktikan bahwa redaksi kearaban yang dimuatnya secara jelas menggambarkan kisah-kisah yang paling tinggi. Disamping itu sebagai suatu metode, kisah juga memiliki daya tarik tersendiri, punya daya yang kuat bagi jiwa serta dapat menggugah kesadaran manusia kepada iman dan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
KELUARGA SEBAGAI MADRASAH PERTAMA DAN OPTIMALISASIFUNGSI EDUKATIF PADA ANAK USIA DINI Novi Cahya Dewi
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.59

Abstract

Pendidikan anak usia dini yang dilaksanakan sejak usia dini terutama dalam hal ini dimulai dari lingkungan keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, kedua orangtua ini yang menentukan nasib anaknya kedepan karena mendidika anak sejak dini seperti menulis di atas batu susah memang tapi masih bisa dilakukan ketimbang mendidik anak sudah dewasa bagaikan menulis di atas air sudah tidak dapat lagi kita bayangkan bagaimana cara melakukannya. Oleh sebab itu sebagai orangtua menstimulasi tumbuh kembang anak, hal ini yang menjadi aspek terpenting dalam tumbuh kembangnya, sebagai pendidik pertama dan optimalisasi fungis edukatinya peran orang tua membantu anak menjadi sesorang yang berguna, bermanfaat dan baik di masa-masa yang akan datang.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs Negeri Putussibau Hardimansyah
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 5 No. 1 (2019): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v5i1.60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di MTs Negeri Putussibau Populasi pada kelas ini adalah kelas VIII MTs Negeri Putussibau Pada pengambilan sampel digunakan metode cluster random sampling, diperoleh kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen (model pembelajaran kooperatif learning tipe teams games tournament) dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol (pembelajaran konvensional) dan kelas VIIIC sebagai kelas uji coba. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, pada desain eksperimen peneliti dapat membandingkan kelompok yang mendapatkan perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan (kelas kontrol).Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan berupa metode angket, metode observasi dan metode tes. Metode angket diberikan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata kelas eksperimen diperoleh 65,88 dengan Standar Deviasi (SD)=11,51 dan rata-rata kelas kontrol diperoleh 58,82 dengan Standar Deviasi (SD)=9,05 untuk selanjutnya diuji dengan menggunakan uji t diperoleh thitung=2,811 dan dari tabel distribusi diperoleh tabel ttabel = 1,67 dengan α = 0,05 dan dk=34 + 34 —2=66. Hal ini menunjuk kan bahwa thitung > t tabel, jadi H 1 : 1  2 . Artinya, bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament materi makanan dan minuman berbeda secara nyata dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut Nampak bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament lebih baik dari rata-rata hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament efektif lebih berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik