cover
Contact Name
Maria Indira Aryani
Contact Email
maria_indira.hi@upnjatim.ac.id
Phone
+6231-8706369
Journal Mail Official
jgp@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Global and Policy Journal of International Relations
ISSN : 23379960     EISSN : 27454274     DOI : -
Global & Policy adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan "Veteran" Jawa Timur. Global & Policy menerima artikel baik hasil pemikiran maupun hasil penelitian dalam bidang terkait kajian Hubungan Internasional kontemporer. Jurnal Global & Policy diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Juni dan Desember.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 02 (2020)" : 16 Documents clear
Kekuatan Ekonomi Rakyat dan Pengaruhnya terhadap Kemajuan Indonesia Kogoya, Rudi
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/global & policy.v8i02.2334

Abstract

ABSTRACTIn this paper, we will discuss the importance of the people's economic power, especially rural areas in order to strengthen Indonesia‘s economic power. In a global system full of conflicts of interests each country will try to put forward capabilities in a complex relationship, including the desire to fulfill economic and political needs. One of the key indicators for a country to be classified as a developed or prosperous country, can be observed from how high its per capita income or how far a country manages to solve its poverty’s problem. This welfare’ measurement should not only be observed only in urban areas, but should also reach much wider areas, including the rural sectors. Ideally, it is not only observed by looking at urban areas, but should also cover all areas including the rural area. As an archipelago state, inequality in development has been the main problem in Indonesia, since it can be found that there are several regions which are more advanced in terms of development compared to the others. The government's willingness to introduce people’s economy in less developed areas is needed, by increasing economic cooperation with foreign investment or international markets. Besides, the government had to encourage regional stakeholders to increase their qualifications and capabilities. Since there are a lot of imported goods circulated in local market share, such as imported garlic, to prevent a food crisis in the midst of COVID-19 outbreak. Whether this condition is classified as a sign of deterioration in economic productivity and how far it affects people's economy, it will be discussed comprehensively in this paper.Key Words: People’s economic power, State Economic Power, Regions.Dalam tulisan ini, kita akan membahas pentingnya kekuatan ekonomi rakyat, terutama di daerah, dalam rangka memajukan ekonomi nasional. Dalam sistem global yang begitu penuh dengan konflik kepentingan, suatu negara akan berusaha menunjukkan kemampuan masing-masing dalam suatu hubungan. menantang, kepentingan-kepentingan ini tidak dapat dipisahkan dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan politik. Salah satu faktor bagi suatu negara untuk maju atau makmur adalah ketika pendapatan masyarakat tinggi atau bebas dari kemiskinan. Kesejahteraan ini tidak hanya diukur dengan melihat daerah perkotaan, tetapi juga harus mencakup semua wilayah yang dimaksud oleh desa. Hanya saja pembangunan di wilayah Indonesia masih mengalami ketimpangan, ada daerah yang lebih maju sementara daerah lain masih jauh tertinggal. Di sini kita membutuhkan upaya maksimal dari pemerintah untuk membantu memperkenalkan ekonomi rakyat di kawasan itu ke negara-negara asing dan pasar internasional. Dan juga perlu mendorong semua sektor ekonomi di daerah agar lebih berkualitas. Karena apa yang ditemukan banyak barang atau produk dari luar negeri yang masuk (impor) ke Indonesia, misalnya impor bawang merah putih dengan alasan mencegah krisis pangan di tengah wabah korona ini merupakan pertanda bahwa produktivitas dan ekonomi rakyat melemah. Dalam makalah ini kita akan membahas semua hal itu.Kata-Kata Kunci: Kekuatan ekonomi masyarakat, Kekuatan Ekonomi Negara, Daerah.
Pengembangan Ekonomi Desa melalui Program Minapolitan (Studi kasus budidaya rumput laut di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep) Alfiyah, Nur Inna; Syafriyani, Ida
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v8i02.2414

Abstract

ABSTRACTPoverty is an endless problem to be analyzed. Various policy formulas have been issued to reduce and alleviate poverty. One of the policies issued by Indonesian government is the minapolitan program that aims to develop economic zones to be more productive, so that the community is able to be independent. Sumenep Regency as one of the areas included in the development of the Minapolitan area provides benefits for the government and the community, especially those living in coastal areas. This is based on the still large number of poor people in coastal areas who only rely on income from the sea without making innovations related to the use of natural resources that exist around the coast. The development of the minapolitan area will be able to provide education to the community related to the production and utilization of marine products, especially seaweed cultivation in the village of Tanjung. This will ,then, have an impact on people's economic independence and reduce the amount of poverty in the coastal areas. Thus, the impacts that are in line with the success of seaweed cultivation through the minapolitan program will be able to assist regional economic development, especially if the cultivation program can be traded on the international market. This study uses a descriptive-qualitative research method with the aim of this study to determine the implementation and impact of the minapolitan program in Tanjung Village, Saronggi District.Keywords: Economic Development, Implementation, Minapolitan ProgramKemiskinan merupakan masalah yang tidak pernah habis untuk di teliti. Berbagai formula kebijakan telah dikeluarkan untuk mengurangi dan megentaskan kemiskinan. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah program minapolitan yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan ekonomi menjadi lebih produktif dengan tujuan agar masyarakat mampu mandiri. Kabupaten Sumenep sebagai salah satu wilayah yang masuk dalam pengembangan wilayah minapolitan tentu memberikan keuntungan bagi pemerintah dan masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir. Hal ini didasarkan pada masih banyaknya masyarakat miskin didaerah pesisir yang hanya mengandalkan pendapatan dari laut tanpa melakukan inovasi terkait pemanfaatan SDA yang ada disekitar pantai. Adanya pengembagan wilayah minapolitan akan mampu memberikan edukasi pada masyarakat terkait produksi dan pemanfaatan hasil laut terutama budidaya rumput laut yang ada di Desa Tanjung. Hal ini kemudian akan berdampak pada kemandirian ekonomi masyarakat dan pengurangan jumlah kemiskinan di daerah pesisir. Diharapkan, dampak yang dirasakan secara garis beras atas kesuksesan dari budidaya rumput laut melalui program minapolitan ini akan dapat membantu pembangunan ekonomi daerah, terutama jika program budidaya tersebut dapat diperdagangkan di pasar internasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian desktiptif-kualitatif dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi serta dampak program minapolitan di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi.Kata-Kata Kunci : Pengembangan Ekonomi, Implementasi, Program Minapolita DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i02.2414
Collaborative Governance dalam Program Sarana Air Bersih “Berkah Air Dondang” Radityorini, Kris; Wahyuni, Luluk Murni; Azwar, Lalu Muhammad; Amartina, Rahma Yudi
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/global & policy.v8i02.2335

Abstract

ABSTRACTPT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) initiated the program of clean water facility “The Blessings of Dondang Water” in Dondang Village, Muara Jawa District, Kutai Kartanegara Regency, with the purpose of providing community-based access to clean water and encouraging the implementation of clean and healthy living behavior that would enhance the community’s quality of life. This program was run in collaboration of the stakeholders: PHM, Tovi Rindang Sejahtera, the community and government of Dondang. This research was aimed to identify the collaborative governance process of the program, in descriptive and qualitative method. The success of collaborative governance in the program “The Blessings of Dondang Water” in overcoming clean water crisis was reflected in the fulfillment of indicators of collaboration success. Administrative entity was settled by approving Tovi Rindang Sejahtera to manage and provide the facility. Monitoring and evaluation system to PHM and the government of Dondang has also been going well.Keywords: collaborative governance, community-based clean water facility, CSRPTPertamina Hulu Mahakam (PHM) melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) menginisiasi program Sarana Air Bersih ”Berkah Air Dondang” di Kelurahan Dondang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, bertujuan memberikan akses air bersih berbasis masyarakat dan mendorong penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Program ini diselenggarakan atas kerjasama para pemangku kepentingan, yaitu PHM, LSM Tovi Rindang Sejahtera, masyarakat dan Pemerintah Kelurahan Dondang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya proses collaborative governance dalam program tersebut. Metode penelitian berupa penelitian deskriptif kualitatif. Keberhasilan collaborative governance SAB “Berkah Air Dondang” dalam mengatasi krisis air bersih di Kelurahan Dondang tercermin dalam pemenuhan indikator keberhasilan kolaborasi. Entitas administratif menyepakati LSM Tovi Rindang Sejahtera sebagai pengelola dan penyedia layanan Sarana Air Bersih. Sistem monitoring dan evaluasi kepada PHM dan Pemerintah Kelurahan Dondang juga telah berjalan dengan baik.Kata-Kata Kunci : collaborative governance, sarana air bersih berbasis masyarakat, TJS
Ancaman Sampah Impor bagi Keamanan Manusia: Studi Kasus Desa Bangun dan Tropodo 2018-2019. Novaradila, Gresika; Ali, Yusril Ihza; Astin, Lila Afifa; Aryani, Maria Indira; Purwanto, Aldira Mara Ditta Caesar
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v8i02.2415

Abstract

ABSTRACTThe National Sword Policy implemented by the Chinese Government in 2018 has a spillover effect in several countries in the Asian region, especially Indonesia. As one of the importers of recycled paper waste, Indonesia is faced with the problem of hazardous waste from abroad, which has increased by two percent in 2018. Besides, Indonesia also does not have good waste management, which exacerbates environmental damage and pollution. some of them were experienced by Bangun and Tropodo Villages in East Java. The level of environmental pollution in Bangun and Tropodo Villages is quite high as a result of being used as a final disposal site for paper raw material waste mixed with foreign waste and hazardous toxic materials. As a result, environmental crises continue to occur and affect the quality of life of the people. This study analyzes the correlation between environmental crises which is directly proportional to the increasing threat to human security. The environmental crisis due to imported waste can turn into a security threat issue through the securitization process carried out by NGOs and the government. The author uses the concept of human security and securitization theory to see the causality relationship. In the end, the state is not only faced with traditional security problems that are territorial but problems of individual human security. Indonesia was forced to change several waste import policies.Keywords: Imported Waste, Environmental Crisis, Securitization, Human Security.Kebijakan National Sword Policy Pemerintah Tiongkok pada tahun 2018 memberikan efek spillover pada beberapa negara di kawasan Asia, khususnya Indonesia. Sebagai salah satu importir sampah kertas daur ulang, Indonesia dihadapkan dengan masalah sampah bahan berbahaya dari luar negeri hingga terjadi peningkatan sebesar dua persen pada tahun 2018. Selain itu, Indonesia juga masih belum memiliki manajemen pengelolaan sampah yang baik sehingga memperparah pada kerusakan dan pencemaran lingkungan yang beberapa di antaranya dialami oleh Desa Bangun dan Tropodo di Jawa Timur. Tingkat pencemaran lingkungan Desa Bangun dan Tropodo cukup tinggi akibat dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir bagi sampah bahan baku kertas yang bercampur dengan sampah luar negeri dan bahan beracun berbahaya. Sebagai imbasnya, krisis lingkungan terus terjadi dan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini menganalisis korelasi antara krisis lingkungan yang berbanding lurus dengan peningkatan ancaman terhadap keamanan manusia. Krisis lingkungan akibat sampah impor dapat berubah menjadi isu ancaman keamanan melalui proses sekuritisasi yang dilakukan oleh NGO dan pemerintah. Penulis menggunakan konsep keamanan manusia dan teori sekuritisasi untuk melihat hubungan kausalitas. Pada akhirnya, negara tidak hanya dihadapkan dengan masalah-masalah keamanan tradisional yang bersifat teritorial melainkan masalah keamanan manusia yang bersifat individu. Indonesia terpaksa mengubah beberapa kebijakan impor sampah.Kata kunci: Sampah Impor, Krisis Lingkungan Hidup, Sekuritisasi, Keamanan Manusia. DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i02.2415
Ancaman Sampah Impor bagi Keamanan Manusia: Studi Kasus Desa Bangun dan Tropodo 2018-2019 Novaradila, Gresika; Ali, Yusril Ihza; Astin, Lila Afifa; Aryani, Maria Indira; Purwanto, Aldira Mara Ditta Caesar
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/global & policy.v8i02.2351

Abstract

ABSTRACT The National Sword Policy implemented by the Chinese Government in 2018 has a spillover effect in several countries in the Asian region, especially Indonesia. As one of the importers of recycled paper waste, Indonesia is faced with the problem of hazardous waste from abroad, which has increased by two percent in 2018. Besides, Indonesia also does not have good waste management, which exacerbates environmental damage and pollution. some of them were experienced by Bangun and Tropodo Villages in East Java. The level of environmental pollution in Bangun and Tropodo Villages is quite high as a result of being used as a final disposal site for paper raw material waste mixed with foreign waste and hazardous toxic materials. As a result, environmental crises continue to occur and affect the quality of life of the people. This study analyzes the correlation between environmental crises which is directly proportional to the increasing threat to human security. The environmental crisis due to imported waste can turn into a security threat issue through the securitization process carried out by NGOs and the government. The author uses the concept of human security and securitization theory to see the causality relationship. In the end, the state is not only faced with traditional security problems that are territorial but problems of individual human security. Indonesia was forced to change several waste import policies. Keywords: Imported Waste, Environmental Crisis, Securitization, Human Security. Kebijakan National Sword Policy Pemerintah Tiongkok pada tahun 2018 memberikan efek spillover pada beberapa negara di kawasan Asia, khususnya Indonesia. Sebagai salah satu importir sampah kertas daur ulang, Indonesia dihadapkan dengan masalah sampah bahan berbahaya dari luar negeri hingga terjadi peningkatan sebesar dua persen pada tahun 2018. Selain itu, Indonesia juga masih belum memiliki manajemen pengelolaan sampah yang baik sehingga memperparah pada kerusakan dan pencemaran lingkungan yang beberapa di antaranya dialami oleh Desa Bangun dan Tropodo di Jawa Timur. Tingkat pencemaran lingkungan  Desa Bangun dan Tropodo cukup tinggi akibat dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir bagi sampah bahan baku kertas yang bercampur dengan sampah luar negeri dan bahan beracun berbahaya. Sebagai imbasnya, krisis lingkungan terus terjadi dan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini menganalisis korelasi antara krisis lingkungan yang berbanding lurus dengan peningkatan ancaman terhadap keamanan manusia. Krisis lingkungan akibat sampah impor dapat berubah menjadi isu ancaman keamanan melalui proses sekuritisasi yang dilakukan oleh NGO dan pemerintah. Penulis menggunakan konsep keamanan manusia dan teori sekuritisasi untuk melihat hubungan kausalitas. Pada akhirnya, negara tidak hanya dihadapkan dengan masalah-masalah keamanan tradisional yang bersifat teritorial melainkan masalah keamanan manusia yang bersifat individu. Indonesia terpaksa mengubah beberapa kebijakan impor sampah. Kata kunci: Sampah Impor, Krisis Lingkungan Hidup, Sekuritisasi, Keamanan Manusia
Respon Khalayak dan Fungsi TVRI Sebagai TV Publik (Studi Kasus Program "Belajar Dari Rumah"). Arviani, Heidy; Santara, Marsha Vella; Dewi, Sandra Berliana
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v8i02.2411

Abstract

ABSTRACTAs public television, TVRI seeks to display a new identity by providing informative, educative, and positive entertainment programs for nation. The change of TVRI’s status to Public Broadcasting Institution is expected to be able to accommodate the needs of the public as a container of public space (public sphere). This is proven during the Covid-19 pandemic, TVRI become an educational television program by broadcasting the “Belajar dari Rumah” program in collaboration with Ministry of Education and Culture. This program displays subject matter for students from elementary to high school levels every Monday-Friday. “Belajar dari Rumah” program is a form of TVRI’s attention as education TV. The role of TVRI in this situation is very important, especially since internet penetration is still limited. Television has a wide reach throughout the country. This study aims to find out how the response of the audience, especially students who are the target audience of the program? Is this program effective in helping students, teachers, and parents? What are the obstacles encountered? The method used is descriptive qualitative with two data collection techniques namely online survey and in-depth interviews. The majority of respondents (61%) rated this program to be quite effective in helping them in the teaching-learning process. As many as 28.8% of respondents said it is effective. This program helps parents and teachers to follow the learning process of their children while at home. However, it is necessary to improve the interactive quality of show content, material for each level of education, and audio visual quality.Keywords: TVRI, Public TV, “Belajar dari Rumah”, Covid-19.Sebagai televisi publik, TVRI berupaya menampilkan identitas baru dengan memberi program yang informatif, edukatif, dan hiburan positif untuk bangsa. Perubahan status TVRI menjadi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan publik sebagai wadah ruang publik (publik sphere). Hal ini dibuktikan di saat masa tanggap darurat pandemi Covid-19, TVRI menjadi televisi pendidikan dengan menayangkan program “Belajar dari Rumah” yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini menayangkan materi pelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas setiap Senin-Jumat. Program “Belajar dari Rumah” merupakan wujud perhatian TVRI sebagai TV Pendidikan. Peran TVRI dalam situasi ini sangat penting, terlebih karena penetrasi internet masih terbatas. Televisi mempunyai jangkauan yang luas ke seluruh negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon khalayak terutama para siswa yang menjadi target khalayak dari program “Belajar dari Rumah”? Apa program ini efektif membantu para siswa, guru, dan orang tua? Apa saja kendala yang dihadapi? Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan dua teknik pengumpulan data, yakni survei online & wawancara mendalam. Mayoritas responden (61%) menilai program “Belajar dari Rumah” cukup efektif membantu mereka dalam proses belajar-mengajar. Sebanyak 28,8% responden menyatakan efektif. Dan sisanya sebanyak 5,1% responden mengaku tidak efektif. Program ini membantu orang tua dan guru untuk mengikuti proses belajar anaknya selama di rumah. Namun, perlu ditingkatkan kualitas interaktif konten acara, materi untuk tiap jenjang pendidikan, dan kualitas audio visual.Kata-Kata Kunci : TVRI, TV Publik, “Belajar dari Rumah”, Covid-19. DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i02.2411
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan: Analisis Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Hertati, Diana
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jgp.v8i02.2412

Abstract

ABSTRACTThe Ministry of Maritime Affairs and Fisheries’ policy towards coastal and ocean regional development have been based on ecological considerations. The government has made various efforts to encourage the utilization of coastal and ocean funds, utilization patterns that are destructive and conserving coastal and marine resources are still continuing, efforts are needed to try to develop tourism that is developed to preserve the environment. The research method used is descriptive with qualitative studies. Data analysis was performed using qualitative analysis. The results of the study, agreed on the interaction between governance domains in the management of the Wonorejo mangrove ecotourism area with standard procedural requirements that have involved participation and pay attention to community needs and the consultation process, as well as dialogue involving the government and stakeholders. Accountability for managing Wonorejo Mangrove Ecotourism by applying aspects of education and the environment is still hampered by the existence of resources needed by civil society.Keywords: tourism, sustainable development, coastal, ecotourismKebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap pembangunan wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan didasarkan pemikiran bahwa wilayah pesisir dan laut secara ekologis dan ekonomis potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan, pola pemanfaatan yang sifatnya merusak dan mengancam kelestarian sumber daya pesisir dan laut masih saja terus berlangsung, diperlukan upaya yang serius untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan hidup. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian, transparansi dalam interaksi antar domain governance dalam pengelolaan kawasan ekowisata mangrove Wonorejo dengan telah terlaksana standard procedural requirements yakni melibatkan partisipasi dan memperhatikan kebutuhan masyarakat serta consultation processes, dimana terdapat dialog antara pemerintah dengan stakeholder. Akuntabilitas pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo dengan mengaplikasikan aspek edukasi dan lingkungan masih terhambat oleh adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki masyarakat sipil.Kata Kunci: pariwisata, pembangunan berkelanjutan, pesisir, ekowisata DOI : https://doi.org/10.33005/jgp.v8i02.2412
Respon Khalayak dan Fungsi TVRI Sebagai TV Publik (Studi Kasus Program "Belajar Dari Rumah") Arviani, Heidy; Santara, Marsha Vella; Dewi, Sandra Berliana
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/global & policy.v8i02.2328

Abstract

ABSTRACTAs public television, TVRI seeks to display a new identity by providing informative, educative, and positive entertainment programs for nation. The change of TVRI’s status to Public Broadcasting Institution is expected to be able to accommodate the needs of the public as a container of public space (public sphere). This is proven during the Covid-19 pandemic, TVRI become an educational television program by broadcasting the “Belajar dari Rumah” program in collaboration with Ministry of Education and Culture. This program displays subject matter for students from elementary to high school levels every Monday-Friday. “Belajar dari Rumah” program is a form of TVRI’s attention as education TV. The role of TVRI in this situation is very important, especially since internet penetration is still limited. Television has a wide reach throughout the country. This study aims to find out how the response of the audience, especially students who are the target audience of the program? Is this program effective in helping students, teachers, and parents? What are the obstacles encountered? The method used is descriptive qualitative with two data collection techniques namely online survey and in-depth interviews. The majority of respondents (61%) rated this program to be quite effective in helping them in the teaching-learning process. As many as 28.8% of respondents said it is effective. This program helps parents and teachers to follow the learning process of their children while at home. However, it is necessary to improve the interactive quality of show content, material for each level of education, and audio visual quality.Keywords: TVRI, Public TV, “Belajar dari Rumah”,Covid-19.Sebagai televisi publik, TVRI berupaya menampilkan identitas baru dengan memberi program yang informatif, edukatif, dan hiburan positif untuk bangsa. Perubahan status TVRI menjadi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan publik sebagai wadah ruang publik (publik sphere). Hal ini dibuktikan di saat masa tanggap darurat pandemi Covid-19, TVRI menjadi televisi pendidikan dengan menayangkan program “Belajar dari Rumah” yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini menayangkan materi pelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas setiap Senin-Jumat. Program “Belajar dari Rumah” merupakan wujud perhatian TVRI sebagai TV Pendidikan. Peran TVRI dalam situasi ini sangat penting, terlebih karena penetrasi internet masih terbatas. Televisi mempunyai jangkauan yang luas ke seluruh negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon khalayak terutama para siswa yang menjadi target khalayak dari program “Belajar dari Rumah”? Apa program ini efektif membantu para siswa, guru, dan orang tua? Apa saja kendala yang dihadapi? Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan dua teknik pengumpulan data, yakni survei online & wawancara mendalam. Mayoritas responden (61%) menilai program “Belajar dari Rumah” cukup efektif membantu mereka dalam proses belajar-mengajar. Sebanyak 28,8% responden menyatakan efektif. Dan sisanya sebanyak 5,1% responden mengaku tidak efektif. Program ini membantu orang tua dan guru untuk mengikuti proses belajar anaknya selama di rumah. Namun, perlu ditingkatkan kualitas interaktif konten acara, materi untuk tiap jenjang pendidikan, dan kualitas audio visual.Kata-Kata Kunci : TVRI, TV Publik, “Belajar dari Rumah”, Covid-19.
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan: Analisis Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya Hertati, Diana
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/global & policy.v8i02.2329

Abstract

ABSTRACTThe Ministry of Maritime Affairs and Fisheries’ policy towards coastal and ocean regional development have been based on ecological considerations. The government has made various efforts to encourage the utilization of coastal and ocean funds, utilization patterns that are destructive and conserving coastal and marine resources are still continuing, efforts are needed to try to develop tourism that is developed to preserve the environment. The research method used is descriptive with qualitative studies. Data analysis was performed using qualitative analysis. The results of the study, agreed on the interaction between governance domains in the management of the Wonorejo mangrove ecotourism area with standard procedural requirements that have involved participation and pay attention to community needs and the consultation process, as well as dialogue involving the government and stakeholders. Accountability for managing Wonorejo Mangrove Ecotourism by applying aspects of education and the environment is still hampered by the existence of resources needed by civil society.Keywords: tourism, sustainable development, coastal, ecotourismKebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap pembangunan wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan didasarkan pemikiran bahwa wilayah pesisir dan laut secara ekologis dan ekonomis potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan, pola pemanfaatan yang sifatnya merusak dan mengancam kelestarian sumber daya pesisir dan laut masih saja terus berlangsung, diperlukan upaya yang serius untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan hidup. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian, transparansi dalam interaksi antar domain governance dalam pengelolaan kawasan ekowisata mangrove Wonorejo dengan telah terlaksana standard procedural requirements yakni melibatkan partisipasi dan memperhatikan kebutuhan masyarakat serta consultation processes, dimana terdapat dialog antara pemerintah dengan stakeholder. Akuntabilitas pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo dengan mengaplikasikan aspek edukasi dan lingkungan masih terhambat oleh adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki masyarakat sipil.Kata Kunci: pariwisata, pembangunan berkelanjutan, pesisir, ekowisata
Ruang Publik dan Kota Berkelanjutan: Strategi Pemerintah Kota Surabaya Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Trifita, Amjad; Amaliyah, Ridha
Global and Policy Journal of International Relations Vol 8, No 02 (2020)
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/global & policy.v8i02.2330

Abstract

ABSTRACTThe research aims to analyze the strategy of the government of Surabaya as one of Indonesia’s metropolitan cities in manifesting sustainable city as mandated by United Nations on Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 Vision. The SDGs commitement of sustainable city and society becomes a strong encouragement for local goverments around the world to play its role in realizing the agenda. The research is conducted using descriptive quantitative method and supported by various literatures as well as interviews of stakeholders. By focusing the strategy implemented in 2016-2019, the local government of Surabaya and United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) initiates Global Public Space Programme. This research found that the public space project is carried out through 3 (three) strategies: (1) partnerships in the field of urban planning; (2) the use of Minecraft games in public space design; and implementation of the Global Public Space Program pilot project in three locations, which are Ketandan, Keputih and Tanah Kali Kedinding.Key Words: public space, sustainable city, Surabaya, Sustainable Development GoalsPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemerintah kota Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia mewujudkan kota berkelanjutan sebagaimana diamanatkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 Vision. Komitmen SDGs menjadi dorongan kuat bagi pemerintah daerah di seluruh dunia untuk memainkan perannya dalam mewujudkan agenda dimaksud. Tulisan ini berfokus pada metode kualitatif deskriptif yang disertai dukungan data literatur dan wawancara para pemangku kepentingan. Dengan menekankan pada pelaksanaan strategi di tahun 2016-2019, pemerintah kota Surabaya bekerjasama dengan United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) menginisiasi pelaksanaan Global Public Space Programme. Strategi yang telah ditempuh pemerintah kota Surabaya adalah dengan (1) pembentukan kemitraan di bidang tata kelola kota, (2) penggunaan permainan Minecraft untuk desain tata kota, dan (3) menjalankan proyek nyata ruang publik di tiga titik strategis, yakni kampung Ketandan, Keputih, dan Tanah Kali Kedinding.Kata-Kata Kunci: ruang publik, kota berkelanjutan, Surabaya, Sustainable Development Goals

Page 1 of 2 | Total Record : 16