cover
Contact Name
Machrozi Alfian
Contact Email
machrozialfian@student.ub.ac.id
Phone
+6282280000315
Journal Mail Official
machrozialfian@student.ub.ac.id
Editorial Address
Tata Surya Malang
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Pengelola Obat dengan Tingkat Ketersediaan Obat Di Puskesmas Kota Malang
ISSN : -     EISSN : 2461114X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan petugas pengelola obat dengan tingkat ketersediaan obat di beberapa Puskesmas Kota Malang. Penelitian yang dilakukan merupakan observasional analitik cross sectional. Teknik pengambilan sampel responden adalah dengan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan petugas pengelola obat dan lembar pengumpul data tingkat ketersediaan yang dilihat dari data LPLPO
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2016)" : 5 Documents clear
Efektivitas Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia) dan Buncis (Phaseolus vulgaris) untuk Penurunan Kadar Gula Darah dan AUC (Area Under Curve). Achmad, Anisyah
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah pare mengandung momordisin, momordin, asam resinat dan sterol, sedangkan buncis mengandung guava polyphenol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas campuran buah pare dan buncis dalam menurunkan kadar gula darah dan area under curve. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Klinik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.  Hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok,  terdiri atas 28 tikus. Kelompok 1 diberi metformin dalam NaCMC  1% dengan dosis 9 mg/200 g BB tikus. Kelompok 2 diberi NaCMC 1% sebanyak 3 ml/200 g BB. Kelompok 3 ekstrak etanol buah pare 250 mg/kg BB. Kelompok 4 ekstrak etanol buah pare 125 mg/kg BB dan buncis 100 mg/kg BB. Kelompok 5 diberi 62,5 mg/kg BB dan 150 mg/kg BB. Kelompok 6 diberi 187,5 mg/kg BB dan 50 mg/kg BB. Kelompok 7 ekstrak etanol buah buncis 200 mg/kg BB. Setelah ekstrak, 30 menit kemudian diberi glukosa 1,35 g/200 g BB. Cuplikan darah diambil pada menit ke -0, 30, 60, 90, dan 120. Pengukuran kadar gula darah menggunakan metode electrochemical glucose biosensor. Berdasarkan analisis uji LSD, pemberian kombinasi ekstrak etanol buah pare dan buncis perbandingan 50%:50% menghasilkan interaksi sinergis dengan efek hipoglikemik yang berbeda signifikan dengan dibanding ekstrak etanol buah pare ataupun buncis secara tunggal. Simpulan dari penelitian ini ekstrak buah pare dan buncis 50%:50%, dapat menurunkan kadar gula darah dan AUC tikus dengan efek sinergisme optimal.  Kata kunci: AUC, Buncis, Kadar gula darah, Pare 
Tingkat Pendidikan Ibu dan Penggunaan Oralit dan Zinc pada Penanganan Pertama Kasus Diare Anak Usia 1-5 Tahun: Sebuah Studi di Puskesmas Janti Malang Illahi, Ratna Kurnia; P., Fitra Firnanda; Sidharta, Bambang
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diarrhea was a condition when a person experienced disturbing bowel movement and soft or liquid stool consistency, three times or more in a day. To this day, diarrhea is one of the major public health problems in developing countries including Indonesia. Mother’s level of education, amongst other things, is likely influencing the treatment choice for children’s diarrhea. The purpose of this study was to determined the influenced of mother’s level of education on the use of oralit (oral rehydration therapy) and zinc in treating diarrhea experienced by children aged 1-5 years old. The sampling technique used was purposive sampling with 100 respondents. The result of the study from chi square analysis gave the p value of 0.528 (p > 0,05), and coefficient correlation of 0.176 (very low). Thus, it can be concluded that the mother’s level of education had no influence on the used of oralit and zinc for the first treatment of diarrhea amongst children aged 1-5 years old.
Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes melitus tentang Penggunaan Obat di Puskesmas Kota Malang pramestutie, hananditia rachma
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan kumpulan dari gangguan metabolik yang dicirikan dengan hiperglikemia yang disertai metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang abnormal. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh pasien diabetes mellitus meliputi arti penyakit diabetes mellitus, penyebab diabetes mellitus, gejala yang sering menyertai dan pentingnya melakukan pengobatan yang teratur dan terus-menerus dalam jangka panjang serta mengetahui bahaya yang ditimbulkan jika tidak minum obat. Pengetahuan ini penting untuk menunjang keberhasilan terapi diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang pengobatannya di Puskesmas Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional prospektif. Pemilihan sampel pasien dan pemilihan Puskesmas menggunakan metode teknik pengambilan sampel secara non random sampling (purposive sampling) dan  harus memenuhi kriteria inklusi yang sudah dibuat oleh peneliti. Hasil penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebesar  34 responden (53,13%) pasien yang mempunyai tingkat pengetahuan buruk sebesar 23 responden (35,94%) dan pasien yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebesar 7 responden (10,94%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar pasien diabetes melitus di Kota Malang memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang pengobatannya. Diabetes mellitus (DM) is a disease characterized by the occurrence of hyperglycemia and impaired metabolism of carbohydrates, fats, and proteins associated with absolute or relative shortage of labor and or insulin secretion.  The knowledge that should be owned by patients with diabetes mellitus is the meaning, causes, symptoms and treatment of diabetes mellitus. This knowledge is important to support the success of diabetes mellitus therapy. The aim of this research was to determine the knowledge level of diabetes mellitus patients about their drug therapy in the primary health care of Malang. This research used observational study methods. The selection of the patients and the primary health care was done using non-random sampling technique (purposive sampling). The subject who meet the inclusion criteria were involved. The result of this study revealed that the patients with diabetes mellitus who have a sufficient level of knowledge were 34 respondents (53,13%). Patients who have a poor criteria were 23 respondent (35,94%). Patients who have a good criteria were 7 respondents (10,94%). The conclusion from this study is most patients with diabetes mellitus in Primary Health Care Malang have enough knowledge about their treatment.
POTENSI α-MANGOSTIN DARI EKSTRAK PERIKARP MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DALAM MENGHAMBAT SEKRESI PROTEIN CULTURE FILTRATE PROTEIN (CFP)-10 PADA Mycobacterium tuberculosis H37Rv Yanura, Alify
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang memiliki permasalahan Multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) sehingga dibutuhkan adanya agen baru dalam terapi TB yang tidak memiliki potensi tinggi menyebabkan resistensi. Ekstrak perikarp manggis (Garcinia mangostana L.), dengan kandungan aktif α-mangostin, dapat berfungsi sebagai antituberculosis. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimental laboratorik dengan desain post test yang bertujuan untuk mengetahui potensi α-mangostin ekstrak perikarp manggis dalam menghambat sekresi Culture Filtrate Protein-10 (CFP-10), protein yang berperan dalam virulensi dan patogenisitas M. tuberculosis. Skrining fitokimia menunjukkan ekstrak perikarp manggis memiliki kandungan yakni triterpenoid, tannin, polifenol, saponin, alkaloid dan flavonoid. Kuantifikasi menggunakan metode HPLC MS/MS menunjukkan konsentrasi α-mangostin dalam ekstrak sebesar 5984,55 μg/ml. Ekstrak perikarp manggis dengan berbagai konsentrasi 522,25 μg/ml (mengandung α-mangostin 3,125 μg/ml);1044,5 μg/ml (mengandung α-mangostin 6,25 μg/ml); dan 2089 μg/ml (mengandung α-mangostin 12,5 μg/ml) dipaparkan pada media BD BACTEC MGIT 960 SIRE yang telah diinokulasikan M. tuberculosis. Analisis menggunakan SDS PAGE dengan metode pewarnaan Coomassie blue dan Silver stain menunjukkan bahwa ekstrak perikarp manggis dengan konsentrasi 522,25 μg/ml memiliki pita protein yang paling tipis. Uji spesifisitas dengan metode dot blot dan analisis dengan ImageQuant LAS 500 menunjukkan dan mengindikasikan bahwa ekstrak perikarp manggis dengan konsentrasi 522,25 μg/ml memiliki sinyal pembacaan yang paling rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak perikarp manggis dengan konsentrasi 522,25 μg/ml  memiliki potensi penghambatan sekresi CFP-10 yang paling baik di antara perlakuan lainnya.
The Effect of PLGA Nanoparticles of Nigella sativa Seed Extract on Catalase Level in The Liver Tissues of Type 2 Diabetes Mellitus Rats oktaviana, pratiwi
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background:Nigella sativa (NS), a medicinal plant, has antidiabetic and antioxidant effects via regulating blood glucose and antioxidant defence level. One of the antioxidant defence capacity is catalase (CAT) which prevents oxidative stress in the DM progression via balancing redox state. This enzyme could be increased by Nigella sativa seeds extract (NSE). However, plant-derived product has limited efficacy in clinical trial. Thus one of drug delivery system, PLGA encapsulated nanoparticle, may improve this efficacy. Objectives: The aims of this study were to evaluate CAT level in the liver tissues of male DM Sprague dawley rats after oral administration of NSE 48 mg/kgBW/day (P1), PLGA nanoparticle of NSE 48 mg/kgBW/day (P2), glibenklamide 0,45 mg/kgBW/day (PP), and normal diet without therapy (DN). Methodology: True experimental design post test controlled group, 24 rats were fed by high-fat diet for 40 days and followed by intraperitoneal injection of 35 mg/kgBW STZ. These rats were divided into 4 groups: DN, PP, P1, and P2 respectively. Results: Thymoquinone which possesses antioxidant effect was identified by qualitative phytochemical evaluation. PLGA nanoparticle was prepared from nanoprecipitation. The oral administration of PLGA nanoparticle NSE for 26 days to DM rats lowered fasting blood glucose (FPG) (66,67%) better than P1, PP, and DN. The PLGA nanoparticle of NSE did not significantly increased the CAT level in the liver tissues of DM rats (analyzes Oneway-ANOVA p = 0.872). However, the mean of CAT level in the liver tissues of DM rats was higher in group P2 compared to those in the other group. Conclusion: These results exhibited antidiabetic and antioxidant effects of PLGA nanoparticle NSE in term of  fasting blood glucose level  and CAT level in liver tissues. Key words:Nigella sativa,PLGA Nanoparticle, Catalase

Page 1 of 1 | Total Record : 5