cover
Contact Name
Mukhamad Faeshol Umam
Contact Email
mukhamad.umam@esdm.go.id
Phone
+62296421888
Journal Mail Official
jurnal.ppsdmmigas@esdm.go.id
Editorial Address
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Jl. Sorogo No.1 Cepu Blora Jawa Tengah 58315
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
ISSN : 20899572     EISSN : 26555859     DOI : https://doi.org/10.37525/sp
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra" : 10 Documents clear
DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA Hasan Syukur
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahun 2014 merupakan tahun pertama dilaksanakkannya diklat kepemimpinan (Diklatpim) pola baru. Ketentuan ini sudah ada dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Perkalan nomor 10 s.d. 13 Tahun 2013. Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyatakan pola baru penyelenggaraan diklatpim merupakan reformasi sistem diklat dalam hal tujuan, syarat dan media pembelajaran. Kesiapan Penyelenggara Diklat dan widyaiswara akan diuji dalam Diklatpim ini karena akan ada perbedaan yang banyak dibanding dengan Diklatpim Pola Lama, Penulis bertujuan untuk menelaah diklatpim dengan pola baru tersebut. Telaah meliputi dua hal yaitu harapan yang ingin dicapai dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan diklatpim tersebut,
PROYEK PERUBAHAN PADA DIKLAT PIM IV POLA BARU Sutrisno Sutrisno
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelenggaraan Diklat PIM IV pada mulai tahun ini sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV merupakan pola diklat yang sangat berbeda daripada tahun tahun sebelumnya. Untuk menghasilkan Proyek Perubahan, setiap peserta akan melalui serangkaian pengalaman belajar, mensintesakan materi-materi diklat, mendapatkan bimbingan, sampai pada menulis kertas kerja secara mandiri. Di akhir pembelajaran, peserta menunjukkan kompetensinya melalui Laporan Proyek Perubahan.Kendala yang akan ada didalam implementasi dilapangan terkait kesiapan perencanaan, anggaran infrastruktur, dan peserta harus diantisipasi secara dini oeh masing masing lembaga diklat. Implikasinya, setiap orang harus diyakinkan akan pentingnya arti sebuah perubahan sehingga secara individual mereka memahami dan pada akhirnya mendukung program perubahan yang akan dirancang.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELATIHAN Dwi Heri Sudaryanto
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang terampil dalam melalukan pekerjaannya diperlukan peningkatan kemampuannya yang salah satunya melalui pendidikan non formal atau sering disebut dengan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan bidang kerjanya. Dalam perencanaannya program pelatihan harus dapat mencapai tujuan dan manfaat yang dapat dirasakan secara langsung bagi pegawai maupun organisasi/unit kerja serta lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia organisasi yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini (current job oriented).Sasaran yang ingin dicapai dari suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini. Yang isinya berupa serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap dari inidividu tersebut.
PROGRAM DIVERSIFIKASI ENERGI MELALUI KONVERSI BBM KE BBG DAN KENDALA PERKEMBANGANNYA Sulistyono Sulistyono
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini sektor transportasi merupakan sektor pengguna energi terbesar dari minyak dan gas bumi (56%), disusul pembangkit listrik (18%), industri (13,5%) dan rumah tangga (12,5%). Sementara itu pemanfaatan energi nasional saat ini masih didominasi oleh minyak bumi sebesar 51,66%, disusul bahan bakar lain seperti gas bumi 28,57%, batubara 15,34%, tenaga air 3,11% dan panas bumi 1,32%. Sementara itu cadangan gas bumi Indonesia cukup besar yaitu sekitar 170 TSCF, dengan produksi gas bumi rata-rata pada tahun 2013 sebesar 8.195 MMSCFD atau setara dengan 1,411 juta BOEPD. Pada era sebelum tahun 2006 pemanfaatan gas bumi didalam negeri masih belum optimal sehingga kontrak pengelolaan gas bumi banyak yang diekspor. Sesuai Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dan dalam rangka pelaksanaan kebijakan dan strategi energi nasional khususnya kebijakan diversifikasi energ, dalam rangka mengurangi penggunaan dan subsidi BBM yang jumlahnya cukup besar pemerintah mempunyai program konversi dari BBM ke BBG. Namun program tersebut sepertinya mati suri, jalan ditempat dan sudah tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga. Diperlukan keseriusan pemerintah dan dukungan yang kuat dari pemerintah yaitu berupa pemberian subsidi dan pemberian kredit lunak untuk pembelian BBG kepada dunia usaha yang turut berperan serta dalam mendukung program konversi BBM ke BBG. Selain itu juga diperlukan pembangunan SPBG sampai ke pelosok-pelosok desa.
PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM BOILER Sonden Winarto
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uap digunakan sebagai media pembawa energi pada pusat pembangkit daya maupun untuk keperluan pemanasan di industri merupakan alasan utama mengapa uap hadir dan diperlukan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Uap sebagai media pembawa energi sering digunakan karena sifatnya yang menguntungkan. Menghemat energi menjadi menarik bagi masyarakat industri karena fraksi biaya energi dalam biaya operasi cukup tinggi. Penghematan energi sebesar 10 -20 % mudah diperoleh dengan cara perbaikan prosedur operasi dan pemeliharaan. Penghematan energi yang lebih besar hingga 20 – 30 % dapat diperoleh jika dilakukan perbaikan atau modifikasi. Fakta di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya energi tidak terkontrol dengan baik dan pasrah saja terhadap keadaan yang terjadi. Kunci sukses dari management energi adalah adanya sistem pengelolaan energi.
EVALUASI INJEKSI PENAMBAHAN BAHAN KIMIA UNTUK PENCEGAHAN PEMBENTUKAN GAS HIDRAT Arluky Novandy
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem distribusi gas alam di pipa seringkali digunakan suatu bahan kimia yang diinjeksikan untuk mencegah pembentukan hidrat. Pembentukan hidrat ini sangat dihindari mengingat hidrat dapat menimbulkan plugging di pipa distribusi gas sehingga perbedaan tekanan gas distribusi menjadi tinggi. Untuk menghindari pembentukan hidrate ini biasanya diinjeksikan bahan kimia inhibitor di pipa, tentunya dalam penambahan bahan kimia inhibitor ini diperlukan perhitungan yang ekonomis mengingat bahan kimia yang digunakan sangatlah mahal. Persamaan baru yang dikembangkan ini memiliki perbedaan dari beberapa persamaan yang ada sebelumnya.
KERUSAKAN CRANE WIRE ROPE DAN METODE PEMERIKSAANYA Ikhsan Kholis
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan industri tidak terkecuali industri migas, banyak memanfaatkan peralatan angkat dan angkut yang salah satunya adalah crane. Komponen utama dari peralatan tersebut adalah wire rope (tali baja). Dalam penggunaannya wire rope tentu saja mengalami penurunan kualitas meskipun wire rope tersebut sudah sesuai dalam perancangan dan pemeliharaannya. Secara umum penurunan kualitas pada wire rope disebabkan oleh external/intenal fatigue dan crushing. Kerusakan-kerusakan pada wire rope disebabkan beberapa faktor, antara lain adalah abrasi, korosi dan perubahan struktur dari wire rope itu sendiri. Kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada wire rope adalah broken wire, pengurangan diameter, korosi, perubahan bentuk, dan kerusakan akibat panas. Untuk mendeteksi adanya kerusakan-kerusakan pada wire rope maka diperlukan suatu pemeriksaan. Pemeriksaan dapat dilakukan secara rutin dan juga dapat dilakukan pemeriksaan secara periodik atau berkala. Sedangkan metode pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan visual dan pemeriksaan dengan metode elektromagnetik.
TEKNOLOGI BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR DAN TUMPUKAN SAMPAH ORGANIK Nurhenu Karuniastuti
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan banjir yang melanda sebagian wilayah di Indonesia dewasa ini, lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Kurangnya kepedulian untuk menjaga lingkungan menjadi hal utama penyebab banjir. Kegiatan manusia dengan membangun gedung atau fasilitas lain tanpa memperhitungkan area lahan terbuka mengakibatkan area resapan air hujan semakin berkurang. Penyebab lain adalah pembuangan sampah di aliran badan air, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar yang pada akhirnya mengakibatkan luapan air. Air hujan yang menjadi run off dan sampah yang dibuang sembarangan, kemudian dikelola dengan suatu cara sehingga bisa bermanfaat untuk lingkungan dan manusia sendiri. Oleh karena itu, muncullah ide pembuatan lubang resapan biopori dimana bahan utamanya adalah sampah organik. Lubang biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah dan dapat digunakan untuk membuat kompos. Lubang biopori tidak membutuhkan area yang luas dan proses pembuatannya sangat mudah, hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk wilayah dengan lahan terbuka yang sempit. Akan tetapi, teknologi tepat guna ini harus disertai dengan kepedulian masyarakat untuk mau memilah sampah dan merawat lubang biopori. Kepedulian masyarakat untuk menjaga kelestarian alam menjadi kunci utama penanggulangan banjir.
IDENTIFIKASI SPESIFIKASI DRILL PIPE PADA DIKLAT OPERATOR PEMBORAN DENGAN MENGOPTIMALKAN SARANA PRAKTEK DI PUSDIKLAT MIGAS Joko Susilo
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktikum identifikasi spesifikasi drill pipe dilakukan di laboratorium peraga pemboran selama ini dilakukan oleh para pengajar Laboratorium Pemboran Pusdiklat Migas yang telah berpengalaman. Dalam melakukan kegiatan praktek ini menggunakan sarana paraktek yang cukup memadai dan lengkap. Dalam melakukan praktek identifikasi spesifikasi drill pipe, para pengajar belum memberikan hasil yang optimal. Dengan sarana praktek yang tersedia perlu disiasati agar transfer skill dan knowledge pada praktek penentuan spesifikasi drill pipe dapat seluruhnya dilakukan. Dalam bahasan ini penulis memberikan masukan tentang pendekatan identifikasi spesifikasi drill pipe dengan menggunakan sarana praktek di Pusdiklat Migas melalui pendekatan sederhana berdasarkan standar yang digunakan.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI GNSS RT-PPP UNTUK KEGIATAN TOPOGRAFI SEISMIK Syafril Ramadhon
Swara Patra Vol 4 No 2 (2014): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kegiatan eksplorasi seismic di darat adalah kegiatan topografi seismik. Kegiatan ini bertujuan untuk memindahkan jalur seismic yang berupa titik-titik Shoot Point (Sp) dan Trace Point (Tp) pada survey seismic 2 dimensi (2D) atau Shoot Line dan Receiver Line pada survey seismic 3 dimensi (3D), dari data teoritisnya di atas peta ke Lapangan (Real World) atau biasa disebut dengan istilah stake out. Penggunaan teknologi GPS/GNSS RT-PPP yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2013 dapat memberikan keuntungan yang berkaitan dengan efisiensi waktu dan biaya survey. Hal ini karena dengan teknologi ini dapat dicapai ketelitian horizontal sebesar 3.8 cm secara absolut tanpa memerlukan adanya titik ikat/base. Aplikasi teknologi GPS/GNSS RT-PPP untuk kegiatan topografi seismic dapat memberikan keuntungan yang maksimal, khususnya di wilayah kerja dengan obstruksi yang minim karena bisa menghilangkan lebih dari 50% tahapan kerja apabila dilakukan secara konvensional.

Page 1 of 1 | Total Record : 10