cover
Contact Name
Mukhamad Faeshol Umam
Contact Email
mukhamad.umam@esdm.go.id
Phone
+62296421888
Journal Mail Official
jurnal.ppsdmmigas@esdm.go.id
Editorial Address
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Jl. Sorogo No.1 Cepu Blora Jawa Tengah 58315
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Swara Patra : Majalah Ilmiah PPSDM Migas
ISSN : 20899572     EISSN : 26555859     DOI : https://doi.org/10.37525/sp
Majalah Ilmiah Swara Patra merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi Widyaiswara, Instruktur, Dosen, Peneliti dan civitas academika yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, latihan penelitian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Scope Majalah Ilmiah Swara Patra meliputi energi terbarukan, minyak dan gas bumi, konservasi energi dan ekonomi energi.
Articles 211 Documents
A Recipe for a Good and Stunning Presentation Luita Yusniawati Dratistiana
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In modern world, knowledge keeps changing and challenges people to be more knowledgeable. One of them is a knowledge of making a presentation. The technique to deliver the presentation is upgraded during centuries. The challenge is bigger, since we are as a part of global world connected by super highway internet connection following more online classes, online seminars and the same other occasions. Attending those classes, we need to participate in delivering presentation which means we have to compete with other people from other side of world. Where to be accepted in such events, upgrading the presentation techniques is a must. Some theories to know the main points to deliver the presentation are the physical message which convey three parts: having a good stance in front of audience, gesture to boost confdence, facial expression and the voice inflection. In other hands, adding visual is also important to give special effect and to avoid boring situation. The last component to have an outstanding presentation is the story message. It is how to form the written language in a precise purpose
Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Industri Migas dengan Pendekatan Risk Asessment Code (RAC) Eva Faza Rif'ati; Agus Sutanto
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja melalui SMK3 telah berkembang di berbagai negara baik melalui pedoman maupun standar. Untuk memberikan keseragaman bagi setiap perusahaan dalam menerapkan SMK3 sehingga perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja, peningkatan efsiensi, dan produktiftas perusahaan dapat terwujud maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 yang mengatur tentang penerapan SMK3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996, Bab III Pasal 3 ayat 1, menyatakan : “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem Manajemen K3”. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efsien dan produktif (PP No. 50 Tahun 2012). Kewajiban untuk menerapkan SMK3 ditujukan untuk perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang, perusahaan yang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi (ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan). Penerapan SMK3 memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan serta konvensi atau standar internasional.Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang juga mempekerjakan lebih dari seratus pekerja sehingga harus menerapkan sistem manajemen K3 dan untuk menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen K3 disusun program implementasi atau elemen K3. Sehingga penerapan SMK3 perlu diperhatikan agar meningkatkan efektiftas perlindungan keselamatan dan kesehatankerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi serta mencegah danmengurangi kecelakaan kerja dan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,dan efsien untuk mendorong produktivitas. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul : “Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri Migas Dengan Pendekatan Risk Assessment Code (RAC)”
Studi Geologi di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah: Potensi Bahan Tambang dan Pemetaan Geologi Wahyu Budi Kusuma
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Sukolilo merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi bahan tambang berupa batugamping dan batulempung yang dibutuhkan oleh industri semen. Potensi ini menjadikan daerah Sukolilo sebagai incaran bagi industri semen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai potensi bahan tambang batugamping dan batulempung dengan memperhatikan faktor konservasi air tanah. Dari hasil pemetaan yang dilakukan maka terdapat potensi bahan tambang yang cukup besar. Potensi batugamping sebesar 303.420.000 m3 sedangkan potensi batulempung sebesar 350.500.000 m3. Perhitungan ini sudah mempertimbangkan faktor konservasi yang artinya tidak seluruh bahan tambang tersebut di ambil.
Studi Tentang Sistem Proteksi Kebakaran (Fireproofng) pada Struktur Baja Eva Khuzaifah
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja merupakan salah satu material yang dipakai sebagai bahan konstruksi bangunan. Yang sering digunakan terutama untuk bangunan tinggi adalah baja profil. Baja profil adalah baja dengan campuran besi dan carbon dengan kadar rendah kurang dari 0.3 %C Baja sering digunakan sebagai bahan struktur karena sifat mekanik atau sifat kuat menahan beban yang cukup baik, tetapi kelemahannya mempunyai sifat yang mudah terkorosi (berkarat) dan sifat kekuatannya yang menurun pada suhu yang tinggi. Penggunaan fireproofing yang tepat diharapkan dapat melindungi struktur baja pada suatu konstruksi bangunan terhadap bahaya kebakaran.
Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi Dalam Perannya terhadap Ketahanan Energi di Indonesia Mukhamad Faeshol Umam; Farhan Muhammad; Daniel W Adityatama; Dorman P Purba
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki tidak hanya potensi sumber daya energi yang besar tapi juga laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, Indonesia memerlukan pasokan energi yang cukup besar di mana saat ini konsumsi energi Indonesia masih sangat tergantung pada sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Pemanfaatan bahan bakar fosil tersebut secara berkelanjutan berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar yang menuntun kepada perubahan iklim secara global. Pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006, telah mencanangkan target untuk terwujudnya bauran energi yang optimal pada tahun 2025, di mana peran energi terbarukan terhadap konsumsi energi nasional menjadi 17%. Dalam komposisi energi terbarukan tersebut, sumber energi panas bumi mendapat porsi lebih dari 5%. Target bauran energi ini bertujuan untuk mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri. Walaupun tidak secara tertulis menyebutkan adanya tujuan yang berhubungan dengan pengurangan dampak terhadap lingkungan, peningkatan bauran energi bersih akan mengurangi emisi rumah kaca di Indonesia. Sayangnya, energi panas bumi sebagai salah satu sumber energi utama dalam kategori energi terbarukan belum dimanfaatkan secara optimal di negara ini. Sejak pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama, Kamojang-1, diresmikan di tahun 1983 sampai dengan tahun 2017, Indonesia baru berhasil memanfaatkan energi panas bumi sekitar 6% dari total potensi nasional. Studi ini, melalui penelusuran pustaka, berusaha untuk merangkum berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara Indonesia dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi untuk mencapai target pemerintah di tahun 2025. Studi ini juga berusaha untuk membuat berbagai alternatif solusi untuk dapat membantu mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia
Penggunaan OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) untuk Analisa Budaya Organisasi Di PPSDM Migas Joko Susilo
Swara Patra Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan budaya organisasi yang disepakati oleh seluruh stakeholder dengan menggunakan pendekatan kerangka persaingan nilai (Competing Value Framework) di PPSDM Migas. Selain itu juga untuk melihat apakah ada inkongruensi budaya organisasi antara tenaga manajerial dan tenaga pengajar juga antar kriteria budaya. Tulisan ini merupakan suatu studi survei analitik dengan menggunakan metode kuantitatif. Sebagai subyek tulisan adalah yang termasuk kategori tenaga pengajar dan manajerial di PPSDM Migas dengan jumlah sampel minimal 70% dari populasi yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi untuk memastikan keabsahannya. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) secara kuantitatif dan disajikan dalam bentuk grafk serta dummy table mengikuti kerangka persaingan nilai (Competing Value Framework) meliputi 4 tipe budaya dominan. Lalu hasil analisa meliputi : Kekuatan Budaya, Kesenjangan budaya saat ini dan yang diharapkan dan Kongruensi Budaya. Hasil dari OCAI ini dapat dijadikan bahan masukan untuk PPSDM Migas memperbaiki budaya organisasi agar lebih menunjang efektivitas organisasi.
Peran Penting perencanaan Komplesi Formasi dalam Keberhasilan Komplesi Sumur Agus Alexandri
Swara Patra Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setelah suatu sumur dikatakan ekonomis maka sumur tersebut akan dikembangkan menjadi sumur produksi, tahap akhir sebelum sumur tersebut menjadi sumur produksi adalah tahap penyelesaian sumur atau well completion.Secara garis besar well completion dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu formation completion, tubing completion dan wellhead completion, adapun kriteria well completion yang baik ditinjau dari masalah yang dihadapi setiap bagian well completion seperti pada formation completion yang digunakan untuk mengatasi masalah masalah yang ditimbulkan oleh sifat sifat dari formasi produktifnya.Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan formation completion adalah produktivitas formasi, kestabilan formasi serta kekompakkan batuan. Pada perencanaan formation completion untuk open hole perlu memperhitungkan laju penembusannya seperti fully atau partially. Pada perforated completion perlu memperhitungkan interval dan posisi perforasi, densitas dan diameter perforasi
Inspeksi Performa Hook pada Pesawat Angkat untuk Menjamin Terpenuhinya Standar Keselamatan Ikhsan Kholis
Swara Patra Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri minyak dan gas bumi di Indonesia yang semakin pesat serta untuk meningkatkan keselamatan dalam suatu pekerjaan yang dapat memaksimalkan hasil kerja dan aset pemerintah ditentukan oleh perawatan dan pemeriksaan rutin dengan cara inspeksi untuk menjamin peralatan yang bekerja selalu dalam kondisi aman pada saat digunakan dengan tidak mengurangi performa dari peralatan itu sendiri. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka penulis terdorong untuk melakukan penelaahan laporan mengenai salah satu alat yang penting dalam industri migas yang dipergunakan sebagai alat bantu angkat hook pada pesawat angkat, jika tidak dilakukan pemeriksaan dengan benar maka alat tersebut tidak dapat mengangkut beban ataupun pada saat pengangkatan beban maka mulut hook tersebut terbuka, dan alat yang diangkat dapat menimpa pekerja yang pada saat itu ada dibawah. Metode penulisan yang digunakan adalah melalui studi literatur, dimana Penulis menyadur dari beberapa sumber yang berhubungan dengan hook pada pesawat angkat dan mencari referensi tata cara pemeriksaan alat bantu hook itu sendiri serta standar perbaikan atau penggantian sebelum melanjutkan untuk mengunakan hook yang berdasar ASME B.30.10 mengenai removal kriteria hook. Ketika persyaratan yang lebih ketat untuk hook dinyatakan dalam standar untuk peralatan khusus, maka harus memenuhi ketentuan klasifkasi pemeriksaan awal, pemeriksaan rutin dan pemeriksaan berkala terutama di area kritis pada hook dengan metode uji visual dan uji non destructive test untuk menjaga performa dari alat tersebut.
Pengontrolan Rasio Udara dan Bahan Bakar pada Boiler PPSDM Migas Menggunakan DCS Nurpadmi Nurpadmi
Swara Patra Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendapatkan kualitas pembakaran yang baik, khususnya sistem pembakaran di Boiler, perbandingan jumlah udara dan bahan bakar harus dijaga pada nilai yang optimal dengan menggunakan air/fuel ratio control (ratio antara udara/bahan bakar. Jumlah udara yang terlalu sedikit, akan menyebabkan terlalu sedikit oksigen yang digunakan untuk mengubah bahan bakar hidrokarbon menjadi karbon dioksida dan air. Jumlah udara terlalu sedikit juga berarti pemborosan bahan bakar, karena tidak semua bahan bakar yang digunakan terbakar dan menjadi energi. Selain itu jumlah udara yang terlalu banyak juga akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Hal ini disebabkan karena kelebihan oksigen dan nitrogen akan menyebabkan terserapnya energi dalam pembakaran dan sisa gas buang ini akan dibuang melewati stack, sehingga sebagian energi yang dihasilkan akan terbuang dan menyebabkan tekanan operasi menurun. Kondisi pembakaran dapat ditinjau dari sisa oksigen yang dihasilkan. Prosentase oksigen pada gas sisa untuk pembakaran yang optimal untuk bahan bakar gas alam berada di rentang 1.5% - 3%.Untuk menjaga perbandingan jumlah udara dan bahan bakar dalam rangka mendapatkan kualitas pembakaran yang optimal maka dibuat desain kontrol rasio dengan menggunakan Distributed Control System DCS.Pada tulisan ini dicoba didesain sistem kontrol rasio dengan menggunakan sistem blok kontrol DCS .
Fenomena Startup Fintech dan Implikasinya Gunawan Hendro Cahyono
Swara Patra Vol 8 No 4 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era digital diwarnai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Perusahaan-perusahaan baru itu umumnya disebut dengan perusahaan rintisan atau startup. Merujuk pada pengertian startup, lebih detail dijelaskan bahwa startup adalah perusahaan yang baru berdiri atau masih dalam tahap merintis, yang umumnya bergerak di bidang teknologi dan informasi di dunia maya atau internet. Dengan demikian istilah startup tidak berlaku untuk semua bidang usaha.Pergerakan startup di Indonesia dapat dikatakan terus mengalami perkembangan yang pesat. Jenis startup dibedakan menjadi dua, yaitu e-commerce dan fnancial technology (FinTech). E-commerce merupakan perusahaan yang menyediakan platform jual beli online, sementara istilah FinTech lebih berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern. Jenis FinTech cukup beragam, mulai dari pengelolaan aset, penggalangan dana, e-money, p2p lending, payment gateway, remittance, saham, hingga meliputi bidang asuransi. Dengan perkembangan startup yang ada, banyak pula investor, baik dari individu maupun institusi yang melirik perusahaan startup sebagai lahan untuk berinvestasi

Page 1 of 22 | Total Record : 211