cover
Contact Name
Ahmad Hayyan Najikh
Contact Email
najikhahmad212@gmail.com
Phone
+6287853193857
Journal Mail Official
jurnalijic@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember 68136, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Indonesian Journal of Islamic Communication
ISSN : 27150259     EISSN : 26157527     DOI : https://doi.org/10.35719/ijic.v3i2.687
Indonesian Journal of Islamic Communication (IJIC) yang diterbitkan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember ini memiliki fokus kajian pada ilmu komunikasi sebagai subjek yang mengkomunikasikan (mengintegrasikan dan menginterkoneksikan) pesan-pesan keagamaan Islam, yakni Komunikasi Islam, Komunikasi Kerukunan, Komunikasi Media Islam, Komunikasi Pesantren, Komunikasi Budaya, dan isu-isu kontemporer yang terkait dengan bidang kajian Komunikasi dan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Articles 63 Documents
KOMUNIKASI DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WISRI WISRI
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.19

Abstract

For years, Pemuteran Gerokgak villagers lived harmoniously and harmoniously, side by side, mutually tolerant and even cooperating among religious believers who were also culturally different in social affairs. Life like this is one of the portraits that the Indonesian nation is really a polite nation and has a very strong tolerance. Reality mentioned above is unique because the phenomenon of religion in Indonesia during this time vulnerable to conflicts between religious communities. Therefore, the harmonious religious social life as happened in the Muslim and Hindu communities in Pemuteran Village, Gerokgak District, Buleleng Regency of Bali is an important and interesting phenomenon to be studied. Given the breadth of the scope of this study, the researchers focused on; What is the pattern of communication between Muslim and Hindu communities in building inter-religious harmony in Pemuteran Village, Gerokgak District, Buleleng Regency, Bali ?. What are the supporting and inhibiting factors of communication between Muslim and Hindu communities in building inter-religious harmony in Pemuteran Village, Gerokgak District, Buleleng regency of Bali? The research method used in this research is descriptive qualitative. this approach uses a qualitative approach with descriptive explanation, so that the data obtained through interviews and observations didepenelitiankan what it is, then analyzed through comparative theoretical studies. The result of this research are: Communication pattern of Moslem and Hindu Society in building inter-religious harmony in Pemuteran Village, Gerokgak Sub-District, Buleleng Regency, Bali is using communication interpersonal communication pattern, group communication, organizational / organizational communication / Institutional communication) and cultural communication (cultural communication). The pattern of communication is seen from the daily life of Muslim and Hindu communities in Pemutran Village. In their daily life they communicate both anatarpribadi, group, organization and culture. With such a pattern of communication, the Muslim and Hindu communities can build harmonious life among religious people. Supporting and inhibiting factors on the Communication Patterns of Muslim and Hindu Communities in building inter-religious harmony in Pemuteran Village are: Supporting Factors The existence of mutual respect between the characters. The Muslim community and Hindu have been reciprocated from the past. The existence of culture gotong royong. Inhibiting factors 1. Differences in the character of each individual. 2. The presence of newcomers.
MORAL POLITIK SANTRI DI TENGAH NEGARA KLEPTOKRASI ALI HASAN SISWANTO
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.43

Abstract

Prilaku korupsi di Indonesia telah menjadi budaya. Hampir semua sector memiliki potensi korupsi, mulai dari kalangan elit sampai masyarakat biasa. Tidak hanya menjangkiti kalangan yag tidak tahu agama, orang yang ahli agamapun berpotensi terserang penyakit korupsi. Sudah banyak peristiwa korupsi yang melibatkan tokoh agama yang berada di kementerian agama, dan bahkan masih segar dalam ingatan kita, mantan menteri agama terjangkit kasus korupsi dan mendekam di dalam penjara, yang notabenenya memiliki pemikiran agama yang luas. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh agama di daerah yang terjebak lakon korupsi. Kasus ini hanya sedikit gambaran dari demoralisasi politik santri. Pada taraf inilah, rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana terjadinya demoralisasi politisk santri? Untuk menjawab ini, penulis menggunakan metode analisis wacana kritis (critical discourse analysis) dengan pendekatan dekonstruksi Derrida untuk membongkar ekuivokasi (pengelakan) politik santri
DIALEKTIKA KOMUNIKATIF ANTARA HAM INTERNASIONAL DAN HUKUM ISLAM AL MUSTAANU
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.44

Abstract

Human rights issues and Islamic world background for Mashood A. Baderin, although Islam is not a single factor in the realization of human rights in Muslim countries, but it becomes a very important factor that can be used as a means to realize the law. Islam as part of state law. The Harmonious Perspective is very helpful to use Islam as a means to realize human rights in the Muslim World in a socio-cultural and political-legal context, in order to promote and heal the common human rights. Mashood offers a narrative of the interaction between religion and international law, while it also offers an analysis of the effects that can be used to align the international field, and encourage the development of human rights. Concepts that affect every aspect of international relations and openness. This is the main purpose of the United Nations (UN). If we understand human rights as universal to protect individuals and people against violence, then the view that Islam is incompatible with human rights is due to the conversion and enhancement of human dignity in Islamic law.
INTEGRASI KOMUNIKATIF PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD IQBAL DAN HAMKA AIDA ZUBAIDAH
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 2 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i2.46

Abstract

This research is a library research which examines the source of the data in the form of literature that related to the research problem. This research used qualitative approach. The data was obtained by analyzing the source of the data, so that the researcher used descriptive analysis method. Muhammad Iqbal in his taught in education suggests that education should be Islamic and dynamic, creative, and aimed to foster and give the opportunity to the spirit of creativity in every human being, besides to arm with the ability to master art, and new knowledge, intelligence and strength. However, Hamka suggest that education process is not only oriented on the material factors. That approach could not bring human being to the spiritual satisfaction. The form of harmony and integral education is the characteristic of ideal and effective Islamic education in order to obtain what we want, that is produced students that have good personality (insane kamil)
REKONSEPTUALISASI PEMANTAUAN PEMILU MELALUI MEDIA SENTIMENT ANALYSIS MAHBUB GHOZALI
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.50

Abstract

Perkembangan ini juga banyak direspon secara berbeda oleh netizen (citizen of the net), sebutan bagi warga net. Beberapa dari mereka menggunakan perkembangan teknologi informasi sebagai media untuk memberikan pengetahuan yang luas tentang suatu perkara. Beberapa golongan justru meresponnya sebagai sarana untuk menyebar berita palsu (hoax) ataupun menyebar kebencian. Respon-respon ini kemudian memunculkan beberapa sentimen dalam analsis media. Media sentiment analysis pada dasarnya dapat digunakan sebagai alat analisis bagi siapapun untuk mengumpulkan informasi, perilaku publik yang bertebaran dalam media sosial ataupun portal media online. Media sentiment analysis dapat membantu setiap lembaga yang bergerak dalam wilayah public relations untuk mengambil keputusan ataupun sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang fungsinya untuk menjaga dan membangun sikap saling pengertian antara badan penyelenggara pemilu (KPU) dengan masyarakat dapat dikategorikan sebagai bagian dari public relations.
PENDEKATAN DALAM STUDI ISLAM PEMBACAAN ATAS PIMIKIRAN CHARLES J. ADAMS NAUFAL CHOLILY
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.51

Abstract

Memahami keberagamaan Islam harus ditinjau dari kata penyusunnya, Islam dan Agama. Bentuk definisi utuh dari keduanya, memunculkan polemik tersendiri bagi salah satu tokoh dalam studi Agama (religionwissenchaft), Chaerles J. Adams. Dalam memahami Agama, Adams menggunakan kerangka teori Wilfred C. Smith yang membedakan antara keyakinan dan tradisi. Sedangkan dalam mengkaji keagamaan Islam, Adams mengajukan dua pendekatan yang merupakan rangkaian kesatuan (continuum), pendekatan normatif-religius dan pendekatan deskriptif. Termasuk pendekatan normatif-religius adalah pendekatan missionaris tradisional, pendekatan apologetik, dan pendekatan irenic. Sedangkan pendekatan deskriptif adalah pendekatan filologi dan sejarah, pendekatan ilmu-ilmu sosial, pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisa wilayah kajian Islam (the Islamic field). Adams membagi wilayah kajian Islam menjadi 11 pokok kajian; Arab pra-Islam, Muhammad, al-Qur’an, Hadis, kalam, hukum, filsafat, tasawwuf, aliran Islam, praktek ibadah dan populer relegion (kehidupan keagamaan). Pendakatan yang digagas Adams, memiliki kontribusi dalam peningkatan dan perkembangan studi agama. Gagasan Adams banyak dijadikan rujukan dalam beberapa kajian keislaman berikutnya.
HERMENEUTIKA KOMUNIKATIF AMINA WADUD MUHSIN LABIBUL WILDAN
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 2 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i2.53

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan tawaran Amina Wadud terhadap metode hermeneutika al-Qur’an sebagai salah satu bentuk metode penafsiran untuk memperoleh kesimpulan makna suatu teks atau ayat. Dalam kerangka hermeneutika secara umum, Amina Wadud menjelaskan, seorang mufassir harus selalu menghubungkan tiga aspek dalam melakukan interpretasi: pertama, dalam konteks apa teks itu ditulis, jika kaitannya dengan al-Qur’an, maka dalam konteks apakah ayat itu diturunkan. Kedua, Bagaimana komposisi tata bahasa teks (ayat) tersebut, bagaimana pengungkapannya, apa yang dikatakanya. Dan yang ketiga, bagaimana keseluruhan teks (ayat), weltanchaung atau pandangan hidupnya. Corak hermeneutika yang dipilih oleh Amina Wadud dielaborasi melalui kerangka tersebut, sehingga setiap ayat yang hendak ditafsirkan dianalisa disesuaikan dengan langkah-langkah tertentu. Amina Wadud menginginkan perempuan dalam Islam ditempatkan setara dengan laki-laki, dengan melihat aspek kontekstual sesuai dengan kebutuhan masyarakat Islam sekarang ini. Jika ada interpretasi tentang perempuan yang masih bias gender, maka Amina menawarkan tafsir tersebut dikaji ulang agar memiliki nilai keseimbangan antara hak laki-laki juga perempuan.
KOMUNIKASI PEMIMPIN DALAM STRATEGI POSITIONING GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING PERGURUAN TINGGI ISLAM SITI AMINAH
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.90

Abstract

One of efford to increase competition islamic university (PTI) is an ability to do differentation strategy by positioning or a distinctive placement in the public eye. Positioning PTI as an organization in the minds of stakeholder is very important so the organization can success in winning the competition. PTI must be keen to position its service products as something unique and valuale so that the product/organizations can get a place in the mind of stake holders. Facing a very thought challange in th future, PTI is necessar to prepare leaders by having various roles: a) As planner, b) As managers, c) As supervisiors and evaluatior, d) As communicator by using good communication PTI leaders can make their staff highly commited to improve the quality of education. The leader of PTI should always build effective communication with its members encourage one to work as the leader wants to achieve the organization goals. Verbal communication from a leader of PTI in positioning strategy to increase PTI competition is by using positioningsentenc have invaluable meaning in giving focus and purity a formation or strategi building and marketing tactics. Non verbal communication form from a PTI leaders is by giving the best service PTI leaders is as a khadimul ummah( servant of the people). It means that they have to give the best service to the costumer either internal customer or external the best leader is a leader who are able to give the best way to lead that to communicate in the best way to their members and institution costumer.
STRATEGI MENGHADAPI WARTAWAN ABAL-ABAL ABDUL CHOLIQ BAYA
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 1 No 1 (2018): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v1i1.91

Abstract

Pasca reformasi 1998, pertumbuhan media di Indonesia meningkat pesat, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Pers No. 40 tahun 1999. Dimana salah satu isinya menjamin kemerdekaan pers sebagai hak asasi warga negara. Iklim kebebasan kemudian mendorong pertumbuhan media dan perusahaan pers. Khususnya dengan tidak ada lagi persyaratan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Sehingga, siapapun dengan mudah mendirikan perusahaan pers. Termasuk kemudahan mendirikan media berbasis internet yang mendorong menjamurnya jumlah media online (siber) di Indonesia. Data media di Indonesia saat ini diperkirakan ada sekitar 2.000 media media cetak. Namun, dari jumlah perkiraan tersebut, hanya 321 media yang dapat disebut sebagai media profesional. Sedangkan media online/siber diperkirakan mencapai 43.300, tapi yang tercatat sebagai media profesional yang lolos syarat pendataan pada 2014 berjumlah 211 saja. Angka ini menyusut menjadi hanya 168 media online pada 2015. Selain itu, hingga akhir 2014 tercatat ada 1.166 media radio dan 394 media televisi. Pada 2015 jumlah media radio mengalami penyusutan menjadi 674 sedangkan televisi bertambah menjadi 523.[1] Pesatnya pertumbuhan media ini terkait dengan adanya peluang bisnis baru yang menjanjikan di bidang media massa. Ada banyak pengusaha tergiur untuk mendirikan perusahaan pers. Mereka merekrut tenaga redaksi dari berbagai media untuk menjadi wartawan, redaktur hingga pemimpin redaksi di perusahaan pers baru dengan gaji yang lumayan menggiurkan. Termasuk, merekrut wartawan berintegritas rendah untuk ikut mendirikan media sebagai peluang bisnis. Posisi pers dan profesi wartawan yang strategis menjadi incaran baru untuk mendapatkan uang secara mudah. Hal inilah yang membuat ada banyak orang ingin menjadi wartawan dengan cara jalan pintas. Banyak mantan wartawan dan orang-orang yang sama sekali tak punya pengalaman di bidang jurnalistik nekad mendirikan perusahan pers dengan modal minim. Ditambah lagi tidak melengkapi usahanya dengan legalitas hukum dan juga tak memenuhi standar perusahaan pers. Kenyataan ini menimbulkan maraknya pertumbuhan media yang kemudian lebih dikenal sebagai media abal-abal. Media jenis ini memekerjakan wartawan secara sembarangan. Tanpa pernah memberikan pelatihan dan pembekalan ketrampilan jurnalistik. Pemilik media hanya memberikan kartu pers yang dibuatnya sendiri. Hal ini melahirkan wartawan instan tanpa bekal ketrampilan dan pengetahuan yang memadai. Mereka ada yang rela tanpa gaji. Bahkan, ada pula yang mewajibkan sang wartawan untuk memberikan setoran bulanan kepada pemilik media. [1] Yosep Adi Prasetyo, IKP 2017: Kemerdekaan Membaik, Tapi Marak Penyalahgunaan, Pengantar Survei Indeks Kemerdekaan Pers 2017, (Jakarta: Dewan Pers), hlm xi.
KOMUNIKASI JUAL BELI LISENSI PAYTREN DALAM TINJAUAN HUKUM EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS DI KANTOR PAYTREN CABANG SURABAYA) Muhammad - Hamdi
IJIC: Indonesian Journal of Islamic Communication Vol 2 No 2 (2019): Indonesian Journal Of Islamic Communication
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ijic.v2i2.128

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan praktek jual beli lisensi paytren di Kantor Paytren Cabang Surabaya dan mendeskripsikan tinjauan Hukum Ekonomi Islam tentang praktek jual beli lisensi paytren di Kantor Paytren Cabang Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan datanya yaitu observasi, interview dan dokumenter. Adapun keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan: 1) Praktek jual beli lisensi paytren di Kantor Paytren Cabang Surabaya adalah mendownload aplikasi dan membukanya, meng-klik login dan daftar, membayar Rp 350.000,-, memberitahukan nomer ID supaya diberi nomor serial lisensi, lalu memasukkan nomer tersebut, registrasi, membaca ketentuan, dan konfirmasi data aktifasi aplikasi, maka aplikasi paytren bisa difungsikan, terafiliasi dengan beberapa program paytren dan berpeluang mendapatkan income dengan menjalankan bisnisnya. 2) Menurut Hukum Ekonomi Islam, praktek tersebut dikategorikan Bai‘ al-Manāfi‘ ‘alā al-Ta’bīd (jual beli manfaat secara permanen) yang hukumnya sah. Dikategorikan Bai‘ al-Manāfi‘ ‘alā al-Ta’bīd karena objek transaksi adalah manfaat dari lisensi, bukan mendapatkan suatu benda. Penjualnya adalah PT. Veritra Sentosa Internasional (Treni) yang diwakilkan kepada Kantor Paytren Cabang Surabaya dengan Wakālah bil ’Ujrah. Perihal ṣīghah, mitra berucap “ini aku bayar biaya pendaftarannya Rp 350.000,”. Lalu sponsor berucap “ini nomor serialnya, silahkan dimasukkan”. Pada akad Bai‘ al-Manāfi‘ ‘alā al-Ta’bīd, ucapan tersebut sudah mencukupi sebagai sīghah, sebab maksudnya “ini nomor serialnya, silahkan dimasukkan” adalah aku menjual hak kemanfaatan lisensi paytren. Kata Kunci : Jual Beli, Lisensi Paytren dan Hukum Ekonomi Islam ABSTRACT The aims of the study are to describe the factual practices of paytren license trading in Surabaya Paytren Headquarter Office and to describe the review of islamic economic law dealing with the factual practices of paytren license trading in Surabaya Paytren Headquarter Office. The study was conducted through field research design by applying qualitative descriptive study. The data were collected through observation, interview and documentation. Triangulation was used to check the validity of the data. The research findings are: 1) The factual practice of paytren license trading in Surabaya Paytren Headquarter Office was done by downloading the application and then opening it, clicking login and register, paying Rp 350.000,-, mentioning ID number to get the license serial number, then entering the number, doing registration, reading the terms and condition, and confirming the data activation through the application, then the application of paytren could be functioned, affiliated with several paytren program and gave an opportunity to earn income by running the bussiness. 2) Based on the islamic economic law, such practice was categorized into Bai‘ al-Manāfi‘ ‘alā al-Ta’bīd (permanent benefit of trading) which was sahih (valid). It was categorized such way because the object of the transaction was the benefit of the license, not getting goods. The seller was PT. Veritra Sentosa Internasional (Treni) which was represented by Surabaya Paytren Headquarter Office with Wakālah bil ’Ujrah. Dealing with the utterance (ṣīghah) , the partner said “I pay the registration fee Rp 350.000,”. Further, the sponsor told him “This is the serial number, please enter it”. On the agreement (akad) of Bai‘ al-Manāfi‘ ‘alā al-Ta’bīd, those utterance had been completed as sīghah, because “This is the serial number, please enter it” meant that I had sold the right of benefit principle of paytren license. Keywords: trading, paytren license, islamic economic law