cover
Contact Name
Saharudin
Contact Email
din_linguistik@unram.ac.id
Phone
+6281917006020
Journal Mail Official
bastrindo-journal@unram.ac.id
Editorial Address
Gedung E Lantai I FKIP Universitas Mataram Jalan Majapahit Nomor 62 Mataram Nusa Tenggara Barat
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Bastrindo: Kajian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Mataram
ISSN : 27236277     EISSN : 27234835     DOI : https://doi.org/10.29303/jb
Jurnal Bastrindo adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. Jurnal Bastrindo hadir sebagai media untuk menyebarkan pikiran dan bertukar gagasan tentang wacana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Focus and Scope: Bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang mencakup pembelajaran dan ilmu bahasa dan sastra Indonesia; topik tentang pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia; linguistik Indonesia (termasuk linguistik daerah); sastra Indonesia (termasuk sastra daerah); dan penerjemahan (sastra asing ke bahasa Indonesia)
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022" : 7 Documents clear
Pergeseran Makna Gramatikal pada Proses Morfologis dalam Esai Cinta yang Berakhir untuk KPK: Shifting Grammatical Meaning in Morphological Process in the Essay on Love that Ends for the KPK Milawati Milawati; Burhanuddin Burhanuddin; Mahmudi Efendi
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.707

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang bagaimana wujud afiks dan proses pergeseran yang secara morfologis dalam memperoleh makna gramatikal esai Cinta yang Berakhir untuk KPK. Dalam hal ini, jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan intralingual dengan teknik pilah unsur penentu dan teknik HBSP. Dari hasi analisis, ditemukan 111 data morfem dengan makna gramatikal dengan variasi yang disesuaikan dengan morfem dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen makna ‘mempunyai atau memiliki’ dan ‘melakukan’ ditemukan pada morfem afiks {ber_}, {me_}, dan {_an} sebanyak 18%, sedangkan 82% sisa datanya menunjukkan makna gramatikal yang lain seperti pada konfiks tertentu berupa {ke_an}. Selanjutnya, proses pergeseran makna gramatikal dipengaruhi dengan bagaimana morfem afiks yang mengikat morfem dasar dengan kelas kata tertentu, misalnya morfem pembentuk verba dan nomina. Morfem-morfem tersebut mengalami pergeseran makna dengan mempertimbangkan dasar kelas kata sebelum dan sesudahnya. Abstract: This study aims to describe how affixes form and morphologically shift processes in obtaining grammatical meanings of essay of Love which ends for the KPK. In this case, this type of research is qualitative descriptive. The data collection method used is documentation method and listen method with advanced techniques, namely note technique. Data analysis in this study using intralingual matching method with sorting techniques and HBSP techniques. From the results of the analysis, found 111 morpheme data with grammatical meaning with variations adjusted to the basic morpheme. The results showed that the meaning components of 'having or own’ and ’perfrom' were found in the affix morphemes {ber_}, {me_}, and {_an} as much as 18%, while the remaining 82% of the data showed other grammatical meanings such as in certain confixes in the form of {ke_an}. Furthermore, the process of shifting grammatical meaning is influenced by how affix morphemes bind basic morphemes to certain word classes, such as verb-and noun-forming morphemes. The morphemes undergo a shift in meaning by considering the basis of the word class before and after.
Aspek Sejarah dan Budaya Cina Benteng pada Variasi Toponim Sewan : Sebuah Kajian Linguistik: Historical and Cultural Aspects on Sewan’s Toponym Variation Sonya Ayu Kumala; RMT Multamia Lauder; Frans Asisi Datang; Lilie Suratminto
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.743

Abstract

Objek penelitian ini adalah nama tempat atau toponim. Toponim merupakan bagian dari identitas budaya. Penelitian in bertujuan untuk mendeskripsikan tiga aspek nama yaitu 1) bentuk, 2) makna, dan 3) latar belakang penamaan tempat-tempat bersejarah terkait masyarakat Cina Benteng, Tangerang, Banten. Nama tempat adalah salah satu bentuk data bahasa yang berisi seperangkat nilai kearifan lokal yang harus dipahami, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Pada kajian linguistik nama dianggap sebagai satuan lingual secara bentuk, memiliki makna, dan memiliki fungsi baik ditingkatan bahasa maupun konteks sosial. Secara praktis nama digunakan untuk identifikasi wilayah, dan mempermudah proses perpindahan atau migrasi masyarakat. Secara kebahasaan, penamaan tempat merupakan dokumentasi bahasa yang berfungsi baik secara individu sebagai bentuk pemahaman diri dan secara kolektif sebagai bentuk identitas kolektif sebuah etnis atau masyarakat. Penelitian ini menggunakan Cina Benteng sebagai objek penelitian. Etnis Cina Benteng memiliki keunikan baik dalam ciri – ciri fisik maupun aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Data penelitian ini berupa variasi toponim sewan yang ditemukan sebanyak 12 variasi. Penelitian deskriptif kualitatif ini memanfaatkan teori etnosemantik dan linguistik antropologi. Penelitian ini memanfaatkan data primer yang diambil dengan pendekatan etnografi melalui teknik libat, cakap, catat, dan rekam. Hasil penelitian menggambarkan variasi toponim sewan menggambarkan aspek sejarah dan budaya yang mencakup 1)tokoh setempat yang berpengaruh, 2) peristiwa sejarah di sebuah lokasi, dan 3)pengetahuan lokal terkait budaya setempat.
Representasi Perilaku Seks Bebas dalam Hubungan Friend With Benefit Pada Media Daring (Analisis Wacana Kritis Pemberitaan FWB Pada Situs merdeka.com): Representation of Free Sex Behavior in Friend With Benefits Relationship on Online Media (Critical Discourse Analysis of FWB News on the merdeka.com website) Sri Suharti
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.745

Abstract

Abstrak: Friend with benefit atau FWB merupakan sebuah bentuk perilaku seks bebas yang mengancam kehidupan moral bangsa. Tumbuh suburnya FWB tidak lepas dari gencarnya media dalam memberitakan FWB. FWB tidak dipandang sebagai penyimpangan sosial, melainkan sebagai sesuatu yang baik dan wajar. Penelitian ini bermaksud memaparkan representasi FWB yang terdapat dalam situs merdeka.com. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan model analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan FWB pada situs merdeka.com memandang perilaku FWB sebagai sesuatu yang tidak negatif dan normal. FWB direpresentrasikan sebagai bentuk alternatif pola hubungan yang wajar. Hal ini tampak pada aspek kebahasaan dalam produksi teks situs merdeka.com yang meliputi pemilihan judul serta pemilihan kata dalam setiap paragraf, kalimat, maupun anak kalimat. Penelitian ini diharapkan dapat membantu upaya menyadarkan masyarakat untuk bersikap peka dan kritis terhadap pemberitaan-pemberitaan di media massa, khususnya yang berkaitan dengan perilaku seks bebas. Abstract: Friend with benefit or FWB is a form of free sex behavior that endangers the moral life of the nation. The thriving of FWB cannot be separated from the incessant media in reporting on FWB. FWB is not seen as a social deviation, but as something good and natural. The purpose of this study is to describe the representation of FWB contained on the merdeka.com website. This study is a qualitative method with critical discourse analysis model by Norman Fairclough. The results of this study indicate the FWB reporting on the merdeka.com website that views about FWB behavior is not negative and normal. FWB is represented as an alternative form of reasonable relationship pattern. This can be seen in the linguistic aspects of the text production on the merdeka.com website that includes the titles choice and its selection of the words in each paragraph, sentence and clause. This research is expected could to assist for raising public awareness to be sensitive and critical of the media reports, especially those relating to free sex behavior.  
Reading Literacy Problems Of Senior High School Students: Problematics Of Reading Literacy Culture In SMAN 1 Aikmel Marlinda Ramdhani; Baiq Wahidah; Wika Wahyuni
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.775

Abstract

Abstrak: Latar belakang penelitian ini mengacu pada peringkat literasi masyarakat Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA (Program untuk Penilaian Siswa Internasional) pada tahun 2019 yang belum meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, pemerintah Indonesia telah melakukan program peningkatan literasi, terutama di sekolah dasar dan menengah. Selain itu, belum banyak penelitian tentang literasi membaca di Indonesia, khususnya di daerah Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah literasi membaca yang dihadapi oleh siswa di SMAN 1 Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan studi kasus sebagai metode penelitian. Informan penelitian ini adalah guru sekolah, siswa, dan staf perpustakaan di lokasi penelitian. Tindakan, pernyataan, dan dokumentasi peserta yang terkait dengan masalah literasi membaca digunakan sebagai sumber data. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi dan implementasi program GLS di sekolah. Temuan dari pengamatan kemudian diklarifikasi dengan mewawancarai kepala sekolah, guru, siswa, dan pegawai sekolah yang berhubungan dengan kegiatan GLS di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat masalah literasi yang dihadapi oleh siswa sekolah menengah dalam literasi membaca, yaitu (1) kurangnya minat siswa dalam membaca buku nonpelajaran, (2) kurangnya ketersediaan bahan bacaan selain buku pelajaran, (3) lingkungan membaca yang kurang kondusif dan mendukung, serta (4) keterbatasan dalam menerapkan program GLS. Abstract:  The background of this research was carried out referring to the literacy ranking of the Indonesian people based on the results of research conducted by PISA (Program for the Assessment of International Students) in 2019 which had not increased significantly compared to the previous year. Meanwhile, the Indonesian government has carried out literacy improvement programs, especially in primary and secondary schools. In addition, there has not been much research on reading literacy in Indonesia, especially in the West Nusa Tenggara region. This study aims to identify reading literacy problems faced by students in SMAN 1 Aikmel , Lombok East, West Nusa Tenggara. This research design uses a qualitative approach and uses case studies as a research method. The informants for this research were school teachers, students, and library staff at the research location. Participants' actions, statements, and documentation related to the problem literacy  reading was used as a data source. Observations were made to determine the condition and implementation of the program GLS at school. Findings from observations were then clarified by interviewing head  school, teacher, student , and  employee  school which relate  with  activity GLS in school . The results of the study show that there are four literacy problems faced by middle school students literacy  reading, namely (1) lack of  students' interest in reading  book  non-lessons, (2) lack of  availability of reading material  besides  book  lesson, (3) reading environment which not enough  conducive  and  support, and (4) limitations in implementing the program GLS.
Hubungan Novel Demian The Story of Emil Sinclair’s Youth Karya Hermann Hesse dengan Lirik Lagu Grup Musik BTS dalam Album Wings, serta Pengaruhnya Terhadap ARMY Indonesia: The Connection of Demian’s Novel the Story of Emil Sinclair’s Youth by Hermann Hesse with the Song Lyrics of the BTS Music Group in the Wings Album, and Its Effect on the Indonesian ARMY Miftahul Jannah; Mochammad Asyhar; Muhammad Syahrul Qodri
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.344

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan novel Demian The Story of Emil Sinclair’s Youth karya Hermann Hesse dengan lirik lagu yang terdapat dalam album Wings yang dibawakan oleh BTS, serta pengaruhnya terhadap ARMY Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif menggunakan teori interpretatif simbolik Clifford Geertz dengan pendekatan sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat tiga simbol kebudayaan, yakni simbol agama, simbol pantang menyerah, dan simbol kritik. Adapun pengaruh terhadap ARMY Indonesia adalah (1) sikap toleransi antarumat beragama di kalangan ARMY semakin kuat, (2) sikap pantang menyerah yang diteladani ARMY diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan (3) menumbuhkan sikap berani berpendapat terhadap fenomena sosial  yang ada  melalui berbagai cara, seperti saling berbagi pesan kebaikan melalui forum ARMY di sosial media, membantu me-repost berita terkait dengan isu sosial, dan menulis. Abstract: The study aims to find out the relation of Demian’s novel The Story of Emil Sinclair’s Youth by Hermann Hesse and the  lyrics from the Wings album, as well as its effect on the Indonesian ARMY. The gathered data is analysed using Clifford Geertz's symbolic interpretation theory with a sociology of literature approach and is presented using qualitative method. The result reveals that three cultural symbols are used in the album, namely religious symbols, signs of permissiveness, and symbols of criticism. Furthermore, three major impacts on the Indonesian ARMY are found, they are: (1) the growing religious tolerance among the ARMY community, (2) exemplifying of unyielding attitude and their implementation in daily life, and (3) increasing courage to speak up about social issues, including sharing messages of kindness in the ARMY forums, and rising awareness about social issues by reposting news and writing.
Peristiwa Nika Baronta Sebagai Upaya Perlawanan Terhadap Penjajahan: Nika Baronta: Narrative of the Struggle in Maintaining the Dignity of Bima Women from Japanese Colonizers Nur Atirah Khaerani; Saharudin Saharudin; Muh. Syahrul Qodri
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.717

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan Sultan Bima dalam melawan penjajahan sebagaimana tergambarkan pada novel Nika Baronta karya Alan Malingi. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi pustaka dan metode baca-catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tindakan sosial yang dilakukan oleh Sultan Bima dalam novel Nika Baronta, yaitu tindakan rasional instrumental, tindakan rasional nilai, tindakan afektif, dan tindakan tradisional. Adapun tujuan dilakukan tindakan-tindakan ini adalah melindungi gadis-gadis Bima dari kekejaman para penjajah yang ingin merusak gadis-gadis Bima dan ingin menjadikan gadis-gadis Bima tersebut sebagai jugun ianfu (wanita penghibur atau pemuas kebutuhan seksual) oleh penjajah Jepang, tindakan melindungi gadis-gadis ini melalui “nikah paksa” dikenal dengan tindakan nika baronta. Abstract: This research aims to find out the actions taken by Sultan Bima against colonialism as described in the novel Nika Baronta by Alan Malingi. The research methods used in data collection are the literature study and note-reading methods. The data analysis method used in this research is the descriptive method. The results of this study found that the social actions carried out by Sultan Bima in the novel Nika Baronta were rational instrumental actions, value rational actions, affective actions, and traditional actions. The purpose of these actions was to protect the Bima girls from the cruelty of the colonialists who wanted to destroy the Bima girls and wanted to make the Bima girls as jugun ianfu (comfort women or satisfying sexual needs) by the Japanese colonialists. Protecting these girls through “forced marriages” is known as the nika baronta act.
Kekerasan dalam Novel Dari Dalam Kubur Karya Soe Tjen Marching: Perspektif Johan Galtung: Violence in the Novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching: Johan Galtung's perspective Veronica Septiana Setiawati; Fransisca Tjandrasih Adji; Susilawati Endah Peni Adji
Jurnal Bastrindo Vol. 3 No. 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jb.v3i2.827

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kekerasan yang terdapat dalam novel Dari Dalam Kubur karya Soe Tjen Marching menggunakan perspektif Johan Galtung. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik baca-catat dan dianalisis menggunakan metode formal dan metode deskriptif analisis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma M.H. Abrams berupa pendekatan objektif yang berfokus pada karya sastra, yakni novel Dari Dalam Kubur karya Soe Tjen Marching dan pendekatan mimetik yang berfokus pada realitas dan semesta, yakni tindak kekerasan dalam novel Dari Dalam Kubur. Teori yang digunakan dalam penelitian merupakan teori stuktural yang digunakan untuk mengkaji analisis struktural dan teori kekerasan perspektif Johan Galtung. Penelitian ini menghasilkan analisis struktural dan tindak kekerasan dalam novel Dari Dalam Kubur karya Soe Tjen Marching. Dalam analisis struktural ditemukan bahwa dalam novel terdapat dua tokoh utama dan 45 tokoh tambahan. Tokoh utama dan tokoh tambahan menjadi korban kekerasan. Namun demikian, beberapa tokoh tambahan sekaligus menjadi pelaku kekerasan. Analisis latar menunjukkan sebagian besar latar tempat menjadi lokasi tindakan kekerasan. Latar waktu menunjuk pada masa di Indonesia terjadi kekerasan masal, yaitu tahun 1946-1947, 1965, dan 1998. Latar sosial dominan menggambarkan tradisi Tionghoa dan kehidupan keagamaan Katolik. Penelitian tindak kekerasan menghasilkan tiga bentuk kekerasan, yakni (1) kekerasan langsung, (2) kekerasan kultural atau budaya, dan (3) kekerasan struktural. Ketiga bentuk kekerasan tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kuasa terhadap tokoh utama dan tokoh tambahan. Namun demikian, beberapa tokoh tambahan juga melakukan tindak kekerasan terhadap tokoh utama dan sesama tokoh tambahan. Abstract: This study aims to examine the violence contained in the novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching using the perspective of Johan Galtung. The data in this study were collected using a reading-note technique and analyzed using a formal method and a descriptive analysis method. The paradigm used in this research is the paradigm of M.H. Abrams takes the form of an objective approach that focuses on literary works, namely the novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching, and a mimetic approach that focuses on reality and the universe, namely the acts of violence in the novel Dari Dalam Kubur. The theory used in this research is a structural theory which is used to examine the intrinsic elements and the theory of violence from Johan Galtung's perspective. This research produces an analysis of the intrinsic elements and acts of violence in the novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching. The intrinsic elements consist of characters and characterizations as well as the setting. Characters and characterizations are divided into main characters and additional characters. In the novel, there are two main characters and 45 additional characters. The main character and supporting characters become victims of violence. However, several additional characters also become perpetrators of violence. The background analysis shows that most of the settings are the locations for acts of violence. The time setting refers to the period when mass violence occurred in Indonesia, namely 1965 and 1998. The dominant social setting describes Chinese traditions and Catholic religious life. Violence research produces three forms of violence, namely (1) direct violence, (2) cultural or cultural violence, and (3) structural violence. The three forms of violence are carried out by parties who have power over the main character and secondary characters. However, several additional characters also commit acts of violence against the main character and fellow additional characters.

Page 1 of 1 | Total Record : 7