cover
Contact Name
Andi Farid Hidayanto
Contact Email
kreatifjurnal@gmail.com
Phone
+6281346201488
Journal Mail Official
kreatifjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur
ISSN : 23031662     EISSN : 27472582     DOI : 10.46964
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu desain produk industri, arsitektur dan ilmu ilmu umum yang mendukung disiplin tersebut. Diterbitkan secara berkala 6 bulanan, tiap bulan April dan Oktober
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018" : 7 Documents clear
DESAIN SEBAGAI PRODUK DAN PRAKTIK DAN RELASINYA DENGAN MEDIA DALAM INDONESIA 4.0 Adi Surahman
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.30

Abstract

ABSTRAK Komunikasi sebagai sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator (penyampai pesan) pada komunikan (penerima pesan) untuk mencapai kesamaan makna merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang pada hakikatnya memerlukan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Dalam proses komunikasi, interaksi ini dapat terjadi pada beragam tatanan. Beragam tatanan komunikasi sebagai bentuk interaksi manusia terdiri dari intrapersonal, interpersonal, kelompok kecil (small group), komunikasi publik, dan komunikasi massa. Klasifikasi tatanan komunikasi tersebut dilakukan berdasar pada jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi; yang menempatkan komunikasi massa menjadi tatanan komunikasi yang melibatkan banyak orang, tersebar dan memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi. Dalam komunikasi massa, secara konvensional, media yang lazim digunakan terklasifikasi dalam media cetak (surat kabar dan majalah) dan media elektronik (radio dan televisi). Artikel ini akan membahas kajian pustaka menggunakan Analisis Dokumentasi untuk mengidentifikasi potensi pengembangan Desain sebagai produk dan praktik dan relasinya dengan media di era Indonesia 4.0. Dalam hal ini, pendidikan tinggi desain berperan sebagai saluran pengayaan wawasan bagi mahasiswa untuk dapat memahami konsep yang kuat dan integratif dalam kaitannya menghadapi tuntutan kebutuhan Desain di Revolusi Industri 4.0. Kata kunci: Produk Desain, Praktik Desain, Media dalam Desain, Indonesia 4.0 ABSTRACT Communication as a process of delivering messages from the communicator (messenger) to the communicant (the recipient of the message) to achieve the same meaning is one of human needs as a social being which essentially requires interacting with one another. In the process of communication, this interaction can occur in a variety of settings. Various communication arrangements as a form of human interaction consist of intrapersonal, interpersonal, small groups (small groups), public communication, and mass communication. The classification of the communication order is carried out based on the number of people involved in the communication process; which puts mass communication into a communication system that involves many people, spreads and has a high degree of differentiation. In mass communication, conventionally, media commonly used are classified in print media (newspapers and magazines) and electronic media (radio and television). This article will discuss literature review using Documentation Analysis to identify potential development of Design as a product and practice and its relationship with the media in the Indonesian era 4.0. In this case, design higher education plays a role as an insight enrichment channel for students to be able to understand a strong and integrative concept in relation to the demands of design in the Industrial Revolution 4.0. Keyword: Product Design, Design Practices, Media in Design, Indonesia 4.0
PENGGUNAAN FORMAT BITMAP DAN VEKTOR PADA SPANDUK WARUNG MAKAN PEDAGANG KAKI LIMA Ahmad Fuad; Beng Susanto
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.31

Abstract

ABSTRAK Sudah puluhan tahun, bahkan sudah lebih dari seratus tahun yang lalu ada kebiasaan masyarakat dalam mencari rezeki dengan cara menjajakan dagangannya dipinggir jalan. Pedagang yang memiliki kebiasaan berdagang tersebut memilki istilah pedagang kaki lima. Istilah tersebut timbul dikarenakan peraturan pada zaman Hindia Belanda yang disalah artikan,“ Five Foot Way“ yang mengharuskan setiap bangunan besar dipinggir jalan harus menyediakan lahan sebesar Lima Kaki, untu pejalan kaki. Yang berubah pemahaman menjadi Kaki Lima. Dan lahan untuk pejalan kaki yang selebar lima kaki tersebut secara tidak sengaja menjadi tempat mangkal para pedagang keliling. Saat ini, para pedagang kaki lima pasti wajib menggunakan spanduk, sebagai tanda untuk menginformasikan tentang apa yang mereka jual. Awalnya ada hal yang menarik pada penggunaan spanduk ini. Mengapa para pedagang kaki lima, terutama pedangan Pecel Lele, Pecel Ayam dan Seafood masih bertahan menggunakan spanduk tradisional yang masih menggunakan teknik lukis manual. Selain teknik manual yang mereka gunakan, ada hal menarik lainnya yang timbul. Hal tersebut adalah mereka tetap menggunakan gambar hewan yang masih hidup, dengan gambar atau image yang tidak nyata. Dikarenakan penggunaan image yang tidak real, yang mendekati format vektor inilah yang memancing peneliti untuk meneliti penggunaan format vektor dan bitmap pada spanduk pedagang kaki lima. Kata kunci : kaki lima, vektor, bitmap ABSTRACT It's been decades, even more than a hundred years ago there was the habit of the people in seeking sustenance by peddling their wares on the side of the road. Traders who have trade habits have the term street vendors. The term arises because the rules of the Dutch East Indies era were misinterpreted, the "Five Foot Way" which requires that every large building on the side of the road must provide land of five feet, for pedestrians. And the five-foot-wide pedestrian area inadvertently becomes a hangout for mobile traders. At present, street vendors must be obliged to use banners, as a sign to inform them about what they sell. Initially there was something interesting about using this banner. Why do street vendors, especially Pecel Lele, Pecel Ayam and Seafood, still survive using traditional banners that still use manual painting techniques. In addition to the manual techniques they use, there are other interesting things that arise. This is that they still use images of animals that are still alive, with images or images that are not real. Due to the use of images that are not real, which is close to vector format, this is what provokes researchers to examine the use of vector and bitmap formats on street vendor banners. Keywords: sidewalk, vector, bitmap
KAJIAN RELASI ANTARA PUBLIC FIGURE DAN JINGLE TVC TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN: (Studi Kasus: Iklan Shopee “Sepedaku Mana” Tahun 2017) Reza Ramadani Firman
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.32

Abstract

Abstrak Persaingan iklan TvC pada dunia e-commerce di Indonesia semakin signifikan dan mengharuskan setiap e-commerce mempunyai daya tarik iklan tersendiri. Salah satunya Shopee. Pada iklan Shopee ini daya tarik yang paling diingat adalah daya tarik public figure dan daya tarik jingle yang digunakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui relasi konsumen terhadap relasi daya tarik iklan shopee hingga dapat menjadi top of mind dibenak konsumen dan menimbulkan kepercayaan terhadap minat beli konsumen. Fokus penelitian ini terdapat di unsur daya tarik iklan yaitu daya tarik iklan menggunakan selebrita dan lagu populer pada latar belakang musik iklannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan keilmuan pemasaran dengan melakuakan penelitian kualitatif, populasi dan sampel diambil dari mahasiswa Magister ITB berusia 24-30th dengan jumlah responden sekitar 83 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer yang didapatkan dari kuesioner dengan jenis penelitian deskriptif, sedangkan data sekundernya didapatkan dari penelitian terdahulu, buku, dan jurnal. Kebaruan dari penelitian ini adannya objek tambahan yaitu menambahkan unsur daya tarik iklan public figure, selanjutnya pendekatan teori pengujiannya yang berbeda dengan pengujiannya ingin melihat apakah relasi kedua daya tarik iklan tersebut berpengaruh dengan minat beli pada konsumen. Hasil penelitian menunjukan unsur yang terdapat pada daya tarik iklan shopee ini memiliki kekuatan dan ketertarikan konsumen terhadap iklan ini sehingga dapat menjadi top of mind, dan dapat dijadikan relevansi serta gambaran ide promosi atau konten iklan bagi pelaku usaha di era revolusi industri kreatif 4.0 yang tepat sasaran atau sesuai dengan target yang dicapai. Kata Kunci : Public Figure, Jingle, Iklan, TvC. Abstrack TvC ad competition in the world of e-commerce in Indonesia is increasingly significant and requires every e-commerce to have its own advertising appeal. One of them is Shopee. In this Shopee ad, the most memorable attraction is the attractiveness of the public figure and the attractiveness of the jingle used. The aim is to find out the relationship between consumers and the attractiveness of shopee advertisements so that they can become top of mind in the minds of consumers and generate confidence in consumers' buying interest. The focus of this research is on the element of ad attractiveness, which is the attractiveness of advertisements using celebrities and popular songs on the background of the music ad. This study uses a marketing scientific approach by conducting qualitative research, population and samples taken from ITB Masters students aged 24-30th with a total of about 83 respondents. The data used in this study are primary data obtained from questionnaires with descriptive research types, while the secondary data obtained from previous research, books, and journals. The novelty of this research is that additional objects are adding elements of public figure ad attraction, then the test theory approach which is different from the test wants to see whether the relationship between the two advertisement attractiveness influences the buying interest in consumers. The results of the study show that the elements contained in the attractiveness of this shopee ad have the power and interest of consumers towards this advertisement so that it can become top of mind, and can be used as a relevance and description of promotional ideas or advertising content for businesses in the creative industry revolution 4.0. or in accordance with the targets achieved. Keyword : Public Figure, Jingle, Ads, TvC.
DESAIN SARANA BAWA OLAHRAGA SUMPIT Andi Farid Hidayanto; Fuad Azmi
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.33

Abstract

Abstrak Menyumpit adalah sebuah kegiatan yang dilakukan suku Dayak untuk berburu. Di Kalimantan timur terdapat Festival Erau yang betujuan melestarikan budaya kutai. Di ajang perlombaan tersebut para peserta lomba menyumpit kesulitan membawa sumpit yang sangat panjang saat berlomba. Motif Dayak adalah merupakan perpaduan antara suatu pola dasar yang memiliki artinya masing-masing, kemudian dikreasikan dalam berbagai perpaduan beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian makna yang berarti. Penulis ingin mendesain tas sumpit, yaitu wadah untuk membawa peralatan sumpit tersebut. Metode perancangan yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan data, analisa data, menentukan konsep desain, membuat desain alternatif, mengembangkan desain alternatif, hingga desain akhir. Untuk itu dengan adanya “Desain Sarana Bawa Olahraga Sumpit”, peserta lomba dapat membawa sumpit dengan nyaman dan aman saat berlomba dengan desain yang ergonmis serta estetis, karena sarana bawa ini memiliki motif Dayak Kalimantan Timur. Dilengkapi dengan konfigurasi yang teratur dan rapi, dan mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi peserta lomba. Sehingga semua dapat terakomodir dalam tas. Kata kunci: sumpit, tas, olahraga, dayak Abstract Blowguns are an activity that Dayak tribes do to hunt. In eastern Kalimantan there is the Erau Festival which aims to preserve the culture of Kutai. In contest, the competitors contend with the difficulty of carrying very long Blowguns while competing. Dayak motif is a combination of an archetype that has its own meaning, then creation in various combinations of several basic motives that become a unity meaning meaningful circuit. The author wants to design a Blowgun bag, the container to carry the Blowguns. The design method is to collect data, analyze the data, determine the design concept, create alternative design, develop alternative design, until the final design. For that with the "Design Of Blowgun Sport Bag", users can carry Blowguns comfortably and safely while competing with ergonomic and aesthetic designs, because the vehicle has East Dayak motifs. Equipped with an orderly and neat configuration, and prioritizes comfort and safety for the users. So that all can be accommodated in the bag. Keywords: Blowguns, bags, sports, Dayak
DESAIN SARANA KERJA MENJAHIT Darius Shyafary; Ameliya Mamesah
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.34

Abstract

Abstrak Menjahit merupakan sebuah kerajinan tangan yang menggunakan jarum dan benang untuk mengikat sesuatu atau menyambungkan sesuatu, akan tetapi agar kegiatan menjahit menjadi lebih mudah tentunya ada beberapa persiapan yang harus direncanakan secara matang seperti mempersiapkan peralatan menjahit secara lengkap, menyediakan sarana atau tempat membuat pola, memotong pola, menyetrika kain yang menyediakan kebutuhan penjahit dalam bekerja secara lengkap sehingga penulis ingin mendesain “ Desain Sarana Kerja Menjahit” yang dapat meringankan pekerjaan penjahit. Metode perancangan yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengumpulan data, analisis data, menentukan konsep desain, membuat desain alternatif, mengembangkan desain alternatif, mengembangkan desain alternatif, hingga desain akhir. Untuk itu, dengan adanya “Desain Sarana Kerja Menjahit” pengguna dapat melakukan aktivitas menjahit secara mudah dengan desain yang lebih ergonomis, dan estetis yang bernuansa modern dilengkapi dengan konfigurasi yang teratur dan rapi, serta mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna sehingga semua dapat terakomodir dalam satu produk. Kata kunci : Menjahit, modern, peralatan menjahit. Abstract Sewing is a handicraft that uses needles and threads to tie something or connect something, but for sewing activities to be easier there must be some preparations that must be carefully planned such as preparing complete sewing equipment, providing a means or place to make patterns, cut patterns, ironing stitched fabrics, and a special table for sewing. Currently there is still no product that provides tailor needs in complete work so that the author wants to design "Sewing desing Working Facility" which can ease the tailor's work. Designing method is done by doing data, data analysis, determine the design concept, create alternative design, develop alternative design, develop alternative design, until the final design. For that purpose, with "Sewing Working Facility" users can easily tailor activities with a more ergonomic design, and the aesthetically modern nuances are equipped with a neat and orderly configuration, and give priority to the comfort and safety of the users so that all can be accommodated in one product. Keywords: Sewing, modern, sewing equipment.
DESAIN MEJA TAMU: (Studi Kasus: Proyek Pembuatan Meja Tamu di PT Buran Nusa Respati Samarinda) Dita Andansari; Nadya Aglisyifa
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.35

Abstract

ABSTRAK Perkembangan desain dan produk membuat terbentuknya berbagai variasi produk. Semakin banyak pula kebutuhan orang-orang akan produk yang sesuai dengan keinginannya. Produk yang diinginkan pastinya produk yang inovatif, sesuai kebutuhan, dan tidak lupa desain yang menarik. Fungsi dan desain produk selalu berdasarkan konsumen atau pengguna produk. Begitu pula meja tamu yang memiliki berbagai macam jenis. Meja tamu merupakan salah satu produk yang selalu ada diberbagai macam tempat. Baik di rumah, kantor, maupun sekolah. Dalam laporan tugas akhir yang berjudul “Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati” ini di desain khusus untuk PT Buran Nusa Respati yang didesain khusus dengan kebutuhan penggunanya. Nantinya diharapkan produk ini dapat menjadi inspirasi sekaligus alternatif baru dalam pengembangan desain mebel khususnya bagian meja tamu dalam dunia industri mebel. Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan diantaranya yaitu pengumpulan data, analisis, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir. Sehingga dihasilkanlah desain meja tamu untuk PT Buran Nusa Respati. Kata Kunci: Meja Tamu, Desain Mebel, Kantor ABSTRACT Development of design and product make form of various products. More needs of people for products that based on what they need. They absolutely need innovative product, based on needs, and not to mention an interesting design. Function and design of a product always based on consumer and user of product. Similarly, the coffee table has a variety of types. Coffee table is one of a product that always at any places. Such as house, office, even school. In this final project report that titled as “Design of Coffee Table for PT Buran Nusa Respati” is design specially for needs of the user. Later writer hoped this product can be an inspiration as well be a new alternative for development wood design especially for coffee table in wood industrial. With this design method that already done which are gathers data, analysis, alternatives design, design development from chosen alternative design, and final design. With that result is a coffee table for PT Buran Nusa Respati. Keywords: Coffee Table, Wood Design, Office
DESAIN PAPAN INFOGRAFIK UNTUK POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Dwi Cahyadi; Apri Yani Nur Adilla
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v6i1.38

Abstract

ABSTRAK Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, suatu pendidikan tinggi harus menjalankan perannya dengan baik. Komponen dalam perencanaan yang strategis paling tidak terdiri dari informasi tata letak bangunan. Pada institusi pendidikan sering kita dapati media informasi tata letak bangunan dengan bentuk standar persegi sehingga hal ini kurang mengundang perhatian orang untuk melihat media tersebut pada suatu intitusi pendidikan tersebut. Politeknik Negeri Samarinda sebagai institusi pendidikan mempunyai gedung Direktorat sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan yang memiliki maket Politeknik Negeri Samarinda sebagai media informasi mengenai tata letak bangunan dari Politeknik Negeri Samarinda yang dapat dibaca oleh civitas akademika Politeknik Negeri Samarinda. Maket yang ada di Direktorat masih terdapat kekurangan. Hal itu dapat terlihat dari bentuk desain yang standar persegi. Bentuknya yang tidak estetis memiliki kekurangan yaitu terdapat sudut tajam pada bagian maket seringkali tak sengaja melukai para pengguna. Selain itu, selama ini maket yang ada di Direktorat Politeknik Negeri Samarinda tidak memiliki fungsi lain. Papan infografik yang didesain sesuai kebutuhan dan mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat brosur sehingga lebih efektif digunakan karena lebih fungsional, lebih tahan lama dan dapat menarik minat pembaca. Kata kunci: Papan Infografik , Tampilan, Berdiri ABSTRACT As one of the educational institutions given the task to realize the goals of national education, a higher education must perform its role well. Components in strategic planning at least consist of building layout information. In educational institutions we often find the medium of building layout information with a standard square form so that it is less inviting people's attention to see the media on an educational institution. State Polytechnic Samarinda as an educational institution has a building Directorate as a place to perform various activities related to activities that have a maket State Polytechnic Samarinda as a medium of information about the layout of the building of State Polytechnic Samarinda which can be read by the civitas academica State Polytechnic Samarinda. The maket in the Directorate still lacks. It can be seen from the standard square design form. The aesthetic form has a deficiency that there is a sharp angle on the part of the model often unintentionally injure the users. In addition, so far the existing model in the Directorate of State Polytechnic Samarinda has no other functions. From these backgrounds, it is necessary to design the infographic board that is designed as needed and has an additional function as a brochure so it is more effective to use because it is more functional, more durable and can attract the interest of the reader. Keywords: Infographic board, Display, Stand

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023 Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023 Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): Vol.10, No. 1, April 2022 Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021 Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9, No. 1, April 2021 Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 8 No. 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol. 7, No. 2, April 2020 Vol 7 No 2 (2020) Vol. 7 No. 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 4 No 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol 4 No 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol 3 No 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 Vol 1 No 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 More Issue