cover
Contact Name
Djoko Priyono
Contact Email
k.nursingjournal@untan.ac.id
Phone
+628121550207
Journal Mail Official
djoko.priyono@ners.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Dr Hadari Nawawi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
TANJUNGPURA JOURNAL OF NURSING PRACTICE AND EDUCATION
ISSN : -     EISSN : 2745858X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education (TJNPE) is an open access international journal (e-journal) which publishes the scientific works for nurse practitioners and researchers. The focus and scopes of the journal include adult nursing, emergency nursing, gerontological nursing, community nursing, mental health nursing, pediatric nursing, maternity nursing, nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing and education in nursing. The TJNPE Editorial team welcome and invite researchers from around the world to submit their papers (original research article, systematic review, and case study) for publication in this journal. All papers are published as soon as they have been accepted. The articles of this journal are published every six months, that is on June and December (2 issues per year), and developed by the Department of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1: June 2020" : 17 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Eni Sartika .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.38402

Abstract

Latar Belakang : Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah bagian dari manajemen keperawatan yangmerupakan asuhan secara tidak langsung yang bersifat legal berisi asuhan keperawatan kepada pasien. Kualitaspelayanan disuatu rumah sakit satu diantaranya dapat dilihat dari pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan.Kenyataan dilapangan pendokumentasian sering tidak sesuai dengan standar, hal ini dapat dipengaruhi olehpengetahuan, sikap dan motivasi yang dimiliki perawat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, motivasi denganpendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Tanjungpura PontianakMetode : Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode melalui rancangan cross sectional pada sampelsebanyak 44 responden menggunakan teknik simple random sampling. Analisa bivariat menggunakan ujikorelasi spearman dan pearson. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, sikap dan motivasiserta lembar observasi untuk pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan di ruang rawat inap RumahSakit Universitas Tanjungpura Pontianak.Hasil : Uji statistik dengan uji korelasi spearman ditemukan bahwa variabel pengetahuan memiliki nilai p =0,076 (p < 0,05), variabel motivasi memiliki nilai p = 0,437 (p > 0,05) dan uji pearson didapatkan bahwavariabel sikap memiliki nilai p = 0,748 (p > 0,05).Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan, tidak adahubungan antara sikap dengan pendokumentasian asuhan keperawatan dan tidak ada hubungan antara motivasidengan pendokumentasian asuhan keperawatan.Kata Kunci : Perawat, Pengetahuan, Sikap, Motivasi, PendokumentasianReferensi : 59 (2000-2017)
HUBUNGAN PERAN FUNGSI PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANG SEHAT PONTIANAK Suriyani Nengsih Permatasari; Mita .; Herman .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.42014

Abstract

Latar Belakang: Dalam mengontrol perjalanan penyakit diabetes melitus ada 5 pilar penting penatalaksanaan nya yaitu edukasi, pola makan, olahraga, famakologi dan pemantauan gula darah. Dalam pengobatan penyakit diabetes melitus timbul masalah ketidakpatuhan. Dukungan tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang mengetahui tentang kondisi kesehatan pasien, sehingga memiliki peran yang besar dalam menyampaikan informasi pada pasien. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan peran fungsi petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Gang Sehat Pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Teknik sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 101 orang. Hasil: Peran fungsi petugas kesehatan baik dan kepatuhan minum obat antidiabetes kurang patuh. Analisa bivariat dengan uji chi square didapatkan nilai p=0,278 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan peran fungsi petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Gang Sehat Pontianak. Kata Kunci: DM Tipe 2, Kepatuhan Minum Obat, Peran Fungsi Petugas Kesehatan
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERAWATAN MANDIRI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK Dian Susanti; Sukarni .; Yoga Pramana
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41827

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang umumnya ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang membutuhkan pemantauan dan kontrol yang tepat. Neuropati perifer (kerusakan saraf) adalah salah satu komplikasi paling serius dari diabetes. Jika dibiarkan maka dapat menyebabkan ulkus diabetik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi neuropati diabetik adalah perawatan kaki. Efikasi diri menjadi sesuatu yang penting dalam melakukan manajemen DM yang bertujuan agar penderita DM melakukan perawatan diri sesuai dengan yang dianjurkan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan perawatan mandiri kaki pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik melalui rancangan cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah 94 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Foot Care Confidence Scale (FCSS) dan kuesioner Standart Kuesioner Nottingham Assesment of Functional Foot Care (NAFF). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value 0.000 (<0.05).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara efikasi diri dengan perawatan mandiri kaki pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.
PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MILITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA Nur Rahmat Ramadiani .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.39475

Abstract

Latar Belakang: Masalah yang sering dialami oleh pasien Diabetes Militus tipe 2adalah Hiperglikemi. Hiperglikemi adalah suatu kondisi medik berupapeningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemidapat diminimalkan dengan berbagai cara, satu diantaranya adalah denganpemberian senam kaki.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruhpemberian senam kaki terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Militustipe 2 di Puskesmas Siantan Hulu Pontianak Utara.Metodologi Penelitian: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimendengan pendekatan pre test and post test without control group. Sampel dalampenelitian ini berjumlah 12 responden dengan teknik pengambilan sampelmenggunakan Purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitianadalah lembar observasi, lembar SOP dan glukometer dengan merk easytouch fullset.Hasil: Uji hipotesis dengan uji t berpasangan menunjukkan adanya perbedaanyang bermakna antara pre test dan post test (p = 0,014).Kesimpulan: Pemberian senam kaki memiliki pengaruh terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Militus tipe 2. Hal ini menunjukan bahwa perawatharus memberikan senam kaki sebagai satu diantara intervensi keperawatan untukmenurunkan kadar gula dalam darah. Kata kunci : Senam kaki, Kadar Gula Darah, Diabetes Militus tipe 2
PENGARUH TERAPI BRAINWAVE ENTRAINMENT DENGAN STIMULASI BINAURAL BEATS AUDIOTORY TERHADAP NYERI PADA LANSIA DENGAN GOUT ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALIANYANG KOTA PONTIANAK Luki Masriansyah .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.37098

Abstract

Latar belakang : Gout Arthritis(GA) merupakan gangguan metabolik yangditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) yangdimanifestasikan dengan nyeri. Nyeri mengganggu kemampuan lanjut usia(lansia) untuk beristirahat, konsentrasi, dan kegiatan yang biasa dilakukansehingga dapat menurunkan aktivitas dan produktivitas lansia. Terapi BrainwaveEntrainment(BWE) dengan stimulasi Binaural Beats Audiotory(BBA) dapatdiberikan untuk mengatasi nyeri.Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi BWE dengan stimulasi BBA terhadap nyeripada lansia dengan GA di wilayah kerja Puskesmas Alianyang Kota Pontianak.Metode : Penelitian kuantitatif menggunakan desain Quasi Experiment Pre andPost Test Nonequivalent Control Group Design dengan teknik NonprobabilitySampling yaitu Purposive Sampling. Jumlah sampel 48 responden yang dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisadata menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney.Hasil : Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin penderita GAterbanyak adalah perempuan (62,5%), dengan usia pada lansia 60-74 tahun(elderly age) (58,3%), yang diikuti tingkat pendidikan SMP (39,6%) dandidominasi oleh pekerjaan IRT (35,4%). Analisa Bivariat Wilcoxon padakelompok intervensi diperoleh nilai p value 0,001 dan pada kelompok kontrol pvalue 0,157. Hasil uji Mann-Whitney didapatkan hasil p value 0,001.Kesimpulan : Terjadi pengaruh setelah dilakukan terapi BWE dengan stimulasiBBA terhadap nyeri pada lansia dengan GA.Kata Kunci : Intensitas Nyeri, Lansia, Gout Arthritis, Brainwave Entrainment
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN GIZI SEIMBANG TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN BALITA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARYA MULYA KOTA PONTIANAK Yuvita Anggraini; Faisal Kholid Fahdi; Ikbal Fradianto
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.42015

Abstract

Latar Belakang: Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi baik adalah makanan yang dikonsumsi. Apabila makanan yang dikonsumsi seimbang, maka status gizi balita pun akan baik. Untuk itu, peran ibu sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan makanan pada balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah pengetahuan. Tujuan: Mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan gizi seimbang terhadap tingkat pengetahuan ibu dengan balita usia 6-24 bulan Wilayah Kerja Puskesmas Karya Mulya. Metode: Penelitian kuantitatif quasi eksperimen pre and post test without control dengan metode purposive sampling. Responden pada penelitian ini sebanyak 73 responden. Analisis statistik menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Usia terbanyak ibu yaitu 26-35 tahun sebesar 37% dengan tingkat pendidikan terbanyak SMA sebanyak 51 sebesar 69.9%, jumlah pekerjaan terbesar adalah ibu rumah tangga sebanyak 60 orang sebesar 82,2%, pengalaman ibu yang mempunyai 1 anak 33 orang sebesar 45,2%. Hasil analisis uji wilcoxon menunjukan nilai p = 0,00 yang berati p < 0,05. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan gizi seimbang terhadap tingkat pengetahuan ibu pada anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Karya Mulya Kata Kunci: pendidikan kesehatan, gizi seimbang , pengetahuan
PERAWATAN KAKI TERHADAP PERUBAHAN UJI SENSITIVITAS KAKI PADA PENDERITA DM TIPE 2 Agung Nur Rasyid; Nita Arisanti Yulanda; Suhaimi Fauzan
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41834

Abstract

Latar Belakang : Neuropati periferal merupakan salah satu komplikasi pada penderita DM tipe 2 yang ditandai dengan sensivitas kaki menurun sehingga dapat mengakibatkan perlukaan pada kaki, deteksi dini sensitivitas kaki sangat penting untuk mencegah perlukaan pada kaki dan amputasi, hasil uji sensitivitas kaki yang buruk akan mengakibatkan penderita tidak bisa merasakan sentuhan pada kakinya sehingga diperlukan intervensi berupa perawatan kaki yang dapat membuat hasil uji sensitivitas kaki menjadi lebih baik.Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh perawatan kaki terhadap perubahan uji sensitivitas kaki pada penderita DM Tipe 2 di wilayah UPTD Puskesmas Pontianak SelatanMetode: Penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan jenis penelitian pre and post test dengan simple random sampling yang mana menggunakan satu kelompok intervensi dan satu kelompok kontrol pada responden sebanyak 36 orang dengan menggunakan instrumen uji sensitivitas kaki berupa monofilamen 10g dan Garputala 128 Hz.Hasil : uji Mann Whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan perawatan kaki terhadap perubahan uji sensitivitas kaki (?= 0,000) pada penderita DM Tipe 2 yang mengalami neuropati periferal..Kesimpulan : Ada pengaruh perawatan kaki terhadap perubahan uji sensitivitas kaki neuropati periferal pada pasien DM tipe 2 di wilayah UPTD Puskesmas Pontianak Selatan.Kata Kunci : Perawatan Kaki, Neropati Periferal, Uji Sensitivitas KakiReferensi : 24 (2008-2018)

Page 2 of 2 | Total Record : 17