cover
Contact Name
Dwi Warti Purnomo Wulan
Contact Email
jurnal@magelangkota.go.id
Phone
+6285729679576
Journal Mail Official
jurnal@magelangkota.go.id
Editorial Address
Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Magelang Jl. Jend. Sarwo Edhie Wibowo No. 2 Kota Magelang
Location
Kab. magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Jendela Inovasi Daerah
ISSN : -     EISSN : 26218739     DOI : -
Jendela Inovasi Daerah is a means of publication of innovation with the scope: 1. innovation of local governance; 2. innovation of public services; 3. other regional innovations in accordance with government affairs which are the regional authorities; 4. excellent products; 5. technological innovation; 6. industrial innovation; 7. system of innovation.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2019): Februari" : 4 Documents clear
URGENSI SISTEM INFORMASI TATA RUANG (SIMTARU) SEBAGAI INSTRUMEN PENDUKUNG PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KOTA MAGELANG Dona Ameyria G. P.; Laelabilkis Laelabilkis
Jendela Inovasi Daerah Vol 2 No 1 (2019): Februari
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56354/jendelainovasi.v2i1.23

Abstract

Keberhasilan pengendalian pemanfaatan ruang menjadi bagian penting dalam upaya mencapai salah satu tujuan penataan ruang, yaitu mencegah dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Hasil audit Direktorat Jendral Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang pada tahun 2018 menunjukkan adanya pelanggaran pemanfaatan ruang di Kota Magelang berupa pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan terbangun. Guna meminimalkan terjadinya pelanggaran tata ruang maka perlu penguatan pengendalian pemanfaatan ruang melalui pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang Kota Magelang.Upaya untuk mengadopsi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sudah diinisiasi pada tahun 2016 melalui pembangunan Sistem Informasi Tata Ruang, yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Geografis Kota Magelang pada laman http://sig.magelangkota.go.id. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif untuk menggali urgensitas sistem informasi tata ruang sebagai instrumen pengendalian ruang melalui variabelvariabel terpilih secara mendalam dan komprehensif. Variabel yang terpilih berdasaskan asas penyelenggaran penataan ruang sesuai UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Sebagai indikator penilaian dalam kajian ini adalah pada keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan (partisipasi), serta akuntabilitas. Hasil kajian menunjukkan bahwa Sistem Informasi Tata Ruang Kota Magelang menjadi sarana fasilitasi hak akses informasi dan partisipasi kepada masyarakat sehingga dapat meminimalkan terjadinya konflik dan pelanggaran tata ruang. Fungsi penyebarluasan informasi dan pelayanan perizinan tata ruang yang ada dalam sistem merupakan wujud transparansi informasi dan proses pengendalian pemanfaatan ruang, yang dapat meminimalkan potensi penyimpangan prosedur maupun hasil pengendalian pemanfaatan ruang sehingga meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan penataan ruang.
PROSPEK PENGEMBANGAN KAWASAN MUSEUM DIPONEGORO MAGELANG BERBASIS PARIWISATA HERITAGE BERKELANJUTAN Mussadun Mussadun; Djoko Suwandono; Novia Sari Ristianti; El Sifa Mega Biruni; Fionita Yuliani Devi
Jendela Inovasi Daerah Vol 2 No 1 (2019): Februari
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56354/jendelainovasi.v2i1.24

Abstract

Museum Diponegoro merupakan salah satu museum yang menyimpan bukti sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda. Tulisan ini bertujuan mengkaji prospek pengembangan Museum Diponegoro berbasis pariwisata heritage berkelanjutan dengan memperhatikan aspek (1) atraksi, (2) fasilitas akomodasi pelayanan, (3) kemudahan aksesibiltas dan transportasi, (4) kelengkapan informasi dan promosi, serta (5) tata kelola yang baik. Disarankan perlunya kemitraan antara pengelola, swasta, masyarakat, akademisi, pemerintah dan komunitas seniman dalam pengelolaan Museum Diponegoro. Pengembangan fungsi museum sebagai pelestari lingkungan, sejarah dan budaya, edukasi bagi generasi muda, dan memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan untuk pendapatan masyarakat dan daerah secara berkelanjutan dapat terwujud.
KONSELING DALAM UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN WANITA PERIMENOPAUSE Siti Rofiā€™ah; Lili Pusparani; Ribkha Itha Idhayanti
Jendela Inovasi Daerah Vol 2 No 1 (2019): Februari
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56354/jendelainovasi.v2i1.25

Abstract

Kesehatan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah dari menarche hingga menopause. Perubahan kadar hormon estrogen dimulai pada awal masa klimakterium menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikologis. Perubahan ini sering dianggap sebagai stresor yang dapat menimbulkan kecemasan yang bersifat ringan hingga dapat menimbulkan kepanikan. Apabila hal ini tidak segera ditangani maka akan menyebabkan morbiditas wanita dan sebagai pencetus terjadi depresi ataupun stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap kecemasan wanita perimenopause di Kelurahan Potrobangsan, Magelang Utara. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan one group pre test post test. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 406 wanita usia 45-49 tahun. Sampel penelitian ini sejumlah 58 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Intervensi dilakukan selama 2 x selama 40-50 menit (< 60 menit). Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian konseling terhadap kecemasan wanita perimenopause, dengan p value adalah 0,000 dan nilai Z = -6,647b. Pemberian konseling dapat membantu dalam memberikan informasi dan membantu dalam pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang ada. Konseling berpengaruh terhadap penurunan kecemasan wanita perimenopause
MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG CUTI DI LINGKUNGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Sukoariyah Sri Puji Astuti
Jendela Inovasi Daerah Vol 2 No 1 (2019): Februari
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56354/jendelainovasi.v2i1.26

Abstract

Permasalahan yang sering dihadapi di lingkungan birokrasi adalah seringnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) meninggalkan tugas baik pada jam kantor maupun diluar jam kantor. Jumlah tidak masuk kerja karena ijin atau alasan lain apabila dikalkulasi selama 1 (satu) tahun bisa melebihi jatah cuti yang diberikan, yaitu selama 12 (dua belas) hari kerja. Tulisan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada PNS tentang ketentuan cuti sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif diskriptif untuk menggambarkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada. Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak Pegawai Negeri Sipil yang belum memahami tentang cuti. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. PNS atau Calon PNS yang akan menjalankan cuti harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti. Selanjutnya PPK atau pejabat yang mendapat delegasi wewenang untuk memberikan cuti akan menetapkan cuti PNS atau CPNS secara tertulis. Guru atau dosen yang sudah mendapatkan liburan menurut peraturan perundang-undangan tidak berhak atas cuti tahunan. Bagi CPNS yang belum memiliki masa kerja 1 (satu) tahun tidak berhak mendapatkan cuti tahunan namun dapat menggunakan cuti lain seperti cuti sakit, cuti alasan penting, cuti melahirkan maupun cuti besar untuk menjalankan ibadah haji. Perlu dilakukan sosialisasi aturan tentang cuti agar setiap PNS memahami ketentuan yang berlaku di dalamnya. Pengelola Kepegawaian agar mencatat cuti yang diambil oleh PNS di lingkungannya sehingga dapat diketahui berapa jumlah cuti yang masih menjadi haknya.

Page 1 of 1 | Total Record : 4