cover
Contact Name
M Garry Saputra
Contact Email
msaputra@bundamulia.ac.id
Phone
+628119991532
Journal Mail Official
jurnal.imaji@ubm.ac.id
Editorial Address
Jl Lodan Raya no 2 Jakarta Utara, Jakarta
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Titik Imaji
ISSN : 26204940     EISSN : 26212749     DOI : https://doi.org/10.30813/.v2i1.1523
Core Subject : Education, Art,
Titik Imaji merupakan jurnal ilmiah akademik yang diterbitkan oleh Progam Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain dan Teknologi, Universitas Bunda Mulia. Jurnal ini bertujuan untuk mengembangkan dan mempelajari keilmuan desain komunikasi visual secara teoritis dan pragmatis dalam konteks lintas disiplin ilmu. Jurnal ini mencakup kerangka kerja konseptual, model analitis dan simulasi, kritik seni, studi kasus, dan penelitian empiris yang berkaitan dengan ilustrasi, tipografi, fotografi, seni visual, identitas visual, komunikasi visual, budaya visual, audiovisual, desain web, periklanan, videografi, film, animasi, multimedia, dan desain gim.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji" : 6 Documents clear
PENGENALAN BUDAYA MELALUI MOTION GRAPHIC “HAKKA, THE STORY AND PHILOSOPHY OF IT’S PEOPLE” Joses Ruby; Henny Hidajat
Jurnal Titik Imaji Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/titik imaji.v4i2.3392

Abstract

Hakka adalah salah satu sub-etnis Tionghoa di Indonesia. Bangsa Hakka merupakan keturunan suku Han yang berada di Tiongkok. Bangsa Hakka tiba di Nusantara setelah berkali-kali terpaksa melakukan perpindahan masal dari asalnya yang terletak di Selatan Sungai Kuning, Tiongkok, bahkan hingga harus meninggalkan Tiongkok akibat peperangan, bencana alam dan sebab lainnya. Tiba di Nusantara Bangsa Hakka membangun kehidupan mereka dan berpartisipasi membangun Nusantara yang menjadi tempat tinggal barunya. Dalam upaya bertahan di Nusantara sebagai salah satu sub-etnis Tionghoa, mereka harus banyak beradaptasi, termasuk dalam kebudayaan. Berbagai bentuk kebudayaan Tionghoa telah mengalami masa yang cukup panjang dalam proses akulturasi dengan kebudayaan asli Indonesia. Walaupun kebudayaan Tionghoa pernah mengalami masalah politis, hingga perkembangannya melambat, namun berkat adanya perubahan kebijakan, budaya Tionghoa, termasuk Hakka, dapat kembali diterima.Bertujuan untuk melestarikan dan  mengembangkan kebudayaan Tionghoa, khususnya kebudayaan Hakka, serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan kebudayaan Indonesia, Yayasan Hakka Indonesia membangun Museum Hakka Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Namun museum tersebut belum memiliki materi edukasi berbentuk multimedia. Sementara itu, multimedia merupakan salah satu media yang dibutuhkan museum untuk menyampaikan materi edukasinya secara lebih informatif, menarik dan menghibur kepada para pengunjung, maupun kepada masyarakat luas. Untuk itu, penelitian ini akan menghasilkan suatu rekomendasi berupa suatu model video motion graphic, tentang sejarah dan kebudayaan masyarakat Hakka yang dapat disaksikan oleh pengunjung museum dan dapat dibagikan pula kepada masyarakat luas melalui jaringan internet. Dengan demikian diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang budaya Hakka dan Tionghoa secara umum dan meningkatkan harmonisasi hubungan baik dalam masyarakat. Sebagai pendekatan budaya, video ini menerapkan elemen yang menggunakan simbol, ornament, wana, tipografi, ilustrasi maupun audio yang terinsipirasi oleh budaya Tionghoa. Untuk menghasilkan rancangan yang sesuai dengan kebutuhan terutama untuk menyampaikan informasi secara jelas dan menarik, maka penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan perancangan yang sesuai tahap pemikiran desain.  
MERANCANG IDENTITAS VISUAL DAN TATA PAMER PAMERAN HYBRID “KEMBALI MERANGKAI ANGAN” DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH R.A. Diah Resita I Kuntjoro-Jakti
Jurnal Titik Imaji Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/titik imaji.v4i2.3310

Abstract

Masa pandemi Covid 19 menyebabkan salah satu institusi non formal yaitu museum seakan kehilangan fungsinya. ICOM sebagai lembaga resmi nirlaba yang secara internasional mengurusi bidang museum berafiliasi dengan UNESCO menulis bahwa sebagian besar museum di seluruh dunia bahkan tutup. Namun ke-20 museum di wilayah Taman Mini Indonesia Indah tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Dengan bertekad kuat tetap melakukan kegiatan positif dan dengan memaksimalkan jaringan internet mulai merancang program-program menarik yang dapat mengajak pengunjung diluar wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan sekitarnya. Pengunjung virtual dapat hadir ke museum dari berbagai penjuru Indonesia bahkan datang dari luar negeri Indonesia. Kegiatan hybrid ini mencapai puncaknya di hari Museum Indonesia pada tanggal 12 Oktober 2021. Ke-20 museum di wilayah Taman Mini Indonesia Indah mempusatkan kegiatannya dalam pameran “Kembali Merangkai Angan”. Jumlah pengunjung yang hadir pada kegiatan pameran hybrid secara virtual meningkat setiap harinya. Pengunjung daring bisa mencapai kurang lebih 1,500 orang melalui laman Youtube, Instagram dan melalui zoom webinar yang diadakan ke-20 museum setiap harinya. Penyelenggara berharap dalam tata pamer yang berada diluar gedung museum ini dapat memberikan rasa yang berbeda kepada pengunjung yang hadir ke lokasi maupun yang datang secara virtual. Dengan kegiatan pameran hybrid ini, maka misi museum untuk tetap hadir di masyarakat dan menyampaikan tugas edukasi, perawatan, sensibilitas kepada pengunjung dapat tersampaikan dengan menyenangkan dan terhibur. 
ICON DESIGN OF SURABAYA HISTORICAL BUILDING Satrya Dirgantara
Jurnal Titik Imaji Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/titik imaji.v4i2.3269

Abstract

Surabaya is a large city that is developing, there are often developments in the construction of buildings and places that aim to improve the economy. Although Surabaya is known as a metropolitan city, the city of Surabaya has many relics of colonial-era cultural heritage, many buildings – historic buildings of Dutch colonial heritage are still sturdy and magnificent to this day. This study raised 5 historic buildings in the city of Surabaya to be designed in the form of icons. The buildings include Heroes Monument, Surabaya Youth Hall, Surabaya City Hall, De Javasche Bank, and Kebonrojo Post Office. The goal is to implement this historic building in the form of an iconic vector. The function of this design is to spread the symbol of the historic buildings in the city of Surabaya. Design is done through data collection in the form of observation, documentation, and literature studies. Through this design, the historic building in Surabaya can be implemented as an iconic vector.
ANALISIS BUKU SIGAP MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI YANG DITERBITKAN OLEH PUSAT KRISIS KESEHATAN TAHUN 2016 Novena Ulita
Jurnal Titik Imaji Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/titik imaji.v4i2.3246

Abstract

Dampak bencana tentunya menimbulkan korban yang banyak, yang diantaranya merupakan anak – anak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mitigasi saat terjadinya bencana gempa bumi. Dari kampanye yang disampaikan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa pengetahuan mitigasi bencana yang menjadi faktor dominan mendorong terjadinya keselamatan mandiri bagi korban bencana gempa bumi. Hal tersebutlah yang mendorong BNPB menyusun dan mendistribusikan buku mitigasi bencana gempa bumi kepada para pelajar yang ada di Indonesia. Salah satu buku mitigasi bencana gempa bumi yang dikeluarkan oleh Pusat Krisis Kesehatan kerjasama Kementrian Kesehatan dan Word Health Organization (WHO) juga diperuntukan bagi pelajar. Namun, buku tersebut telah dirancang lebih kepada sasaran pelajar secara umum saja. Padahal efektivitas penyampaian informasi dalam hal ini mitigasi bencana harus dapat tersampaikan pada beberapa kalangan pelajar yang memiliki tingkatan dan karakteristik berbeda. Maka dari itu penulis perlu melakukan peninjauan ulang secara desain dan penerapan strategi visual yang terdapat pada buku “Sudah Siapkah Kita Menghadapi Gempa Bumi?” yang diterbitkan oleh Pusat Krisis Kesehatan Indonesia agar dapat menemukan evaluasi dan rekomendasi untuk perancangan buku mitigasi bencana ke depannya. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik analisis konten, menganalisis konten buku dalam pengamatan aspek strategi visual dan desain yang disesuaikan dengan karakteristik pembaca pelajar. Dengan penelitian ini penulis diharapkan memberikan rekomendasi secara strategi visual dan desain yang dapat dikembangkan pada perancangan desain buku mitigasi bencana lainnya. 
Perancangan Ulang Kemasan untuk UMKM Bakso Mamarus, Imario Premio, & Sistik Krezzz Brian Alvin Hananto; Medelyn Aurellia; Helena Calista; Stefanny Kusuma; Vanessa Leoni
Jurnal Titik Imaji Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/titik imaji.v4i2.2969

Abstract

Sebagai bentuk dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam masa pandemi COVID-19, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengadakan program ‘Si Kreatif’ yang membuka kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan pengolahan desain kemasan. Pengolahan dan perancangan ulang desain kemasan dilakukan agar UMKM tersebut dapat memiliki kemasan yang terlihat lebih menarik dan juga menjual. UMKM yang terlibat dalam program ‘Si Kreatif’ pada bulan Agustus 2021 ini adalah Bakso Mamarus, Sambal Baby Cumi Imario Premio, dan Sistik Krezzz. Ketiga produk tersebut kemudian mendapatkan kemasan baru yang dirancang oleh tim penulis sebagai bagian dari program ‘Si Kreatif’. Artikel ini ingin menjelaskan proses perancangan yang dilakukan dan membahasnya dengan lebih mendalam dan metodologis. Penulis berharap artikel ini dapat menjadi referensi terhadap perancangan-perancangan kemasan yang ada.
PERANCANGAN FILM PENDEK TENTANG KETAPEL BERJUDUL “STORY OF KETAPEL” Renaldo Rolina
Jurnal Titik Imaji Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Titik Imaji
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/titik imaji.v4i2.3312

Abstract

Slingshot is one of  may traditional games. Traditional games are recreational activities that have certain rules as a reflection of the nation. In this case, the catapult is one of the traditional games that has the potenial to show its cultural authenticity. than one of the media that is considered capable of sharing information about this catapult is a short film. In this design, the author uses qualitative method with techniques to collect data through field observation, questionnaires, literature studies and interviews. The author made a direct visit to the place where the catapult was made. Questionnaires were distributed to 158 people online on social media and the library funcioned to find data that could support the topic of the problems raised. In this study, the results of 158 questionnaires distributed stated that almost all respondents did not know how to play and make a slingshot. However, through the questionnaire it was also found that the community still has a high interest in catapults. So to solve the problem, the author make a short film telling about catapults that lead to teenagers and the community.The conclusion of this design is to provide information and direction to teenagers 17-25 years old to be able to learn to understand, love and preserve the traditional game of slingshot.

Page 1 of 1 | Total Record : 6