cover
Contact Name
Pujo Rapiyadi
Contact Email
pujo.kebtke@gmail.com
Phone
+6281213173529
Journal Mail Official
pujo.kebtke@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cisitu Lama No. 37 Bandung
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JURNAL APARATUR
ISSN : 25807838     EISSN : 27756238     DOI : https://doi.org/10.52596/ja.v3i1.35
JURNAL APARATUR focuses on disseminating problems and issues in public administration and public policy. Published journal article of Jurnal Aparatur covers areas, including: Public sector human resource management; Public sector organization; Public sector management; Public sector innovation; Public service; Public policy; Decentralization and Local government; and Governance.
Articles 44 Documents
Penentuan Variabel Ungkit Kinerja Organisasi Berdasarkan Teori Donella Meadws (Sebuah Tinjauan Pustaka Sistematik) Indra Syahputra Lubis
JURNAL APARATUR Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PPSDM Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v7i1.172

Abstract

ABSTRACTOrganizational performance is an interesting matter to discuss and research, Its can be seen from daily conversations and scientific writings including writings or articles on the results of research and analysis from eight authors in the Apparatus Journal of the Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR). The authors' interest in organizational performance is inseparable from the various organizational performance variables and the relationship between management variables that affect organizational performance, so it is very interesting to study. In the eight titles of articles or articles contained in the Journal of Apparatus of the Ministry of Energy and Mineral Resources, Which are the main data sources in this paper, the authors want to ensure that there is a linear relationship between management variables and organizational performances in turn greatly influences the progress of the organization itself. In this paper, the author tries to map the non-linear relationship between management variables on organizational performance, which is contained in the eight articles in the MEMR Aparatur Journal with system thinking approach.ABSTRAKKinerja organisasi merupakan satu hal yang menarik untuk didiskusikan dan diteliti, hal tersebut terlihat dari percakapan sehari-hari serta tulisan-tulisan ilmiah termasuk tulisan atau artikel hasil penelitian dan analisa dari delapan penulis di Jurnal Aparatur Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Ketertarikan para penulis terhadap kinerja organisasi tidak terlepas dari variabel kinerja organisasi yang begitu beragam serta adanya hubungan antar variabel manajemen yang mempengaruhi kinerja organisasi sehingga sangat menarik untuk diteliti. Pada delapan judul tulisan atau artikel yang terdapat di Jurnal Aparatur Kemeneterian ESDM yang menjadi sumber data utama didalam tulisan ini, para penulis tersebut ingin memastikan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel manajemen terhadap kinerja organisasi yang pada akhirnya sangat mempengaruhi kemajuan organisasi itu sendiri. Pada tulisan ini penulis mencoba memetakan hubungan nonlinier antara variabel manajemen terhadap kinerja organisasi yang terdapat pada kedelapan tulisan di Jurnal Aparatur KESDM dengan pendekatan berpiki sistem (system thinking).
Membaca Perkembangan “Agile Organization” Global Melalui Social Network Analysis Hendris Agung Prasojo; Asropi Asropi
JURNAL APARATUR Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PPSDM Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v7i1.180

Abstract

Abstrak.Tahun 2023 direncanakan diimplementasikan Permenpan RB No.7 Tahun 2022 dengan tujuan efektifitas dan efisiensi proses kerja, serta mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada. Penelitian ini melihat perkembangan agile organization secara global sebagai system kerja berdasar social network analysis twitter, ditemukan bahwa system agile belum tersosialisasi dengan baik, menurut peta sebaran khususnya di Asia Tenggara dan Indonesia secara sosial belum merata.Gap sosialisasi masih terjadi cukup tinggi,  terlihat dari hasil sebaran, dan pembahasan tentang agile organisasi di media sosial khususnya di negara Indonesia. Implementasi system kerja agile di institusi pemerintahan mengalami kesulitan ketika proses sosialisasi kurang masif, pembahasan melalui knowledge sharing, webinar, dan integrated marketing lainnya perlu dilakukan agar perubahan system kerja ini bisa dipahami oleh seluruh level aparatur sipil negara di Indonesia. 
Pengembangan Wisata Berbasis Geopark dan Sumber Daya Manusia Pengelola Geopark di Indonesia: Pendekatan Social Multi Criteria Evaluation (SMCE) Nendi Rohaendi; Irmayanti Irmayanti; Hendris Agung Prasodjo
JURNAL APARATUR Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PPSDM Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v7i1.182

Abstract

ABSTRAKPengembangan wisata dikawasan geopark terkait dengan kompetensi pengelola geopark. Tujuan studi ini adalah melakukan analisis faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata di kawasan geopark dan kaitannya dengan sumber daya manusia dengan menggunakan metode Social Multi Criteria Evaluation (SMCE). SMCE adalah suatu metode pengambilan keputusan berbasis multi kriteria analisis yang mempertimbangkan aspek sosial dari suatu masalah. 10 kriteria sosial yang dijadikan faktor analisis dan dikembangkan tiga skenario utama yaitu optimis, moderat, dan pesimis. AHP digunakan untuk pembobotan setiap kriteria yang ada. Aksesibilitas dan fasilitas/akomodasi mempunyai nilai tertinggi, kemudian keselamatan dan keamanan serta dukungan pemerintah, selanjutnya pengelola geopark, promosi, informasi, dan partisipasi masyarakat, dan terakhir adalah potensi wisatawan local dan mancanegara. Kesimpulannya adalah SMCE berbasis AHP dapat digunakan untuk penilaian pengembangan wisata berbasis geopark di Indonesia.
Implementasi Pemindahtanganan Barang Milik Negara Melalui Proses Hibah kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah Ardian Fitriyanto; Dyah Setyaningrum
JURNAL APARATUR Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PPSDM Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v7i1.187

Abstract

Proses pemindahtanganan barang milik negara melalui proses hibah pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan berlarut-larut penyelesaiannya sejak rekomendasi dalam temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2011 sampai dengan saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kenapa proses pemindahtanganan barang milik negara melalui proses hibah kepada masyarakat/pemerintah daerah berlarut-larut dan bagaimana percepatan untuk penyelesaian proses hibah barang milik negara. Penelitian ini dilakukan pada subyek Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dengan obyek penelitian adalah barang milik negara yang direncanakan dihibahkan kepada masyarakat atau pemerintah Daerah. Motivasi dari penelitian ini diharapkan dapat mencari cara dalam menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Selain itu dapat menjadi benchmark bagi unit utama di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif studi kasus yang berfokus pada subyek Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa implementasi pemindahtanganan barang milik negara melalui proses hibah pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan belum dapat secara optimal dilaksanakan. Kunci dari proses hibah adalah terdapat surat pernyataan kesediaan menerima hibah dari penerima hibah, beberapa pemerintah daerah tidak berkenan memberikan surat tersebut. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dapat melakukan pengelolaan atas barang milik negara dimaksud dengan melakukan hibah kepada Pemerintah Desa/Kelompok Masyarakat ataupun melakukan pemindahtanganan melalui proses penjualan/lelang terhadap barang milik negara yang sudah rusak dan tidak dapat dioperasikan lagi atau melakukan penghapusan dengan alasan sebab-sebab lain.