cover
Contact Name
Bakdal Ginanjar
Contact Email
nuansaindonesia1103@gmail.com
Phone
+6285728052474
Journal Mail Official
nuansaindonesia1103@gmail.com
Editorial Address
Program Studi S-1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Nuansa Indonesia
ISSN : 08536075     EISSN : 27763498     DOI : 10.20961/ni
Nuansa Indonesia adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia. Jurnal ilmiah ini menerbitkan hasil penelitian bahasa, linguistik, sastra, dan filologi, Nuansa Indonesia diterbitkan dua kali setahun, pada bulan Mei dan November. Semua artikel yang diterbitkan telah melalui proses peninjauan oleh peer reviewer.
Articles 83 Documents
METONIMI PENGARANG MELALUI PERILAKU ABNORMAL TOKOH DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI (STUDI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD) Corvi Aldhecca Russida
Nuansa Indonesia Vol 20, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v20i2.38101

Abstract

Novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari memberikan sudut pandang yang berbeda tentang perilaku abnormal. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana metonimi dari perilaku abnormal tokoh dalam novel Pasung Jiwa? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan dan mendeskripsikan metonimi dalam Pasung Jiwa. Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Jenis ini menggunakan pendekatan jenis ekspresif. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis psikokritik. Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, 1) melalui metonimi kekuasaan Okky Madasari menganggap bahwa perilaku abnormal bukan merupakan gangguan jiwa, melainkan sebagai implementasi akibat terkungkung oleh norma dan larangan yang mengikat. Perilaku abnormal merupakan wujud kebebasan dari kekuasaan yang mengekang prinsip hidup seseorang. Gangguan jiwa dalam Pasung Jiwa tidak diartikan sebagai gangguan yang murni berasal dari psikis, tetapi lebih kepada bentuk pemberontakan terhadap kekuasaan, 2) Pasung Jiwa merupakan wadah bagi Okky Madasari untuk menyampaikan hasratnya tentang hak asasi LGBT. Di dalamnya Okky Madasari menyamarkan bentuk dukungannya terhadap LGBT dan hal itu dipengaruhi pengalamannya pernah berteman dengan kelompok gay, 3) bunuh diri digunakan Okky Madasari sebagai simbol untuk menunjukkan keberanian dalam arti yang berlainan, yakni keberanian dalam menghadapi hidup.
KAJIAN STILISTIKA DALAM SYAIR TUNTUTAN KELAKUAN Aris Nirwanto
Nuansa Indonesia Vol 22, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v22i1.44257

Abstract

AbstrakGaya bahasa merupakan perkara penting dalam proses pembacaan karya sastra. Gaya bahasa dengan sengaja ataupun tanpa sengaja diciptakan pengarang dalam karangannya. Sengaja diciptakan apabila pengarang ingin menunjukkan ciri kebahasaannya yang kuat, sedangkan tanpa sengaja apabila dalam proses penciptaan, pengarang mengikuti pikirannya. Penelitian ini mengkaji gaya bahasa yang terdapat dalam Syair Tuntutan Kelakuan. Alasan yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya relevansi antara nilai yang terkandung dalam Syair Tuntutan Kelakuan (STK) dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada saat ini. Alasan selanjutnya adalah Syair Tuntutan Kelakuan memiliki karakteristik gaya bahasa yang kuat. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah bagaimana penggunaan gaya bahasa dalam Syair Tuntutan Kelakuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa dalam STK. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah stilistika. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah teks Syair Tuntutan Kelakuan. Sumber data yang digunakan adalah naskah Syair Tuntutan Kelakuan dalam bentuk naskah digital yang tersimpan di British Library. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa di dalam Syair Tuntutan Kelakuan tidak ditemukan banyak penyimpangan bahasa. Dalam STK banyak digunakan majas, yaitu majas penegasan dan majas perbandingan.Kata kunci: Syair Tuntutan Kelakuan, stilistika, majas
BUDAYA PATRIARKI BALI MENURUT PERSPEKTIF NI KOMANG ARIANI DALAM KUMPULAN CERPEN BUKAN PERMAISURI Amirul Nisa
Nuansa Indonesia Vol 20, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v20i2.38086

Abstract

Bias gender terjadi di berbagai tempat dengan bentuk yang berbeda. Bali menjadi salah satu wilayah dengan bias gender berupa budaya patriarki yang lebih banyak merugikan pihak perempuan. Bias gender terjadi dengan kuat karena peraturan adat di wilayah Bali yang memposisikan perempuan pada peran domestik. Penelitian ini akan membahas bagaimana budaya patriarki berdasarkan perspektif Ni Komang Ariani melalui kumpulan cerpennya yang berjudul Bukan Permaisuri dan bagaimana perempuan Bali melawan budaya patriarki berdasarkan pandangan Ni Komang Ariani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana patriarki di Bali dari sudut pandang Ni Komang Ariani dan mengetahui bentuk perlawanan yang dilakukan perempuan Bali terhadap budaya patriarki. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian berupa cerpen-cerpen sebanyak dua belas cerpen. Data sekunder yang digunakan adalah hasil studi pustaka berupa artikel dan penelitian yang   pernah   dilakukan   sebelumnya   seputar   budaya   patriarki   yang   dialami perempuan Bali. Melalui analisis ini, dapat disimpulkan permasalahan utama yaitu pada beban kerja yang diterima perempuan lebih banyak dan peran yang minor pada ranah publik. Permasalahan patriarki lain yaitu stereotip yang dibentuk masyarakat mengenai bagaimana posisi perempuan seharusnya di masyarakat, kemudian masalah kekerasan dalam bentuk psikis berupa tekanan pada kondisi keluarga pihak laki-laki. Perlawanan yang diberikan menjadi beragam yaitu mengurangi rasa hormat pada suami, berpisah atau bercerai, dan menolak pernikahan. Dalam dua belas cerpen yang dianalisis juga ditemukan sikap perempuan yang memilih memendam perasaan kecewa dan tetap menjalani peran sesuai tatanan masyarakat.
ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN #2019GANTIPRESIDEN DALAM PORTAL BERITA MEDIAINDONESIA.COM, KOMPAS.COM, DAN REPUBLIKA.CO.ID Widy Hastuti Chasanah
Nuansa Indonesia Vol 21, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v21i2.38214

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena pemberitaan #2019GantiPresiden merupakan fenomena menarik yang berkaitan dengan strategi berbahasa yang digunakan oleh suatu media dalam mengemas berita sehingga mampu menggiring opini publik untuk bersikap pro atau kontra terhadap gerakan #2019GantiPresiden. Pengemasan berita ini yang kemudian akan menunjukan ideologi setiap media yaitu Mediaindonesia.com, Kompas.com dan Republika.co.id. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan struktur teks (makro, superstruktur, dan mikro) pada wacana pemberitaan #2019GantiPresiden dalam portal berita Media Indonesia.com, Kompas.com, dan Republika.co.id. Penelitian ini berjenis kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah portal berita Mediaindonesia.com, Kompas.com, dan Republika.co.id. Data penelitian ini adalah wacana pemberitaan #2019GantiPresiden yang di dalamnya terdapat kata, frasa, kalimat, paragraf yang mengandung struktur teks dan konteks dalam portal berita Media Indonesia.com, Kompas.com, dan Republika.co.id. Penyediaan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode padan (referensial) yang digunakan untuk menentukan dan mengidentifikasi struktur teks (struktur makro, superstruktur dan struktur mikro dalam #2019GantiPresiden. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa  Pada Media Indonesia.com cenderung memberitakan #2019GantiPresiden dengan penggambaran negatif hal itu terlihat dari elemen topik, bentuk kalimat, leksikon, praanggapan yang memposisikan gerakan #2019GantiPresiden sebagai pihak yang membuat keributan. Pada Kompas.com pemberitaan cenderung netral, dengan memberitakan sisi positif dan negatif dari gerakan tersebut.  Pada Republik.co.id  pemberitaan cenderung mendukung gerakan #2019GantiPresiden. Hal tersebut terlihat dari cara Republika.co.id menempatkan #2019GantiPresiden sebagai gerakan yang sah dan tidak melanggar hukum.
HASRAT PSIKOLOGIS PENYAIR DALAM PUISI SYAIR PENYAIR PEMANGGUL MAYAT KARYA INDRA TJAHYAD Tiffany Theresia
Nuansa Indonesia Vol 22, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v22i2.46120

Abstract

Penelitian ini membatasi masalah pada simbol yang dibentuk melalui bahasa sebagai perwakilan psikologis Indra Tjahyadi yang dihadirkan dalam puisi Syair Penyair Pemanggul Mayat (2003). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasrat psikologis penyair melalui mekanisme mimpi pemindahan dan simbolisasi di dalam puisi Syair Penyair Pemanggul Mayat (2003) karya Indra Tjahyadi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutipan larik puisi Syair Penyair Pemanggul Mayat (2003). Data lain sebagai pendukung analisis adalah hasil wawancara dengan Indra Tjahyadi dan kerabat dekatnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah membaca, mencatat, dan wawancara. Analisis penelitian dilakukan berdasarkan data yang terkumpul. Setelah itu, klasifikasi data dilakukan kemudian data diinterpretasi dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah melalui bahasa metafora dan metonimi yang tertulis ditemukan bentuk pemindahan dan simbolisasi dalam puisi Syair Penyair Pemanggul Mayat (2003). Melalui bentuk-bentuk tersebut, terdapat hasrat yang berusaha ditekan oleh Indra Tjahyadi. Hasrat tersebut merupakan hasil dari kenangan masa puncak Orde Baru tahun 1998. Riwayat psikologis Indra Tjahyadi melalui analisis penelitian ini adalah kecemasan, ketakutan, kegelisahan, dan segala yang merujuk pada kegelapan tercermin dalam puisi Syair Penyair Pemanggul Mayat (2003).
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM ACARA I’M POSSIBLE DI METRO TV Siti Ulfah Hardiyanti
Nuansa Indonesia Vol 20, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v20i1.35801

Abstract

Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah tindak tutur direktif yang terdapat pada acara I’m Possible di Metro TV. Penelitian ini mendeskripsikan tindak tutur direktif yang terdapat dalam acara I’m Possible di Metro TV. Jenis penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan pragmatik. Acara I’m Possible di Metro TV dipilih sebagai sumber data, yang ditayangkan pada bulan Agustus 2017 dan diunduh dari situs video.metrotvnews.com. Data dalam penelitian ini berupa percakapan yang di dalamnya terdapat tuturan-tuturan yang mengandung tindak tutur direktif dalam acara I’m Possible di Metro TV beserta konteksnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik lanjutan, yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan, yaitu kontekstual, cara-tujuan, dan heuristik. Penyajian data secara informal dipilih sebagai metode penyajian hasil analisis data, dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa dari 174 data tindak tutur direktifditemukan sepuluh jenis subtindak tutur direktif dalam acara I’m Possible di Metro TV. Kesepuluh subtindak tutur tersebut yaitu, menasihati, mengharap, mempertanyakan, memohon, melarang, menyarankan, menyuruh, menuntut, mengajak, dan meminta. Dari kesepuluh subtindak tutur tersebut, tindak tutur direktif dengan subtindak tutur menasihatimerupakan tindak tutur yang paling banyak ditemukan.
PIKIRAN BAWAH SADAR TAUFIK ISMAIL DALAM PUISI “SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH” Gibran Yogacakti
Nuansa Indonesia Vol 21, No 1 (2019): Mei
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v21i1.38207

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai puisi “Sebuah Jaket Berlumur Darah” dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud untuk menemukan pikiran bawah sadar Taufik Ismail dilihat dari mekanisme mimpinya. Dari hasil penelitian ditemukan kerangka pikiran bawah sadar Taufik Ismail ditinjau dari psikobiografi dan dikaitkan dengan mekanisme mimpi yaitu: simbolisasi, kondensasi, dan pengalihan. Dari ketiga mekanisme mimpi tersebut, juga ditemukan ekspresi bahasa yang meliputi metafora “penderitaan” dan metafora “perlawanan” yang tercakup dalam simbolisasi, metafora “kemenangan” yang tercakup dalam kondensasi, dan metonimi “kesabaran” yang tercakup dalam pengalihan sehingga ditemukan pikiran bawah sadar Taufik Ismail yang merupakan sosok pejuang dalam ketertindasan.
STRATEGI KETIDAKSANTUNAN POSITIF DALAM ACARA TALKSHOW BROWNIS TRANS TV Bias Asmoroningtyas
Nuansa Indonesia Vol 22, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v22i2.46110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi ketidaksantunan positif dalam acara talkshow Brownis Trans TV. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan pragmatik. Data penelitian ini berupa tuturan pembawa acara dan bintang tamu yang mengandung strategi ketidaksantunan positif dalam acara talkshow Brownis Trans TV. Sumber data penelitian berasal dari dua belas video acara talkshow Brownis Trans TV yang ditayangkan pada bulan Agustus 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik unduh. Analisis data menggunakan metode analisis kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh substrategi dari strategi ketidaksantunan positif yang ditemukan dalam acara talkshow Brownis Trans TV, yaitu (i) mengabaikan orang lain, (ii) mengecualikan, (iii) menunjukkan rasa ketidaktertarikan, (iv) menggunakan penanda identitas yang tidak tepat, (v) memilih topik sensitif, (vi) penggunaan umpatan/kata-kata kasar, dan (vii) sumpah serapah. Substrategi yang paling sering diterapkan dalam acara talkshow Brownis Trans TV ialah substrategi mengabaikan orang lain. Hubungan sosial antara penutur dan mitra tutur yang akrab menjadi faktor yang dominan memengaruhi munculnya strategi ketidaksantunan positif.
STRATEGI KETIDAKSANTUNAN PRAKTISI HUKUM TERHADAP SAKSI AHLI DALAM SIDANG JESSICA KUMALA WONGSO Asmaul Kharisma
Nuansa Indonesia Vol 20, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v20i1.35796

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripskan strategi ketidaksantunan yang diterapkan dalam sesi tanya jawab praktisi hukum terhadap saksi ahli dalam Sidang Jessica Kumala Wongso. Data berbentuk dialog yang mengandung strategi ketidaksantunan praktisi hukum terhadap saksi ahli dalam Sidang Jessica Kumala Wongso. Metode pengumpulan data padapenelitian ini adalah metode simak dan teknik catat. Analisis menggunakan metode kontekstual dan cara tujuan (means end). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk strategi ketidaksantunan bahasa dalam sesi tanya jawab Sidang Jessica Kumala Wongso, yaitu(i) strategi kesantunan secara langsung (bald on record impoliteness), (ii) strategiketidaksantunan positif, (iii) strategi ketidaksantunan negatif, dan (iv) strategi sarkasme atau kesantunan semu.
PROSES KREATIF JUJUR PRANANTO DALAM PENULISAN NASKAH SKENARIO FILM AISYAH: BIARKAN KAMI BERSAUDARA Eka Kristina Anggasari
Nuansa Indonesia Vol 20, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ni.v20i2.38103

Abstract

Proses kreatif dipandang sebagai hal utama dalam melahirkan sebuah karya sastra. Tahapan proses kreatif dari masing-masing penulis tentunya berbeda. Namun, hal tersebut tidak dipersoalkan selama hasil karya tersebut dapat menjadi media komunikasi bagi masyarakat (penonton), sehingga pesan penulis tersampaikan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penangkapan ide agar menjadi sebuah konsep cerita sehingga membentuk skenario. Data dikumpulkan melalui metode wawancara dan pustaka yang berkaitan dengan penulis. Hasil penelitian dibagi menjadi dua kategori yaitu; pertama, latar belakang Jujur Prananto yang memuat pengaruh sastrawan lain, pengaruh lingkungan, dan gaya menulis Jujur Prananto. Kedua, proses penangkapan ide yang  memuat munculnya inspirasi, menciptakan konflik dan penyelesaian yang logis, pengembangan karakter tokoh, serta pola dan tahapan penulisan skenario.