cover
Contact Name
Syaiful Rohman
Contact Email
syaiful.rohman71@alumni.ui.ac.id
Phone
+6287750795292
Journal Mail Official
jts.sksg@ui.ac.id
Editorial Address
Gedung Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia (Salemba, Jakarta) Jl. Salemba Raya No. 4 Jakarta 10430 Telp : 021 – 3900538, 021 – 3929717, 021 – 3924710, 021 – 3100059
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Terrorism Studies
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 26569965     EISSN : 27221512     DOI : https://doi.org/10.7454/jts
Core Subject :
As a form of contribution of Terrorism Studies, Strategic and Global Studies Universitas Indonesia to the development of science, Journal of Terrorism Studies (JTS) "focuses on topics relating to radicalism and terrorism both in the review of Islamic, economic and political studies in dealing with terrorist issues in Indonesia and the World. Research in the JTS journal as a form and effort in intellectual transformation, at the same time provides an opportunity for researchers who are concerned in scientific studies in the field of Radicalism and Terrorism to express ideas supported by deepening of material and data. The Editorial Team hopes that the JTS journal can be a means of contributing to the development of science and providing an overview of the problems, handling and steps that must be taken to prevent and reduce radicalism and terrorism. Hopefully the presence of JTS can be beneficial for the life of the nation and state going forward.
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
Melawan Radikalisme Melalui Kontra Narasi Online Huda, Achmad Zainal
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi internet, di satu sisi memberikan kemajuan, tetapi di sisi lain, ia juga memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia. Salah satu yang sangat berbahaya adalah kehadiran internet di tangan kelompok radikal terorisme. Di tangan kelompok radikal, saat ini, media internet menjadi media efektif dalam peningkatan propaganda, pembangunan jaringan, dan sarana rekrutmen baru. Kejahatan cyberterrorism menjadi fenomena yang sekian lama menghujani dunia sosial kita. Bagaimana melakukan perlawanan terhadap radikalisme dunia maya tersebut? Tulisan ini melalui metode riset pustaka dan diperkuat dengan pengumpulan data di lapangan berupaya mendiskripsikan tentang radikalisasi online. Dari temuan ini, maka kontra narasi online menjadi langkah yang perlu terus dilakukan.
PERAN MANIPULASI INFORMASI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PEREMPUAN DALAM GERAKAN TERORISME Wijaya, Teddy Indra
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas peningkatan fenomena keterlibatan perempuan dalan ISIS ataupun kelompok teroris lain yang dikaitkan dengan penggunaan manipulasi informasi dan propaganda yang digunakan oleh kelompok-kelompok teroris tersebut. ISIS pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai satu kelompok teroris paling berpengaruh di dunia internasional pada saat ini. Di sisi lain unia juga melihat adanya peningkatan keterlibatan perempuan dalam ISIS ataupun kelompok terorisme lain. Dua fenomena ini merupakan oksimoron karena perempuan biasanya tidak memiliki peran besar dalam manifesto manifesto kelompok teroris. Oleh karena itu, artikel ini menggunakan teori teori komunikasi khususnya agenda setting, framing dan propaganda yang dilakukan ISIS untuk menjelaskan penggunaan manipulasi informasi yang membentuk persepsi dan memperkuat motivasi perempuan untuk ikut terlibat dalam kelompok teroris. ISIS mengunakan spektrum menyeluruh dari propaganda yang bersifat komprehensif, kohesif dan multidimensional. ISIS memanfaatkan secara optimal strategi propaganda yang menarik bagi perempuan yang kemudian mendorong keputusan perempuan bergabung.
STRATEGI PENCEGAHAN SERANGAN TERORIS DI INDONESIAMENGGUNAKAN WEAPONS MASS DESTRUCTION (WMD) OLEH POLRI,BNPT, BAPETEN, TNI, BNPB DAN KEMENPERIN Sanjaya, Yohanes Genius putu; Runturambi, Arthur Josias Simon; Mukhtar, Sidratahta
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serangan terorisme di Indonesia berevolusi dari penggunaan bahan peledak konvensional seperti ANFO (ammonium nitrate fuel oil) bergeser ke penggunaan bahan kimia, biologi, radioaktif dan nuklir (KBRN) yang dalam skala besar dapat diubah menjadi senjata pemusnah massal (weapon mass destruction). Data menunjukkan selama periode 2011-2019 tercatat 6 (enam) percobaan serangan teror menggunakan bahan KBRN yaitu arsenik dan racun ricin di Polsek Kemayoran (2011); Bom Nitroglyserin di Solo (2012); Bom Gas Chlorin di ITC Depok (2015); penggunaan Thorium Oksida di Bandung (2017); Bom Nitroglyserin, Bogor (2019) dan penemuan racun abrin di Cirebon (2019). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus penggunaan WMD dalam serangan terorisme di Indonesia periode 2011-2019. Konsep teori kontra terorisme, pencegahan kejahatan dan kebijakan publik digunakan untuk menjelaskan strategi pencegahan serangan teroris menggunakan WMD di Indonesia. Makalah ini mengkaji peran Kementerian/Lembaga seperti POLRI, BNPT, BAPETEN, BNPB, TNI, Kemenperin dalam memitigasi dan menanggulangi serangan terorisme yang menggunakan WMD. Dari hasil wawancara dan studi pustaka, diketahui hanya institusi POLRI, BNPT dan BAPETEN yang telah memiliki protokol penanganan serangan terorisme menggunakan WMD namun masih bersifat sektoral. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya pengintegrasian protokol penanganan serangan terorisme menggunakan WMD yang ada saat ini serta dilegalkan dalam bentuk produk hukum Lembaga Kepresidenan yang lebih tinggi dan mengikat semua Kementerian/Lembaga terkait.
THE PATH TO SUSTAINABLE DERADICALIZATION PROGRAM Walanda, Garnadi
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deradicalization program is a never-ending challenge for any country to pursue the most viable model, which actually can be done by enhancing the different methods from one country to another. Deradicalization is also a challenge for multidisciplinary research to continue to understand the various phenomena of terrorism and how to integrate their response solutions into a definitive program. The author conducts a qualitative study on contemporary literature and various researches on deradicalization program and approaches that can be used and sustain in this country. This article is presenting the comparison as well as advantages and deficiencies of the implementation of global deradicalization programs from (five) regions, namely in the America, Europe, the Middle East, Africa, and Asia. The results shown that a concrete form of deradicalization and disengagement program under public private partnership scheme is possible to be implemented in a comprehensive and sustainable manner.
MENELAAH AKSI PENARGETAN DAN POLA STRATEGI PENYERANGAN TERORISME Ramadhyas, Aysha Rizki
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan kelompok teroris di Indonesia semakin meningkat secara signifikan. Kelompok-kelompok teroris ini memiliki target serangan yang berbeda, yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Pada kasus kelompok teroris di Indonesia, penelitian yang ada hanya berfokus untuk melihat serangan yang dihasilkan suatu kelompok tanpa mengetahui pola dan latarbelakang pemilihan target serangan yang dilakukan oleh kelompok teroris. Namun, belum menganalisis pertimbanganpertimbangan yang melatarbelakangi pemilihan target serangan yang dilakukan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mendalami faktor yang melatarbelakangi keputusan kelompok dalam memilih target sasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Perbandingan kelompok dilakukan untuk menguraikan perbedaan faktor yang melatarbelakangi keputusan kelompok dalam memilih target serangan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pola dan strategi penyerangan kelompok terorisme, sehingga dapat menjadi dasar dalam upaya pencegahan dan penghentian pergerakan kelompok terorisme di dunia.
NARRATIVE FOR TERRORISM AND TRANSNATIONALISM ISISTHEOLOGY THROUGH THE DOCTRINE OF RELIGION Zuhdi, Muhammad Luthfi; Hayatullah, Imam Khomaeni
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acts of terrorism seem to never run out of Indonesia, from independence to the present day. Including the ideals of the establishment of an "Islamic State" that gave rise to a new wave of terrorism. The JAD group affiliated with ISIS clearly states that the Indonesian republic is Thogut, so it is haram to be obedient to it, and they commit an act of terror some time ago. ISIS cleverly uses religious propositions to recruit new members. The verses of the Qur'an and the Sunnah of the Prophet became his legitimacy. The concept of Hijra, Necrophilia and millenarism became the main doctrine of the ISIS. ISIS uses this narrative to facilitate and call for action in Indonesia. Suicide bombing, police station attack carried out by sympathizers, either JAD members or lone wolf. ISIS also utilizes social media well, this facilitates the idea of necrophilia, millenarism of ISIS is practiced by its sympathizers. Through qualitative and text analysis and the idea approach, necrophilia from Erich Fromm and millenalism from Norman Cohn, and other narrative this research is intended to make counter narrative of ISIS. so that the emergence is the concept of biophilia and optimism against the times and build a better future.
DERADICALIZATION IN INDONESIA : IMPLEMENTATION AND CHALLENGE Widya, Bella
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deradicalization is a very long and ongoing process. Deradicalization in Indonesia depends on the role of prisons and post-prison reintegration management. Deradicalization in Indonesia has to deal with several obstacles, for example, limited human resources in prisons, lack of coordination between government agencies, the legal frameworks regarding to terrorism crimes have not been comprehensive yet, and others. This can trigger the failure of the process of deradicalization which can lead to recidivist events, community resistance and increasing numbers of radicalism in Indonesia. This study used qualitative research methods with interview data collection techniques and literature study techniques. This research found that the process of deradicalization in Indonesia should be carried out by all levels of society. The process of deradicalization in Indonesia must continue to develop following current patterns of terrorism and it is not limited to deradicalization which is only carried out by terrorist groups based on right-wing ideology. Apart from these problems, the current deradicalization program has also provided many benefits for combating terrorism in Indonesia.
Pelibatan Militer Dalam Upaya Penanggulangan Terorisme Di Indonesia Triskaputri, Rifana Meika
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upaya kontra-terorisme di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Saat ini, peran TNI hanya sebagai garda pendukung jikalau aparat penegak hukum tidak mampu lagi mengatasi aksi teror tersebut. Pemerintah Indonesia melihat bahwa terorisme merupakan masalah penegakan hukum sehingga ditangani oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), bukan pemberontakan yang harus ditangani TNI. Namun, wacana mengenai pembagian peran yang lebih besar bagi TNI dalam kontra-terorisme di Indonesia terus bermunculan terutama semenjak berakhirnya operasi Tinombala di Poso. Wacana ini menguat karena TNI memiliki fungsi penangkalan dan penindakan terorisme yang mana fungsi tersebut merupakan bagian dari tugas pokok TNI (militer) dalam menjaga kedaulatan NKRI
Pro dan Kontra Pelibatan Militer dalam Kontra Terorisme: Analisa Konflik Poso Novi,
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus Poso menjabarkan kepada kita bahwa konflik ini perlu penyelesaian yang tepat dan juga bisa membuat sebuah penggentaran terhadap para pelaku yang terlibat. Pelibatan militer dalam kontra terorisme membutuhkan sebuah kondisi yang harus dipenuhi yakni kepemimimpinan yang efektif, tapi ada pula hal yang perlu dibenahi karena pro dan kontra pelibatan militer masih diperdebatkan sampai sekarang karena adanya pelanggaran HAM dalam melakukan pertahanan, salah satunya penghilangan nyawa tanpa peradilan memang sebuah tantangan khusus jika mengacu pada militer bagi mereka yang terluka ataupun terbunuh dalam kontra terorisme dan sebuah bahaya untuk orang sipil yang tidak berdosa terlibat dalam pertempuran. Penggunaan militer bisa kita pilih jika kita telah mengetahui sifat ancaman tersebut apakah hal tersebut mengancam kedaulatan negara dan ketika tidak ada kesempatan untuk menempuh jalur hukum bagi teroris, serta apa saja pertimbangan saat ini yang berlaku untuk mengatasinya dan apakah itu termasuk kedalam pemberontakan atau terorisme. Dan cara yang efektif terkait kontra terorisme yang dilakukan oleh militer dengan meningkatkan kesiapan, menambah kemampuan, memiliki kebaharuan tentang penggentaran, dan memanfaatkan pasukan keamanan negara untuk melengkapi kampanye kontra-teroris yang dilakukan oleh pasukan berseragam dengan mengawasi dan mengintai untuk mengidentifikasi teroris. mencari lokasi gudang senjata dan komponen lain dari jaringannya.
THE THREAT OF ECONOMIC RECESSION AND ITS IMPACT ON GLOBAL TERRORISM Anshori, Ahmad Bahrul; napang, marthen; Nurhasanah, Siti
Journal of Terrorism Studies
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World economic growth in 2020 is predicted to experience a recession as a result of the Covid-19 pandemic. One of the effects of the economic recession is the threat to global security stability, especially terrorism will flourish. This research aims to analyze the impact of the threat of the economic recession of 2020 on the development of a global terrorism network. The method used in this research is an explorative descriptive qualitative method using data collection techniques namely observation and literature study. The results of this study conclude that the potential for the economic recession of 2020 which threatens many countries in the world can be a determinant factor in strengthening the global terrorism network. For the Indonesian context, the Jamaah Islamiah (JI) group, which since the emergence of ISIS chose to become a sleeping cell, with the collapse of ISIS in mid-2019 and supported by economic recession conditions, will make JI freer to rebuild its organization. To anticipate the condition of the strengthening of the global terrorism network, the Indonesian government can make several efforts, including strengthening the cooperation of the government and the community to close the gaps of the possibility of terrorist groups opening a jihad front in Indonesia, because, with the death of al-Baghdadi, ISIS groups will almost certainly leave from the land of Syria and Iraq, and need another earth to serve as a new foothold for jihad. The government must also realize justice because terrorists often make the issue of injustice a medium for mobilizing global and regional terrorism networks. Also, the Indonesian government together with leaders and international organizations, including the United Nations (UN), should enhance intelligence cooperation by also involving the public and private sector.

Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue