cover
Contact Name
Naratas
Contact Email
naratas@stai-musaddadiyah.ac.id
Phone
+622624892071
Journal Mail Official
jurnal@stai-musaddadiyah.ac.id
Editorial Address
Jl. Mayor Syamsu, Jayaraga 44151, Garut, Indonesia
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Naratas
ISSN : 26203782     EISSN : 26156865     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
NARATAS merupakan media publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh STAI Al-Musaddadiyah Garut dalam kajian maupun hasil penelitian dalam bentuk artikel lingkup studi islam.
Articles 23 Documents
UPAH YANG DITANGGUHKAN DALAM KONSEP EKONOMI ISLAM Syaripudin, Enceng Iip
Jurnal Naratas Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i1.4

Abstract

Makalah ini terdiri atas bagian pendahuluan, bagian isi yang fokus pembahasannya pada masalah Upah yang ditangguhkan dalam Konsep Ekonomi Islam dan bagian kesimpulan. Pada bagian pendahuluan makalah ini dikemukakan latar belakang masalah yang selanjutnya melahirkan pokok masalah tentang bagaimana konsep Upah dalam konsep Ekonomi Islam. masalahnya adalah, bagaimana hukum ekonomi Islam tentang upah atau gaji yang ditangguhkan, bagaimana pengungkapan term-term terkait dengan upah dalam Al-Qur'an, bagaimana analisis tekstual dan kontektual ayat tentang upah terhadap peningkatan taraf kehidupan ekonomi manusia. Metodologi penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat diskripsi dengan menggunakan beberapa metode, yaitu studi teks mengkaji seluruh teks ayat tentang upah; studi tematik dengan cara melakukan penelusuran ayat-ayat terkait dengan upah dalam konteks ekonomi Islam, dan studi perbandingan yaitu melakukan perbandingan antara pendapat Madzhab-mazdhab fiqh. Hasil penelitian makalah ini merumuskan kesimpulan pokok bahwa upah/gaji adalah dapat menciptakan kesejahteraan ekonomi bagai para Dosen/karyawan dan bukan sekedar  menciptakan materi, tujuan upah dalam ekonomi Islam yaitu memberikan mashlahah secara maksimum bagi Dosen/karyawan. Karena itu Al-Qur'an melalui ayat-ayatnya memberi pemahaman bahwa kegiatan pengupahan hendaknya dilakukan secara langsung tanpa melakukan penundaan. Dengan ayat itu pula diperoleh konsep mengenai prinsip utama upah menurut Al-Qur'an, yakni prinsip tauhid, istikmar dan istikhlaf, kemaslahatan dan keserasian, keadilan dan kesejahteraan. Implikasi penelitian ini adalah, bahwa dengan adanya pemahaman yang baik dan benar tentang konsep upah yang ditangguhkan pemberiannya kepada bawahan dalam konsep ekonomi Islam, diharapkan lagi upaya implementasi yang lebih baik dan benar dalam kehidupan masyarakat, terutama perealisasiannya dalam kegiatan ekonomi di lapangan.Kata Kunci:Upah; ditangguhkan; ekonomi Islam
Pesantren, Islam, Dan Ideologi Ceceng Salamudin
Jurnal Naratas Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i1.6

Abstract

Pesantren mempunyai peran besar dalam membangun kehidupan bangsa Indonesia. Tetapi disayangkan geneologi pesantren yang ditujukan untuk membangun peradaban muslim tersebut telah dirusak oleh pengajaran pengajaran yang pro kekerasan. Di balik semua itu, Islam sebagai fondasi ideologi bertanggung jawab terhadap munculnya keretakan pendidikan pesantren. Dengan demikian perlu studi tentang hubungan antara pesantren, Islam, dan ideologi agar ditemukan alasan-alasan kuat terjadinya keretakan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan studi literatur, tulisan ini mengkaji hubungan ketiganya. Ditemukan simpulan bahwa pesantren, Islam, dan ideologi mempunyai relasi yang saling mempengaruhi dan keretakan pendidikan pesantren disebabkan pengajaran Kitab Kuning yang mengedepankan ideologi yang mempunyai pengaruh negatif.Kata Kunci  : pesantren; Islam; ideologi; Kitab Kuning
MASJID SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN MASYARAKAT Junaidin Basri
Jurnal Naratas Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i1.11

Abstract

Masjid sebagai institusi formal keagamaan, tidak sebagai sarana ibadah ritual (ubudiyyah) semata, melainkan memiliki fungsi Tarbiyyah (pendidikan), Ijtimaiyyah (sosial budaya) dan Iqtishadiyah (sosial ekonomi). Adapun tujuan dari penelitian ini; (1) untuk mengetahui potensi masjid di kabupaten Garut ditinjau dari aspek idarah, imarah dan riayah. (2) untuk mengetahui peran masjid dalam pendidikan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Action Research (PAR) melalui pendekatan Kualitatif Deskriptif Analisis, sedangkan tekhnik pengumpulan data menggunakan; analisis dokumentasi, observasi, wawancara, FGD dan kuesiner. Adapun populasinya adalah seluruh majid yang tersebar di kabupaten Garut dan sampelnya terdiri dari: 5 masjid besar, 50 masjid jami’, 60 takmir dan 30 stakeholder lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, potensi masjid di Garut secara umum masih konvensional dalam manajemen pengelolaannya baik ditinjau dari aspek idarah, imarah dan riayah. Kedua, peranan masjid sebagai upaya yang dilakukan takmir dalam kesehariannya didominasi oleh aspek ubudiyah (ibadah) disusul fungsi tarbiyah, ijtimaiyyah dan iqtishadiyah. Jadi dapat disimpulkan bahwa "Fungsi masjid sebagai pusat pendidikan masyarakat sudah ada, namun masih didominasi oleh fungsi ubudiyah baru pendidikan masyarakat".Kata kunci: Masjid; Pendidikan Masyarakat
PERAN PESANTREN DI INDONESIA Gini Gaussian
Jurnal Naratas Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i1.14

Abstract

PPemikiran sempit tentang citra pesantren dalam benak masyarakat, perlu segera diklarifikasi dan hendaknya dilakukan resosialisasi pada masyarakat luas, agar mereka dapat memahami bahwa peran pesantren di Indonesia sangat penting dalam melakukan antisipasi dampak negatif dari nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan Pancasila. Sehingga kaum muslimin dan muslimat khususnya, umumnya seluruh masyarakat Indonesia akan mengetahui dan memahami bahwa Islam adalah agama sepanjang zaman dan dapat menjawab tantangan zaman, sehingga peran pesantren sangat diperlukan.Kata Kunci: Pesantren dan Indonesia
SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA Rijal Assidiq Mulyana
Jurnal Naratas Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i1.16

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen dalam memilih perbankan syariah sebagai pilihan perbankan mereka. Dari penelitian yang dilakukan Sebayang, et.al (2005) di Indonesia diketahui bahwa motivasi responden menjadi nasabah Bank Islam secara dominan dipengaruhi oleh faktor religiusitas (berdasarkan syariat Islam), sedangkan alasan responden menjadi nasabah Bank Islam dipengaruhi secara dominan karena lokasi atau jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah dan kantor (aksesibilitas), sedangkan kelemahan Bank Islam menurut responden adalah fasilitas yang minim, sedangkan keunggulan Bank Islam adalah pelayanan yang memuaskan. Sedangkan penelitian Haque, et.al (2009) ditemukan bahwa faktor kualitas pelayanan bank Islam dan kinerjanya menjadi prediktor utama dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap Bank Islam, namun prediktor lainnya pun memiliki hubungan positif dengan persepsi konsumen yaitu faktor religiusitas dan ketersediaan layanan Bank Islam. Penelitian dilakukan penulis menggunakan metode kualitatif karena hanya menggambarkan persepsi dan sikap konsumen terhadap Perbankan Islam di Indonesia dan Malaysia.Kata Kunci: Sikap; Persepsi; Perbankan Syariah; Bank Syariah Indonesia dan Malaysia.
Perspektif Ekonomi Islam Tentang Upah Khataman Al-Qur’an Enceng Iip Syaripudin
Jurnal Naratas Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i2.21

Abstract

Dalam kegiatan bermuamalah tidak terlepas dari ketentuan yang jelas, kecuali ada hal-hal yang belum pasti kedudukannya. Oleh sebab itu setiap muamalah yang belum jelas (samar) kedudukan hukumnya diperlukan dasar hukum, baik yang diambil dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits sehingga dapat memberikan kepastian bagi kegiatan kehidupan manusia. Seperti dalam ketentuan hukum tentang menerima upah (Ujrah) dari hasil khataman Al-Qur’an sehingga kedudukan hukumnya dapat memberikan kepastian bagi kehidupan manusia. Dari latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan dalam suatu masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Apa yang dimaksud dengan menerima upah khataman Al-Qur’an? Bagaimana menerima upah dari  khataman Al-Qur’an dalam perspektif ekonomi Islam?. Dari rumusan di atas maka dapat diidentifikasi suatu tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu: 1). Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan menerima upah dari hasil khataman Al-Qur’an. 2). Untuk mengetahui Bagaimana menerima upah dari hasil khataman Al-Qur’an dalam perspektif ekonomi Islam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode library research atau book survey. Metode library research adalah metode penelitian yang tekhnik pengumpulan datanya dilakukan di lapangan (perpustakaan) dengan didasarkan atas pembacaaan-pembacaan terhadap beberapa literartur yang memiliki informasi serta memiliki relevansi dengan topik penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari berbagai sumber, maka Upah dalam kebaikan (Ujroh ‘ala at-tho’ah) dalam hal ini mengambil upah dari hasil Khataman Al-quran, maka Jumhur ulama’ memperbolehkan mengambil upah dari perbuatan taat ini, karena termasuk termasuk perbuatan taat atau ibadah.Kata kunci: Ekonomi Islam Upah; Khataman
Isyarat Sains Tentang Air Dalam Al-Qur’an Sasa Sunarsa
Jurnal Naratas Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i2.22

Abstract

The Qur'an is not a science book but there are many cues about science in Qur'an. It’s newly discovered its secrets based on scientists research  after centuries since demise of Qur'an. One of them is related to water. Water is known one of main themes in life of living.  The word “water” (al-ma`) mentioned in Holy Qur'an and its various forms was founded more than sixty times. One of its topics closely related to science about the water cycle described by Allah in several verses. One of them in Surah An-Nuur/ 24: 43. In this verse describe the stage process and formation of rain water in an appropriate/ logical (scientific) sequence. Thus, the Qur'an provides most correct explanation of this phenomenon of rain with facts to people thousands of years before being discovered and explained by modern science.Kata kunci: Al-Quran; Islam; isyarat sains; air; hujan.
Memahami Ekonomi Islam Sebagai Mazhab Bukan Ilmu Pengetahuan Rijal Assidiq Mulyana
Jurnal Naratas Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i2.23

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengkaji dan memahami pemikiran Muhammad Baqir Ash-Shadr. Seorang pembaharu Islam yang menghadirkan Ekonomi Islam sebagai Mazhab/ doktrin dan bukan sains/ ilmu pengetahuan. Landasan keadilan yang universal menjadi kata kunci untuk memahami bahwa ekonomi Islam adalah Mazhab. Keadilan adalah ideologi dan mazhab ekonomi berisikan setiap aturan dasar dalam kehidupan ekonomi yang berhubungan dengan ideologi. Aturan-aturan dalam kehidupan ekonomi tersebut hadir bersamaan dengan kehadiran Islam dan menjadi bagian dari hukum Islam yang suci. Berbeda dengan ilmu pengetahuan yang kehadirannya “kekinian”. Karenanya keadilan adalah gagasan-gagasan doktrinal/mazhab yang bersumber dari sumber Ilahiah dan bukan sesuatu yang ilmiah dan nyata yang dapat diukur, diamati, dan diolah melalui kerangka kerja eksperimental.Kata kunci: Muhammad Baqir Ash-Shadr; Keadilan; Mazhab Ekonomi Islam
Aplikasi Metode Catung UT (Ular Tangga) Dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca dan Menghitung Berdasarkan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun Siti Aliyah
Jurnal Naratas Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i2.24

Abstract

Membaca dan berhitung bagi anak usia dini merupakan aspek perkembangan yang harus dikembangan. Tetapi sangat disayangkan pengembangan membaca anak usia dini yang berkembang saat ini identik dengan pemaksaan yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini. Hal ini disebabkan karena  ketakutan para orang tua terhadap kemampuan baca anak yang merupakan persyaratan untuk memasuki sekolah tingkat dasar. Dengan demikian perlu studi tentang metode catung UT (ular tangga) agar ditemukan alasan kuat bahwa dengan metode tersebut dapat membantu anak usia dini untuk membaca dan berhitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Action Research (PAR) melalui pendekatan Kualitatif Deskriptif Analisis, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan; analisis dokumentasi, observasi, wawancara, dan angket. Adapun populasinya adalah lembaga pendidikan anak usia dini.Kata kunci: Metode; PAUD
Peran Remaja Dalam Membangun Masyarakat Muslim Dahwadin .; Hasanudin .; Wawan Kurniawan; Desi Susilawati
Jurnal Naratas Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Naratas
Publisher : STAI Al-Musaddadiyah Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37968/jn.v1i2.26

Abstract

Remaja merupakan penerus bangsa atau generasi yang diharapkan dapat membawa perubahan bagi Negara dan masyarakat yang di tinggalinya bukan sebaliknya. Keberhasilan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak terlepas dari seorang remaja yang mempunyai ittikad baik dalam melakukan perubahan serta memiliki integritas tinggi terhadap kemajuan pada masa reformasi maupun di zaman saat ini, hal ini sudah terbukti dengan merdeka nya Negara Republik Indonesia. Remaja yang memiliki ilmu pengetahuan keagamaan memadai, dan dapat mengimplementasikan ilmu agama nya di dalam masyarakat serta dapat bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan nya maka pemuda tersebut mampu untuk melakukan dan membawa masyarakat nya menjadi masyarakat Islami atau sesuai dengan ajaran norma-norma agama seperti yang dillakukan oleh Rasulullah SAW. Ketentuan ini berbeda dengan kondisi sosial di wilayah Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang bahwa berdasarkan data yang ditemukan Tahun 2015 terdapat seorang remaja memiliki pergaulan bebas yang mengakibatkan meninggal dunia di karenakan penggunaan narkoba secara berlebihan, sepanjang Tahun 2015 terdapat 3 orang remaja yang meninggal dunia. Desa Sungaibuntu merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah hukum Kecamatan Pedes yang membawahi 12 Desa/Kelurahan. Jumlah keseluruhan Kabupaten Karawang memiliki 30 Kecamatan dan 315 Desa pada Tahun 2015. Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan kajian secara ilmiah melalui penelitian terhadap peran seorang remaja dalam membangun masyarakat muslim, dengan begitu demi kelancaran dalam penulisan ini penulis menggunakan salah satu metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan atau analisis kontemporer melalui pendekatan sosiologis dan empiris. Dengan merujuk pada salah satu teori tentang pendidikan teorits dan praktis yang dikembangkan oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya.Kata kunci: remaja; masyarakat; muslim

Page 1 of 3 | Total Record : 23