cover
Contact Name
Yolanda Handayani
Contact Email
yolanda.handayani@ui.ac.id
Phone
+6282157048069
Journal Mail Official
bikfokes@gmail.com
Editorial Address
Departemen Biostatistika dan Kependudukan Gedung A, lantai 2, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat, 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES)
Published by Universitas Indonesia
ISSN : -     EISSN : 27750574     DOI : http://dx.doi.org/10.51181/bikfokes.v1i2.4751
Core Subject : Health,
Jurnal BIKFOKES (Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan) diinisiasi oleh Departemen Biostatika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sebagai jurnal ilmiah, Jurnal BIKFOKES memiliki fokus biostatitik, informatika kesehatan, kependudukan, dan kesehatan reproduksi. Adapun artikel atau naskah ilmiah yang dimuat dalam Jurnal BIKFOKES mencakup ranah penelitian, studi kasus, meta-analysis atau konseptual
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2023)" : 5 Documents clear
Pemodelan Statistik Hubungan antara Persalinan Sesar dengan Inisiasi Menyusu Dini di Provinsi DKI Jakarta (Analisis Data SDKI 2017) Amanda Widlanisia; Kemal Nazaruddin Siregar
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51181/bikfokes.v3i2.6366

Abstract

Pemberian ASI merupakan usaha dan investasi yang mudah dilakukan untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak. Keterlambatan pemberian ASI pertama dapat diakibatkan oleh metode kelahiran yang dipilih seperti secara pervaginam atau persalinan sesar. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dan pendekatan kuantitatif menggunakan data SDKI 2017 untuk mengetahui hubungan antara persalinan sesar dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Provinsi DKI Jakarta. Sampel yang digunakan adalah wanita usia subur 15-49 tahun saat survei di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki anak terakhir yang lahir dalam 2 tahun terakhir sebanyak 236 responden. Dilakukan analisis statistik univariat, bivariat menggunakan chi-square (CI 95%) dan analisis multivariat uji regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan ibu yang melahirkan secara persalinan sesar berisiko 0,52 [95% CI=0,27-1,01] kali lebih rendah melakukan IMD dibandingkan ibu yang melahirkan secara pervaginam. Analisis multivariat pada penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu secara persalinan sesar berisiko 0,54 [95% CI=0,18-1,61] kali lebih rendah melakukan IMD dibandingkan ibu yang melahirkan secara pervaginam setelah dikontrol dengan variabel tingkat pendidikan, usia, dan status ekonomi. Maka disimpulkan bahwa pembuatan kebijakan dan pemberian intervensi akan bagaimana pelaksanaan dan pentingnya inisasi menyusu dini perlu dilakukan pada ibu yang memiliki tingkat Pendidikan rendah, usia dibawah 35 tahun, status ekonomi rendah, dan yang berencana melahirkan dengan metode persalinan sesar.
Gambaran Kematian Maternal di Kota Depok Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19 Dhora Yufita Nurfitriani; Milla Herdayati
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51181/bikfokes.v3i2.6749

Abstract

Pandemi COVID-19 menimbulkan tantangan baru bagi kematian ibu yang berdampak pada seluruh aspek. Kematian ibu perlu menjadi perhatian khusus dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan suatu bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kematian ibu sebelum dan setelah pandemi COVID-19 di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan isi suatu variabel dalam penelitian dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. Hasil penelitian didapatkan bahwa kematian ibu di Kota Depok terbanyak terjadi pada tahun 2021 dengan jumlah kematian 65 kasus, dan penyebab tertinggi adalah COVID-19. Tingginya kematian ibu akibat COVID-19 dikarenakan pada saat itu belum ada kebijakan vaksinasi COVID-19 khususnya pada ibu hamil, serta akses pelayanan kesehatan yang berubah dan terbatas. Diharapkan, upaya percepatan penurunan AKI tetap harus dilakukan di situasi pandemi agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pemerintah lebih siap dalam menghadapi situasi pandemi, baik dari sisi sarana prasarana kesehatan maupun regulasi yang mengatur hal tersebut.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunted, Underweight, dan Wasted Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rangkapan Jaya, Kota Depok, Jawa Barat Tahun 2022 Anggi Tria Abimayu; Nurul Dina Rahmawati
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51181/bikfokes.v3i2.6820

Abstract

Menurut UNICEF, status gizi pada anak secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan infeksi penyakit. Namun, banyak faktor secara tidak langsung yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, diantaranya berat lahir, panjang lahir, jenis kelamin, usia dan status kenaikan berat badan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor risiko tersebut dengan kejadian stunted, underweight dan wasted.  Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari website Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E PPGBM). Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan berat lahir, panjang lahir, jenis kelamin, usia dan status kenaikan berat badan dengan stunted, underweight dan wasted. Maka disimpulkan bahwa perlu adanya perhatian lebih terhadap balita dengan riwayat berat bayi lahir rendah, panjang bayi lahir rendah, berusia 23-59 bulan, dan berjenis kelamin laki-laki agar dapat terhindar dari masalah kekurangan gizi.
Faktor-Faktor Terjadinya Kematian Neonatal Di Indonesia (Analisis Data Sdki 2017) Mochtar Ghaffar Ramadhan; Ulya Qoulan Karima; Terry Y.R Pristya; Chahya Kharin Herbawani
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51181/bikfokes.v3i2.6682

Abstract

Kematian neonatal merupakan masalah yang harus diselesaikan dalam SDGs. Sama halnya di Indonesia, masih adanya ketimpangan antara target RPJMN 2020-2024 untuk menurunkan angka kematian neonatal menjadi 10 per 1000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya kematian neonatal di Indonesia sebagai salah satu cara untuk mencapai target RPJMN. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan analisis data sekunder SDKI 2017. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah 34.972 wanita usia subur usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan di Indonesia. Analisis menggunakan pembobotan dan analisis yang digunakan adalah analisis spasial, Chi-Square, dan regresi logistik ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan faktor sosial-ekonomi (pekerjaan ibu dan status kekayaan), faktor ibu (usia ibu, paritas, jarak kehamilan, dan komplikasi persaslinan), faktor bayi (berat badan lahir), dan faktor pelayanan kesehatan (antenatal care dan penolong persalinan) dengan kejadian kematian neonatal. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel BBLR (P value<0,0001; POR=12,58; 95% CI=8,07-19,63), paritas (P value=0,001; POR=2,29; 95% CI=1,38-3,80) serta pekerjaan ibu (P value=0,002; POR=2,11; 95% CI=1,32-3,36) masuk ke dalam model akhir multivariat. Simpulan penelitian ini menyatakan bahwa BBLR merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian kematian neonatal di Indonesia.
Pengelompokan Provinsi di Indonesia Berdasarkan Faktor Risiko Perilaku Penyakit Tidak Menular dengan Metric Multidimensional Scaling Syafira Maulidia; Rahmi Susanti; Ismail AB
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51181/bikfokes.v3i2.6795

Abstract

Angka kasus penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia terus mengalami peningkatan. Faktor pendorong utama terjadinya peningkatan PTM adalah dari faktor risiko perilaku yaitu, pengunaan tembakau, penggunaan alkohol, aktivitas fisik, dan diet tidak sehat. Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengelompokan provinsi di Indonesia berdasarkan faktor risiko perilaku PTM. Menghasilkan kelompok-kelompok provinsi di Indonesia berdasarkan faktor risiko perilaku PTM. Jenis penelitian ini adalah non-reactive research. Pengelompokan provinsi di Indonesia menggunakan analisis Metric Multidimensional Scaling dan analisis One Way MANOVA sebagai analisis lanjutan untuk memvalidasi perbedaan kelompok yang dibentuk. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari publikasi laporan Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018. Hasil penelitian dengan analisis Metric Multitimensional Scaling, menghasilkan 4 kelompok provinsi di Indonesia dengan nilai S-stress 12,99% dan nilai R2=95,81%. Hal ini menunjukkan bahwa pengelompokan provinsi di Indonesia dalam kategori cukup dan sudah dapat diterima. Hasil analisis One Way MANOVA pada seluruh statistik uji menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan faktor risiko perilaku PTM pada 4 kelompok provinsi di Inondesia (P<0,05). Empat kelompok provinsi di Indonesia yang telah dibentuk memiliki karakteristik faktor risiko perilaku PTM yang berbeda, kelompok 1 adalah tinggi, kelompok 2 adalah cukup tinggi, kelompok 3 adalah cukup rendah, dan kelompok 4 adalah rendah. Saran penelitian ini perlunya membuat membuat program pengendalian faktor risiko perilaku PTM yang sesuai terhadap provinsi-provinsi yang memiliki karakterisitk faktor risiko perilaku PTM tinggi, cukup tinggi, cukup rendah, maupun rendah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5