Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan (BIKFOKES)
Jurnal BIKFOKES (Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan) diinisiasi oleh Departemen Biostatika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sebagai jurnal ilmiah, Jurnal BIKFOKES memiliki fokus biostatitik, informatika kesehatan, kependudukan, dan kesehatan reproduksi. Adapun artikel atau naskah ilmiah yang dimuat dalam Jurnal BIKFOKES mencakup ranah penelitian, studi kasus, meta-analysis atau konseptual
Articles
40 Documents
Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Fatmawati Tahun 2020
Grahyta Dhamayanti;
Martya Rahmaniati
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4052
Informasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan pengisian data rekam medis. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menetapkan waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 1x24 jam dan kelengkapan dokumen rekam medis harus 100%. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototype. Adanya masalah-masalah pada sistem informasi rumah sakit saat ini yang membuat petugas masih harus melaksanakan pekerjaannya secara manual. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), SPO, dan manualbook. Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.
Hubungan Seksual Usia Dini Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Serviks
Anggraini Ramadhaningtyas;
Besral Besral
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4054
Kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak pada perempuan setelah kanker payudara, baik di dunia maupun Indonesia. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang biasa ditularkan melalui hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan seksual usia muda terhadap kejadian kanker serviks. Metode penelitian ini adalah telaah pustaka. Dari 16 jurnal yang menilai pengaruh hubungan seksual usia dini terhadap kejadian kanker serviks, terpilih 12 jurnal (nasional dan internasional) yang sesuai dengan kriteria. Hasilnya, 10 dari 12 jurnal menyimpulkan bahwa risiko kanker serviks meningkat seiring dengan mudanya usia melakukan hubungan seksual pertama kali. Besarnya risiko yang ditimbulkan bervariasi dari 1,6 sampai 58 kali lebih besar risiko untuk mengalami kanker serviks jika melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia kurang dari 16 tahun. Kesimpulannya adalah semakin dini perempuan melakukan hubungan seksual untuk yang pertama kalinya, maka semakin tinggi risiko kejadian kanker serviks. Perlu upaya untuk mencegah hubungan seksual terlalu dini dengan cara menghindari pernikahan usia dini dan hindari seks pra-nikah pada remaja. Direkomendasikan agar remaja fokus menjalani pendidikan di sekolah dan tidak melakukan hubungan seksual di bawah 20 tahun serta melakukan vaksinasi HPV. Apabila sudah pernah melakukan hubungan seksual, perlu melakukan deteksi dini kanker serviks secara berkala.
Penggunaan mHealth Mampu Memperbaiki Perilaku Kesehatan Pasien Penyakit Tidak Menular
Nur Ighwana Sari;
Besral Besral
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4090
Penggunaan internet dan aplikasi kesehatan seluler semakin meningkat. Banyak aplikasi kesehatan seluler sekarang menargetkan penderita penyakit kronis dan penyakit tidak menular sebagai sarana yang efektif untuk perubahan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan mHealth terhadap perubahan perilaku kesehatan pada penderita penyakit kronis dan penyakit tidak menular. Metode telaah sistematis terhadap jurnal yang terbit dalam 10 tahun terakhir di database IEEE Explorer, Elsevier, dan ScienceDirect, dengan kriteri disain eksperimen randomise control design (RCT). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 4 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi, 3 jurnal menyimpulkan bahwa penggunaan mHealth yang mengimplementasikan teori perubahan perilaku kesehatan, secara signifikan mempengaruhi perubahan positif perilaku kesehatan pada penderita penyakit tidak menular, sedangkan 1 jurnal menyatakan bahwa mhealth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan perilaku kesehatan penderita HIV. Kesimpulannya adalah penggunaan mHealth secara konsisten dan dalam jangka panjang (minimal dalam 1 tahun), serta pesan teks yang dipersonalisasikan dapat mengubah perilaku kesehatan individu penderita penyakit tidak menular secara signifikan. Disarankan penelitian mHealth yang berdasarkan teori perubahan perilaku kesehatan dapat menjadi pendekatan yang baik untuk intervensi perilaku dan dapat diterapkan pada promosi kesehatan masyarakat. Agar intervensi mHealth berhasil, perlu mempertimbangkan teori perilaku yang sesuai dan metode penyampaian informasi yang relevan dengan kondisi pasien dan jenis penyakitnya.
Model Spasial Faktor Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di Provinsi Jawa Barat: Analisis Data SDKI Tahun 2012
Helmi Safitri;
Ika Suswanti
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4091
Berat badan lahir rendah merupakan salah satu penyebab meningkatnya kematian neonatus di beberapa negara berkembang. Selain itu, dapat memengaruhi perkembangan anak di masa dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian BBLR melalui pendekatan spasial di provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan menggunakan data SDKI 2012. Sampel penelitian ini berjumlah 753 individu dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Berat badan lahir rendah yang didefinisikan sebagai kondisi bayi saat lahir <2500 g. Faktor risiko kejadian berat lahir rendah yang diteliti adalah kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, pekerjaan, konsumsi zat besi dan komplikasi kehamilan. Analisis penelitian ini adalah analisis prediksi menggunakan regresi logistik dan analisis spasial menggunakan Geographically Weighted Regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu dan komplikasi kehamilan membentuk model prediksi. Sementara itu, pada analisis spasial, Model global spasial yang terbentuk adaalah variabel konsumsi zat besi, sedangkan variabel kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, pekerjaan, dan komplikasi kehamilan merupakan model spasial lokal wilayah. Suplementasi besi merupakan salah satu intervensi yang dapat di lakukan secara global di seluruh provinsi Jawa Barat untuk menurunkan kejadian berat bayi lahir rendah. Pemerataan pembinaan kesehatan ibu hamil perlu ditingkatkan di wilayah dengan kejadian faktor risiko BBLR yang cukup tinggi.
Analisis Spasial Penyakit Tuberkulosis Paru di Kalimantan Tengah Tahun 2017
Grahyta Dhamayanti;
Martya Rahmaniati
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4092
Pada Tahun 2017 ditemukan jumlah kasus baru TB Paru di Kalimantan Tenggah sebanyak 2033 kasus, lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penemuan kasus pada tahun 2016 sebanyak 1580 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya analisis spasial TB Paru di Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan model analisis spasial. Data kasus TB Paru di Provinsi Kalimantan Tengah diperoleh dari BPS Kalimantan Tengah. Jumlah kasus TB Paru tertinggi ada di Kota Palangka Raya, diikuti Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat. Kepadatan penduduk, rumah tangga pra sejahtera, rumah sehat ber PHBS, sanitasi rumah tangga dan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi faktor-faktor penentu terjadinya kasus TB Paru yang bervariasi pada setiap wilayah kabupaten kotanya. Beragamnya faktor penentu kasus TB Paru, sehingga diperlukan intervensi dan program kebijakan untuk menanggulangi TB Paru yang diprioritaskan pada karakteristik masing-masing daerah serta memperhatikan faktor risiko yang paling berkorelasi pada masing-masing wilayah.
Pengaruh Kehamilan Tidak Diinginkan Dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Perdesaan (Analisis Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017)
Desya Mulyaningrum;
Martya Rahmaniati
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4093
BBLR adalah berat bayi lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Proporsi BBLR di Indonesia dari periode SDKI 2007, 2012, 2017 cenderung stabil dan tidak ada penurunan dari tahun 2007 dengan tahun 2017. Kehamilan tidak diinginkan menjadi salah satu faktor risiko BBLR. Kehamilan tidak diinginkan (unwanted pregnancy) adalah suatu kehamilan yang terjadi di luar perencanaan. Karena pasangan suami atau istri tidak mau menggunakan kontrasepsi, tidak ada akses ke pelayanan KB sehingga menyebabkan kehamilan, dimana sceara fisik atau psikologis pasangan tidak siap dan menolak kejadian kehamilan (unwanted pregnancy). Proporsi kehamilan tidak diinginkan berdasarkan periode SDKI 2007, 2012, 2017 cenderung stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehamilan tidak diinginkan terhadapp kejadian BBLR perdesaan di Indonesia berdasarkan data sekunder SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian ini adalah kelahiran hidup dalam 5 tahun sebelum survei dengan laporan berat lahir yang memiliki berat kurang dari 2500 gram dan bertempat tinggal di pedesaan. Hasil penelitian ini adalah proporsi kejadian kehamilan tidak diinginkan di Indonesia adalah 6,3% di perdesaan. Pada daerah perdesaan kehamilan diinginkan lebih berisiko untuk mengalami BBLR setelah dikontrol dengan variabel tingkat ekonomi, komplikasi kehamilan, dan kunjungan ANC. Hasil analisis multivariat secara statistik kategori kehamilan dengan BBLR di perdesaan menunjukkan hubungan yang tidak bermakna.
Dukungan Suami dan Unmet Need KB Pada Wanita Pasangan Usia Subur (WPUS)
Dinda Tasya Nabila;
Dwi Nur Aini Nindya
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i2.4633
Unmet need KB merupakan salah satu indikator dari keberhasilan program KB yang bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pada masyarakat berbudaya patriarki, dukungan suami memiliki peran yang besar dalam menentukan keikutsertaan wanita untuk menggunakan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya unmet need KB pada Wanita Pasangan Usia Subur (WPUS). Sebuah studi literature review dilakukan dengan memanfaatkan database Google Scholar, NCBI, Science Direct, Biomed Central (BMC), dan Elsevier untuk menelusuri jurnal nasional dan internasional yang meneliti hubungan antara dukungan suami dengan terjadinya unmet need KB pada WPUS. Hasil review dari 14 jurnal menunjukkan bahwa dukungan suami memiliki hubungan dengan terjadinya unmet need KB pada WPUS. WPUS yang tidak mendapatkan dukungan dari suami memiliki peluang antara 2,1 sampai 100,5 kali mengalami unmet need KB lebih besar dibandingkan dengan WPUS yang mendapat dukungan dari suami. Sebagai kesimpulan, suami yang tidak memberi dukungan dapat menurunkan tingkat penggunaan kontrasepsi pada WPUS yang akan berdampak pada terjadinya peningkatan angka unmet need KB.
Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak
Aprilia Daracantika;
Ainin Ainin;
Besral Besral
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i2.4647
Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting dapat berdampak terhadap perkembangan motorik dan verbal, peningkatan penyakit degeneratif, kejadian kesakitan dan kematian. Selain itu, keadaan stunting akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel neuron terhambat sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak stunting terhadap kemampuan kognitif pada anak. Metode yang digunakan adalah literature review yang diambil dari jurnal nasional atau internasional maupun website. Penelusuran sumber pustaka dalam artikel ini melalui database Sinta, Google Scholar dan Pubmed dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan hasil telaah didapatkan hasil bahwa stunting memiliki implikasi biologis terhadap perkembangan otak dan neurologis yang diterjemahkan kedalam penurunan nilai kognitif. Anak dengan stunting mengalami 7% penurunan perkembangan kognitif dan nilai matematikanya lebih rendah 2,11 dibanding anak yang tidak stunting. Dalam Tes Kosakata Gambar Peabody dan tes Penilaian Kuantitatif, anak yang stunting mendapat skor 16,1% dan 48,8% lebih rendah dari anak yang tidak stunting. Anak yang mengalami stunting pada 2 tahun pertama kehidupan berpeluang memiliki IQ non verbal < 89 dan IQ lebih rendah 4,57 kali dibandingkan IQ anak yang tidak stunting. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stunting memiliki pengaruh negatif terhadap kemampuan kognitif anak yang berdampak pada kurangnya prestasi belajar.
Pengaruh Dukungan Suami Pada Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks: Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Putri Damayanti;
Putri Permatasari
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i2.4654
Kanker serviks adalah kanker pada wanita dengan jumlah terbesar keempat di dunia dan terbesar kedua di Indonesia setelah kanker payudara. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada daerah organ reproduksi wanita (leher rahim) yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Kanker serviks dapat dicegah melalui pemeriksaan deteksi dini salah satunya dengan metode IVA. Perilaku pemeriksaan IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur (WPUS) dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor pendukung dan faktor penguat. Dukungan suami merupakan salah satu dari faktor penguat tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dukungan suami terhadap perilaku WPUS dalam melakukan pemeriksaan IVA. Metode yang digunakan adalah penelusuran literatur. Penelusuran literatur ini dilakukan dengan menelaah hubungan antara dukungan suami dengan pemeriksaan IVA berdasarkan 9 jurnal kesehatan yang dipublikasikan 10 tahun terakhir baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang sesuai dengan kriteria dan didapat melalui berbagai mesin pencari. Hasil dari 9 jurnal yang telah di review 8 diantaranya menjelaskan dukungan suami dapat meningkatkan perilaku pemeriksaan IVA pada WPUS dengan range nilai Odds Ratio berkisar 3,69 sampai 46,6. Dukungan suami memiliki pengaruh positif terhadap perilaku WPUS dalam melakukan pemeriksaan IVA untuk mencegah kanker serviks.
Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19
Rifa Fauziyyah;
Rinka Citra Awinda;
Besral Besral
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan FKM UI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i2.4656
WHO telah menyatakan bahwa COVID-19 sebagai pandemi global, untuk mencegah penyebarannya maka kegiatan akademis di Indonesia dialihkan menjadi metode pembelajaran jarak jauh. Perubahan ini mengakibatkan mahasiswa harus beradaptasi dengan metode baru dan salah satu dampak dari hal tersebut adalah munculnya masalah kesehatan mental seperti stres dan kecemasan pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya peningkatan stres dan kecemasan pada mahasiswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dari jurnal nasional dan internasional yang meneliti tentang pengaruh pandemi COVID-19 terhadap stres dan kecemasan yang dialami mahasiswa. Penelusuran jurnal ini menggunakan database Google Scholar, ResearchGate, dan Pubmed. Hasil penelitian dari 10 jurnal menunjukkan peningkatan stres dan kecemasan yang dialami mahasiswa selama pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh berbagai faktor. Angka stres pada mahasiswa di Indonesia selama perkuliahan jarak jauh rata-rata sebesar 55,1%, sedangkan pada mahasiswa di luar Indonesia sebesar 66,3%. Angka kecemasan mahasiswa di Indonesia selama perkuliahan jarak jauh rata-rata sebesar 40%, sedangkan pada mahasiswa di luar Indonesia sebesar 57,2%. Sebagai saran, beberapa upaya dapat dilakukan seperti olahraga atau aktivitas fisik, istirahat yang cukup, melakukan hobi, sosialisasi secara virtual serta menerapkan lingkungan yang sehat baik secara fisik maupun psikologis untuk mengurangi stres dan kecemasan.