cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI" : 8 Documents clear
1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SOSIO-EKONOMI YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM GEMA PADI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Candra Ayu
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.75

Abstract

ABSTRAK Gema Palagung 2001 adalah gerakan atau upaya khusus Pemerintah Indonesia untuk memperoleh kembali dan melestarikan swasembada pangan khususnya padi pada tahun 2001 melalui Peningkatan Mutu Intensifikasi. Berkaitan dengan upaya tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor sosio-ekonomi yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Gema Padi; dan menganalisis tingkat produksi dan pendapatan yang diperoleh petani dari penerapan paket Gema Padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei dengan mewawancarai 60 petani responden. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat empat faktor sosio-ekonomi yang diduga berpengaruh nyata dan positif yang berpengaruh terhadap keberhasilan Gema padi, yaitu luas lahan, pendidikan, pengalaman berusahatani, dan modal; meskipun belum mampu memenuhi produksi yang ditargetkan, petani peserta Gema Padi telah mampu meningkatkan produksinnya. ABSTRACT ‘Gema Palagung” is a special effort by Indonesian government to re-achieve and sustain self-sufficiency of food crops production (especially rice and soybean) by improving Intensification quality and crop management. The study aims are to identify socio-economic factors that influence implentation of Gema Paddy program and to analyze production and income earned by farmes who applied the program. The study used descriptive method. The analysis of the study was based on primary data from a survey of 60 individual farm households The results of the study indicated that (1) there were four socio-economic factors that significantly influence rice production, namely land, education, experience, and capital (fund);(2) although did not meet targeted production, on average the actual production achieved by farmes around 75% of the target, the program was able to increase rice production from 43.30 ku to 47 ku per hectare.
2. PARTISIPASI WANITA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DI DESA-DESA TERTINGGAL PULAU LOMBOK Ridwan Ridwan
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.76

Abstract

ABSTRAK Partisipasi wanita dalam melaksanakan suatu usaha ekonomi produktif pada hakikatnya merupakan salah satu wujud pemberdayaan wanita di bidang ekonomi. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengetahui partisipasi wanita dalam program pemberdayaan ekonomi di desa-desa tertinggal Pulau Lombok. Pendekatan yang digunakan adalah waktu kerja wanita yang dicurahkan dalam suatu usaha ekonomi produktif yang dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan di desa-desa tertinggal Pulau Lombok, dengan menetapkan tiga buah desa sampel yaitu Desa Sukaraja Lombok Timur, Desa Semoyang Lombok Tengah, dan Desa Banyumulek Lombok Barat. Jumlah responden seluruhnya adalah 90 orang. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa partisipasi wanita dalam berbagai bidang usaha ekonomi produktif di desa-desa tertinggal Pulau Lombok tergolong tinggi, kecuali dalam bidang usaha ternak yang tergolong rendah. Sedangkan keterlibatan wanita dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang usaha relatif beragam. Keterlibatan wanita dalam pengambilan keputusan di bidang usaha dagang dan usaha industri kain tenun tergolong tinggi, di bidang usaha ternak tergolong rendah, dan di bidang industri gerabah tergolong sedang. ABSTRACT Participation of women in an economic productive business is essentially the concrete manifestation of their empowerment in the sector of economy. This research specifically aims to identify the participation of women in the economic empowerment programs in poor villages in Lombok. The approach taken was to calculate the amount of time invested by women in the economic productive business. This research was conducted in poor villages in the island of Lombok, with three villages as samples, namely, Sukaraja Village of East Lombok , Semoyang Village of Central Lombok, and Banyumulek Village of West Lombok. The number of respondents was 90 persons. The results show that participation of women in various economic productive businesses was high, except in poultry, which was regarded low. Meanwhile, the participation of women in the decision making in some businesses was relatively varied. Their participation in the decision making in trade businesses and hand-weaving industries was high, in poultry low, and in earthen ware industries medium.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAN KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA DI DAERAH RAWAN Ahmad Sauqi
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.77

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi wilayah yang telah mengalami kerawanan pangan dengan menggunakan pendekatan kebutuhan pokok masyarakat berdasarkan jumlah produksi pangan pokok padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar. 2) Mengetahui pola konsumsi dan ketahanan pangan rumahtangga. 3). Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Teridentifikasi Kecamatan Praya Timur dan Kecamatan Pujut tergolong daerah rawan pangan (belum mampu memproduksi pangan sumber karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan penduduknya). 2) Sebanyak 40 rumahtangga keluarga Pra Sejahtera teridentifikasi tidak tahan pangan dan sebanyak 60 persen termasuk rumahtangga tahan pangan. 3) Faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumahtangga keluarga Pra Sejahtera adalah ketersediaan pangan dan daya beli rumahtangga ABSTRACT The purpose of this research was to: 1) Identify food allertness areas by using social basic need approach based on total production of main foods: rice, corn, cassava and sweet pottatoes. 2) Investigate the consumption pattern and food security of household; and 3) Identify factors affecting the food security of household. The result of research were: 1) East Praya and Pujut subregencies identified to haveare food allertness (not yet capable to product carbohydrats for population). 2) 40 percent of Pra Sejahtera families were identified as food security and 60 percent of them food insecurity. 3) Factors affecting food security for Pra sejahtera families are food availability and purchasing power of household
4. ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS TEMBAKAU VIRGINIA DALAM RANGKA MENDUKUNG PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DI PULAU LOMBOK Bambang Dipokusumo
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.78

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1). Menganalisisefisiensi penggunaan input pada usahatani tembakau virginia, (2). Menentukan kemampuan daya saing usahatani tembakau virginia, (3). Menentukan tingkat kemampuan pasar dari tembakau virginia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui teknik survai. Hasil penelitian menemukan bahwa (1). Penggunaan input secara umum tidak efisien dimana penggunaan pupuk dan pestisida telah melampaui batas efisiensi, sedangkan penggunaan lahan dan tenaga kerja belum melampaui batas efisiensi optimum, (2). Pengusahaan tembakau virginia memiliki daya saing atau keunggulan komparatif dan kompetitif bila dibandingkan dengan wilayah lainnya dengan pendapatan Rp. 12.018.048 /hektar, (3). Kemampuan Pasar komoditas tembakau virginia di Pulau sangat terbatas dengan struktur pasar bersifat monopsoni. Dari hasil studi disarankan bahwa (1). untuk meningkatkan produktivitas tembakau virginia di Pulau Lombok diarahkan pada penyempurnaan penggunaan teknologi dan tidak lagi mengandalkan peningkatan penggunaan pupuk dan pestisida, (2). Asosiasi (APTI) yang telah terbentuk agar terus membenahi diri sehingga memiliki jaringan kerja yang luas dan dapat memasuki pasar dunia. ABSTRACT The objectives of this research were (1). To analysis input allocation in virginia tobacco farming, (2). To analysis power competition of virginia tobacco farming, (3). To analysis marketing power of virginia tobacco. This research used descriptive method within survey technique. The results of this research were (1). Virginia tobacco farming was inefficiency in using input, (2). Virginia tobacco farming was run in Lombok Island have power competition and farming income virginia tobacco was Rp. 12.018.048 / hectar, (3) Virginia tobacco had marketing power and the market structure was monopsony. To develop virginia tobacco farming in Lombok Island needed several suggestions are (1). The farmer must change the farming technology, (2). The farmer must built assosiation institution that concern in farming and trade of virginia tobacco.
5. PENANGANAN FUNGSI-FUNGSI PEMASARAN DAN LABA USAHA PERMEN SUSU KHAS SAMAWA DI KABUPATEN SUMBAWA Amry Rakhman
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.79

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi pelaku fungsi pemasaran permen susu khas Samawa, (2) mengidentifikasi teknik penanganan fungsi pemasaran permen susu oleh pelaku fungsi pemasaran, dan (3) menganalisis laba usaha pelaku fungsi pemasaran permen susu khas Samawa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa dengan lokasi utama di Kecamatan Moyohilir dan lokasi tambahan di kecamatan lainnya. Pengumpulan data sekunder dengan teknik kajian pustaka/ publikasi data, sedang data primer melalui wawancara dengan responden. Analisis data untuk menjawab tujuan ke-1 dan ke-2 dilakukan secara deksriptif, sedang analisis data untuk menjawab tujuan ke-3 digunakan “Analisis Laba Usaha”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaku fungsi pemasaran permen susu khas Samawa terdiri atas: Produsen dan Pedagang Pengecer; (2) Produsen menangani 10 jenis fungsi pemasaran (yaitu: informasi pasar input, pembelian input, pengangkutan input, pengolahan produk, penyimpanan produk olahan, informasi pasar output, pengangkutan output, penjualan output, pembiayaan usaha, dan penanggungan resiko), sedang Pedagang Pengecer menangani enam jenis fungsi pemasaran (yaitu: informasi pasar output, pembelian output, penyimpanan output, penjualan output, pembiayaan usaha, dan penanggungan resiko); dan (3) laba usaha Produsen Rp. 432. 949,11/ bulan, sedang laba usaha Pedagang Pengecer Rp. 205.861,11/ bulan. ABSTRACT The aims of the study are: (1) to identify actors of marketing functions of milk candy, (2) to identify the procedure of marketing functions of milk candy carried out by actors of marketing functions, and (3) to analyse the business profit of actors of the marketing functions. This study used descriptive method and was carried out in Sumbawa Regency with the sample location is Moyohilir District. The collection of secondary data carried out by analysing published data, meanwhile primary data were collected by interviewing with respondent. To answer the first and second aim was used descriptive analysis, while to answer the third aim was applied the business profit analysis. The results of research indicated that: (1) the actors of milk candy marketing functions consist of milk candy producer and retailer, (2) milk candy producer has been implementing ten marketing function activities, meanwhile retailer has been handling six marketing function activities, and (3) the business profit of producer was Rp. 432.949,11/month, while the business profit of retailer was Rp. 205.861,11/month.
6. STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI SECARA BERKELANJUTAN DI LOMBOK BARAT Sitti Hilyana
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.80

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sikap masyarakat terhadap program pengembangan pariwisata dan menyusun rekomendasi kebijakan pengelolaan wisata di Lombok Barat. Penelitian dirancang dengan model deskriptif eksploratif yang dilaksanakan pada tiga kawasan terpilih secara sengaja (purposive) yaitu, Gili Indah, Batu Layar dan Gili Gede. Responden ditentukan secara acak sederhana sebesar 15 orang untuk masing-masing lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (86,67%) responden setuju dengan pengembangan pariwisata. Dampak pengembangan pariwisata tidak significan terhadap perubahan nilai-nilai budaya masyarakat. Sedangkan dampak terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat tebukti sangat significan karena sektor ini telah memberikan kontribusi berupa diversifikasi lapangan kerja dan usaha, akses terhadap pendidikan, kesehatan, informasi dan sarana prasarana. Arahan dan rekomendasi yang diusulkan dalam kebijakan pengembangan pariwisata pada masa datang antara lain : penguatan kelembagaan, Pembuatan regulasi dan kebijakan yang mampu mengakomodir kepentingan semua pihak, Pengelolaan paket atau program wisata, atraksi maupun jasa pelayanan yang dapat disajikan, menggiatkan promosi wisata pada pasar dunia, peningkatan infrastruktur dan fasilitas wisata, secara teratur melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan sehingga dapat mengukur dampak yang terjadi dan selanjutnya dapat menentukan langkah-langkah aksi kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. ABSTRACT The aims of this research are to identity community attitudes of ecotourism development program and to recommended for ecotourism management policy at west Lombok. This research was designed by using explorative deskriptif model. Rural was conducted in three areas are Gili Indah, Batu layar and Gili Gede. purposive sampling method was applied. The responden were choosen through simple random sampling ( 15 respondents in each area) The results of this research show that most of local community (86,67%) were agree for ecotourism increased. Ecotourism development impact for community cultural transformation were not significant. The ecotourism for community socio-economic transformation were significant impact, because this sector can be give contribution about enriching and empowering communities, education access, healty access, information access and infrastructure. The most recommendation designed to be suggested are institutional capacity, made of regulation and expanding action programs and supporting community level , tourist program package, attraction, tourist promotion increased on the world market, infrastructure increased and tourist fasilities, monitoring and evaluation activities.
7. TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA NELAYAN SKALA KECIL DI WILAYAH PESISIR LOMBOK BARAT Syarif Husni
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.81

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengetahui pendapatan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja nelayan skala kecil di Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan di desa-desa pesisir Lombok Barat dan dirancang sebagai penelitian deskriptif. Sebagai sampel desa ditetapkan tiga desa yaitu Desa Pemenang Barat Kecamatan Tanjung, Desa Meninting Kecamatan Gunung Sari dan Desa Kuranji Kecamatan Labuapi. Sebagai responden adalah nelayan skala kecil yang jumlahnya ditetapkan secara stratified random sampling sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan : 1). Pendapatan nelayan pemilik Rp 4.661.218,67 dan pendapatan buruh nelayan Rp 1.506.730,57 per tahun; 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja nelayan meliputi jenis perahu, status nelayan, dan jenis alat tangkap. ABSTRACT This research aimed at: a) knowing the income of small scale fishermen, and b) analysing factors that influence their working productivity . This research was conducted at the coastal villages of West Lombok District by appliying descriptive method. Theree villages were selected as sample, namely Pemenang Barat village West Pemenang Sub District, Meninting Village Gunung Sari Sub District, and Kuranji Village Labuapi Sub District. The number of respondents were 60 households selected by stratified random sampling. Results showed that: a) owner fishermen income was Rp 4.661.218,67 and labour fishermen income was Rp Rp 1.506.730,57 per year, and b) Factors that influenced the productivity were types of ship, fishermen status, and types of catching equipment
8. FAKTOR PENENTU HARGA DAN MUTU KEDELE BAGI INDUSTRI TAHU DAN TEMPE DI KOTA MATARAM Halimatus Sa’diyah
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i2.82

Abstract

ABSTRAK Selama lima tahun terakhir, terutama selama masa krisis ekonomi, banyak perubahan signifikan terjadi dalam kebijakan pertanian, namun masih tetap difokuskan pada usaha intensifikasi dan diversifikasi tanaman pangan (termasuk kedele) guna menuju target swasembada pangan. Sebaliknya perhatian terhadap upaya peningkatan mutu produk masih sangat kurang, yang pada gilirannya hal ini akan berakibat pada berkurangnya kesempatan untuk meningkatkan nilai tambah (added value) dan usaha substitusi import. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali faktor yang menentukan harga dan kualitas kedele pada usaha tahu dan tempe di Kota Mataram. Data diperoleh dari 39 responden yang terdiri dari 20 perusahaan tahu dan 19 perusahaan tempe yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Faktor penentu mutu dan harga kedele pada usaha tahu dan tempe adalah bentuk dan ukuran biji kedele, jumlah biji keriput, jumlah biji pecah, jumlah biji warna lain (selain kuning); (2) Model terpilih tidak menunjukkan adanya heteroscedasticity, namun menunjukkan adanya indikasi autocorrelation; (3) Uji stabilitas struktur dari model menunjukkan bahwa adanya perbedaa faktor penentu harga dan mutu kedele pada usaha tahu dan tempe; (4) Karakteristik dominan yang berpengaruh negatif pada mutu dan harga kedele pada usaha tahu adalah jumlah biji kedele warna lain (selain kuning), dan bentuk biji. Sedang warna kuning memberi pengaruh positif; (5) Pada usaha tempe faktor penentu mutu dan harga yang berpengaruh negatif adalah jumlah biji kedele warna lain (selain kuning) dan jumlah biji pecah, sedang ukuran biji mempunyai pengaruh negatif. Abstract During the last five years, especially at the period of economic crisis, many efforts have been performed to increase the productivity of land as well as to promote diversification of food crops (including soybean) in order to achieve the self sufficiency target. Little attention was paid to improve product quality which in turn reducing the potential for value added and import substitution. This research was aimed at determining factors influencing the price and quality of soybean for tahu and tempe factories, which are the major consumer of soybean in Mataram. Data were collected from 39 samples, selected randomly, comprised of 20 tahu and 19 tempe factories. The result showed that: (i) Factors determining the price and quality of soybean for tahu and tempe factories were grain with other colors, damaged grain, shriveled grain, type and thickness of grains; (ii) The model did not detect the presence of heteroscedasticity despite there was indication of autocorrelation; (iii) Testing on the structural stability of the model indicated that factors influencing the price and quality of soybean were different between tahu and tempe factories; (iv) The dominant characteristics which provide negative impact for the tahu factories were the present of grain with other color, and grain type, while the dominant yellow color had a positive impact; (v) For the tempe factories the presence of grain with other color once again together with damaged grain showed negative impact on its price and quality but the grain thickness contributed positive impact.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2002 2002


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue