cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 278 Documents
RANCANGAN MODEL PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESERTA USAHATANI KONSERVASI LAHAN KERING DI ZONA TAMBANG EMAS PULAU LOMBOK Candra Ayu
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.1

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah merancang model pengentasan kemiskinan petani pelaksana usahatani konservasi lahan kering yang eksistensinya terancam akibat alih fungsi lahan untuk aktivitas penambangan ilegal di zona tambang emas Pulau Lombok. Dasar pengembangan model adalah penciptaan nilai tambah agribisnis lahan kering agar berkelanjutan mendukung penghidupan masyarakat sekaligus melestarikan sumberdaya alam. Model sistem agribisnis terpadu dan berkelanjutan hasil penelitian, terdiri dari komponen: input/potensi pengembangan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, output/ luaran model, dampak positif/kekuatan serta tantangan pengembangan. Simulasi model berdampak positif terhadap perekonomian wilayah binaan, yakni memperbaiki kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan agroindustri sejenis di luar binaan, menguatkan posisi jual petani, memotivasi petani non binaan untuk bertani/sebagai pemasok bahan baku, membuka peluang perdagangan bahan baku antar wilayah serta meredam minat menjadi penambang. ABSTRACT Objective of this research is to design poorness elevation model of farmer that is threatened it’s the agriculture system existence as result of switching function of farm for gold mine activity in illegal gold mine zone of Lombok Island. Development bases of model are creation of dry farming agribusiness added value that having sustainability supports subsistence of community living as well as preserves natural resources. Model of Sustainable Integrated Agribusiness System that resulted from the research, consists of six principal components, namely: input or its development potency, group of target, location of activity, output model, positive impact/strength and model development challenge. Simulation of the model affects economics of guidance region positively, namely improves community prosperity, grows the same agroindustrv outside of guidance region, strengthens farmer’s selling position, motivates non guidance farmer to improve their farming or as raw material supplier, opens commerce opportunity of raw material between regions and damps enthusiasm of farmer to become mineworker.
MODEL KEMITRAAN YANG BERKESINAMBUNGAN PADA INDUSTRI METE DI KAWASAN PERKEBUNAN JAMBU METE NUSA TENGGARA BARAT Anwar Anwar; Bambang Dipokusumo; Dian Lestari Miharja
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.2

Abstract

ABSTRAK Kemitraan yang diharapkan dapat menjembatani keterkaitan perusahaan pengelola dengan pelaku industri hingga saat ini kurang dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu pemikiran secara seksama dalam bentuk penelitian model kemitraan yang berkesinambungan dan harmonis, khususnya dalam agribisnis atau pemasaran kacang mete dinilai sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengevaluasi pola kemitraan yang dikembangkan saat ini, meliputi: (i) tingkat pengetahuan pelaku industri tentang hak (right) dan kewajibannya (obligation) dalam kaitannya dengan hubungan kerja kemitraan, (ii) rules of representation (pelibatan) pelaku industri mitra dalam proses pengambilan keputusan tentang penentuan harga, (2) untuk menemukan model kemitraan yang berkesinambungan dan harmonis dalam agribisnis atau pemasaran kacang mete, dan (3) untuk menganalisis sikap dan perilaku pelaku industri dan perusahaan mitra terhadap model kemitraan yang dikembangkan saat ini berikut kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancamannya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, yang diarahkan kepada upaya menggali informasi yang berkaitan dengan kemitraan dalam agribisnis kacang mete. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survei melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis skor untuk pola kemitraan, sikap dan perilaku principal-agent dengan Skala Likert, dan analisis SWOT untuk mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman atau hambatan dari operasionalisasi kemitraan yang dikembang-kan saai ini sehingga dapat ditentukan model kemitraan baru yang berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat dua bentuk kemitraan dalam penyaluran mete gelondongan dan kacang mete yaitu Kemitraan Bapak Angkat yang Termodifikasi dan Kemitraan Penghela, (2) model kemitraan industri kacang mete berkelanjutan terbangun dengan strategi bermitra yaitu : (a) strategi pengembangan kapasitas kelembagaan (pembangunan kelompok industri kacang mete, pembangunan asosiasi (kolaborasi) kelembagaan industri kacang mete, pembangunan kemitraan dengan pelaku pasar lainnya, dan pendampingan pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi kacang mete dan kelembagaan industri kacang mete; (b) strategi pembangunan kontrak atau kesepakatan bermitra (tersusunnya secara tertulis kesepakatan kerjasama antara industri kacang mete dan kelembagaan lainnya, terumuskannya persyaratan kualitas dan harga untuk setiap kelas kacang mete, dan adanya pihak ketiga sebagai penengah bila terjadi sengketa. ABSTRACT Collaboration that was assuned to bridge the interest between cashew farmers and industries is not easly materialized. For this season, research to develop model thad could create a sustainable collaboration model with regards to agribusinness of cashew is verry appreciated. The objective of this measured are : (1) to evaluate the present existing collaboration, with respect to: (a) their awaran as interms of right and obligation in collaboration, and (b) their involment in deciding the cashew price, (2) to find or develop sustainable collaboration model in agribusiness and marketing of cashew, and (3) to analyze the behaviors of cashew farmers and its industrial comitenpart lowerd present collaboration model developed, including its strength, weaknes, opportunity, and threat. This research was designed using qualitative and quantitative method analyze, that was directed to colhet information that coincide with collaboration in cashew agribusinesses. Data collection was done using tehnich survey throngh in-depth interview and focus group discussion (FGD). Data analyses was conducted through score analyses for collaboration scheme, Likert Scale for principle agent behaviour, and SWAT analyses for knowing the strength, weaknes, opportunity, and threats from the present developed collaboration, so that can be formulated new collaboration model that can exist sustainably. Results of study shows that : (1) there are two forms of collaborations in distributing raw cashew product thar are: (a) Kemitraan Bapak Angkat yang Termodifikasi dan (b) Kemitraan Penghela, (2) a sustainable collabo-ration model for cashew agribusiness could be established through: (a) development institutional capacity for cashew industry group, cashew nut association, collaboration development with other market stakeholders, people empowerment, and cashew on memorandum of understanding to collaborate. In this MoU must include: agreement to collaboaration, statement about price for each cashew quality, and the stated mediator in case there are any disagreements/conflicts.
VOLATILITAS HARGA DAN RESPON PRODUKSI CABE DI PULAU LOMBOK Anas Zaini
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.3

Abstract

ABSTRAK Seperti halnya produk pertanian lain, harga cabe rawit semakin berfluktuasi dalam sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini bertujuan mengukur derajat volatilitas harga dan menentukan pengaruhnya terhadap produksi cabe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2002-2012 volatilitas harga cabe telah melewati ± 2 deviasi standar, mengindikasikan volatilitas harga cabe sudah menjadi persoalan serius bagi masyarakat di Pulau Lombok. Selain itu petani cabe berreaksi negatif terhadap harga yang volatil tersebut dengan mengurangi produksi sebesar 0,13% manakala volatilitas mencapai ± 2 deviasi standar. Oleh karena volatilitas meningkat pada periode Januari-Februari dan mencapai puncak pada bulan Maret maka pembuat kebijakan diharapkan dapat mengatur pola tanam untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Melalui perencanaan ilmiah tersebut maka luas panen dan produksi cabe akan mencukupi bagi konsumen dengan harga yang wajar, terutama pada bulan-bulan tersebut. ABSTRACT Like many other agricultural commodities, the price of small chilli (cabe rawit) tends to fluctuate more frequently during the last decade. For that reason, this paper aims at measuring the the magnitude of chilli price volatility and determining the extent to which the volatility of small chilli price correspond to its production. Results show that during the period of 2002-2012 price volatility of small chilli in Lombok has exceeded more than ±2 standard deviation, indicating volatility is becoming serious problem for the people in this island. In addition, chilli farmers react negatively to the price volatility by reducing production as much as 0.13% each time volatility reaches ± 2 standard deviation. As volatility increases during January-February and peaks in March, the policy makers are expected to manage the planting pattern. This scientific planning will guarantee adequate amount of harvesting areas to produce enough chilli for consumers at reasonable price.
ESTIMASI PERMINTAAN AIR RUMAHTANGGA DI PULAU LOMBOK: PENDEKATAN KONSEP AIR MAYA Halimatus Sa’diyah
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.4

Abstract

ABSTRAK Penanganan kelangkaan sumberdaya air dapat didekati melalui dua sisi, penawaran dan permintaan. Penelitian ini difokuskan pada upaya menangani kelangkaan sumberdaya air melalui sisi permintaan. Upaya penekanan permintaan memerlukan informasi prilaku konsumen terhadap variabel penentu permintaan air, baik permintaan air (langsung) maupun permintaan air maya/virtual water (air yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat). Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengestimasi fungsi permintaan air langsung dan air maya (2) menganalisis elastisitas permintaan air dan (3) menganalisis kebutuhan air dan air maya masyarakat Pulau Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan air pada level rumahtangga secara signifikan dipengaruhi oleh harga, jumlah anggota rumahtangga (kecuali permintaan air minum kemasan) dan pendapatan (kecuali permintaan air sumur). Seperti harapan, harga berpengaruh negatif terhadap jumlah air yang diminta/dikonsumsi pada seluruh jenis permintaan air, sedang pendapatan, jumlah anggota rumahtangga, dan pendidikan berpengaruh positif kecuali pendidikan berpengaruh negatif pada permintaan air sumur. Permintaan air minum kemasan memiliki elastisitas harga tertinggi (-5,22), diikuti air PDAM (-0,66) dan air sumur (-0,24). Seperti halnya pada permintaan air, permintaan air maya pada level rumahtangga juga dipengaruhi secara negatif oleh harga barang tersebut. Elastisitas harga permintaan air untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumahtangga seluruhnya bersifat elastis, kecuali permintaan air untuk tahu dan tempe. Permintaan telur paling elastis terhadap harga (-6,6), kemudian berikutnya berturut-turut adalah permintaan ikan air tawar (-2,82), kedelai (-2,29), daging sapi (-2,52), beras (-2,05), kacang tanah (-1,29), dan jagung (-1,23). Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih serta kebutuhan pangan masyarakat Pulau Lombok diperlukan air sebesar 2.622.092.101,44 m3, yang terdiri dari air langsung yang bersumber dari air PDAM sebesar 6,79 m3/kapita/bulan, air sumur 6,24 m3/kapita/bulan, air minum kemasan 10,18 liter/kapita/bulan, dan air maya sebesar 48,6 m3/kapita/bulan. ABSTRACT Water scarcity can be addressed by managing both supply and demand side. In general this research was designed to study the consumer behavior toward variables determined water dan virtual water demand. Specifically this research was aimed to (1) estimate water and virtual water demand function, (2) estimater their elasticities, and (3) analyze water and virtual water consumption. The results show that water demand at household level significantly affected by its own price, the number of family member (except for bottle water demand), and income (except for pumping water demand). As expected. Water price affect negatively for all water demand, while income, the number of family member, and level of education (except for pumping water) affect positively. Bottle water demand has the highest price demand elasticity, reach up to -5.22 compare to PDAM water demand (-0.66) and pumping water demand (-0.24). Virtual water demand was also negatively affcted by their own price of several commodities consumed. Virtual water demand for all comodities are considered elastic, except for tofu and tempe demand. Virtual water for producing egg was considered the most elastic (-6.6), followed by virtual water demand for producing fresh water fish (-2.82), soybean (-2.29), meet (-2.52), rice (-2.05) peanuts (-1.29) and corn (-1.23). Total water consumption of Lombok reached up to 2.622 million/ month, consisted of 6.79 m3/capita/month of PDAM water, 6.24 m3/capita/ month of pumping water, 10.18 liter/capita/month of bottle water and 48.6 m3/ capita/month of virtual water.
KERAGAAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF PEREMPUAN DAN DAMPAKNYA BAGI PENGUATAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI UNTUK MENGATASI MASALAH KEMISKINAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT N.L. Sri Supartiningsih; Sri Maryati; Rosmilawati Rosmilawati; Asri Hidayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.7

Abstract

ABSTRAK Masalah kemiskinan masih tetap merupakan masalah utama pembangunan di Indonesia, pemberdayaan ekonomi wanita merupakan salah satu upaya dalam penanggulangan kemiskinan. Identifikasi tentang potensi ekonomi produktif perempuan, akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya lokal serta gambaran persepsi masyarakat terhadap peran perempuan bagi penguatan ekonomi rumahtangga petani, merupakan kegiatan awal untuk menunjang penyusunan suatu model pemberdayaan perempuan untuk mengatasi kemiskinan rumahtangga tani. Keragaan kegiatan ekonomi produktif perempuan dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi rumahtangga petani yaitu mencapai 46,01 %. Hal ini didukung oleh motivasi perempuan untuk ikut mencari nafkah sangat tinggi, kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran perempuan bagi penguatan ekonomi rumahtangga, perubahan pemahaman laki-laki terhadap peran domestik, adanya program-program, organisasi dan kader pemberdayaan perempuan serta akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya lokal yang hampir sama dengan laki-laki, namun keterampilan yang dimiliki perempuan dan beban kerja domestik perempuan yang tinggi merupakan hambatan utama, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya dan norma masing-masing daerah. Oleh karena itu upaya peningkatan peran perempuan pada kegiatan ekonomi produktif untuk mendukung penguatan ekonomi rumahtangga, perlu memperhatikan karakteristik relasi perempuan dan laki-laki di masing-masing daerah. ABTRACT The problem of poverty still remains a major problem in Indonesian development, economic empowerment of women is one of the efforts in poverty reduction. Identification of women's productive potential of the economy, women's access to and control over resources as well as an overview of local public perception of the role of women to the strengthening of farm household economy, an initial activity to support the development of a model of empowering women to overcome poverty farm households. Performance of productive economic activities of women can contribute significant for farm households, reaching 46.01 %. This is supported by the motivation of women to participate for a living is very high, public awareness of the importance of strengthening the role of women to the household economy, changes in the understanding of men against domestic role, the existence of programs, organizations and cadres of women's empowerment and women's access to and control over resources locally similar to men, but women have the skills and the workload of women's domestic high is a major obstacle, this condition is strongly influenced by social and cultural conditions and norms of each region. Therefore, efforts to increase the role of women in productive economic activities to support strengthening of the household economy, need to pay attention to the characteristics of the relation of women and men in each region.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PERFORMANCE OF CORN IN EAST LOMBOK (KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK JAGUNG DI LOMBOK TIMUR) Tajidan @
JURNAL AGRIMANSION Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v16i1.9

Abstract

ABSTRACT The improvement of corn farmer welfare is a must that involves struggle by them to keep up their enthusiasm in corn farming. A solution for this challenge is by applying supply chain management. The objectives of research are (1) to analyze supply chain management performance of the corn from producers to cunsumers, and (2) to understand relationship of supply chain management with farmer welfare and corn consumers satisfaction. Respondents of this research are farmers, intermediate traders, and corn consumers. The farmers were selected using simple random sampling technique, while intermediate traders and corn consumers were selected using snowball sampling technique. Narrative descriptive analysis and Spearman Rank Correlation are used to analyze the data. It is concluded that (1) Supply Chain Management Performance of the corn is 3.212 in average and remaining between 2.6 and 3.6 and it is in the “almost good“ category and (2) Supply Chain Management is related positively and significantly to farmers welfare and corn consumers satisfaction. ABSTRAK Perbaikan kesejahteraan petani jagung merupakan suatu keharusan mesti diperjuangkan oleh semua pihak agar mereka tetap bersemangat di dalam berusahatani jagung. Salah satu solusi yang ditawarkan bagi pemangku kepentingan adalah menerapkan manejemen rantai pasok (suplly chain management). Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menganalisis keragaan manajemen rantai pasok jagung dari produsen sampai dengan konsumen; (2) menganalisis hubungan manajemen rantai pasok dengan kesejahteraan petani dan kepuasan konsumen pengguna jagung. Resopnden dalam penelitian ini adalah para petani, pedagang perantara dan konsumen pengguna jagung yang dipilih dengan teknik proporsional snowball sampling. Analisis data menggunakan deskriptif naratif dan korelasi rank spearman. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : (1) Keragaan manajemen rantai pasok jagung rata-rata 3,212 berada pada kisaran antara 2,6 dan 3,6 dengan kategori hampir baik; (2) Manajemen rantai pasok berhubungan positif dan signifikan dengan kesejahteraan petani dan kepuasan konsumen pengguna jagung.
ANALISIS EKONOMI DAN PEMASARAN AGROINDUSTRI TELUR ASIN DI KOTA MATARAM Ade Sutrisno*); Syarif Husni**); Efendy Efendy**)
JURNAL AGRIMANSION Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v16i1.10

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pendapatan, kelayakan usaha, rentabilitas usaha, dan BEP usaha telur asin, (2) Saluran dan efisiensi pemasaran agroindustri telur asin, (3) Masalah yang dihadapi pengusaha telur asin di Kota Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pendapatan yang diterima pengusaha telur asin mentah Rp 98.843,35/proses produksi dan telur asin matang Rp 76.572,68/proses produksi, nilai R/C ratio lebih besar dari 1 yaitu 1,09 untuk telur asin mentah dan telur asin matang 1,11, dengan demikian usaha telur asin layak untuk diusahakan, rentabilitas usaha telur asin mentah sebesar 9,06%, sedangkan dari produk telur asin matang diperoleh 11,20%, BEP produksi telur asin mentah yaitu 17 butir/proses dan telur asin matang 14 butir/proses produksi, BEP harga telur asin mentah Rp 2.219,53/butir dan telur asin matang Rp 2.278,09/butir, BEP penerimaan telur asin mentah Rp 41.037,95 dan telur asin matang Rp 35.502,85. (2) Terdapat dua saluran pemasaran, yaitu saluran I (Produsen – Konsumen Akhir), saluran II (Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir) dan tergolong efisien, dengan alasan share produsen lebih besar dari 60%, dan margin pemasaran adalah Rp 366/butir untuk telur asin mentah dan Rp 450/butir untuk telur asin matang (3) Masalah yang dihadapi pengusaha telur asin di Kota Mataram adalah bahan baku, permodalan, keterampilan dan pemasaran. ABSTRACT Purpose of this study are to knew: (1) revenue, business feasibility, business profitability, and Break Event Point salted egg business, (2) channels and marketing efficiency salted egg (3) he issues facing entrepreneurs salted eggs in Mataram Regency. The results of this study indicate (1) Revenue received salted egg entrepreneur Rp 98843.35/ production process for raw salted egg and Rp 76572.68 / production process for salted eggs mature , the value of R/C ratio greater than 1 is 1.09 for raw salted eggs and 1.11 for salted eggs mature, so businesses salted egg worth the effort , profitability of the business of raw salted egg is equal to 9.06 % , and mature salted egg product that is equal to 11.20 %, and for the production of BEP is 17 grains / production process for raw salted egg and 14 grains/production process for salted eggs mature, BEP obtained at the price of Rp . 2219.53/grain for raw salted eggs and Rp 2278.09/grain for salted eggs mature, to the BEP revenues of Rp 41037.95 for raw salted egg and Rp . 35502.85 for salted egg cooked,(2) marketing channel for salted egg are two marketing channels, marketing channel I (Manufacturer - Consumer), and marketing channel II ( Manufacturers - Retailers - Consumer) are efficient criterion, by reason producers share greater than 60 %, and marketing margins are Rp 366/grain for raw salted eggs and Rp 450/grain for salted eggs mature (3) The problems faced by entrepreneurs salted eggs are raw materials, capital, skills and marketing.
ALTERNATIF PENINGKATAN PARTISIPASI IBU RUMAHTANGGA MASYARAKAT LOKAL DALAM PERLINDUNGAN MATA AIR DI KAWASAN HUTAN RINJANI LOMBOK TENGAH L. Sukardi; Halimatus Sa’diyah; Syarif Husni
JURNAL AGRIMANSION Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v16i1.11

Abstract

ABSTRACT The aim of this study were to: (1) analyze the determinants of housewife participation in spring water protection movement (well-known as PERMATA, Perlindunganmata air); (2) assess the alternatives for increasing awareness and participation of housewives in the movement; and (3) design a model of and strategies for spring protection and conservation in ways that are participatory and sustainable the forest area of Rinjani in Central Lombok.The research was conducted in Forest Area of Rinjani in Central Lombok, i.e. in the districtsof BatukliangUtara and Kopang. The collection of data and information is done through the approach/technique of in-depth interviews, focus group discussions (FGD) and direct observation. The results showed that the determining factors in the lack of participation of housewives in the movement are: (1) lack of socialization the PERMATA program, (2) lack of economic incentives, (3) no regulations governing the involvement of housewives, and (4) no involvement of housewives in conservation planning. Alternativesfor increasing participation can be done through: (1) awareness improvement (2) provision of the exemplary and directions from role models, and (3) campaigns and publications of PERMATA movement. The most likely model of and strategies for spring protection and conservation in participatory and sustainable way is the housewife economic empowerment, among others through the development of family forest, small business development in NTFPs, and the development of compensation conservation.
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AYAH TENTANG PENGASUHAN ANAK YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK GIZI DAN KESEHATAN ANAK BALITA PADA RUMAHTANGGA PETANI DI KECAMATAN JEROWARU Ridwan Ridwan; Arifuddin Sahidu; Syarifuddin Syarifuddin; M. Rasyidi; Johan Bachry
JURNAL AGRIMANSION Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v16i1.13

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji pengetahuan dan persepsi ayah tentang pengasuhan anak yang berkaitan dengan aspek gizi dan kesehatan anak balita pada rumahtangga petani di perdesaan, (2) mengkaji keterlibatan ayah dalam aktivitas pengasuhan anak pada rumahtangga petani, dan (3) mengkaji pemahaman ayah mengenai gizi dan kesehatan anak pada rumahtangga petani. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Jerowaru Lombok Timur dengan melibatkan 40 orang responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ayah pada rumahtangga petani di perdesaan umumnya memiliki pengetahuan yang kurang tentang pola asuh anak balita yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan anak balita, (2) ayah pada rumahtangga petani di perdesaan memiliki persepsi mengenai gizi dan kesehatan anak yang kurang sesuai dengan yang seharusnya mereka persepsikan, (3) umumnya ayah pada rumahtangga petani di perdesaan tidak banyak terlibat dalam mengasuh anak balita. Hal ini terutama disebabkan karena adanya persepsi ayah bahwa pengasuhan anak merupakan tanggung jawab ibunya, (4) umumnya ayah pada rumahtangga petani di perdesaan kurang memahami hal-hal yang berkaitan dengan status gizi dan kesehatan anak, dan (5) kondisi kesehatan anak balita pada rumahtangga petani di perdesaan relatif beragam, mulai dari kondisi tidak sakit sampai kondisi sakit dan tidak mau makan dan minum, namun umumnya mereka memiliki kondisi tidak pernah sakit atau hanya mengalami sakit yang tergolong ringan. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan bahwa ayah perlu dilibatkan dalam setiap kegiatan sosialisasi maupun penyuluhan guna memberikan pemahaman dan menanamkan kesadaran bagi ayah pada rumahtangga petani di perdesaan, khususnya yang terkait dengan gizi dan kesehatan anak balita. ABSTRACT This research aims to: (1) study fathers’ knowledge and perceptions on child parenting related to the nutrition and health aspects of under-five childrent peasant households in rural areas, (2) study fathers’ involvement in child parenting in peasant households; and (3) study fathers’ understanding on child nutrition and health at peasant households. This study was conducted at Jerowaru subdistrict, East Lombok regency, on 40 respondents.The research employed explorative-descriptive method. The Findings of this research show that: (1) fathers in peasant households in rural areas generally have lack of knowledge on under-five child parenting related to child nutrition and health, (2) fathers at peasant households in rural areas have child nutrition and health perceptions that are not really relevant with what they should perceive, (3) fathers at peasant households in rural areas are generally not much involved in under-five child parenting. This is especially due to fathers’ perception that child parenting is mother’s responsibility, (4) fathers at peasant households in rural areas generally do not understand matters related to child nutrition and health, and (5) under-five children’s health condition at peasant households in rural areas relatively vary, from healthy to sick condition and refusing to take drink and food. The children however generally did not get sick or had just minor sickness. Based on research findings, it is recommended that fathers should be involved in socialization and information sessions to improve understanding and awareness among fathers at peasant households in rural areas, especially on under-five children’s nutrition and health.
KAJIAN KEBIJAKAN PIJAR DALAM PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP EKONOMI RUMAHTANGGA (KASUS PETANI JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR) Anwar Anwar; Hirwan Hamidi; Bambang Dipokusumo; Muhammad Zubair
JURNAL AGRIMANSION Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v16i1.14

Abstract

ABSTRAK Petani yang mengikuti Program PIJAR jagung di Kabupaten Lombok Timur menghadapi persoalan pemasaran. Kelembagaan pasar jagung yang dibangun pemerintah nampaknya belum mampu mengakomodir produksi jagung yang ada khususnya produksi jagung yang diprodruksi pada lahan sawah. Oleh karena itu penelitian tahap II dengan judul Kajian Kebijakan PIJAR dalam Pengembangan Komoditas Unggulan dan Kontribusinya Terhadap Ekonomi Rumahtangga (Kasus Petani Jagung di Kabupaten Lombok Timur) memiliki tujuan khusus adalah: (a) Mengkaji struktur pasar jagung di Kabupaten Lombok Timur, dan (b) mendesain pola pemasaran dan kemitraan kelompok petani jagung dengan kelembagaan pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Participatory Rural Appraisal (PRA) pada pelaksanaan Program PIJAR. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa struktur pasar jagung di Pulau Lombok adalah oligopsoni dengan melibatkan kelembagaan pasar seperti pedagang antar pulau, kelompok tani, pedagang pengumpul desa dan koperasi (iPasar). Temuan lainnya, berdasarkan hasil analisis AHP dapat disimpulkan bahwa petani lebih memilih untuk bermitra dengan pedagang antar pulau dalam bentuk contract farming termodifikasi daripada kelembagaan pasar lainnya. ABSTRACT The famers who has allowed and involped on PIJAR Program in East Lombok District has several problems not only the marketing but also the institutions that developed by the government. It has lack capable to accomudate all product of corn produced on dry land and wet land. Based on the fact, so that this reseach to be importan to be conducting. The aims of the researh are to study market structures of corn in East Lombok District and to design of market structure of corn and the collaborating among farmers-farmer institution/collectors and traders. Tembeng Putik Village is sample area of this research and farmers sample were farmers that involving in PIJAR Program. Participatory Rural Appraisal (PRA) method involved in this research and then AHP (Analytical Heirarchy Process) tool and analiytical concentration ratio that used to analysize the data. The result that olygopsoni is the market structuer of corn in East Lombok District and the kind of the collaboration is modified contract farmyng.

Page 1 of 28 | Total Record : 278


Filter by Year

2001 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue