cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007" : 5 Documents clear
1. Predicting the value of standing trees through quality inventory: a case study of Meranti trees (Shorea sp.) in Province of Jambi, Indonesia Sitti Latifah
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i3.171

Abstract

Abstract The value of trees depends not only on dimension and price but also on its quality. Until now, the estimation of tree value is still done when the tree has already felled. This condition caused only certain quality of wood will be extracted. This study tried to correlate the dimension of standing tree, which is easy to measure, and its economic value. Quality inventory method was implemented on standing trees. The result shows that basically the value of standing tree can be estimated through its dimension which has already included the quality on it. Abstrak Nilai ekonomis suatu pohon tidak hanya ditentukan oleh dimensi dan harganya tetapi sangat ditentukan pula oleh kualitasnya. Selama ini, penentuan nilai pohon hanya dilakukan ketika pohon telah rebah. Hal tersebut yang menyebabkan kayu dengan kualitas tertentu saja yang diekstrak ke luar hutan. Penelitian ini mencoba menghubungkan antara dimensi pohon berdiri yang mudah untuk diukur dengan nilai ekonomisnya. Metode invetarisasi kualitas pada pohon berdiri dicobakan pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa ternyata nilai satu pohon berdiri dapat diduga melalui dimensinya yang telah memasukkan unsur kualitas didalamnya.
2. Sistem Nilai yang Mempengaruhi Perilaku dan Interaksi Masyarakat dengan Hutan: Studi Kasus di Tiga Desa Hutan Kemasyarakatan Batukliang Utara - Kabupaten Lombok Tengah - NTB Siti Nurjannah
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i3.173

Abstract

Abstrak Persoalan interaksi manusia dengan hutan dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi semakin kompleks dan mencemaskan. Diyakini bahwa ada keterkaitan antara sistem nilai yang dianut dengan tingkah laku masyarakat di sekitar hutan. Penelitian ini ditujukan memahami keterkaitan antara sistem nilai yang ada dalam masyarakat dengan bentuk interaksi masyarakat dengan hutan. Penelitian dilakukan di tiga desa kawasan Hutan Kemasyarakatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, focus group discussion, dan workshop. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; masyarakat memiliki persepsi dan sikap yang positif terhadap pengelolaan hutan; ada orientasi nilai yang menjadi dasar dalam interaksi masyarakat dengan hutan; masyarakat di ketiga desa penelitian mengembangkan tiga bentuk interaksi dengan hutan yaitu interaksi yang memanfaatkan dan mengelola hutan, merusak hutan, dan menjaga hutan. Saran yang diajukan adalah; diperlukan upaya serius dalam pengembangan dan implementasi kebijakan pembangunan kehutanan; pembangunan kehutanan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat; dan diperlukan komitmen yang kuat untuk memulihkan kembali kewibawaan pemerintah. Abstract Issues on community-forest interactions have been popular in the last few years and even become worst. There is a belief that community’s behaviors are driven by their beliefs and value systems. This study was carried out to understand the link between value systems and community-forest interactions. The study was carried out at three villages of North Batukliang Community Forest in Central Lombok district using qualitative research method and case study approach. Several data collecting techniques were used such as in-depth interview, focus group discussion, and workshop. Results of the study indicate that the community has positive perceptions and attitudes toward forest management; specific value systems have been used as driving forces of specific forms and patterns of community-forest interactions; and the community develops three forms of community-forest interactions, namely, utilizing and managing forest for economic and ecological purposes, exploiting forest, and protecting forest for future use. This study suggests the need for serious efforts in policy development and implementation for more effective and sustainable forest management; policy development and implementation should be based on community’s value systems; and a strong commitment is needed to re-establish agencies’ credibility.
3. Penyediaan Jasa Keuangan Mikro Secara Berkelanjutan di Indonesia: Tinjauan Teoritis dan Empiris Ketut Budastra
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i3.177

Abstract

Abstract Microfinance development has become a fundamental element of policies addressing poverty alleviation and income distribution issues in Indonesia. However, how to develop the microfinance sector remains a controversial issue in both theory and practice. In this regard, this article attempts to draw some lessons (from the controversy) useful for microfinance development in Indonesia. Theoretical perspectives indicate that the level of microfinance development is determined by a number of factors, including: the characteristics of the microfinance institutions, microfinance policies, and demographic-economic-socio-cultural and infrastructure environments. Practical perspectives suggest that developing the service outreach and service efficiency of existing microfinance institutions is a wiser strategy than developing new ones, particularly, in dense areas such as Java, Bali and Lombok. Elimination of distorting factors gives the opportunities for developing a sustainable and wide service outreach micro-credit system in Indonesia. A closer look to development of major microfinance institutions in Nusa Tenggara Barat Province suggests as follows. BRI Unit need to develop new services to deepen its service outreach, reaching lower class of population in the income distribution ladder. Bank Perkreditan Rakyat need to improve their operational scale, management, service methodology and competitive standing in the market. Efforts to further develop LKP need to focus on the less performing ones Abstrak Pembangunan kredit mikro telah menjadi komponen mendasar dalam kebijakan pembangunan ekonomi yang beradilan sosial dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Namun bagaimana membangun LKM masih merupakan isu kontroversial dalam teori maupun praktis. Paper ini berupaya untu menjawab pertanyaan penting tersebut dengan menarik pemebelajaran dari teori and pengalaman pratis. Perspektip teoritis terkini menyarankan bahwa tingkat perkembangan LKM dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Pengalaman praktis Indonesia menunjukan bahwa pemberlakuan tingkat bunga pasar dan penyederhanaan persyaratan dan prosedur pembukaan LKM baru telah menghasilkan jumlah LKM yang relatip banyak. Keadaan ini menyarankan bahwa mengembangkan luas cakupan pelayanan dan effisiensi ribuan LKM yang telah ada—dengan menghilangkan rintangan-rintangan yang ada-- adalah pilihan strategi yang lebih bijaksana daripada mencoba atau membangun lembaga baru di daerah-daerah dengan kepadatan LKM tinggi. Tinjuan lebih dekat terhadap tiga jenis LKM utama yang beroperasi di NTB (BRI unit, BPR swasta dan LKP) menyarankan sebagai berikut. Upaya pengembangan BRI unit hendaknya diarahkan pada pengembangkan luas cakupan pelayannya, khususnya melalui pengembangan produk pelayanan untuk kelompok rakyat kecil. Pengembangan BPR hendaknya diupayakan dan diarahkan pada peningkatan skala usahanya, management, teknologi pelayanan, dan daya saing, diantaranya melalui merger BPR kecil, memaksimasi peranan organisasi pendukung, dan perbaikan supervisi. Pengembangan LKP hendaknya diarahkan pada LKP berpenampilan buruk, disamping maksimasi luas cakupan pelayanan LKP berpenampilan baik.
4. Analisis frontier penggunaan input pada usahatani padi dengan menggunakan metode SRI (System of Rice Intensification) di Kabupaten Lombok Tengah Reny Novianti; Halil Halil; I Gusti Lanang Parta Tanaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i3.178

Abstract

abstrak Tanaman pangan yang sampai saat ini dianggap sebagai komoditi terpenting dan strategis bagi perekonomian Indonesia adalah padi, karena selain merupakan tanaman pokok bagi sebagian besar petani, juga merupakan bahan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Bangsa Indonesia telah lama mengenal bercocok tanam padi. Menurut sejarah, padi dikenal dan ditanam orang sejak zaman Hindu atau bahkan sebelumnya. Dalam upaya peningkatan produksi beras, pemerintah melaksanakan berbagai usaha melalui intensifikasi tanaman padi. Angka kenaikan produksi beras menurun terus, bahkan dikhawatirkan Indonesia akan kembali menjadi negara pengimpor beras. Oleh karena itu, strategi yang ditempuh pemerintah dalam mempertahankan atau mengembalikan kondisi swasembada beras adalah memperbaiki mutu intensifikasi di daerah-daerah potensial yang beririgasi baik (Dinas Pertanian Tanaman Pangan NTB, 2001).
5. Perubahan nilai politik pada masyarakat local etnis Samawa di kawasan pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara Nuning Juniarsih
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i3.179

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan nilai politik masyarakat local etnis Samawa di Kawasan Tambang PT. NNT. Penelitian menggunakan metode survei yang didesain dengan model studi kasus. Objek penelitian adalah masyarakat Etnis Samawa yang berdomisili di pusat pertumbuhan, yaitu Desa Maluk dan Desa Benete. Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu: pengamatan lapang, wawancara terstruktur terhadap 102 responden yang dipilih secara acak sederhana (simple random sampling), wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat dan studi pustaka. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu data yang dikumpulkan, diklasifikasikan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan uraian-uraian penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan proyek tambang telah merubah nilai politik masyarakat Etnis Samawa dari ciri-ciri nilai politik masyarakat tradisional pedesaan menuju ciri-ciri nilai politik masyarakat modern perkotaan. Sebelum dalam mengaplikasian nilai kuasa atau politik sebagian besar masih didasari atas keputusan orang lain, berorinetasi pada stabilitas dan cenderung menolak nilai budaya luar yang datang dari masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang lebih rendah. Setelah masuk proyek pertambangan berubah, sebagian besar dilandasi oleh keputusan sendiri, berorientasi pada perubahan atau kemajuan; dan cenderung menerima nilai budaya dari luar yang datang dari masyarakat yang lebih maju. Perubahan tersebut manandakan bahwa masyarakat Etnis Samawa dalam mengaplikasikan nilai kuasa atau politik berubah. Abstract This study mainly aims at examining the change of the Samawa cultural values perceived from the application of political value. The survey method is applied to this case study. The research object is the Samawa ethnic group living in the development center, namely the Maluk and Benete villages. Data are collected by technical triangulation, i.e. by combining some of the research techniques, namely field observation, structured interview, in-depth interview and desk study. The descriptive method is used in analysing the data.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue