cover
Contact Name
Asvic Helida
Contact Email
kppfpump@gmail.com
Phone
+6281210404178
Journal Mail Official
jurnalsylvaump@gmail.com
Editorial Address
JL. Jend.A.Yani 13 Ulu Palembang, South Sumatra, Indonesia
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan
ISSN : 23014164     EISSN : 25495828     DOI : DOI: https://doi.org/10.32502/sylva.v8i1
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan publishes original research articles on all aspects of forestry and environmental sciences, including, but not limited to, the following subjects: forest and natural resource management, biodiversity conservation and management, wood science and timber technology, agroforestry and social forestry, and forest products and forestry. It serves as a primary platform for the dissemination of both theoretical and experimental research, as well as technical reviews. This journal publishes one volume per year, consisting of two issues in July and December. This journal was published by the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University of Palembang.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2016)" : 8 Documents clear
KINERJA PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT AIR TEBANGKA DITINJAU DARI ASPEK EKOLOGI, SOSIAL DAN EKONOMI Lensari, Delfy; Fidiah, Fidiah
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka ditinjau dari Aspek Ekologi, Aspek Ekonomi dan Aspek Sosial. Penelitian telah dilaksanakan di kawasan Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka, dimana pada kawasan ini sudah keluar izin prinsip dari Menteri Kehutanan sebagai areal cadangan Hutan Tanaman Rakyat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan November 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, pengamatan dan pengukuran data lapangan. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka memiliki kondisi vegetasi yang cukup baik, dengan indikator Indeks Nilai Penting jenis tanaman yang cukup tinggi terdapat pada pohon penghasil buah dan getah. Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka memiliki status lahan sebagai lahan hak milik yang dimiliki oleh satu keluarga. Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka memberikan kontribusi pendapatan yang cukup besar bagi masyarakat (81%).
DESAIN REKLAMASI- REVEGETASI EKS TAMBANG UNTUK PEMENUHAN BAHAN BAKU ENERGI TERBARUKAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Yuningsih, Lulu; Hidayat, Yayat
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.466

Abstract

Kerusakan ekosistim pada lahan bekas penambangan sebagai dampak dari kerusakan akibat kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi buruk. Selain itu tanah terbuka bekas penambangan terjadi pemadatan, lapisan tanah tidak berprofil, minim kandungan unsur hara, kekurangan unsur hara esensial, berpotensi keracunan mineral, miskinnya bahan organik, kapasitas tukar kation rendah, serta minimnya populasi dan aktivitas mikroba tanah potensial, merupakan faktor-faktor penyebab buruknya pertumbuhan tanaman dan rendahnya tingkat keberhasilan revegetasi.Untuk dapat mengatasi masalah ini maka upaya perbaikan lahan dan upaya memilih jenis tanaman yang tepat, serta perlakukan teknik silvikultur yang benar perlu diterapkan. Secara umum revegetasi bertujuan untuk protektif, produktif, konservatif dan estetika. Pemilihan jenis untuk revegetasi areal bekas tambang, harus didasarkan pada faktor ekologis, ekonomis, teknis dan social. Rencana reklamasi areal bekas tambang batubara PT. Adimas Puspita Serasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu dicanangkan untuk program pengembangan bio-energi dengan menanam Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan Kemiri (Aleuritas moluccana). Dalam rangka peningkatan pemanfaatan fungsi lahan selain menanam jarak pagar dan kemiri juga akan menanam tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dengan menanam Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Untuk percepatan perbaikan iklim mikro dan mengatasi kekurangan unsur hara terutama Nitrogen pada tapak tanam yang belum stabil, maka kegiatan revegetasi akan dikombinasikan dengan menanam cover croops.
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI SUNGAI JERNIH DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MERANTI UNIT IV Efrizoni, Efrizoni; Yuningsih, Lulu; Milantara, Noril
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.425

Abstract

This research aims to inventory and identify the type of any species of non-timber forest products recorded (classification and nomenclature, morphology and value the benefits of species) timber forest in clear river protected forest. Research conducted at the Clear River Protected Forest Production Forest Management Unit (KPHP) Meranti Musi Banyuasin for 2 (two) months. Sampling method Sampling is done by sistematic. Selection of sample clusters based on the classification of types of land cover interpretation of the image by using GIS software. The intensity of sampling to be used is 0.025% with consideration of available medium resolution satellite imagery. Plots to be used refer to the manual survey natural forest and cultivated plants providing local communities with extensive plot of 0.1 ha plot with rectangular shape (20x50) meter. From the results, five classes of land cover in the Landsat 2015 ie dry land forests of primary, secondary dry land forests, plantations, Shrublands, Land open. Based on observations in the field of primary dry forest in protected forests KPHP Clear River Meranti is not a group but a primary dry forest secondary forest dry land. Type Timber Forest in protected forest Sungai Rotan Clear ie ants (Korthalsia echinometra Becc), Rattan dahanan (Korthalsia nets J. Dransf), Rotan Shrimp (Korthalsia robusta Blume), Pasak Bumi (Eurycoma longifoia), Samak Pandan (Pandanus tectorius), Palm Serdang (Livistona rotundifolia), Rubber (Hevea brasiliensis). Timber forest dominant type of rubber (Hevea brasiliensis) in the Primary forest land cover, Shrublands, Plantations with density values (K) at 55, 86, 280 trees / ha had the highest number compared to other types Timber Forest others. Potential Timber Forest largest in secondary forest land cover.
IDENTIFIKASI JENIS VEGETASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KECAMATAN SEBERANG ULU II KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Subranto, Topan; Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koordinat dan luas masing-masing RTH yang ada di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Sumatera Selatan. Penelitian mulai Juni 2015-Agustus 2015. Pengukuran data titik koordinat RTH di Kecamatan Seberang Ulu II dilakukan menggunakan alat GPS (Global Positioning System) dan untuk mengukur RTH berbentuk persegi panjng dan jalur hijau di kiri kanan jalan raya menggunakan rumus luas persegi panjang serta untuk RTH yang berbentuk lingkaran, cara mencari luasnya menggunakan rumus luas lingkaran. Kawasan RTH yang ada di Kecamatan Seberang Ulu II yaitu kawasan Patra Jaya merupakan kawasan RTH terluas dengan titik koordinat S 02059’514” E 104047’948” dan luasannya 72.220 m2. Luas RTH di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang adalah 170.200 m2 atau 17,02 Ha hanya memenuhi 1,60% dari luas seluruh wilayah Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang. Jenis pohon terbanyak yang ditemukan di kawasan RTH Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang adalah Angsana (Pterocarpus indicus) dan terbanyak kedua adalah Gelodokan Tiang (Polyathea longifolia).
HARMONISASI PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT DI WILAYAH KPHP MERANTI DESA PANGKALAN BULIAN KECAMATAN BATANGHARI LEKO KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Tobri, Al Muhibut; Yuningsih, Lulu; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pendataan perusahaan yang ada di sekitar KPHP Meranti Desa Pangkalan Bulian, mengetahui tatanan kehidupan masyarakat, mengetahui permasalahan masyarakat dan perusahaan serta untuk mengetahui peran yang dilakukan perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Pangkalan Bulian. Penelitian ini dilakukan di KPHP Meranti Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Batanghari Leko Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, dan dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016. Pendataan perusahaan yang berada di KPHP Meranti Desa Pangkalan Bulian yang dilakukan secara sensus. Pengambilan data permasalahan masyarakat secara umum, permasalahan perusahaan, tanggapan masyarakat terhadap program perusahaan dan peran perusahaan dilakukan melalui metode quisioner dan wawancara langsung. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Pangkalan Bulian dan perusahaan yang berada di Desa Pangkalan Bulian. Pendataan permasalahan masyarakat dilakukan secara sampling dengan menggunakan snowball sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari hasil wawancara dengan masyarakat dilapangan. Data sekunder diperoleh dari data dinas atau instansi terkait dengan penelitian ini, diantaranya data tentang keadaan umum daerah, data umum penelitian dan data-data lainnya yang dapat menunjang penelitian ini. Data-data perusahaan yang dihasilkan dari survei akan ditampilkan secara tabulasi. Metode analisis data harmonisasi perusahaan dengan masyarakat menggunakan skala likert. Dari hasil penelitian diketahui ada empat perusahaan yang berbatasan langsung dengan Desa Pangkalan Bulian. Sebagian besar mata pencaharian penduduk sebagai petani dan penambang minyak tradisional. Permasalahan penduduk mulai dari permasalahan dalam pengembangan wilayah, permasalahan dibidang sosial budaya dan di bidang perekonomian. Dari sejumlah program dan pelatihan yang diberikan perusahaan kepada masyarakat belum dapat meningkatkan perekonomian masyarakat hal ini diakibatkan oleh ketidak sesuaian dengan keadaan desa dan kebiasaan masyarakat.
PERSEPSI DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT DI DESA SECONDONG KECAMATAN PAMPANGAN KABUPATEN OKI SUMATERA SELATAN Adryansyah, Adryansyah; Iskandar, Sutarmo; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.468

Abstract

Penelitian dilakukan di Desa Secondong Kecamatan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, dari bulan Januari sampai Maret 2015. Penelitian ini menggunakan metode quisioner dan wawancara mendalam (Indepth interview). Untuk mengetahui persepsi dan respon masyarakat terhadap kebakaran di lahan gambut. Berdasarkan hasil analisis data dilapangan didapat data Persepsi masyarakat terhadap pengetahuan kebakaraan dilahan gambut bahwasannya masyarakat mengetahui kebakaran dan penyebabnya. Berdasarkan persepsi masyarakat terhadap penyebab kebakaraan dilahan gambut yaitu masyarakat mengetahui penyebab kebakaran di lahan gambut, yang diakibatkan adanya masyarakat yang membuka lahan untuk keperluan pertanian dan perkebunan ditambah iklim yang pada saat itu terjadi kemarau panjang mengakibatkan lahan gambut menjadi mudah terbakar. Persepsi masyarakat terhadap dampak kebakaran di lahan gambut di Desa Secondong, juga ikut berdampak terhadap Kesehatan, Perekonomian, Pendidikan dan terhadap Interaksi Sosial Masayarakat. Respon aktif masyarakat Desa secondong sangat baik dikarenakan masyarakat ikut membantu dalam pemadaman kebakaran di lahan gambut. Respon aktif ini juga di ikuti oleh adanya bantuan dari pemerintah setempat seperti menurunkan personel TNI dan Manggala Agni untuk memadamkan api yang berada di lahan gambut. Berdasarkan hasil analisis data respon pasif masyarakat yang berada di Desa Secondong didapat bahwa masyarakat melapor ke pihak terkait seperti Kades/RT yang kemudian untuk dilakukannya tindakan pemadaman.
IDENTIFIKASI HAMA DAN ANALISIS SERANGAN TERHADAP TANAMAN GAHARU (AQUILARIA.SP) DI PT. AGARWOOD BANGKA LESTARI PANGKAL PINANG Handika, Agun; Yuningsih, Lulu; Asmaliyah, Asmaliyah
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.427

Abstract

Agarwood is a non-timber forest products (NTFPs) with high economic value. Exploitation of these kinds of aloes large crops, causing the plants designated as endangered plants, hence the conservation and development was carried out by the ministry of forestry, and got high response and enthusiasm from the public. This study aims to determine what types of pests that attack plants Agarwood, knowing the intensity of the attacks and the level of damage, climate and weather conditions during the attack. Pests and plant diseases can slow plant growth and even death aloe plant. For example, diseases due to fungal attack which is not the establishment of a pig in a long time can kill plants. Moth pest and mealybug attacks are quite heavy, especially on the young aloe plant can lead plants become miserable so can result in death. Uret pests and termites are also quite dangerous because it causes damage to the roots and base of the tree, insect pests great impact on the success in the plant maintenance, let alone see the environmental conditions that support insect life. As for calculating the intensity of the attack qualitatively classified. (According to Untung, K). To determine the pattern of development of the pests do with charting the development trend of the percentage of attacks and intensity for 5 months, observations performed 5 times at intervals of 1 month observation.
KAJIAN TEKNIS USAHA PERSUTERAAN ALAM KELURAHAN WALENNAE, KEC. SABBANGPARU, KAB. WAJO, SULAWESI SELATAN Harbi, Jun
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.469

Abstract

Pelaksanaan pembangunan kehutanan dibidang persuteraan alam sampai sejauh ini masih belum optimal. Berdasarkan data, produksi benang belum mampu mencukupi kebutuhan industri pertenunan dalam negeri dan kualitas benang yang dihasilkan masih rendah. Kajian aspek teknis dan teknologi perlu dilakukan sebagai data dasar dalam kajian yang lebih komprehensif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Walennae, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode quisioner dan wawancara mendalam (Indepth interview). Beberapa indikator yang dikaji adalah lokasi usaha, ketersediaan sumberdaya dan penerapan teknologi. Usaha persuteraan alam di Desa Walennae adalah usaha pemeliharaan ulat sutera dan pemintalan benang. Faktor utama yang mempengaruhi produksi adalah ketersediaan pakan berupa daun murbei dan kualitas bibit ulat sutera. Ketersediaan tanaman murbei dipengaruhi oleh faktor iklim dan persaingan dengan jenis tanaman lainnya. Faktor iklim yang sangat berpengaruh adalah kelembaban dan curah hujan. Teknis pemeliharaan secara umum telah mengikuti standar setiap tahap pemeliharaan secara teratur. Kemampuan petani didapatkan secara turun temurun antar generasi dan akan ada penyaluran informasi serta inovasi baru yang dilakukan oleh penyuluh lapang. Teknologi berupa alat dan bahan yang digunakan oleh petani masih tergolong sederhana dan tradisional. Berdasarkan kondisi teknis dan teknologi usaha persuteraan alam masih layak dikembangkan dengan syarat adanya perbaikan pada kualitas bibit ulat sutera dan pemberian insentif terhadap petani sehingga gairah petani untuk memelihara ulat sutera tetap terjaga.

Page 1 of 1 | Total Record : 8