cover
Contact Name
Asvic Helida
Contact Email
kppfpump@gmail.com
Phone
+6281210404178
Journal Mail Official
jurnalsylvaump@gmail.com
Editorial Address
JL. Jend.A.Yani 13 Ulu Palembang, South Sumatra, Indonesia
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan
ISSN : 23014164     EISSN : 25495828     DOI : DOI: https://doi.org/10.32502/sylva.v8i1
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan publishes original research articles on all aspects of forestry and environmental sciences, including, but not limited to, the following subjects: forest and natural resource management, biodiversity conservation and management, wood science and timber technology, agroforestry and social forestry, and forest products and forestry. It serves as a primary platform for the dissemination of both theoretical and experimental research, as well as technical reviews. This journal publishes one volume per year, consisting of two issues in July and December. This journal was published by the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University of Palembang.
Articles 66 Documents
KEBUTUHAN RTH SEBAGAI INSTRUMEN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI KOTA PALEMBANG (Studi Kasus DAS Bendung dan DAS Musi 2/Lambidaro) Patria Primordia, Yustin; Zulkifli, Hilda; Putranto, Dinar; Iskandar, Ishkaq
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.161

Abstract

Development may result in positive or negative for human welfare Positive Negative degrade the quality of the existing environment is the main problem today is most of the space with a high value of the natural environment is degraded by the current city development process and not well controlled . Microclimate sector in the city will be greatly influenced by the condition of the green space . Management of green space in a city to be considered properly into account the contribution of green space in order to cope with the effects of global warming and climate change . This research was conducted in March 2013 by taking the location of the research on the sub region Weir River system ( East Ilir II ) and sub- systems Lambidaro River ( Gandus ) . The results of the research analysis Green Open Space Need For Climate Change Mitigation Instruments in Palembang City is currently in the year 2012 has been able to meet the needs oxygen for humans , then the city of Palembang must add an area of 12018.30 hectares of green space but the calculation results obtained by the extent of the amount of green space in Palembang 15527.88 ha of the predicted 22 % green space should exceed requirements . Palembang on lambidaro watershed currently has extensive open space : 16,595,922.667649 ha , while the area of green open space in the watershed dam of 380,193.75 ha . Based on the factors of population , building and hospitality , the minimum requirement is a green space in the city of Palembang area of 15527.88 ha so still make ends meet.
KINERJA PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT AIR TEBANGKA DITINJAU DARI ASPEK EKOLOGI, SOSIAL DAN EKONOMI Lensari, Delfy; Fidiah, Fidiah
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka ditinjau dari Aspek Ekologi, Aspek Ekonomi dan Aspek Sosial. Penelitian telah dilaksanakan di kawasan Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka, dimana pada kawasan ini sudah keluar izin prinsip dari Menteri Kehutanan sebagai areal cadangan Hutan Tanaman Rakyat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan November 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, pengamatan dan pengukuran data lapangan. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka memiliki kondisi vegetasi yang cukup baik, dengan indikator Indeks Nilai Penting jenis tanaman yang cukup tinggi terdapat pada pohon penghasil buah dan getah. Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka memiliki status lahan sebagai lahan hak milik yang dimiliki oleh satu keluarga. Hutan Tanaman Rakyat Air Tebangka memberikan kontribusi pendapatan yang cukup besar bagi masyarakat (81%).
PENGARUH MEDIA TANAM DAN SUNGKUP TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU (Aquilaria sp) Anggara, Muhammad Apriadi; Marlina, Neni; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v6i1.890

Abstract

Perdagangan gaharu Indonesia sebagian besar masih dalam bentuk bahan mentah (raw material) yang hingga tahun 1998 mampu memasok lebih dari 600 ton per tahun. Tetapi sejak tahun 2004 produksi gaharu Indonesia terus menurun. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pertumbuhan bibit gaharu pada masing-masing media tanam, perlakuan sungkup, dan mengetahui interaksi antara media tanam dan sungkup terhadap pertumbuhan bibit gaharu. Penelitian ini dilaksanakan  di pembibitan CV. BUMI HARUM Desa Sukamaju Kecamatan Buy Madang Timur Kabupaten OKU Timur pada bulan Mei - Agustus 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial (RALF) yang terdiri atas 2 faktor  perlakuan. Faktor pertama adalah perlakuan tanpa Sungkup dan perlakuan Sungkup. Faktor kedua adalah media tanam terdiri dari 4 taraf yaitu tanah saja, tanah + sekam padi, tanah + pupuk kandang kambing, tanah + sekam padi + pupuk kandang kambing, dengan perbandingan 1:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam tanah + sekam dengan perlakuan sungkup dan interaksinya memberikan pertumbuhan terbaik. Hal ini dapat dilihat dari Tinggi Bibit (18,28), diameter batang (1,60), Jumlah Daun (10,50), Panjang Akar (8,78), persentase bibit (100,00%). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pada perlakuan media tanam tanah dan sekam (1:1)  dan interaksinya memberikan pertumbuhan terbaik pada peubah jumlah daun (10,50 helai) dan persentase bibit hidup (100%). Perlakuan sungkup memberikan pertumbuhan terbaik terhadap peubah tinggi tanaman dan jumlah daun bibit gaharu.
PERHITUNGAN NILAI EROSI DENGAN METODE USLE DI KAWASAN REHABILITASI LAHAN BEKAS KEBAKARAN HUTAN TAHUTA R. SOERJO (Studi di Kawasan Rehabilitasi PT. Gudang Garam TBK) Muttaqin, Tatag; Pratiwi, Chyntia Eka
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i1.1078

Abstract

Kebakaran hutan yang terjadi saat puncak kemarau sering merugikan berbagai pihak, seperti kebakaran yang pernah terjadi di salah satu hutan alam di Jawa Timur yaitu pada kawasan Blok Putuk Limas Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo yang mengakibatkan status kawasannya kini menjadi kawasan rehabilitasi. Tutupan lahan pada wilayah tersebut hilang akibat kebakaran hutan sehingga energi kinetik hujan yang mengenai tanah semakin kuat akibat tidak adanya penahan seperti saat sebelum kebakaran terjadi. Akibatnya terjadi aliran permukaan dan erosi pada kawasan tersebut dan memungkinkan adanya dampak pada kawasan dibawahnya yang memiliki ketinggian lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga besarnya jumlah erosi serta mengetahui tingkat bahaya erosi yang terjadi di kawasan rehablitasi lahan kebakaran di Blok Putuk Limas TAHURA R. Soerjo dengan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 hingga Januari 2018 dengan menggunakan metode pengambilan data lapang berupa pengukuran kemiringan lahan, panjang lereng, pengambilan sampel tanah, kemudian pengambilan data laboratorium untuk hasil uji tanah dan pengambilan data primer untuk data curah hujan bulan Desember serta studi literatur yang terkait. Setelah dilakukannya pengukuran dan analisis data, hasil yang didapatkan pada kawasan Blok Putuk Limas ini diduga nilai erosi terkecil pada SUL 8 dengan nilai 1,03913 ton/ha/tahun yang dipengaruhi oleh tutupan lahan berupa padang rumput dalam keadaan bagus, sedangkan nilai erosi terbesar pada SUL 5 dengan nilai 135,992 ton/ha/tahun yang dipengaruhi panjang lereng dan tutupan lahan berupa padang rumput yang jelek. Tingkat bahaya erosi yang ditimbulkan pada Blok Putuk Limas ini terbilang ringan dengan nilai erosi kawasan 54,90175 ton/ha/thn sehingga tetap perlu adanya upaya konservasi tanah yang mampu menurunkan tingkat bahaya erosi pada kawasan.
KAJIAN AGROFORESTRI DI BAWAH TEGAKAN PINUS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI STUDI KASUS : DI DESA PUJONKIDUL KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG Triwanto, Joko; Mutaqqin, Tataq
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i2.1539

Abstract

Agroforestry is a promising method for increasing sustainable land use, because of the gap in understanding the perceptions of land users by considering the local and global environment (Brandt et al., 2012). It was also explained by Araujo et al. (2012) that agroforestry systems are a form of sustainable land use that combines trees and shrubs with plants and livestock in ways that increase and diversify agriculture and production forests. This study aims to study agroforestry in the village of Pujonkidul which can increase land productivity, so that community welfare increases. The data taken in this study are primary data and secondary data collection methods, namely field observations, interviews, questionnaires and literature studies. Descriptive qualitative analysis results, agroforestry studies in the village of RPH Pujonkidul BKPH Pujon Pujonkidul beneficial and improve the welfare of the community, because of high land productivity. The highest B / C ratio is carrots = 8.6> 1., cabbage = 9.2> 1., mustard = 6.6> 1). Pine stands in agroforestry, with an average diameter of 0.19-0.32 meters, a height of 7 to ± 11 meters, a volume of 0.27 to 0.85 m3 with a wide canopy of 1 to 17 meters. Agroforestri sebagai metode yang menjanjikan untuk meningkatkan penggunaan lahan berkelanjutan, karena kesenjangan dalam memahami persepsi pengguna lahan dengan mempertimbangkan lingkungan lokal dan global (Brandt et al., 2012). Dijelaskan juga oleh Araujo et al. (2012) bahwa sistem wanatani adalah bentuk penggunaan lahan berkelanjutan yang menggabungkan pohon dan semak dengan tanaman dan ternak dengan cara yang meningkatkan dan diversifikasi pertanian dan hutan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji agroforestry di desa Pujonkidul yang dapat meningkatkan produktivitas lahan, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan metode pengumpulan data sekunder, yaitu observasi lapangan, wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Hasil analisis deskriptif kualitatif, kajian agroforestry di desa RPH Pujonkidul BKPH Pujon Pujonkidul menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena  produktivitas lahan tinggi. B / C rasio tanaman paling tinggi yaitu wortel = 8,6> 1., kubis = 9,2> 1., mustar = 6,6> 1). Pinus berdiri di agroforestri, diameter rata-rata 0,19-0,32 meter, tinggi 7 hingga ± 11 meter, volume 0,27 hingga 0,85 m3 dengan kanopi lebar 1 hingga 17 meter.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA LAHAN HUTAN GAMBUT BEKAS TERBAKAR: STUDI KASUS KABUPATEN OGAN KOMERING ILIRSUMATERA SELATAN, INDONESIA PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES OF BURNT PEAT LAND FOREST: CASE STUDY IN OGAN KOMERING ILIR REGENCY, SOUTH SUMATRA, INDONESIA Yuningsih, Lulu; Bastoni, Bastoni; Yulianty, Taty; Harbi, Jun
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i1.1854

Abstract

Kebakaran di hutan gambut telah mengubah karakteristik lahan tersebut. Ironisnya, saat ini perhatian berupa riset terhadap sifat fisik dan kimia lahan gambut yang mengalami perubahan tersebut masih sangat rendah. Padahal sifat fisik dan kimia gambut merupakan faktor penting yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk berproses. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk kondisi fisik dan kimia tanah pada lahan gambut pasca kebakaran tahun 2006 dan 2015. Studi ini dilakukan pada tahun 2017 di Kebun Konservasi Plasma Nutfah, Indonesia dan analisis dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Universitas Sriwijaya dan Balai Riset Standarisasi Industri Palembang (Baristand). Berdasarkan analisis uji lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada sifat fisika tanah menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata terhadap perubahan kadar air dan bulk density di lahan pasca terbakar tahun 2015 dan lahan pasca terbakar tahun 2006 yang sudah dilakukan kegiatan rehabilitasi. Pada sifat kimia, pH, C-Organik, Phospor, dan Kalium menunjukkan adanya perubahan nyata terhadap kebakaran di lahan gambut pasca terbakar tahun 2006 dan di lahan gambut pasca terbakar tahun 2015, akan tetapi terhadap N-total adanya perubahan akan tetapi tidak terlalu nyata di kedua lokasi. Masih dibutuhkan informasi lebih komprehensif terhadap unsur fisika dan kimia lainnya serta  sifat biologi tanah sehingga dapat menjadi acuan yang lebih presisi. Fires in peat forests have changed the characteristics of the land. Ironically, current attention includes research on the physical and chemical properties of peatlands that have changed is still scarce. Though the physical and chemical properties of peatlands is an essential factor affecting the ability of the soil to process. So, the purpose of this research is to analyze the physical and chemical properties of soil on peatlands after burning in 2006 and 2015. This study was conducted in 2017 at the Kebun Konservasi Plasma Nutfah (Germplasm Conservation Garden), Indonesia and analysis were carried out at the Soil Science Laboratory, Sriwijaya University and the Palembang Industrial Standardization Research Center (Baristand). Based on further analysis of Honest Significant Difference (BNJ) on the physical properties of soil shows that there are significant differences in changes of water content and bulk density in post-burnt land in 2015 and post-burnt land in 2006 that have been carried out rehabilitation activities. In the analysis of chemical properties consisting of analysis of pH, C-Organic, Phosphor, and Potassium showed a real change in fires in peatlands after burning in 2006 and peatlands after burning in 2015. However, at the N-total values, changes occurred but not too real in both locations. More comprehensive information is still needed on other physical and chemical elements as well as soil biological characteristics so that they can become more precise references.
ANALISIS KOMPARASI TEMPAT TUMBUH DAN JENIS ALAT SULING TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU MINYAK NILAM (Pogestemon cablin Benth.) Heptiana, Erta
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i2.2695

Abstract

Minyak Nilam merupakan bahan fiksatif yang paling banyak digunakan pada industri wewangian.  Namun masih terdapat kendala dalam memproduksi minyak nilam yakni rendahnya rendemen dan mutu minyak nilam.  Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh ketinggian tempat dan jenis alat suling terhadap rendemen mutu minyak nilam.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam faktorial.  Faktor 1 adalah komparasi penanaman Nilam pada  dataran tinggi (puncak) dan dataran rendah (lembah) dan Faktor 2 adalah jenis alat suling yaitu dengan sistem kukus dan sistem uap/steam, dengan 6 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ketinggian tempat dan jenis alat suling berpengaruh nyata sedangkan interaksinya berpengaruh tidak nyata. Tabel Uji BNJ menunjukkan bahwa masing–masing perlakuan berbeda nyata pada tarap uji 5%, rata– rata perlakuan T? lebih baik dibandingkan rata–rata perlakuan T?, rata–rata perlakuan S? lebih baik dibandingkan S? dan kombinasi perlakuan masing-masing berbeda tidak nyata. Tanaman nilam yang tumbuh di puncak yang terkena sinar matahari langsung dengan menggunakan sistem penyulingan uap (T?S?) memberikan rendemen terbaik. Berdasarkan hasil analisis mutu minyak Nilam terlihat perlakuan T?S? (tempat tumbuh di puncak terkena sinar matahari dan menggunakan alat suling sistem kukus) telah memberikan nilai putaran optik dan kelarutan dalam alkohol yang paling baik dibandingkan perlakuan lainnya.
EFFECTIVENESS OF CONCENTRATION OF GROWTH REGULATORY SUBSTANCES ON THE GROWTH OF KALIANDRA (Calliandra callothyrsus) TRUNK Heripan, Heripan; Yuningsih, Lulu; Piande, Alam
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v10i1.3482

Abstract

The potential of our energy sources in Indonesia is getting thinner day by day. Energy sources that come from fossils if we take it continuously will run out and cannot be renewed. Therefore, it is necessary to have an alternative source of renewable energy, one of the renewable energies to replace fossil energy, is wood biomass. One of the woods that can be used as a renewable energy source is Kaliandra wood (Calliandra calothyrsus). Calliandra (Calliandra callothyrsus) is a type of tree that can grow throughout the year. The problem faced in generative breeding of Kaliandra is the low seed germination caused by Kaliandra seeds having hard seed dormancy, and the skin has a waxy coating. To overcome the problem of meeting the needs of Kaliandra wood in energy resources, vegetative propagation of plants is needed, one of which is stem cuttings. This study aims to determine the level of effectiveness of the successful growth of Kaliandra stem cuttings using various concentrations of growth regulator Rootone F. The research method used is quantitative by conducting various experiments, namely treatment of Kaliandra stem cuttings without treatment, treatment using Rootone-f hormone with concentration (100 ppm), and treatment using the hormone Rootone-f with a concentration (200 ppm). The results showed that the number of shoots and the number of leaves were the same in each treatment, namely 1 shoot. The length of shoots in the Rootone F hormone treatment with a concentration of 100 (ppm), produced the largest shoot length of 0.71 cm, the percentage of life in the Rootone F hormone treatment with a concentration of 100 ( ppm) was 6.67%, and the root length of Kaliandra cuttings on Rootone F hormone treatment with a concentration of 100 (ppm) produced the largest 0.25 cm. 
PENGARUH DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TREMBESI (Samanea saman) Malwani, Fanny; Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.157

Abstract

The purpose of the study were: 1 ) to determine the best dose of cow urine is used as a liquid organic fertilizer in the seedling growth Trembesi ( Samanea saman ) in poly bags. This research was conducted in the area of land home page . On the road. Manuscript Km 7 , District No. Sukarami . 23 . The timing of the start in April to July 2013. Methods of observation in this study using a randomized block design (RBD) Non Factorial with cow urine fertilizer treatments consisting of D0 = 0 ml (control) , D1 = 25 ml cow urine / 500 ml of water / plant , D2 = 50 ml cow urine /500 ml of water / plant , D3 = 75 ml cow urine / 500 ml of water / plant , and D4=100 ml of cow urine / 500 ml of water / plant . The results showed that treatment of cow urine fertilizer very significant effect on plant height , diameter , number of leaves , number of branches and root length of seedlings Trembesi . Conclusions based on the results of the study that a dose of 75 ml of cow urine / 500 ml of water/plant gives best results on seedling growth Trembesi , relating to the cultivation of plants Trembesi maintained its sustainability .
37 INVENTARISASI PENGGUNAAN LAHAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN KONSERVASI DI SUAKA MARGASATWA BENTAYAN PADA WILAYAH DESA BEJI MULYO KECAMATAN TUNGKAL JAYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN Syofian, Dedy; Abubakar, Rafeah; Yuningsih, Lulu
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.162

Abstract

This study aims to determine the total area of the Bentayan Wildlife land use rather than as a conservation forest area, know the different types of land use in the region Bentayan Wildlife and find out the reason the public or others in the areas of land use Bentayan Wildlife as a business unit. The data collection was conducted in August to September 2013.The method used is that known location survey research, while collecting data through observation and interviews directly to KK example, the method of result through descriptive analysis with qualitative and quantitative approaches that explain or describe what it is according to the conditions that exist in the field.From well known results in the use of forest land Forest Wildlife Conservation Bentayan of 50 families in the form of examples is 201.8 ha rubber plantation area of 131.1 ha, 60.7 ha of oil palm plantations and citrus orchards 10 Ha. From the vast number, the rubber plant business type selected Mulyo Beji village community forest land conservation use. While the economy as a reason to make a living day-to-day village of Beji Mulyo encourage people to use forest land Bentayan Wildlife Conservation in District Tungkal Jaya Regency of Musi Banyuasin.