cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
EDITORIAL BOARD Journal MANAJERIAL (Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan) Editor in Chief Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd (universitas Pendidikan Mandalika) Journal Editor Dr. Haromain, M.Pd (Universitas Pendidikan Mandalika) Dr. Ismail , M.Pd (Universitas Syiah Kuala) Section Editor Dr. Adisel, M.Pd (UIN Bengkulu) Reviewer/Mitra Bestari Dr. Zainal Abidin, M.Pd (Universitas Hamzanwadi) Dr. Hegar Harini, M.Pd (STKIP Kusuma Negara) Dr. Ahmad Gaudi, M.Pd (STKIP Lubuk Linggau) Lalu Hamdian Afandi, M.Pd ( Universitas Mataram) Nada Nazopah, M.Pd (STIT Al Aziziyah) Copy Editor Lalu Hamdian Afandi, M.Pd Online Journal System: https://www.jurnalp4i.com/index.php/manajerial/index Journal Coresponding e-mail: jurnal.P4I@gmail.com Phone: 085239967417/ 085236615827 Address: Lingkungan Handayani, Kel. Leneng, kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
MANAJERIAL: Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan
MANAJERIAL: Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan contains writings/articles on the results of thoughts and research results written by teachers, lecturers, experts, scientists, practitioners, and reviewers in all disciplines related to Education Management and Supervision
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2023)" : 6 Documents clear
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU MATA PELAJARAN PADA PROSES MENGAJAR MELALUI PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMAN 1 PSEKSU KABUPATEN LAHAT DOSLAN DAMANIK
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v3i2.2327

Abstract

Professional teachers will be reflected in the appearance of carrying out the dedication of tasks which are characterized by expertise in both material and methods. The expertise possessed by professional teachers is the expertise obtained through an education and training process programmed specifically for that. As a school principal, you must be able to manage time efficiently, both for your own tasks and for the school as a whole. So that complaints of teaching and learning process activities can run effectively and efficiently. The results of this study are that in the process of implementing the 1st cycle teachers are asked to take part in the teacher discipline coaching program held by the Principal. With a disciplinary coaching program, teachers' discipline increases. With the first indicator, namely the presence of an active teacher, then the second indicator, namely the activeness of the teacher in providing teaching material in accordance with the lesson plans. So the disciplinary coaching program that was held was able to increase teacher discipline in the teaching process with criteria according to the indicators as explained earlier. From the results of observations, the results of observational and interview values in cycle I, the implementation of the disciplinary coaching program can run conducively. This classroom action research was conducted in 2 cycles. This second cycle is a cycle which is a reflection of the first cycle. In cycle II, this consists of planning, observing, and reflecting on actions. In this cycle, the implementation of the disciplinary development program is also the same as that applied in cycle I, and the results of the disciplinary development program that have been implemented show an increase in the discipline of teachers at SMAN 1 Pseksu Lahat district in the teaching process. ABSTRAKGuru professional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus untuk itu. Sebagai Kepala Sekolah harus mampu mengelola waktu secara efisien, baik untuk tugas-tugas sendiri maupun untuk sekolah secara keseluruhan. Sehingga keluhan  kegiatan proses belajar mengajar dapat  berjalan secara  efektif dan efisien. Hasil penelitian ini adalah pada proses pelaksanaan siklus ke-1 guru diminta untuk mengikuti program pembinaan kedisiplinan guru yang diadakan oleh Kepala Sekolah. Dengan program pembinaan kedisiplinan membuat guru semakin meningkat kedisiplinannya. Dengan indikator yang pertama yaitu Kehadiran guru yang aktif kemudian indikator ke dua yaitu Keaktifan guru memberi materi ajar sesuai dengan RPP. Maka dengan program pembinaan kedisiplinan yang di selenggarakan mampu meningkatkan kedisiplinan guru pada proses mengajar dengan kriteria sesuai indikator seperti di jelaskan sebelumnya. Dari hasil pengamatan, hasil nilai observasicdan wawancara pada siklus I, pelaksaan program pembinaan kedisiplinan dapat berjalan dengan kondusif. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. siklus kedua ini adalah siklus yang merupakan refleksi dari siklus pertama. Pada siklus ke II ini terdiri dari kegiatan perencanaan, pengamatan, dan refleksi tindakan.Pada siklus ini pelaksanaan program pembinaan kedisiplinan juga sama seperti yang di terapkan pada siklus I, dan hasil dari program pembinaan kedisiplinan yang sudah di laksanakan menunjukkan peningkatan kedisiplinan guru SMAN 1 Pseksu Kabupaten Lahat pada proses mengajar .
PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU MADRASAH ALIYAH MELALUI KELOMPOK KERJA MADRASAH ALIYAH KOTA BANJARBARU ANWAR ZARKASI
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v3i2.2345

Abstract

This research is motivated by the fact that there are heads of madrasa aliyah in Banjarbaru City who have not yet made a quality culture development program in the madrasa they lead. They haven't even made a vision and mission, as well as the goals for developing madrasas properly, which are the basis for other programs, so that the head of the madrasa has no direction and will be difficult to measure. As active administrators of the Banjarbaru City KKMA researchers seek to provide assistance through a School Action Research which was carried out for 5 months, namely from January to May 2023. This research was carried out in two cycles, where each cycle consisted of four stages, namely planning, implementing, observing and reflection. Research data was collected using interviews, observation, and documentation. The results showed that there was an increase in the achievement of values in each dimension of quality culture between cycle I and cycle II, as well as the average achievement of the value of developing quality culture in madrasah aliyah in Banjarbaru City in cycle I, which was 72.35 and cycle II, namely of 82.52. So it can be concluded that the development of a quality culture of madrasah aliyah in Banjarbaru City can be improved through effective KKMA activities. ABSTRAKPenelitian ini dilatar belakangi oleh suatu kenyataan bahwa kepala madrasah aliyah di Kota Banjarbaru ada yang masih belum membuat program pengembangan budaya mutu di madrasah yang dipimpinnya. Bahkan belum membuat visi dan misi, serta tujuan pengembangan madrasah dengan baik, yang merupakan dasar dari program yang lainnya, sehingga kepala madrasah bekerja tidak memiliki arah dan akan sulit untuk diukur. Sebagai pengurus aktif KKMA Kota Banjarbaru peneliti berupaya memberikan bantuan melalui sebuah Penelitian Tindakan Sekolah yang dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu dari bulan Januari hingga Mei 2023. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan capaian nilai pada setiap dimensi budaya mutu antara siklus I dan siklus II, demikian juga terjadi pada rata-rata capaian nilai pengembangan budaya mutu di madrasah aliyah Kota Banjarbaru pada siklus I, yaitu sebesar 72,35 dan siklus II yaitu sebesar 82,52. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan budaya mutu madrasah aliyah di Kota Banjarbaru dapat ditingkatkan melalui Kegiatan KKMA yang efektif.
THE CORRELATION BETWEEN WORK DISCIPLINE AND COMPETENCE IN TEACHER PROFESSIONALISM AT SMK NEGERI 1 TANJUNG LAGO LIA MARDIATI; SUPARDI US
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v3i2.2348

Abstract

The issue of education is a complex matter as it involves the family, school, and society. The government implements the National Education System in accordance with Law No. 2 of 1989 and No. 20 of 2003. National education aims to enrich the nation's life and shape the character of children to be devout, morally upright, and knowledgeable individuals. One component within the education system is the process of education. To achieve favorable educational outcomes, it is essential to have a well-structured and directed educational process. Such a process can only be carried out effectively by dedicated education professionals or teachers who are genuinely proficient in their field. Teachers, who are the primary key to improving the quality of education, must be dependable professionals. Therefore, the quality of a teacher influences students' learning achievements. However, there are still several challenges encountered in the field, such as a lack of work discipline and insufficient teacher competence. This research aims to analyze these factors and their correlation in teacher professionalism at SMK Negeri 1 Tanjung Lago. The findings of this study are expected to provide a better understanding of the correlation between work discipline, competence, and teacher professionalism. Additionally, it will offer recommendations and steps to enhance the quality of education in the school. ABSTRAKMasalah pendidikan merupakan masalah yang kompleks karena melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah menjalankan Sistem Pendidikan Nasional sesuai Undang-Undang No. 2 tahun 1989 dan No. 20 tahun 2003. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak anak yang beriman, berakhlak mulia, dan berilmu. Salah satu komponen yang ada di dalam sistem pendidikan adalah proses pendidikan. Untuk mencapai hasil pendidikan yang baik harus melalui proses pendidikan yang baik dan terarah. Pendidikan yang baik dan terarah hanya mungkin dapat dilaksanakan oleh tenaga kependidikan atau guru yang benar-benar profesional di bidangnya. Guru yang merupakan kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan harus menjadi profesional yang dapat diandalkan. Oleh karena itu kualitas seorang guru mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun masih terdapat beberapa kendala seperti kurangnya disiplin kerja dan kurangnya kompetensi guru yang ditemui di lapangan. Penelitian dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor tersebut dan hubungannya dengan tingkat profesionalisme guru di SMK Negeri 1 Tanjung Lago. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara disiplin kerja dan kompetensi, dengan profesionalisme guru, serta memberikan rekomendasi dan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN PTK MELALUI BIMLAT KOMUNIKASI DARING WAG GURU PNS MADRASAH IBDITIDAIYAH SWASTA BINAAN DI KEMENAG KOTA SERANG JUARIAH JUARIAH; ALVIA QURONITA AYUNINISAI SHOLIHAH; SUPARDI UK
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v3i2.2366

Abstract

Guidance and training activities through online communication are further strengthened by the enactment of President Number 7 of 2020 concerning the Task Force for the Acceleration of Handling Corona Virus Disease 2019 and Minister of Health Regulation Number 9 Year 2020 concerning Guidelines for Large-Scale Social Restrictions (PSBB). In the Context of Accelerating Handling of Corona Virus Disease 2019 State Gazette of the Republic of Indonesia of 2020 Number 326, stipulates Large-Scale Social Restrictions (PSBB) in the Serang Region of Banten Province in the Context of Accelerating Handling of Corona Virus Disease 2019, thus further making it clear that Civil Servants (PNS) required to work from home in exchange for daily performance as a monthly report to be reported to the relevant agency where the PNS teacher works is known as work from home (work form home), then the implementation of guidance exercises for the period April 6 to April 30 2020 for PNS assisted teachers, become one of the solutions to help work from home (WFH: work form home) in the Region of the Ministry of Religion, Tangerang Regency. This type of research is Supervision Action Research (PTKp), in which supervisors provide guidance and training in preparing PTK to participants online by applying direct instruction strategies in Cycle I and then in Cycle II mastery learning strategies. Based on this study, it was concluded that there was a linear relationship between the participants' activeness in participating in Bimlat activities and competence in preparing PTK to achieve graduation with an "Excellent" score. The results of passing the PTK preparation were achieved by 5 participants out of 11 (all Bimlat participants) or 45.45% "Passed", while there were 6 participants or 54.54% did not pass (TL). ABSTRAKKegiatan bimbingan dan pelatihan melalui komunikasi daring diperkut lagi dengan diberlakukannya Presiden Nomor 7 Tahun 2020, tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tatrun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nornor 326, menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Wilayah Serang Provinsi Banten dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 20l9, dengan demikian semakin memperjelas bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) diwajibkan bekerja dari rumah sebagai ganti kinerja harian sebagai laporan bulanan untuk dilaporkan ke Instansi terkait tempat guru PNS bertugas dikenal dengan istilah kerja dari rumah (work form home), maka pelaksanaan bimbingan latihan periode 06 April s/d 30 April 2020 bagi guru binaan PNS , menjadi salah satu solusi membantu kerja dari rumah WFH: work form home) di Wilayah Kementrian Agama Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp), dimana pengawas memberi bimbingan dan pelatihan dalam menyusun PTK kepada peserta melalui daring dengan menerapkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) pada Siklus I dan selanjutnya pada Siklus II strategi pembelajaran tuntas (mastery learning). Berdasarkan penelitian ini disimpulkan, bahwa terdapat hubungan yang linear antara keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan bimlat dengan kompetensi dalam menyusun PTK untuk mencapai kelulusan dengan nilai “Unggul”. Hasil kelulusan penyusunan PTK yang dicapai ada 5 peserta dari 11(seluruh peserta bimlat) atau 45,45% “Lulus”, sedangkan ada 6 peserta atau 54,54% Tidak Lulus (TL).
EVALUASI KOMPETENSI SIKAP SOSIAL GURU DI SMP NEGERI 2 CIKARANG SELATAN AHMAD KOSASIH
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v3i2.2409

Abstract

This study aims to measure and evaluate the level of social attitudes of teachers or educators at SMP Negeri 2 Cikarang Selatan so that it can be seen whether the provision of developing social attitudes as outlined in the curriculum they provide to students is also applied to the teachers themselves. This study uses a qualitative descriptive method, which is a study that is used to systematically describe facts or characteristics of certain populations or certain fields carefully. The population in this study were all teachers or instructors at SMPN 2 Cikarang Selatan, totaling 34 people. Based on the results of this social attitude questionnaire that’s the statements have been adjusted for teachers, it has been found that the average of all indicators has reached a percentage of 89%, and of the 7 indicators it has reached >80% except for one aspect which is still at the 75% level, namely honesty indicator. In the social attitude competency assessment, it was found that each individual had received a total score with Very Good criteria, but there were also 2 people who got lower results, namely in the Good criteria with a percentage of 73% and 72%. While the highest percentage is found in the Responsibility indicator with an overall percentage of 97%. From the results of this study it is hoped that it can be a starting point for improving the quality of educators or to continue in research with other environmental scopes. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi tinggi rendahnya sikap sosial guru atau pendidik di SMP Negeri 2 Cikarang Selatan sehingga dapat dilihat apakah pemberian pengembangan sikap sosial yang dituangkan dalam kurikulum yang mereka berikan pada peserta didik juga diterapkan pada diri pengajar itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara cermat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru atau pengajar yang ada di SMPN 2 Cikarang Selatan yang berjumlah 34 orang. Berdasarkan hasil angket sikap sosial yang telah disesuaikan pernyataannya untuk kalangan guru, telah didapatkan bahwa rata-rata dari semua indikator sudah mencapai persentase 89%, dan dari ke 7 indikator sudah mencapai >80% kecuali pada satu aspek yang masih pada tingkat 75% yaitu pada indikator kejujuran. Dalam penilaian kompetensi sikap sosial ini didapatkan bahwa setiap individu sudah mendapatkan nilai total dengan kriteria Baik Sekali, akan tetapi juga masih terdapat 2 orang yang mendapatkan hasil lebih rendah yaitu pada kriteria Baik dengan persentase perolehan nilai 73% dan 72%. Sedangkan persentase yang paling tinggi terdapat pada indikator Tanggung Jawab dengan persentase keseluruhan 97%. Dari Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi awalan dari penikngkatan mutu pendidik ataupun untuk dilanjutkan pada penelitian dengan lingkup lingkungan yang lain.
PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MIN 2 NGANJUK AHMAD BAIDOWI
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v3i2.2410

Abstract

The purpose of education in schools is to educate the nation as mandated in the 1945 Constitution. Teachers are educators who are the very dominant and most important factor in education to achieve learning goals in schools. The ability of teachers to teach in the learning process as an educational goal which is also an indicator of the success of the teaching and learning process. In order to be able to carry out their duties properly, teachers need to master various things, including their personal competence and professional competence. To determine whether there is an influence of teacher competence, it is necessary to formulate the following: This type of research uses a quantitative approach using descriptive analysis method to explain a table, and simple regression analysis is continued with multiple regression, which aims to determine the effect of one variable on another variable using the SPSS version 22 application. The population of this study was all 6th grade students. as many as 139 and 116 samples, and a sample of 5 teachers from a population of 6 teachers. Data collection techniques with the method of documentation and questionnaires. Based on the research results obtained indicate that there is a significant influence between the teacher's personality competence on the learning achievement of students at MIN 2 Nganjuk. of 83.8%. 2. There is a significant influence between the teacher's personality competence on the learning achievement of students at MIN 2 Nganjuk. By 97.6%. 3. There is a significant influence between personality competence and teacher professional competence on student achievement at MIN 2 Nganjuk. By 99.9%. ABSTRAKTujuan pendidikan di sekolah adalah untuk mencerdaskan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945. Guru adalah pendidik yang merupakan faktor yang sangat dominan dan terpenting dalam pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Kemampuan guru dalam mengajar dalam proses pembelajaran sebagai tujuan pendidikan yang juga merupakan indikator keberhasilan proses belajar mengajar. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, guru perlu menguasai berbagai hal, antara lain kompetensi personal dan kompetensi profesional. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi guru perlu dirumuskan sebagai berikut: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif untuk menjelaskan suatu tabel, dan analisis regresi sederhana dilanjutkan dengan regresi berganda, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI. sampel sebanyak 139 dan 116, dan sampel 5 guru dari populasi 6 guru. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan angket. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa di MIN 2 Nganjuk. sebesar 83,8%. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa di MIN 2 Nganjuk. Sebesar 97,6%. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa di MIN 2 Nganjuk. Sebesar 99,9%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6