cover
Contact Name
Andi Safitri Sacita
Contact Email
jurnalperbal@gmail.com
Phone
+6281213302660
Journal Mail Official
jurnalperbal@gmail.com
Editorial Address
https://journal.uncp.ac.id/index.php/perbal/about/editorialTeam
Location
Kota palopo,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan
ISSN : 23026944     EISSN : 25811649     DOI : https://doi.org/10.30605/perbal
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini berisi tentang lingkup ilmu-ilmu pertanian, dengan prioritas pada ilmu dan teknologi tanaman (pangan, perkebunan, hortikultura, dan kehutanan), termasuk aspek pascapanen, sosial ekonomi, maupun ketatawilayahan.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2016)" : 9 Documents clear
Potensi pemanfaatan lebah (trigona sp) pada penyerbukan terhadap produksi wijen A. Irma Mariyana; Muhammad Naim
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.955 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.597

Abstract

Abstrak Tanaman wijen (Sesamum indicum L) merupakan penghasil minyak dan juga menyediakan nektar dan pollen bagi lebah sehingga integrasi lebah pada pertanaman wijen diharapkan mampu mengatasi rendahnya produkstivitas wijen dengan membantu penyerbukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi antara varietas dengan cara penyerbukan pada tanaman wijen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan rancangan petak terpisah. Faktor pertama sebagai petak utama yaitu cara penyerbukan yang terdiri dari penyerbukan alami, penyerbukan terbuka atau alami, penyerbukan yang dibantu oleh lebah Trigona sp dan penyerbukan tertutup. Faktor kedua sebagai anak petak adalah varietas yang terdiri dari varietas Sumberrejo 2, Sumberrejo 3 dan Sumberrejo 4. Terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dengan mengamati 10 sampel tanaman, jadi terdapat 270 unit tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Sumberrejo 3 menunujukkan jumlah bunga tertinggi dibandingkan varietas lainnya. Penyerbukan dengan bantuan Trigona sp menunjukkan hasil tertinggi untuk parameter panjang polong, diameter polong, jumlah biji dan bobot 1000 biji. Interaksi antara varietas dan penyerbukan terlihat pada varietas Sumberrejo 3 dengan penyerbukan yang dibantu oleh Trigona sp pada parameter jumlah polong. Kata kunci : penyerbukan wijen, Lebah Trigona sp, varietas
Isolasi dan karakterisasi penyebab penyakit hawar daun bakteri ( xanthomonas oryzae pv. Oryzae l.) Pada tanaman padi di wilayah Sulawesi Selatan Andi Herawati
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.516 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.591

Abstract

ABSTRACT Padi (Oryza sativa. L) merupakan tanaman pangan pokok hampir seluruh rakyat Indonesia. Dan merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia, khususnya di Indonesia. Sulawesi Selatan sudah dikenal sebagai salah satu daerah produsen utama padi di Indonesia dan sebagai salah satu lumbung padi nasional, setiap tahunnya menyumbangkan lebih dari 40% atau 2,0 juta ton pertahunnya terhadap cadangan beras nasional. Penyakit yang sering menyerang tanaman padi diantaranya adalah hawar daun bakteri yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit utama padi. Penurunan hasil yang diakibatkan oleh Xoo mencapai 50% bila terinfeksi berat pada stadia pertumbuhan anakan, dan kehilangan hasil akan berkisar antara 10-20% bila tanaman terinfeksi pada stadia anakan maksimum. Untuk mengatasi masalah penyakit hawar daun bakteri dilakukan upaya pengendalian yang tepat, sehingga diperlukan identifikasi pada tanaman yang terinfeksi bakteri hawar daun. untuk mendapatkan gambaran tentang bakteri patogen seperti morfologi sel dan koloni maupun karakter fisiologi dan biokimia. Identifikasi masih diperlukan untuk mendapatkan informasi yang cepat tentang penyakit tersebut sehingga metode pengendalian yang memadai dapat direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi penyebab penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae L.) pada tanaman padi di wilayah Sulawesi Selatan. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode pengenceran lalu ditumbuhkan pada nutient agar (NA). Identifikasi Xoo dilakukan berdasarkan pada gejala yang ditimbulkan, patogenitas, karakter morfologi dan fisiologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hasil isolasi dan karakterisasi dari tiga belas isolat bakteri yang berasal dari beberapa daerah di wilyah Sulawesi Selatan di dapat sepuluh isolat bakteri positif Xanthomonas oryzae (Xoo) yaitu MR01, MR02, PK01, BR01, SP02, SP03, GW01, GW02, BT01 dan BT03. Kesepuluh isolat bakteri setelah diuji pada tanaman tembakau memperlihatkan gejala hipersensitif yang menandakan bahwa kesepuluh isolat tersebut merupakan patogen. Kata Kunci : Xanthomonas oryzae pv. Oryzae L, Hawar Daun Bakteri, Isolasi Xoo
Efisiensi penularan virus mosaik tanaman nilam (pogostemon cablin. Benth) melalui serangga myzus persicae Nining Triani Thamrin
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.344 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.598

Abstract

ABSTRAK Infeksi virus pada tanaman nilam umumnya menghasilkan gejala belang sampai mosaik yang diikuti dengan terjadinya perubahan bentuk daun kuning. Virus tersebut umumnya dapat ditularkan secara mekanik, tetapi dipertanaman dapat pula ditularkan secara non-persisten oleh kutu daun Myzus persicae. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efesiensi penularan virus mosaik pada tanaman nilam melalui serangga penular. Peubah yang diamati adalah masa inkubasi dan persentase penularan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis tanaman indikator. Penularan virus melalui serangga penular Myzus persicae menunjukkan bahwa periode makan akuisisi yang panjang tidak meningkatkan efisiensi penularan virus. Kata kunci : virus mosaik, penularan, myzus persicae.
Valuasi ekonomi ekosistem mangrove di desa Barowa Kecamatan Bua Kabupaten Luwu Dharma Fidyansari; Sri Hastuty
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.838 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.593

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis valuasi ekonomi ekosistem mangrove di Desa Barowa Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barowa Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yang berlangsung Bulan Februari sampai dengan April 2016. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengukuran Variabel yang digunakan untuk analisis nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove yang mengacu pada Adrianto (2006) yaitu: (1) Nilai manfaat langsung, yaitu: potensi kayu (kayu bangunan dan kayu bakar) dan penangkapan ikan; (2) Nilai manfaat tidak langsung yaitu pemecah ombak (break water) (Rp/tahun); (3). Nilai manfaat pilihan: nilai Biodiversity (Rp/tahun); (4). Biaya yaitu biaya yang dikeluarkan oleh pemanfaat hutan mangrove untuk mendapatkan komoditi dari hutan mangrove (Rp/tahun). Hasil penelitian yaitu Nilai ekonomi total manfaat langsung ekosistem mangrove meliputi nilai ekonomi kayu sebesar Rp1.325.000/Tahun, nilai ekonomi ikan sebesar Rp63.000.000/Tahun. Dengan Total nilai manfaat langsung ekosistem mangrove sebesar Rp64.325.000,-/Tahun. Manfaat tidak langsung hutan mangrove merupakan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Desa Barowa Kecamatan Bua secara tidak langsung. Manfaat hutan mangrove sebagai penahan abrasi tidak dapat dihitung secara lansung karena tidak memiliki nilai harga pasar, berdasarkan hasil valuasi apabila diadakan pembuatan bangunan pemecah ombak dengan ukuran yang ditetapkan maka akan membutuhkan biaya sebesar Rp2.784.931.510,-. Sehingga dengan asumsi daya tahan bangunan penahan ombak selama 10 tahun maka nilai manfaat langsung hutan mangrove sebagai penahan abrasi setiap tahun sebesar Rp2.784.931.510,-/tahun. Kata kunci: Valuasi Ekonomi, Mangrove
Respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (allium ascalonicum l.) Terhadap limbah padat dan limbah cair kelapa sawit serta ampas sagu Rahman Hairuddin; Nur Rahmah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.872 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.599

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bahan lokal yang mampu meningkatkan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dan bersifat organik, mengetahui renspon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dengan berbagai dosis limbah padat kelapa sawit dan limbah cair kelapa sawit serta ampas sagu pada pertumbuhan serta hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan To, Bulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo pada bulan Maret-Juni 2016. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga jumlah ulangan terdapat 21 unit percobaan. P1 = Tanpa perlakuan (Kontrol), P2 = Dosis KS1 = 100 gr + KS2 = 100 ml dan ASC = 100 gr, P3 = Dosis KS1 = 200 gr + KS2 = 200 ml dan ASC = 200 gr, P4 = Dosis KS1 = 300 gr + KS2 = 300 ml dan ASC = 300 gr, P5 = Dosis KS1 = 400 gr + KS2 = 400 ml dan ASC = 400 gr, P6 = Dosis KS1 = 500 gr + KS2 = 500 ml dan ASC = 500 gr, P7 = Dosis KS1 = 600 gr + KS2 = 600 ml dan ASC = 600 gr. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk karakter pertumbuhan tanaman merah perlakuan P1 memberikan pertumbuhan rata-rata tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah umbi terbaik yaitu 19.35 cm, 4.92 anakan, dan 6,43 buah. Sedangkan untuk karakter produksi perlakuan P6 memberikan rata-rata jumlah daun dan bobot umbi yang terbaik yaitu 5.10 helai dan 43.94 gr. Kata Kunci: bawang merah, limbah cair kelapa sawit, limbah padat kelapa sawit, ampas sagu
Tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan pada pertanaman kacang tanah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Hishar Mirsam
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.602 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.594

Abstract

ABSTRAK Keberadaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan salah satu kendala dalam upaya peningkatan produksi kacang tanah.Salah satu cara yang menunjang penerapan pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu dengan melakukanmonitoring terhadap berbagai jenis OPT yang menyerang sehingga dapat ditentukan tindakan-tindakan pengendalian yang tepat untuk mengatasi OPT kacang tanah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pengenalan berbagai jenis OPT utama pada tanaman kacang tanah dan usaha pengendaliannya sangat diperlukan sebagai dasar dalam melakukan tindakan pengendalian terhadap OPT. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang aspek biologi berbagai serangga hama dan penyakit penting sebagai langkah awal penentuan teknik pengendalian OPT dalam upaya dalam peningkatan produksi kacang tanah. Pengamatan dilakukan pada satu petakan lahan kacang tanah di Dusun Carang Pulang, Desa Cikarawang, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor yang berumur ±70 hari dengan luas lahan 1000 m2. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik systematic samplingdengan cara mengambil 50 sampel tanaman dengan interval dari satu sampel ke sampel lain yaitu 15 tanaman. OPT pada lahan pengamatan pertanaman kacang tanah kelompok hama adalah ulat grayak Spodoptera litura, ulat penggulung daun Lamprosema indicata, Empoasca kerri , danbelalang .OPT dari kelompok patogen terdiri dari golongan virus yaitu Peanut stripe virus (PstV) dan golongan cendawan yaitu bercak daun Cercsopora arachidicola dan Cercsopora personatum. Gejala kerusakan tertinggi disebabkan oleh ulat grayak S.litura dan L. indicate untuk kelompok hama dan penyakit belang yang disebabkan oleh PstV untuk kelompok patogen. Kata kunci: Arachis hypogaea, monitoring OPT, hama, penyakit
PENGENDALIAN OPT PADI RAMAH LINGKUNGAN Rahmawasiah Rahmawasiah; Eka Sudartik
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.263 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.600

Abstract

ABSTRAK Program ini dapat membantu petani dalam pengendalian OPT pada tanaman padi tanpa menggunakan pestisida kimia, dalam hal ini memberikan bekal pengetahuan kepada petani berupa metode dalam mengendalikan OPT pada tanaman padi sehingga menghasilkan produk yang organik dan lingkungan tidak tercemar oleh bahan kimia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi Kegiatan yang berupa pembinaan pengeloalaan OPT yang ramah lingkungan (tidak menggunakan pestisida kimia) kepada kelompok tani mitra. Metode yang dilakukan dalam hal ini memberikan pelatihan dalam melakukan pengendalian OPT pada tanaman padi tanpa menggunakan pestisida kimia. Pelatihan yang diberikan diawali dengan pelatihan pembuatan berbagai pestisida nabati dan bio pestisida untuk OPT padi. Kelompok tani mitra memiliki peran aktif dalam program ini, dimana kelompok tani mitra yang bekerja langsung mengelola lahan persawahan mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Program ini menghasilkan luaran berupa metode pengendalian OPT padi yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Organisme Pengganggu Tanaman, Pestisida nabati, Bio Pestisida
Pengaruh pertumbuhan kacang hijau (phaseolus radiatus) dengan perlakuan pemberian media air berbeda Muhammad Arhan Rajab
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.596

Abstract

ABSTRACT Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air.Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Dalam laporan praktek lapang ini mengkaji bagaimana pertumbuhan tanaman kacang hijau dengan pengaruh perbedaan air untuk tanaman kacang hijau. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan kacang hijau bila dilakukan penyiraman dengan menggunakan air PDAM, air hujan, air sumur, air kolam, air sungai dan air laut. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo ,Jl. Poros DR. Ratulangi KM. 08 Kota Palopo yang berlangsung pada Tanggal 24 April-7 Mei 2016. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil praktek lapang dapat diketahui jenis air yang baik untuk pertumbuhan kacang hijau. Implikasi dalam praktek lapang tanaman kacang hijau dengan melakukan penyiraman jenis air yang berbeda yaitu dengan melibatkan anggota kelompok secara aktif dalm penyiraman yang dilakukan setiap harinya dan melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau sehingga didapatkan hasil dari penelitian ini. Kata kunci : Tanaman Kacang Hijau, Pengaruh Perbedaan Air, Konservasi Air dan Tanah.
Pemanfaatan mulsa organik serta aplikasi poc dari limbah rumput laut (gracilaria sp.) Dan urine sapi untuk pertumbuhan dan produksi kedelai varietas wilis (glycine max l.) Wakifatul Hisani
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.601

Abstract

ABSTRAK Kedelai merupakan tanaman palawija yang memiliki arti penting dalam industri pangan dan pakan. Kedelai berperan sebagai sumber protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena aman bagi kesehatan dan murah harganya. Penelitian ini bertujuan Untuk mengkaji pengaruh kombinasi perlakuan pemberian pupuk organik cair dari limbah rumput laut dan urine sapi serta pemberian mulsa jerami padi dengan dosis (ketebalan) yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai varietas Wilis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai Juni 2016 di Dusun Kajuara, Desa Awangcenrana, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Perpisah (RPT). Petak utama adalah penggunaan mulsa jerami padi dengan 4 perlakuan yaitu: Tanpa jerami, Mulsa jerami 2 ton/ha, Mulsa jerami 4 ton/ha, dan Mulsa jerami 6 ton/ha. Anak petak adalah pemupukan dengan 4 perlakuan yaitu: tanpa POC, POC Rumput laut, POC urine sapi, dan kombinasi POC rumput laut dengan POC urine sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi antara pemberian mulsa jerami padi dan POC dari limbah rumput laut dan urin sapi terjadi interaksi yang nyata terhadap bobot berangkasan, jumlah polong hampa, produksi kedelai/petak, produksi ton.ha-1. kombinasi antara pemberian mulsa jerami padi dan pemberian POC dari limbah rumput laut dan urin sapi menunjukkan respon terbaik karena mampu menghasilkan produksi (2,6 ton/ha) yang lebih tinggi dari kemampuan potensi hasilnya (1,6 ton.ha). Kata kunci: kedelai, mulsa jerami, poc rumput laut, urine sapi

Page 1 of 1 | Total Record : 9