cover
Contact Name
Yesi Franita
Contact Email
yesi.franita@untidar.ac.id
Phone
+6289689511677
Journal Mail Official
mathlocus@untidar.ac.id
Editorial Address
Jalan Kapten Suparman 39, Potrobangsan, Magelang Utara, Magelang 56116
Location
Kota magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Published by Universitas Tidar
ISSN : 27231208     EISSN : 27231194     DOI : https://doi.org/10.31002/mathlocus
Core Subject : Education,
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika menerbitkan penelitian artikel, ulasan artikel, dan studi kasus yang berfokus pada matematika dan pendidikan matematika. Ruang lingkup artikel yang terbit di MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika merupakan artikel dalam bidang: 1. Pendidikan Matematika 2. Matematika (analisis, geometri, aljabar, statistik, matematika terapan)
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2022): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika" : 3 Documents clear
Pemecahan Masalah Bangun Ruang Bernuansa Etnomatematika pada Siswa SMP Novita Sari; Anwar Muttaqien
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2022): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v3i1.2340

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang bernuansa etnomatematika. Metode penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian kualitatif deskriptif yang mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi bangun ruang bernuansa etnomatematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Sampit. Teknik pengumpulan data menggunakan google form dan video call WhatsApp. Instrumen penelitian berupa tes dan wawancara. Adapun analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat tahapan pemecahan masalah matematis pada bangun ruang bernuansa etnomatematika yaitu: (1) kemampuan memahami masalah yakni siswa mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan soal, menganalisa soal dengan mensketsakan gambar Balai Patahu menjadi bangun ruang balok; (2) kemampuan merencanakan pemecahan masalah, yakni siswa merancang rumus dan gambar sketsa sesuai dengan pertanyaan soal dan ilustrasi gambar Balai Patahu; (3) kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah, yakni siswa menerapkan strategi pemecahan masalah sesuai dengan rencana yang telah dirancang pada tahap merencanakan pemecahan masalah untuk memperoleh hasil jawaban; dan (4) kemampuan memeriksa kembali, yakni siswa memeriksa hasil jawaban dan mampu membuat kesimpulan yang benar dari hasil jawaban. Dalam pembelajaran guru hendaknya memberikan pembelajaran yang bernuansa budaya, agar siswa dapat memecahkan masalah matematis yang berhubungan dengan budaya di kehidupan sehari-hari.
Proses Berpikir Konseptual Siswa Extrovert dan Introvert dalam Memecahkan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Sandy Ramadhan; Astri Rakhmawati; Herlina Hidayati; Anwar Muttaqien
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2022): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v3i1.2343

Abstract

Proses berpikir konseptual dalam memecahkan masalah sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian siswa. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa pasti sangat beragam. Hal tersebut menyebabkan perbedaan dalam proses berpikirnya. Maka dari itu, perlu diketahui bagaimana proses berpikir konseptual siswa dengan berbagai tipe kepribadian dalam penyelesaian masalah bangun ruang sisi datar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data metode tes dan metode wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyatakan ulang sebuah konsep siswa dengan tipe kepribadian extrovert cenderung tidak menuliskan informasi yang didapat di lembar jawaban, sedangkan siswa dengan tipe kepribadian introvert menuliskan secara terstruktur pada lembar jawaban. Dalam memilih prosedur pemecahan masalah, siswa extrovert lebih suka mengerjakan soal secara langsung tanpa menganalisis terlebih dahulu, berbeda dengan siswa introvert yang menganalisis terlebih dahulu, siswa extrovert cenderung memiliki alternatif pemecahan masalah lebih sedikit daripada siswa tipe kepribadian introvert. Selain itu, dalam penerapan konsep dan algoritma siswa introvert menuliskan kembali kesimpulan dari permasalahan pada lembar jawaban, sedangkan siswa tipe kepribadian extrovert tidak.
Analisis Butir Soal Simulasi Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 1 Salaman Imam Toifur; Erna Setyowati
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2022): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v3i1.2341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal Simulasi Ujian Sekolah Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri 1 Salaman. Penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran dan evaluasi/penilaian. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan instrumen soal pilihan ganda simulasi ujian sekolah mata pelajaran matematika. Objek penelitian yang digunakan adalah hasil tes peserta didik kelas XII MIPA SMA Negeri 1 Salaman Tahun Pelajaran 2021/2022. Untuk analisis data menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan 27 butir kriteria valid dan 3 butir kriteria tidak valid dengan tingkat reliabilitas tinggi sebesar 0,76. Untuk tingkat kesukaran, soal yang tergolong mudah berjumlah 17 butir, sedang 10 butir, dan sukar 3 butir. Pada tingkat daya beda terdapat 9 butir berkategori baik, 12 butir kategori cukup, 7 butir kategori jelek, dan 2 butir kategori negatif. Untuk analisis efektivitas pengecoh diperoleh 4 butir kategori sangat baik, 6 butir kategori baik, 5 butir kategori kurang baik, 5 butir kategori tidak baik, dan 10 butir kategori sangat tidak baik. Secara keseluruhan terdapat 7 butir soal yang dapat digunakan dalam tes berikutnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 3