cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jil@ejournal.unri.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau Gedung I, Jl. Pattimura No. 9, Gobah Pekanbaru Telp.Fax. 0761-23742
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Riau
ISSN : 19785283     EISSN : 27214583     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan" : 6 Documents clear
STRUKTUR KOMUNITAS DIATOM EPILITIK (Bacillariophyceae) PADA LAMBUNG KAPAL DI PERAIRAN DUMAI PROVINSI RIAU Sofyan H Siregar; Aras Mulyadi; Oliver J Hasibuan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.2.2.p.33-47

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2007 di areal PT Patra Dock Dumai, Propinsi Riau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas diatom epilitik pada lambung kapal dan juga untuk memahami faktor-faktor kualitas air yang mempengaruhi keberadaan epilitik. Data yang diperoleh langsung dari observasi dan pengumpulan sampel di lapangan. Analisis dan identifikasi sampel di atom epilitik dilakukan di laboratorium Kelautan Terpadu Universitas Riau. Jumlah spesies diatom epilitik terdiri dari 31 spesies ditemukan. Dua diatom epilitik dengan tingkat kelimpahan yang tinggi, yaitu Nitzschia sigma dan Nitschia vermicularis. Spesies tersebut menjadi spesies yang toleranterhadap tekanan arus dan udara. Kelimpahan diatom epilitik pada kapal dari besi berkisar antara 459 sampai 10.107 ind/cm2, pada kapal fiber antara 459 sampai 8.729 ind/cm2 dan kapal kayu antara 459 sampai 8.729 ind/cm2 . Dari indeks standar kergaman (H’), indeks keseragaman dan indeks dominansi, perairan memiliki keseimbangan dan tidak ada dominansi. Parameter kualitas air berada pada range yang sedang untuk diatom epilitik laut.
ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK Juandi Juandi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.2.2.p.48-54

Abstract

Metode geolistrik telah diaplikasikan untuk mengetahui air bawah tanah. Penelitian ini dilakukan disuatu areal yang terletak di Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, dengan luas daerah 50 x 45 m2. Denganmembuat line pengukuran AB, maka telah dapat diinterpretasikan bahwa jika ingin dilakukanpengeboran air bawah tanah untuk keperluan pemukiman, maka sebaiknya disarankan pemboran tidakdilakukan dibawah bentangan AB. Hasil penelitian ini dapat diinterpretasikan bahwa di bawah bentanganitu tidak ada indikasi terdapatnya air bawah tanah.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS PERAIRAN SUNGAI SAIL KOTA PEKANBARU Tengku Efrizal
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.2.2.p.22-32

Abstract

Penelitian ini berlangsung pada bulan Nopember-Desember 2007 di sungai Sail Pekanbaru. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sungai yang dievaluasi berdasarkan struktur komunitas makrozoobentos. Terdapat 5 (lima) titik sampling. Sampel air dan makrozoobentos diambilsebanyak 2 (dua) kali, seminggu sekali. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Ekologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Hasil menunjukkan bahwa makroozoobentos yang diperoleh terdiri dari 5 (lima) spesies yang berasal dari 3(tiga) kelas, yaitu Gastropoda: Bellarnyajavanica, Viviparus subpurpureus, dan Melanoides tuberculata; Oligochaeta: Tubifex sp dan Diptera:Chironomus sp. Indeks Kepadatan makrozoobentos 476 sampai 11.905 organisme/m2, nilai indeks Keragaman (H’) 0.46-1.90. Nilai indeks Dominan (C) 0.34-0.86 (terdapat spesies dominan, yaitu Tubifexsp). Nilai indeks Keseragaman (E) 0.20-0.82. Hal ini menunjukkan bahwa sungai Sail telah tercemar berat.
KENYAMANAN LINGKUNGAN KERJA DI KAPAL PERIKANAN Muchtar Ahmad
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.2.2.p.1-11

Abstract

Ketidaknyamanan dari kondisi bekerja di kapal perikanan menjadikan pekerjaan perikanan sebagaipilihan terakhir bagi generasi muda. Sumber-sumber ketidaknyamanan sebagian besar dari kebisingan,getaran, gas buang, bau, suhu, dan stabilitas kapal. Aspek-aspek tersebut dapat juga menjadi bencanalingkungan seperti ekotositas dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Kebisingan (>85dB), suhu (>360C),gas buang dan bau melampaui ambang batas toleransi makhluk hidup. Untuk mengatasinya dapatmenggunakan peralatan seperti saringan dan bantalan untuk meredam kebisingan dan getaran, sertamenggunakan biofuel sebagai energi alternatif untuk menurunkan gas buang dan bau. Sementarastabilitas kapal tergantung pada rancangan dan konstruksi kapal, serta instalasi yang baik dalam mesin.
VALUASI EKONOMI HUTAN ULAYAT BULUHCINA DESA BULUHCINA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Mukhamadun Mukhamadun; Tengku Efrizal; Suardi Tarumun
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.2.2.p.53-73

Abstract

Hutan Ulayat Buluhcina memiliki manfaat bagi masyarakat Desa Buluhcina dan sekitarnya, baik manfaat langsung (tangible benefit) dan manfaat tidak langsung (intangible benefit). Agar berbagai pihak khususnya masyarakat setempat mengetahui nilai ekonomi manfaat tersebut, maka dihitung nilai ekonomi total (total economic value) Hutan Ulayat Buluhcina. Dengan pendekatan produktivitas dan kontingensi berbagai komoditas seperti pohon, tanaman hias, kayu bakar, tumbuhan obat, keberadaan,penyerapan karbon, ikan, air, madu, satwa, rotan, dan buah-buahan, ternyata nilai ekonomi totalnyaadalah Rp.23.261.613.497,- atau nilai tiap hektar per tahunnya sebesar Rp 23.261.600,-. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada masyarakat Buluhcina, sehingga makin termotivasi untuk menjaga keberadaan hutan mereka. Bagi para pihak seperti Pemkab Kampar, Pemprov Riau,Depertemen Kehutanan, LSM dan Dinas Pariwisata, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk pengembangan potensi ekonomi Hutan Ulayat Buluhcina.
UKURAN BUTIR SEDIMEN PERAIRAN PANTAI DUMAI SELAT RUPAT BAGIAN TIMUR SUMATERA Rifardi Rifardi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.2.2.p.12-21

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang berperan dalam sebaran ukuranbutir sedimen pada perairan pantai Dumai Selat Rupat, pantai bagian timur Sumatera. Sampel sedimen permukaan diambil dari sembilan stasiun sepanjang perairan pantai dengan menggunakan grab semplerpada tanggal 19-21 Mai 2008. Semua sampel dianalisa dengan menggunakan analisis mekanikal denganmetoda settling-tube. Hasil analisa berupa data proporsi ukuran butir dan statistika sedimen dianalisisdengan menggunakan Q-mode cluster analysis. Berdasarkan hasil analisis, seluruh sampel sedimen dikelompokkan menjadi dua kelompok pada skala jarak 5 dalam sebuah dendrogram, dan hal ini mengindikasikan bahwa perairan pantai dumai dapat dibedakan menjadi dua daerah berdasarkan sebaran ukuran butir sedimen, yaitu 1) daerah yang dicirikan oleh leptokurtik sedimen dan sedimen berbutiran sangat halus dibawah pengaruh gelombang dan arus dengan model transpor: onshore-offshore transport dan longshore transport sediments, dan 2) daerah yang dicirikan oleh platikurtik sedimen dan sedimen berbutiran halus dibawah pengaruh aktivitas antropogenik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6