cover
Contact Name
Mawardi Djamaluddin
Contact Email
mawardidjamaluddin@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281274212020
Journal Mail Official
jurnalforamadiahi@iain-ternate.ac.id
Editorial Address
Jl. Lumba-Lumba No.8, RT.001/RW.03, Dufa Dufa, Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara 97727, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman
ISSN : 18581021     EISSN : 26142732     DOI : -
Core Subject : Education,
FORAMADIAHI is a peer-reviewed journal on education,especially Islamic Education, share knowledge and information about research report on whole aspects of Islamic education integrated with all sciences, publicate qualified articles to show the development of Moslem scholars publications. FORAMADIAHI specifies on all education aspects in the Moslem world, and the purpose is to spread genuine works and latest issues on the subjects. All articles will be reviewed by some experts before published. Author is fully ressponsible for the content of article.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018" : 10 Documents clear
TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN IMAN PADA ANAK USIA DINI SUMANTI M SALEH; CHAIRUNNISA CHAIRUNNISA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.725 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.114

Abstract

Diantara tanggung jawab besar yang jelas diperhatikan dan disoroti oleh islam juga oleh penalaran logika, adalah tanggung jawab seorang pendidik terhadap orang-orang yang berada dipundaknnya berupa tanggung jawab pengajaran dan pendidikan iman. Ini sesungguhnya bukan tanggung jawab kecil dan ringan, karena tanggung jawab ini telah dituntut sejak seorang anak dilahirkan hingga ia mencapai usia remaja, bahkan sampai ia menginjak dewasa yang sempurna. Tanggung jawab pendidikan iman adalah meningkat anak-anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia mengerti, membiasakan dengan rukun iman dan rukun islam sejak ia memahami dan mengajarkan kepadanya dasar-dasar syariat sejak usia tamyiz. Menumbuhkan dasar-dsar pendidikan iman dan ajaran islam sehingga anak akan terikat dengan Islam baik aqidah atau ibadahnya.
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI, POLA ASUH ORANG TUA DAN PENYESUAIN SOSIAL SISWA SMA NEGERI TERNATE SURYANI Hi.Umar; DEWI ASRIYANI
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.143 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.109

Abstract

Penyesuaian sosial adalah salah satu aspek keterampilan sosial yang harus dimiliki setiap individu, terutama bagi siswa SMA yang harus mampu menyesuaikan diri dengan semut / peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Jika seseorang ingin meningkatkan dan mengembangkan dalam sains suatu teknologi, ia harus dapat berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang luas. Status sosial ekonomi dan pola asuh adalah faktor yang dapat menyebabkan penurunan penyesuaian sosial seseorang. Pernyataan ini didasarkan pada teori dan beberapa hasil penelitian bahwa status sosial ekonomi dan pengasuhan dapat menyebabkan penurunan penyesuaian sosial seseorang. Secara umum, pernyataan penyesuaian masalah adalah dari siswa; (d) hotb sejauh apakah status sosial ekonomi berkorelasi dengan tingkat penyesuaian siswa; (e) sejauh mana pengasuhan berkorelasi dengan tingkat penyesuaian siswa; dan (f) sejauh mana status sosial ekonomi dan pengasuhan berkorelasi dengan tingkat penyesuaian siswa. Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Namun, sebagian besar siswa berasal dari orang tua sampai status sosial ekonomi tinggi. Dalam kaitannya dengan pola asuh, ditemukan juga perbedaan, yaitu pola asuh otoritatif, pola asuh permisif, dan pola asuh demokratis. Dari tipe pengasuhan seperti ini, siswa berada pada penyesuaian orosial tingkat tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa status sosial ekonomi masyarakat
PERASIONALISASI PEGADAIAN SYARIAH PADA PEGADAIAN SYARIAH TERNATE UNIT BASTIONG SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN NON BANK NOHO ULIDAMN
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.536 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.115

Abstract

Lembaga-lembaga Bisnis menjamur dimana-mana, bahkan sebagian besar lembaga bisnis memakai sistem syariah.Perkembangan produk-produk berbasis Syariah kian marak di Indonesia tidak terkecuali Pegadaian. Perum Pegadaian mengeluarkan prosuk berbasis syariah yang disebut dengan Pegadaian Syariah. Produk berbasis Syariah memiliki karakteristik tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk, karena riba menetapkan uang sebagai alat tukar, bukan sebagai komuditas yang diperdagangkan. Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam, lembaga-lembaga keuangan non-bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaan terletak pada prinsip dan mekanisme operasionalnya. Dengan penghapusan prinsip bunga, baik dalam mekanisme investasi langsung ataupun tak langsung dan pasar uang antar bank, praktek sistem bebas bunga (bagi hasil) akan lebih muda untuk diterapkan secara integral. Oleh karena itu, untuk mewadahi kepentingan masyarakat yang belum tersalurkan oleh jasa perbankan Islam. Maka telah dibentuk beberapa institusi keuangan non-bank dengan prinsip yang dibenarkan oleh Syariah Islam. Pegadaian adalah lembaga yang adapat memberikan pinjaman pembiayaan pada siapapun yang butuh, sedang dipihak lain Pegadaian tidak diperkenankan menghimpun dana masyarakat, seperti tabungan dan deposito 
TEORI BELAJAR KONEKSIONISME DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI NURFITRI SAHIDUN; FATMAWATI UMATERNATE
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.037 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.110

Abstract

Belajar  merupakan perubahan tingka laku atau sikap dengan serangkaian kegiatan, membaca, memahami, mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya. Dengan demikian belajar itu tidak semata-mata hanya bersifat verbalistik .Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar itu merupakan perubahan tingka laku atau sikap dengan serangkaian kegiatan, membaca, memahami, mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya. Dengan demikian belajar itu tidak semata-mata hanya bersifat verbalistik .Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
MEMBANGKITKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KREATIF ASRI ODE SAMURA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.454 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.116

Abstract

Berpikir diasumsikan sebagai proses kognitif yaitu suatu aktivitas mental yang dapat menekankan penalaran untuk memperoleh pengetahuan. Proses berpikir merupakan suatu jenis perilaku dimana memerlukan keterlibatan aktif pemikir. Dengan berpikir kita dapat membangun atau membangkitkan pengetahuan, penalaran, serta proses yang lebih tinggi seperti mempertimbangkan. Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan dalam menyelesaikan suatu masalah.ciri-ciri orng yang berpikir kreatif yang dapat dihubungkan dengan kognisi dapat dilihat dari kemampuan berpikir lancer, keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal, keterampilan elaborasi, dan keterampilan menilai. Ada dua factor yang mempengaruhi kreativitas meliputi inkubasi dan factor social. Pembelajaran kreatif suatu model yang dikembangkan dengan mengacu kepada teori pembelajaranyang diasumsikan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Teori dan pendekatan tersebut antara lain belajar aktif, belajar kreatif, pendekatan kostruktif, serta belajar kolaboratif dan kooperatif. Berpikir kreatif matematik sebagai kemampuan menemukan dan menyelesaikan masalah matematika yang meliputi komponen-komponen: kelancaran, fleksibilitas, elaborasi dan keaslian. Pengajuan masalah yang menuntut siswa dalam pemecahan masalah sering digunakan dalam penilaian kreativitas matematik.
PENINGKATAN KINERJA GURUDI SEKOLAH USMAN ILYAS
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.377 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.111

Abstract

Kinerja guru adalah aktifitas yang dilakukan sebagai suatu kewajiban yang telah ditetapkan dalam aturan pendidikan, aktivitas tersebut mengarah pada program kerja yang harus diselesaikan, ada empat ranah yang dapat memberikan, konstribusi bagi kinerja guru yang sukses, yaitu: persiapan danprosedur mengajar, menajemen kelas; pengetahuan materi pelajaran dan persiapan akademik;  karakteristik personal dan tanggung jawab profesional Meningkatkan kinerja guru melalui persiapan proses pembelajaran yang meliputi penetapan tujuan pembelajaran, perumusan rencana pembelajaran (RP). Penggunaan metode mengajar yang tepat, mampu mengelola kelas,  peningkatan mutu lulusan sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dan kegiatan tambahan siswa.
ISU-ISU TENTANG EFISIENSI TATA KELOLA ORGANISASI DAN ANGGARAN PENDIDIKAN DINDIN WAHYUDIN
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.453 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.117

Abstract

Persoalan mengenai efisiensi tata kelola organisasi dan sentuhan akademik anggaran dengan kebutuhan mendasar masyarakat akan menjadi pendidikan yang berkualitas dan kewajiban pengatur untuk menyediakan layanan sebagai pendidikan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia. Isu-isu seperti itu mencakup isu-isu yang terkait dengan pendidikan. Program ini adalah sertifikasi guru dan dosen, kesetaraan guru, dan kebijakan privatisasi pendidikan. Begitu pula dengan masalah ketimpangan dalam distribusi anggaran pendidikan, anggaranketidakterserapannya secara optimal dan ketidakakuratan pendidikan dalam menggapai anggaran pendidikan
PENDIDIKAN INVESTASI SDM DAN MASA DEPAN PEMBANGUNAN BANGSA RAMLI YUSUF; YUSRI HABIBI
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.959 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.112

Abstract

Salah satu kelemahan sistem  pendidikan di sekolah selama ini adalah kurang mengapresiasi dan menempatkan potensi kecerdasan lain setara dengan kecerdasan inteligensi matematik-logis. Akibatnya siswa dipaksakan untuk menguasai dan mengejar prestasi pada mata pelajaran matematika dan Sains. Sementara pada bagian mata pelajaran lain berupa keterampilan seni, budaya dan olah raga sesungguhnya juga diharapkan untuk turut mengembangkan sejumlah potensi yang bersifat multi inteligensi justru tidak terlihat dalam pelaksanaan proses pembelajaran.Namun pengembangan investasi SDM melalui pendidikan ke depan harus diarahkan pada tiga konsep dalam ekonomi public yaitu: (1) pendidikan sebagai barang dan jasa umum (public goods), (2) pendidikan sebagai barang dan jasa produktif (productive goods), dan (3) pendidikan sebagai barang atau jasa capital (capital goods). Ketiga konsep ini dapat digunakan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan skala perioritas pembangunan pendidikan, termasuk pembagian tanggungjawab untuk pengembangan SDM antara pemerintah dengan masyarakat.
KELUARGA SEBAGAI MADRASAH PERTAMA DAN MEDIA OPTIMALISASI FUNGSI EDUKATIF RINELSA R HUSAIN; FARADILA TAKDIR
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.532 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.113

Abstract

 Kelurga sangat besar pengaruhnya bagi pendidikan islam dalam hal pembentukkan kepribadian anak didik, karna itu suasana pendidikan yang pertama tersebut akan selalu menjadi kenangan sepanjang masa hidupnya. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama, tempat anak didik pertama tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarga lainnya. Disamping ibu dan bapak sebagai pendidik kodrati biasanya juga terdapat kakek, nenek, paman, tante, bahkan mungkin kakak sebagai orang dewasa yang langsung dan tidak langsung menjalankan peran sebagai pendidik didalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidiknya (orang tua dan anggota yang lain). Dalam ajaran islampun telah dinyatakan oleh nabi Muhammad SAW. Dalam sabdanya yang berbunyi: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia madjusi, yahudi, atau nasrani.”
KONSEP NASHIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN ANAK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PAUD NURSIN SAPIL; CHAIRUNNISA CHAIRUNNISA
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 10, No 1 (2018): FORAMADIAHI VOL.10 NO 1.EDISI JUNI 2018
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.993 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v10i1.108

Abstract

Pada saat setiap orang tua muslim mulai khawatir dengan keimanan dan moral anaknya, para pendidik mencemaskan perkembangan kepribadian peserta didiknya, patutlah ditengok kembali bagaimana Rasulullah memberikan contoh peletakan pondasi keimanan yang kokoh kepada seorang sahabat, sekalipun sepupu beliau yang masih kecil waktu itu, yaitu Ibnu Abbas ra. dalam arti Pendidikan yng luas bermakna merubah dan memindahkan kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Pengertian tentang pendidikan ini dapat di ketahui bahwa pendidikan itu dapat melalui bermacam-macam proses ,tetapi pada dasarnya adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya. Proses pendidikan terhadap anak-anak merupakan fondasi bagi tahap selanjutnya, pondasi yang kuat untuk mempersiapkan pribadi yang shaleh dan yang bertanggung jawab atas segala persoalan dan tugas hidupnya. Pada masa kecil anak hidup dalam buaian orang tua dan pada masa usia belajar dan pendidikan. Menurut Nashih Ulwan hendaknya orang tua dan pendidik mempunyai metode untuk memperbaiki, meluruskan kepincangan dalam mendidik akhlaknya. Islam mengajarkan metode atau cara yang spesifik, yaitu jika cukup dengan nasehat yang lemah lembut maka pendidik tidak diperkenenkan beralih kepada cara lainseperti meninggalkan atau memboikotnya apalagi sampai memukulnya.Pemukulan dengan tanpa melukai baru diperkenankan jika dengan nasehat dan boikot tidak mempan lagi dan dengan pemukulan tersebut diharapkan dapat memperbaiki anak didik tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 10