cover
Contact Name
Sutikno Wijaya
Contact Email
sutiknowijaya777@gmail.com
Phone
+628985035222
Journal Mail Official
sutiknowijaya777@gmail.com
Editorial Address
Jl. Aer Terang No.4, Lingkungan VI, Malalayang Satu Timur, Kec. Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 27981797     EISSN : 27980642     DOI : https://doi.org/10.53674/teleios
Core Subject : Religion, Education,
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, merupakan wadah publikasi ilmiah dari hasil penelitian Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Transfromasi Indonesia dengan nomor ISSN 2798-0642 (Online) 2798-1797 (Print), serta telah memiliki DOI 10.53674, dan diperuntukkan bagi semua dosen maupun para peneliti di kalangan STT Transformasi dan Institusi lainnya. Jurnal Teleios terbit dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Jurnal Teleios menggunakan sistem double-blind review. Adapun yang menjadi Fokus dan Ruang Lingkup dalam Jurnal Teleios adalah: 1. Teologi Biblika 2. Teologi Historika 3. Teologi Sistematika 4. Teologi Praktika 5. Teologi Kharismatik 6. Pendidikan Agama Kristen
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021" : 6 Documents clear
Peranan Media Sosial Dalam Membangun Pertumbuhan Iman Jemaat Pada Masa Pandemi Covid 19 Dicky Alexander Kandou; Yunita Yunita
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.118 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i1.23

Abstract

Abstrak Wabah covid-19 yang melanda seluruh dunia di awal tahun 2020 telah menyebabkan kesusahan dan penderitaan bagi siapa saja. Akibat dari wabah ini memaksa semua orang untuk melakukan semaksimal mungkin aktivitasnya secara daring yang berbasis online. Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan orang banyak guna pencegahan penularan covid-19. Media sosial menjadi pilihan utama dalam melakukan berbagai aktivitas sepeti belajar, bekerja, terlebih aktivitas keagamaan. Metode yag digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriftif kualitatif. Peristiwa covid yang terjadi saat ini tentu mengharuskan umat Tuhan untuk melakukan ibadah di rumah masing-masing dengan mengikuti live streming secara daring, karena peribadatan secara offline tidak direkomendasikan pemerintah di masa pandemi. Pemanfaatan media sosial untuk tetap menjaga rohani dan pertumbuhan jemaat harus diupayakan oleh gereja. Oleh karena itu, penggunaan media sosial sebagai sarana dalam beribadah agar tetap tercipta pertumbuhan iman jemaat merupakan biblika, karena dimasa para jemaat mula-mula pun memulai peribadatan dari rumah ke rumah. Karena konsep ibadah yang tercatat di dalam Perjajian Lama dan Perjanjian Baru dapat menggambarkan bahwa essensi dari ibadah yang sebenarnya adalah hubungan pribadi yang intim antara manusia dengan Allahnya. Kata Kunci: Covid19, Media Sosial, Pertumbuhan Iman, Jemaat. AbstractThe covid-19 outbreak that hit the world in early 2020 has caused distress and suffering for everyone. The aftermath of this outbreak forced everyone to do their best online-based activities. This is done to avoid crowds to prevent the transmission of covid-19. Social media is the main choice in doing various activities such as studying, working, especially religious activities. The method used in the writing of this article is the qualitative descriptive method. The current covid event certainly requires God's people to perform worship in their homes by following live streming online, because offline worship is not recommended by the government during the pandemic. The use of social media to maintain spiritual and congregational growth should be pursued by the church. Therefore, the use of social media as a means of worship in order to keep the growth of the faith of the church is a biblical, because in the early church began to worship from house to house. Because the concept of worship recorded in the Old and New Testaments can describe that the essensi of worship is actually an intimate personal relationship between man and his God. Keywords: Covid19, Social Media, Faith Growth, Church.
Konsep Kelompok Sel Sebagai Revitalisasi Pendidikan Agama Kristen Dalam Gereja Jhon Piter Nainggolan; Yunardi Kristian Zega
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.22 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i1.24

Abstract

AbstrakKelompok sel di gereja terhadap anak, remaja/pemuda, serta orangtua bertujuan untuk mengajar dan memperlengkapi pelayanan gereja sehingga terjadi multiplikasi. Kelompok sel harus diawali dengan melayani Tuhan, berdoa, dan berada dalam sebuah kesatuan. Kelompok sel merupakan kelompok kecil yang tidak lebih dari 12 orang untuk bertemu secara teratur sebagai sarana agar tiap anggota dapat mempelajari firman Tuhan dan membagikan pengalaman hidup dalam suasana persaudaraan yang akrab dan menyenangkan untuk bertumbuh pada pengenalan akan Yesus Kristus. Perlu adanya kegiatan kelompok sel di gereja karena ibadah yang dilaksanakan pada hari minggu, umumnya tidak akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena ibadah hari minggu hanya komunikasi satu arah. Oleh karena itu, penulis dalam artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana prinsip kelompok sel sebagai revitalisasi pendidikan agama Kristen di gereja kepada setiap anggota jemaat. Hasil dari penelitian ini adalah kelompok sel dapat menjadi salah satu metode yang ampuh bagi gereja untuk mencapai penyempurnaan orang-orang kudus dalam pekerjaan/pelayanan Tuhan (Ef. 4:13). Kata Kunci: Gereja; Kelompok Sel; Pendidikan Agama Kristen; Revitalisasi AbstractCell groups in the church for children, youth/youth, and parents aim to teach and equip church services so that multiplication occurs. The cell group must begin with serving God, praying, and being in oneness. Cell groups are small groups of no more than 12 people to meet regularly as a means so that each member can study God's word and share life experiences in a close and pleasant brotherly atmosphere to grow in the knowledge of Jesus Christ. There is a need for cell group activities in the church because worship held on Sundays, generally will not be able to meet these needs because Sunday worship is only one-way communication. Therefore, the author in this article aims to explain how the principle of cell groups as a revitalization of Christian religious education in the church to every member of the congregation. The result of this research is that cell groups can be a powerful method for the church to achieve the perfection of the saints in God's work/service (Eph. 4:13). Keywords: Church; Cell Groups; Christian education; Revitalization
Kematian Kristus dan Implementasinya Dalam Kehidupan Kristen Masa Kini Steven Tommy Dalekes Umboh
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.198 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i1.28

Abstract

AbstrakSejarah telah mencatat bahwa kematian Kristus selalu menjadi perdebatan khususnya bagi mereka yang meragukan otenistas benarkah Kristus meninggal secara faktual? Walau ada yang meragukan kematian Kristus, namun Alkitab tetap menjadi patokan utama yang harus dipercayai, bahwa kematian-Nya merupakan memiliki bukti keotentikan sejarah maupun secara doktrinal. Bukti kematian Kristus bersifat absolut dengan adanya tanda-tanda yang dikemukakan oleh para penulis Alkitab yang menjadi saksi mata dari peristiwa tersebut. Metode yang digunakan pada tulisan ini adalah metode kualitatif deskriftif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil pada uraian artikel mengemukakan kematian Kristus terbingkai secara sistemtis dalam narasi Kitab Suci. Selain itu bukti secara arkeologis dan medis menyatakan hal itu. Implementasi bagi orang percaya dari kematian Kristus agar semakin menunjukkan kehidupan yang berubah melalui buah-buah roh, serta tidak melupakan perintah Allah dalam merealisasikan perintah Amanat Agung.Kata-Kata Kunci: Kematian Kristus, Kitab Suci, Orang KristenAbstractHistory has recorded that christ's death has always been a debate especially for those who doubt whether Christ died factually? Although some doubt christ's death, the Bible remains the main benchmark to be believed, that His death Was evidence of historical authenticity as well as doctrinally. The evidence of Christ's death is absolute with the signs presented by the Bible writers who bear eyewitnesses to the event. The method used in this paper is a descriptive qualitative method with a library approach. The results in the article description suggest christ's death is framed systemically in the Scriptural narrative. In addition archaeological and medical evidence states it. Implementation for believers from christ's death to further demonstrate a life that changes through the fruits of the spirit, and not forgetting god's command in realizing the command of the Great Commission.  Key Words: The Death of Christ, Scripture, Christians 
Kristus Sebagai Pusat Misi Pendidikan Kristen Untuk Mewujudkan Murid Kristus Dalam Gereja Lokal Hardi Budiyana
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.345 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i1.29

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui Misi Pendidikan Kristen dalam Mewujudkan Murid Kristus, yang tentunya Murid Kristus yang memiliki karakter Kristiani dalam jemaat melalui proses pengajaran di gereja lokal. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kualitatif dengan cara studi pustaka yakni mengkaji tentang Misi Pendidikan Kristen yang berpusat pada Kristus akan mewujudkan Murid Kristus yang memiliki wewenang untuk membangun karakter jemaat sesuai dengan ajaran iman Kristiani. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman bahwa Misi Pendidikan Kristen berperan baik dalam Mewujudkan Murid Kristus yang memiliki pembentukan karakter kristiani dalam jemaat. Oleh karena itu, disarankan agar Para hamba Tuhan dalam hal ini Gembala Jemaat memiliki loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai rekan kerja Allah yang bukan hanya berkotbah semata, tetapi juga menyampaikan pengajaran dengan hasil terwujud adanya murid Kristus yang memiliki karakter Kristiani nyata dalam diri Jemaat, sehingga jemaat mau melibatkan diri dalam pelayanan maupun dalam penginjilan baik dalam gereja maupun di luar gereja. Kata Kunci: Misi Pendidikan Kristen, Murid Kristus, Gereja Lokal. AbstractThis study aims to describe and know the Mission of Christian Education in Realizing Christ's Disciples, which is certainly Christ's Disciples who have Christian character in the congregation through the teaching process in the local church. This research is a qualitative study by means of literature study that examines the mission of Christian Education centered on Christ will realize Christ's Disciples who have the authority to build the character of the church in accordance with the teachings of the Christian faith. The results of this study provide an understanding that the Christian Education Mission plays a good role in realizing Christ's disciples who have the formation of Christian character in the congregation. Therefore, it is recommended that the pastors of the Church of the Church Shepherd have a high loyalty in carrying out their duties and responsibilities as partners of God who not only preach, but also deliver teaching with the results of the realization of disciples of Christ who have a real Christian character in themselves Congregation, so that the congregation wants to be involved in ministry and in evangelizing both in the church and outside the church. Keywords: Christian Education Mission, Christ Disciples, Local Church
Kajian Biblika Realita Peperangan Rohani Menurut Efesus 6:12 Sutikno Wijaya
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.636 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i1.30

Abstract

Abstrak Pada era modernisasi saat ini bannyak orang yang menganut paham rasionalisme sehingga banyak orang mengkesampingkan hal-hal yang bersifat rohani oleh sebab itu jurnal ini menguraikan akan realita peperangan rohani menurut efesus 6:12 agar para gerejaNya menyadari bahwa peperangan rohani itu bukanlah dongeng tapi bagian dari kehidupan kristen yang mesti dilakukan supaya tidak terjebak dalam tipu muslihat iblis dan mengalami kehidupan yang berkemenangan di dalam Tuhan Yesus. Metode yang digunakan dengan deskriptif kualitatif, pendekatannya melalui kajian biblika yaitu eksegesis (mengerti makna teks) dan analisa teks alkitab sesuai konteks yang ada. Kata Kunci: Realita, Peperangan, Rohani, Efesus 6:12. AbstractIn the current era of modernization, many people adhere to rationalism, so many people put aside spiritual things, therefore this journal describes the reality of spiritual warfare according to Ephesians 6:12 so that His churches realize that spiritual warfare is not a fairy tale but a part of life. Christians must do so they don't fall into the tricks of the devil and experience a victorious life in the Lord Jesus. The method used is descriptive qualitative, the approach is through biblical studies, namely exegesis (understanding the meaning of the text) and analysis of biblical texts according to the existing context. Keywords: Reality, War, Spiritual, Ephesians 6:12.
Analisa Ibadah Menurut Mazmur 100:1-5 David Kuwissy
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.712 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i1.31

Abstract

Abstrak Ide dasar dari Artikel ini, adalah tata cara ibadah yang dilakukan oleh setiap denominasi gereja berbeda-beda.  Mazmur 100:1-5 memberi petunjuk tentang bagaimana cara beribadah kepada TUHAN. Firman Tuhan: “Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!” (Maz 100:2), menunjukkan bahwa beribadah adalah perintah TUHAN yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan, disertai dengan wawancara terhadap beberapa pelayan di gereja-gereja. Penilitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana ibadah yang sesuai dengan firman TUHAN. Hasil analisa dan kajian menunjukkan bahwa ibadah yang sesuai Alkitab adalah ibadah yang diawali dari pintu gerbang dengan nyanyian syukur, ke pelataran-Nya dengan puji-pujian. Ibadah yang dimulai dari pintu gerbang ke pelatarannya, menurut Mazmur 100:1-5 mengindikasikan bahwa ibadah menurut pola Tabernakel. Pola ibadah Tabernakel adalah pola ibadah yang awali dari pintu gerbang, pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. Kata Kunci: Ibadah, Nyanyian Syukur, Puji-pujian, Penyembahan. AbstractBasic idea of this article is the different way “Serve the Lord has done by churches. Psalm 100:1-5 give instruction how to serve the Lord.  Words of God: “Serve LORD with gladness, come before His presence with singing” (Psalm 100:2). To show that serve the LORD is commands who done by every believer. Research method of this Article, use the qualitative method with library approach and interviews to several churches servant. This research show how to worship LORD accordance with the Word of God.  The result of analyst and study show that worship accordance the Words of God are starting from the gate with song of gratitude to His court with praise. Worship that begins from the gate to the court accordance Psalm 100:2 indicate tabernacle worship pattern. Tabernacle worship pattern at the beginning of the gate, court, very holy space, and the most holy space. Keywords: Service the Lord, Sing, Praise, Worship.

Page 1 of 1 | Total Record : 6