cover
Contact Name
Diah Astika
Contact Email
jaf@malahayati.ac.id
Phone
+6285269630720
Journal Mail Official
jurnal.analisfarmasi@gmail.com
Editorial Address
JL. Pramuka No 27 Kemiling Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JAF (Jurnal Analis Farmasi)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 2503233X     EISSN : 26567598     DOI : 10.33024
Core Subject : Health,
Jurnal ini berisikan hasil penelitian di bidang analisa obat, obat tradisional, makanan, minuman, kosmetik. Jurnal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum yang ingin mengetahui mengenai informasi mengenai keamanan obat, bahan pangan, kosmetik,serta informasi nilai gizi pangan dan informasi terkait lainnya
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2019)" : 10 Documents clear
DAYA TOLAK NYAMUK GELEKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.)TERHADAPAedes aegypti L. Dewi Chusniasih; Tutik Tutik
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.875 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2235

Abstract

Indonesia merupakan daerah tropis sehingga berisiko untuk terjangkit penyakit tropis seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti L. yang berperan utama sebagai host virus Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif terhadap virus DHF, sehingga pencegahan ditujukan dengan menghindari gigitan nyamuk, salah satunya dengan menggunakan repelen (anti nyamuk).Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya tolak nyamuk ekstrak kulit buah kakao sebagai repelennyamuk Aedes aegypti L. dalam sediaan gel.Ekstrak kulit buah kakao diharapkan mampu mencegah nyamuk hinggap sehingga dapat bermanfaat dalam usaha pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.Uji daya tolak nyamuk dilakukan pada 25 ekor nyamuk Aedes aegypti selama 15 menit dan dicatat waktu pertama kali nyamuk hinggap.Pengujian dilakukan pada gel dengan konsentrasi ekstrak 0% (kontrol), 6%, 8%, 10%, dan 12%.Berdasarkan uji daya tolak nyamuk gel ekstrak aseton kulit buah kakao efektif mencegah nyamuk hinggap selama 15 menit.Semakin besar konsentrasi ekstrak, semakin lama pula waktu pertama kali nyamuk hinggap. Gel dengan konsentrasi 10% rata-rata waktu nyamuk pertama kali hinggap pada detik ke 855, dan pada konsentrasi 12% tidak ada satupun nyamuk yang hinggap dalam 15 menit pengujian.Semakin besar konsentrasi ekstrak pada gel, semakin besar pula rata-rata waktu nyamuk pertama kali hinggap pada lengan.Kata kunci: Antinyamuk, Repelen, ekstrak aseton, kulit buah kakao(Theobroma cacao L).
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereuspolyrhizus) DENGAN METODE DPPH Diah Astika Winahyu; Robby Candra Purnama; Meia Yevi Setiawati
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.346 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2240

Abstract

Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis kering. Selain daging buahnya, kulit buah naga dapat dimanfaatkan dalam produk pangan sebagai pewarna makanan alami. Hal ini karena kulit buah naga memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan metode DPPH dan nilai IC50 yang terkandung dalam ekstrak kulit buah naga merah. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini yaitu maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan HCl 1% dengan perbandingan 9 : 1. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu kulit buah naga merah, dan sampel yang digunakan yaitu ekstrak kental kulit buah naga merah. Selanjutnya penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm.Hasil penelitian menunjukkan persen aktivitas antioksidan yang didapat, 0%, 31,746%, 37,837%, 58,146%, 64,246%, dengan nilai IC502,6949. Dari nilai IC50 yang didapat menunjukkan bahwa hasil ekstrak kulit buah naga memiliki keaktivitasan yang sangat kuat, semakin kecil nilai IC50 maka semakin tinggi kekuatan suatu senyawa yang bersifat antioksidan.Kata Kunci: Kulit buah naga, Antioksidan, Metode DPPH.
IDENTIFIKASI HIDROKUINON DALAM SABUN PEMBERSIH WAJAH YANG BEREDAR DI TOKO ONLINE (ONLINE SHOP) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) Destiana Eka Oktaviantari; Niken Feladita; Risna Agustin
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.071 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2071

Abstract

Kosmetik termasuk sediaan farmasi yang digunakan untuk mempercantik wajah.Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari berbagai macam senyawa kimia misalnya hidrokuinon.Penggunaan hidrokuinon menurut peraturan BPOM termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter, hidrokuinon dilarang digunakan tanpa resep dokter karena memiliki efek samping berbahaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hidrokuinon pada sabun pembersih wajah yang beredar melalui Toko Online (Online shop).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 merk sabun pembersih wajah yang beredar melalui toko online (online shop).Teknik pengambilan sampel dilakukan secara populative sampling.Zat hidrokuinon ini diidentifikasi dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis.Prinsip Kromatografi Lapis Tipis yaitu pemisahan senyawa multi komponen dengan menggunakan dua fase yaitu fase diam dan fase gerak.Fase diam yang digunakan yaitu Silika Gel GF 254 nm dan fase gerak yang digunakan yaitu toluen dan asam asetat glasial (8:2). Diperoleh hasil dari 12 sampel didapat 6 sampel teridentifikasi mengandung zat hidrokuinon dengan warna bercak ungu untuk sampel, baku pembanding dan sampel ditambah baku serta diperoleh hasil harga Rf untuk masing-masing sampel yaitu sampel E = 0,05, F = 0,05, G = 0,03, H = 0,05, J = 0,03, L = 0,01. Diperoleh kesimpulan pada sabun pembersih wajah yang dijual di toko online (online shop) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis dalam 12 merk sabun pembersih wajah diperoleh hasil 50 % dari sampel tersebut mengandung zat hidrokuinon. Kata kunci : Hidrokuinon, Sabun Pembersih Wajah, Online Shop, Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DANShigella dysentriaeDENGAN METODE DIFUSI SUMURAN Agustina Retnaningsih; Annisa Primadiamanti; Intan Marisa
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.038 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2242

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyaratkat di negara berkembang seperti Indonesia.Bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Escherichia coli dan Shigella dysentriae.Salah satu obat tradisional untuk pengobatan diare adalah dengan biji pepaya yang mempunyai kandungan karpain yang bersifat antibakteri.Untuk mengetahui aktivitas antibakteri maka dilakukan uji daya hambat ekstrak etanol biji pepaya dengan menggunakan metode difusi sumuran.Media agar dibuat lubang atau sumuran kemudian diteteskan larutan uji pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%.Lalu diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme terlihat adanya zona hambat (wilayah jernih) disekitar sumuran. Penelitian ini digunakan kotrimoksazol sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Zona hambatan terbesar pada bakteri Shigella dysentriae adalah pada konsentrasi 100% dengan rata-rata 16,03 mm dan zona hambatan terkecil adalah pada konsentrasi 60% dengan rata-rata 9,22 mm. pada bakteri Escherichia coli tidak terdapat hambatan. Hasil penelitian ini dapat disimpukan bahwa ekstrak etanol biji pepaya memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Shigella dysentriae.Kata kunci : Ekstrak biji papaya, diare, Escherichia coli, Shigella dysentriae, difusi sumuran.
IDENTIFIKASISENYAWA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa. L)DENGAN MENGGUNAKAN GC-MS Tutik Tutik; Vida Elsyana
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.18 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2237

Abstract

Bawang merah (Allium cepaL.) telah lama digunakansebagaiobattradisional, akantetapipemanfaatannyamasihterbataspadaumbi/buahnyasaja sedangkan kulitnya masih belum dimanfaatkan.Penelitianinibertujuanmengidentifikasisenyawa dariekstrakkulitbawangmerahmenggunakaninstrumen GC-MS untuk mengetahui jumlah senyawa dan jenis senyawa yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Kulit bawang merah dimaserasi menggunakan etanol 96% kemudian ekstrak yang diperoleh dindentifikasi menggunakan instrumen GC-MS. Hasil analisis GC-MS menunjukan bahwa dalam ekstrak etanol kulit bawang merah terdapat 30 jenis senyawa dan senyawa dengan konsentrasi tertinggi adalah asam N-heksadekanoat 22, 84% dan Dibutil ptalat 22,49%. Selain itu juga terdapat senyawa golongan terpenoid dan alkaloid dengan konsentrasi 6,49 % dan 6,27%.Kata kunci: Kulit bawang merah, GC-MS
AKTIVITAS ANTIMIKROBA KOMBINASI AIR PERASAN DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Shigella dysenteriae Annisa Primadiamanti; Agustina Retnaningsih; Ariza Setya Ningrum
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.972 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba dari kombinasi air perasan daun mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dan daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Konsentrasi kombinasi perasan yang digunakan adalah 100%, 75%, 50%, dan 25% dengan antibiotik ciprofloxacin sebagai kontrol positif. Uji antimikroba kombinasi air perasan daun mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dan daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae menggunakan metode difusi agar melalui pengukuran zona hambat disekitar kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi air perasan daun mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dan daun pepaya (Carica papaya L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan diameter rata-ratapada konsentrasi 100% = 11,43 mm, 75% = 9,21 mm, dan untuk 50% = 8,02 mm dan pada konsentrasi 25% = 7,71 mm. Pada bakteri Shigella dysenteriae diperoleh diameter rata-rata yaitu untuk konsentrasi 100% = 11,68 mm, 75% = 10,68 mm, 50% = 10,08 mm dan 25% = 8,61 mm. Kontrol positif yang digunakan yaitu ciprofloxacin, diameter zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli = 33,21 mm, dan bakteri Shigella dysenteriae = 23,38 mm. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi air perasan daun mengkudu (Morinda citrifolia L. ) dan daun pepaya (Carica papaya L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae.Kata kunci :Morinda citrifolia L., Carica papaya L., Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Difusi agar
STORABILITY ANALYSIS OF KLEPON SWEET POTATO FROZEN ANALISIS DAYA SIMPAN PRODUK KLEPON UBI JALAR BEKU Devy Cendekia; Agus Slamet Pujiono; Arif Muladi
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.962 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2233

Abstract

Klepon merupakan makanan tradisional yang saat ini sudah mulai kehilangan penggemarnya. Produk klepon sangat mudah sekali mengalami pembusukkan sehingga diperlukan metode penyimpanan yang baik hingga konsumen dapat mengkonsumsi kapanpun. Metode pembekuan atau frozen food mampu menghambat proses pembusukkan makanan. Hal ini dapat dikontrol dengan pengujian kadar air dan uji mikrobiologi. Berdasarkan uji mikrobiologi produk klepon beku dapat bertahan hingga 14 hari penyimpanan dalam lemari pendingin. Begitu pula dengan nilai kadar air produk klepon beku sebesar 50%, nilai yang sama dengan produk klepon tanpa pembekuan. Produk klepon ubi jalar beku dapat dikonsumsi kembali dengan cara direbus ulang dan tidak mengurangi rasa serta tekstur produk klepon baik sebelum atau sesudah proses pembekuan.Kata kunci : kleopon, ubi jalar, daya simpan
PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT PADA KRIM WAJAH ANTI JERAWAT YANG DIJUAL BEBAS DI DAERAH KEMILING MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Niken Feladita Santoso; Agustina Retnaningsih; Puji Susanto
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.987 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2238

Abstract

Krim anti jerawat merupakan salah satu kosmetik yang dapat mempengaruhi struktur kulit.Salah satu senyawa yang sering ditambahkan ke dalam krim anti jerawat adalah asam salisilat zat anti akne dan bersifat keratolitik. Berdasarkan keputusan Peraturan Kepal Badan pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.HK.00.05.42.1018 Tahun 2010 tentang kosmetik, asam salisilat dizinkan digunakan dalam kosmetik dengan syarat tidak lebih dari 2%. Telah dilakukan penelitian penetapan kadar asam salisilat pada krim anti jerawat yang dijual di daerah Kemiling Bandar Lampung dengan metode Spektrofotometri UV-Visible dengan tujuan untuk mengetahui kadar asam salisilat yang terdapat dalam krim anti jerawat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah tiga sampel dengan kriteria sampel yaitu krim anti jerawat yang mengandung asam salisilat, krim wajah, krim yang tidak mencantumkan kadar asam salisilat. Penelitian penetapan kadar asam salisilat menggunakan metode Spektrofotometri UV-Visible pada panjang gelombang 532 nm. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar asam salisilat pada sampel A yaitu 0,05% ± SD 0, sampel B yaitu 0,05% ± SD 0, dan sampel C yaitu 0,04% ± SD 0.Kata Kunci : Asam Salisilat, Krim Anti Jerawat (Anti Acne), Spektrofotometri UV- VIS
ANALISIS KADAR PROTEIN PADA TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate balbisiana colla) DENGAN METODE KJELDAHL Robby Candra Purnama; Diah Astika Winahyu; Dwi Sartika Sari
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.588 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2234

Abstract

Kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana colla) merupakan salah satu bagian dari tanaman pisang yang masih dianggap limbah dan tidak dimanfaatkan. Kulit pisang memiliki banyak kandungan zat-zat alami yang baik untuk kesehatan seperti protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin B1, dan vitamin C. Kulit pisang kepok dapat diolah menjadi bahan makanan seperti tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein yang terdapat pada tepung kulit pisang kepok. Telah dilakukan pengujian di Laboratorium terhadap kadar protein total tepung kulit pisang kepok dengan Uji kualitatif menggunakan uji Biuret dan penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl. Metode Kjeldahl dilakukan dengan menetapkan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan. Analisis protein dengan metode Kjeldahl dibagi menjadi tiga tahapan yaitu proses destruksi, proses destilasi, proses titrasi. Dari hasil penelitian uji identifikasi menggunakan uji Biuret larutan sampel menunjukkan adanya protein pada sampel tepung kulit pisang kepok dan kadar protein total yang didapatkan dengan metode Kjeldahl ini sebesar 5,2291 %. Disimpulkan bahwa tepung kulit pisang kepok memiliki kandungan protein yang memadai.Tepung kulit pisang kepok dapat dijadikan alternatif pengganti dan bahan tambahan makanan.Dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dalam tabel angka kecukupan gizi (AKG) protein dari tepung kulit pisang dapat dijadikan salah satu bahan tambahan pangan untuk mencukupi kebutuhan protein perhari.Kata kunci: Kulit Pisang Kepok, Tepung, Protein, Kjeldahl
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringa oleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Gusti Ayu Rai Saputri; Tutik Tutik; Ayu Indah Permatasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2089

Abstract

Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl

Page 1 of 1 | Total Record : 10