cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Cakrawala Kependidikan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Pelaksanaan Supervisi Klinis Dalam Program Pengalaman Lapangan T, Nursyamsiar
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 8, No 2 (2010): JCK September 2010
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.029 KB)

Abstract

Program pengalaman lapangan di LPTK dimulai sejak mahasiswa mengikuti perkuliahan di semester awal melalui pengenalan mata kuliah Kependidikan dan mata kuliah Keahlian khusus sesuai dengan jurusan yang dipilihnya, kemudian dilanjutkan dengan simulasi latihan mengajar pada mata kuliah PPL I (Pengajaran Mikro) guna menerapkan keterampilan dasar mengajar dengan supervisi klinis yang merupakan suatu pendekatan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan mahasiswa/ calon guru dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengajar serta memperbaiki keterampilan mengajarnya. Pelaksanaan supervisi klinis ini dilanjutkan pada sekolah latihan melalui kegiatan PPL dengan tahapan berikut: tahap pertemuan awal untuk membicarakan persiapan mengajar, dan pelaksanaan mengajarnya, kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan mengajar guna mengamati kesesuaian persiapan dengan pelaksanaan melalui lembar observasi yang sudah disepakati pada waktu tahap pertemuan awal, selanjutnya setelah pelaksanaan mengajar diteruskan dengan tahap pertemuan akhir guna menemukan kelebihan kemampuan mengajar yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan serta menemukan kelemahan yang perlu diperbaiki dan dicari solusinya dalam mengatasi kelemahan tersebut.Kata kunci: Supervisi Klinis, Program Pengalaman Lapangan
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU BAHASA INDONESIA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY ., Martono
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 8, No 1 (2010): JCK Maret 2010
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.197 KB)

Abstract

Para guru diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab. Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan diperlukan guru bahasa Indonesia yang profesional dan kreatif. Lesson study merupakan suatu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keprofesionalan guru, dapat memberi solusi karena model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.Kata kunci: Profesionalisme guru, pembelajaran, lesson study
STRATEGI MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ., Sukmawati
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 9, No 2 (2011): JCK September 2011
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.881 KB)

Abstract

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan banyak cara yang sudah ditempuh oleh Pemerintah. Satu di antaranya adalah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS merupakan model pengelolaan yang memberikan otonomi atau kewenangan dan tanggung jawab lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibelitas, mendorong partisipasi secara langsung dari warga sekolah, masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENERAPAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI INDONESIA Sirait, Judyanto
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 9, No 1 (2011): JCK Maret 2011
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.142 KB)

Abstract

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adala sebuah jenjang sekolah nasional di Indonesia yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan standar mutu internasional. SBI didirikan pemerintah berdasarkan UU Sisdiknas yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Pembelajaran SBI menggunakan bahasa Inggris pada mata pelajaran sains, namun pada pelaksanaannya masih ada kendala dalam penggunaan bahasa, baik guru maupun siswanya. SBI seharusnya tidak hanya menekankan pada bahasanya, tetapi isi mata pelajaran setara dengan di luar negeri sehingga lulusannya bisa diterima di luar negeri. Satu hal yang perlu diperhatikan SBI adalah pembelajaran tidak meninggalkan budaya lokal sebagai eksistensi bangsa Indonesia.Kata Kunci: Sekolah Bertaraf Internasional
MODEL PEMBINAAN NILAI KEJUJURAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL PESERTA DIDIK ., Fadillah
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 9, No 1 (2011): JCK Maret 2011
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.859 KB)

Abstract

Jenjang Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang menanamkan dasar-dasar, di mana potensi yang ada membutuhkan arah pengembangan yang sesuai dengan kondisi sosiokultural, keyakinan spritual, potensi intellektual, daya imaginal dan emosional, serta potensi kemanusiaan lainnya yang sangat kompleks.Namun dalam mengemban tugas mulia ini, peserta didik dihadapkan pada persoalan moral yang menjadi krusial saat ini, menerobos ke segenap lapisan masyarakat dan semua bidang kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Terjadi krisis kejujuran pada diri peserta didik, baik krisis nilai maupun krisis perilaku. Nilai kejujuran terkait dengan persoalan etika. Baik belum tentu benar, namun kejujuran hendaknya menjadi yang benar, karenanya penting mengikuti kebenaran di manapun kebenaran itu berada. Dari sudut agama, khususnya Islam, kejujuran merupakan landasan Islam yang menjadi software yang menggerakkan aktivitas manusia. Dengan demikian, kejujuran memang seharusnya dibina. Dalam rangka upaya mendorong kejujuran peserta didik, perlu dipertimbangkan: (a) kepedulian guru terhadap kejujuran peserta didik; (b) kepedulian orang tua terhadap perilaku peserta didik; (c) perjanjian moral peserta didik pada dirinya, dengan memegang kartu kesepakatan; (d) penguasaan materi matematika oleh peserta didik. Kata kunci: kejujuran, moral, kecerdasan moral
PENGARUH PRESTASI BELAJAR TERHADAP PENGAMBILAN PUTUSAN KARIER Wicaksono, Luhur
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 7, No 2 (2009): JCK September 2009
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.787 KB)

Abstract

Tahapan penting yang harus dilalui oleh siswa SMA adalah pengambilan putusan karier, berupa keharusan untuk menentukan/memilih jurusan/program studi. Ketepatan/optimalisasi pengambilan putusan sangat ditentukan oleh beberapa aspek, dimana keberadaan aspek tersebut penting dan berpengaruh besar. Salah satu aspek yang terkait atau ikut memengaruhi pengambilan putusan karier antara lain adalah prestasi belajar. Bukti hasil temuan menunjukkan bahwa prestasi belajar yang tinggi pada siswa berkait dengan tingginya kematangan karier siswa yang bermuara pada kemampuan siswa dalam melakukan pengambilan putusan karier. Kata Kunci: Prestasi belajar, pengambilan putusan, karier
MODEL INKUIRI (HEURISTIC) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) ., Sulistyarini
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 6, No 2 (2008): JCK September 2008
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.553 KB)

Abstract

Salah satu tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi berpikir secara kritis, rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Oleh karena itu mata pelajaran kewarganegaraan harus dinamis dan mampu menarik perhatian peserta didik, mampu mengembangkan pemahaman serta bermakna.Model Inkuiri (Heuristic) merupakan model yang tepat digunakan dalam pembelajaran PKn, karena menekankan pada proses berpikir, mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis. Kata kunci : Model Inkuiri, berpikir, kritis
KURIKULUM PEMBINAAN BUDI PEKERTI BERBASIS KELUARGA Razi, Fahrul
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 7, No 2 (2009): JCK September 2009
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.796 KB)

Abstract

Model kurikulum pembinaan budi pekerti berbasis keluarga sudah diterapkan di sekolah-sekolah di lingkungan Kota Pontianak. Implementasi model ini dalam proses pembinaan akhlak siswa di sekolah tidak dikonstruk untuk disajikan dalam bentuk mata pelajaran tertentu, terintegrasi dengan mata pelajaran atau seperti pada model training yang pernah dicobakan di berbagai sekolah. Secara khusus, model ini merupakan usaha sekolah dan keluarga dengan mengondisikan terbentuknya perilaku anak yang baik berdasarkan ajaran agama. Pengondisiannya dilakukan dengan cara: memantau perilaku anak selama di sekolah dan di rumah, membiasakan anak agar berperilaku agamis, dan melakukan tindakan perbaikan terhadap perilaku anak yang kurang baik. Kata Kunci: Model, budi pekerti, need assesment.
KESULITAN MENTRANSKRIPSI TEKS PADA MATA KULIAH LISTENING COMPREHENSION DI LABORATORIUM BAHASA OLEH MAHASISWA BAHASA INGGRIS FKIP UNTAN Bunau, Usabinus
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 7, No 1 (2009): JCK Maret 2009
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.986 KB)

Abstract

Asumsi awal bahwa penguasaan tata bahasa, kosa kata, lafal, tanda baca dan pembiasaan terhadap setting pada suatu teks transkripsi merupakan kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam mentranskripsi teks Listcomp terbukti memang benar demikian adanya. Obyek uji adalah materi Route Map, diambil dari buku karangan RR. Jordan. Komponen tata bahasa pada obyek uji berjumlah 31 predikat/kata kerja, baik aktif maupun pasif. Komponen kosa kata berjumlah 245 kata, baik kata dasar maupun bentukan. Komponen tanda baca terdiri dari 10 titik, 1 titik dua, 20 koma dan 6 apostropi untuk singkatan dan possessive. Sedangkan komponen yang tidak diukur, tetapi mempengaruhi hasil Posttest terdiri dari lafal, bunyi, intonasi, penekanan dan latar/setting. Jenis penelitian adalah Pretest-Posttest Design. Treatment, dengan materi yang mewakili 4 komponen yang diukur, dilakukan sebanyak 3 kali di laboratorium bahasa, dan mempergunakan materi yang berbeda satu sama lain. Kata kunci: Transkripsi, Listening Comprehension, Tata Bahasa, Latar.
Peran Pembelajaran Diskursus Multi Representasi Terhadap Pengembangan Kemampuan Matematika dan Daya Representasi pada Siswa SLTP Hudiono, Bambang
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 8, No 2 (2010): JCK September 2010
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.661 KB)

Abstract

Masalah utama penelitian adalah lemahnya daya representasi siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Penelitian ini melibatkan tiga kelompok dan berbentuk eksperimen dengan disain tes awal tes akhir menggunakan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen-1 diberi perlakuan pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR), kelompok eksperimen-2 diberi pembelajaran Klasikal Multi Representasi (KMR) dan kelompok kontrol diberi pembelajaran Konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan DMR lebih efektif terhadap hasil belajar kemampuan matematika dan daya representasi siswa daripada pembelajaran dengan KMR, dan pembelajaran KMR lebih efektif daripada pembelajaran Konvensional. Temuan lainnya, siswa yang belajar dengan DMR dan KMR lebih menyukai soal masalah sehari-hari dan memiliki beberapa cara penyelesaian atau beberapa jawaban benar, dan lebih terampil menggunakan berbagai bentuk representasi dalam menyelesaikan soal matematika daripada siswa yang belajar dengan Konvensional. Kata Kunci: Multi representasi, Diskursus, Daya matematik.