cover
Contact Name
Rudi Sugiono Suyono
Contact Email
Rudi Sugiono Suyono
Phone
-
Journal Mail Official
untanjtst@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 14123576     EISSN : 26218429     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi peneliti yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, peneltian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Melalui penulisan Jurnal Teknik Sipil yang terbit pada bulan Juni dan Desember setiap tahun. Redaksi Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura mengundang para profesional dari dunia usaha, pendidikan dan peneliti untuk berpartisipasi mengembangkan profesi serta menyebarluaskan perkembangan ilmu dalam bidang Teknik Sipil termasuk geoteknik, transportasi, struktur, sumberdaya air dan lingkungan dengan penekanan khusus pada pengurangan resiko bencana termasuk pendekatan sosio-teknik untuk penanggulangan.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015" : 14 Documents clear
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Pada Kompleks Perumahan Di Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Iman Nugroho
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.694 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.25807

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Kubu Raya berdampak pada pertumbuhan sektor perumahan yang cukup pesat. Hal ini memiliki dampak yang baik sekaligus juga berdampak buruk terutama menyangkut meningkatnya jumlah limbah domestik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan instalasi pengolahan air limbah yang sesuai dan merancang instalasi pengolahan air limbah komunal yang sesuai dengan lima kompleks perumahan baru di kawasan Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang diambil menjadi sampel dalam penelitian ini. Rancangan disesuaikan dengan jumlah perumahan dan ketersediaan lokasi pada masing-masing perumahan, serta kemudahan dalam proses perawatan. Hasil penelitian yang didapatkan instalasi pengolahan air limbah komunal yang sesuai adalah terdiri dari dua bak, yaitu : bak pengendap awal dan bak biofilter anaerob.Kata Kunci : Instalasi pengolahan air limbah Komunal, Perumahan, Biofilter Anaerob
KAJIAN MODEL PERUMAHAN DALAM KAITANNYA TERHADAP DAYA DUKUNG PEMBANGUNAN DI KABUPATEN KUBU RAYA Gregorius Agung
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.435 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.25729

Abstract

Pembangunan perumahan akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan infrastruktur, karena prosesnya akan menyertakan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur untuk menarik minat masyarakat berinvestasi sebagai tempat tinggal maupun tempat usaha. Pembangunan perumahan harus meminimalkan dampak lingkungan, penggunaan lahan yang melebihi kemampuan daya dukung lingkungan, serta didasarkan pada konsep berkelanjutan.Analisa data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mengkaji permasalahan pengembangan perumahan yang baik dan sesuai untuk kabupaten baru dengan menggunakan analisis SWOT dan uji statistik. Pembangunan perumahan memberikan pengaruh bagi perkembangan sarana, prasarana dan infrastruktur meliputi pembuatan jalan, saluran air bersih dan air kotor, penerangan jalan dan tempat pembuangan sampah. Dampak lingkungan yang timbul adalah peningkatan volume limbah padat, peningkatan limbah cair domestik, adanya gangguan lalu lintas dan kerusakan jalan.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan perumahan di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan hasil penelitian adalah aspek infrastruktur seperti jalan, saluran sanitasi, air bersih, saluran drainase dan tempat pembuangan sampah memiliki nilai probabilitas sebesar 0,011. Aspek ekonomi seperti tenaga kerja lokal memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000. Aspek sosial seperti tempat ibadah, lapangan bermain anak memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000. Aspek ekologi seperti ruang terbuka hijau dan pengolahan limbah memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000. Semua aspek berada dibawah 0,05 yang artinya berpengaruh terhadap peningkatan pengembangan perumahan. Konsep pengembangan perumahan yang baik dan sesuai untuk kabupaten baru berkembang berdasarkan analisis SWOT, meliputi fasilitas–fasilitas fisik, dan instalasi bangunan yang dibutuhkan untuk menunjang penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan budayaKata Kunci         :              Pembangunan, Perumahan, Daya Dukung.
KAJIAN DESAIN PROTOTIPE KANTOR KELURAHAN DI KOTPONTIANAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN PEMERINTAH Uray Wardani; Ir. Elvira , MT., Ph.D; Ir. M. Indrayadi, MT; Ir. Budiman Arpan, MT
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.504 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.15674

Abstract

Kajian ini merupakan studi model baku mengenai kebutuhan ruang dan kapasitas ruang kantor kelurahan sesuai persyaratan teknis bangunan pemerintah. Persyaratan tersebut adalah ketentuan tata bangunan, struktur, bahan, dan utilitas menurut PERMEN PU 45 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan mengumpulkan data berupa luas wilayah, jumlah dan pertumbuhan penduduk tiap kelurahan untuk klasifikasi dan menentukan sampel, data standar operasional prosedur (SOP) pelayanan kelurahan, data pegawai dan pengunjung, serta data teknis bangunan. Sampel ditentukan dari klalsifikasi dua puluh sembilan kantor kelurahan dalam tiga tipe yaitu Tipe A (besar), Tipe B (sedang), dan Tipe C (kecil). Selanjutnya menganalisa profil data umum dan teknis untuk melihat perbandingan data dan kesesuaianya terhadap Persyaratan Teknis. Tahapan berikutnya adalah analisa identifikasi ruang dan kapasitas minimum ruang kantor kelurahan menurut SOP dan aktivitas pelayanannya. Analisa ini fokus pada kapasitas untuk jumlah pegawai, ruang tunggu, gudang beras miskin (raskin), dan ruang aula. Analisa ini menjadi dasar untuk persyaratan tata bangunan seperti luas bangunan minimum, jarak, jumlah lantai, koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien dasar hijau (KDH), hingga luas lahan minimum, dan perhitungan luas minimum juga menjadi dasar untuk perkiraan kebutuhan utilitas kelurahan. Hasil perbandingan data umum ditemukan kesenjangan antara luas wilayah dan penduduk terhadap jumlah pegawai kelurahan sehingga ada rekomendasi tambahan staff di tiap tipe kelurahan, dan hasil analisa data teknis rata-rata tiap tipe kelurahan tidak sesuai Persyaratan Teknis Bangunan terutama pada tata bangunan dan utilitas bangunan. Maka dibuat tiga desain prototipe yang mewakili tipe klasifikasi kantor kelurahan sesuai Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah. Kata-kata kunci: Prototipe, Kantor Kelurahan, dan Persyaratan Teknis Bangunan Pemerintah
PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS : RUAS JALAN TEUKU UMAR PONTIANAK) Abang Abdullah; - Marsudi
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.805 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.24442

Abstract

Perkembangan aktivitas yang ada di ruas jalan Teuku Umar menimbulkan masalah yaitumenurunnya kinerja jalan. Di sepanjang ruas jalan terdapat sarana perdagangan (restoran), yang sering menimbulkan konflik dari bergeraknya arus lalulintas, sehingga terjadi kemacetan dan ketidakteraturan di sepanjang ruas jalan tersebut. Hal ini dikarenakan antara lain tidak tersedianya kawasan parkir tersendiri pada masing-masing sarana tersebut di atas, sehingga parkir dilakukan dengan memakai badan jalan, yang tentunya hal-hal tersebut akan mengurangi kapasitas ruas jalan dan akan menyebabkan penurunan kecepatan bagi kendaraan yang melintasinya. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka diperlukan studi dan analisa untuk mengidentifikasi penyebab menurunnya kinerja ruas jalan Teuku Umar. Berdasarkan hasil survey lalu lintas, diperoleh nilai arus lalu lintas total kendaraan terbanyak yaitu 2.353 smp/jam, pada Hari Senin dengan waktu jam sibuk diperoleh pukul11.00-12.00 waktu siang. Berdasarkan perhitungan MKJI 1997 diperoleh kapasitas ruas JalanTeuku Umar Pontianak kondisi off street parking (3 lajur efektif digunakan) diperoleh nilai4.535  smp/jam,  sedangkan pada kondisi on  street  parking  (hanya 2  lajur  yang  efektif digunakan, 1 lajur digunakan untuk lajur parkir) diperoleh nilai 2.911,85 smp/jam. Analisa volume/kapasitas (V/C) ruas Jalan Teuku Umar Pontianak kondisi off street parking (3 lajur efektif digunakan) diperoleh nilai 0,52, sedangkan pada kondisi on street parking (hanya 2 lajur yang efektif digunakan, 1 lajur digunakan untuk lajur parkir) diperoleh nilai 0,81. Namun, tidak setiap jam pengguna jalan menggunakan 2 lajur, disaat kendaraan (roda 4) tidak ada yang parkir di badan jalan, pengguna jalan khususnya roda 2 tetap menggunakan lajur tersebut. Perhitungan   kecepatan kendaraan pada ruas Jalan Teuku Umar Pontianak kondisi off street parking (menggunakan perhitungan MKJI) diperoleh nilai kecepatan rata- rata kendaraan sebesar 48,64 km/jam, sedangkan pada kondisi on street parking (hasil survei di lapangan) diperoleh nilai kecepatan rata-rata kendaraan sebesar 44,15 km/jam. Untuk memperbaiki tingkat pelayanan jalan agar diperoleh tingkat pelayanan yang baik menuju arus kondisi stabil bahkan bebas, dilakukan beberapa kajian alternatif perbaikan kinerja jalan, diantaranya: a) dengan tidak menggunakan badan jalan sebagai lahan parkir, serta menyiapkan lahan khusus untuk parkir ; b) Dengan tidak mengalihkan kendaraan (buka tutup jalan) pada saat jam puncak, yaitu dari rute Jalan K.H. Ahmad Dahlan menuju Jalan Ahmad Yani, dialihkan ke Teuku Umar saat Jam puncak; dan c) dengan mengurangi atau memperkecil pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi setiap tahunnya. Kata Kunci: Off street parking, On street parking, dan Kinerja Jalan
PENGELOLAAN AIR LIMBAH PADA INDUSTRI TEPUNG KELAPA DI PT. KALIMANTAN KELAPA JAYA Hesty Wulandari Panggabean; Abubakar Alwi
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.141 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.26219

Abstract

PT. Kalimantan Kelapa Jaya adalah pabrik tepung kelapa yang mengolah air limbahnya menggunakan sistem IPAL sebelum dibuang ke lingkungan. Sumber penghasil limbah berasal dari kegiatan produksi pengupasan batok kelapa dan pencucian kelapa putih. Penelitian dilakukan dengan cara analisa langsung. Debit air limbah yang dihasilkan adalah 1.495,120 m3/hari. Perancangan ulang IPAL menambahkan bak koagulasi dan flokulasi serta bak anaerobik dengan tujuan untuk mempermudah proses penurunan kadar COD, BOD, dan TSS. Efisiensi hasil perancangan ulang IPAL untuk nilai COD yaitu: Bak santan 0%, bak ekualisasi 0%, bak koagulasi dan flokulasi 25%, bak pengendapan awal 35%, bak anaerobik 60%, bak aerobik 90%, bak pengendapan akhir 35%. Efisiensi hasil perancangan ulang IPAL untuk nilai BOD yaitu: bak santan 0%, bak ekualisasi 0%, bak koagulasi dan flokulasi 25%, bak pengendapan awal 40%, bak anaerobik 60%, bak aerobik 60%, bak pengendapan akhir 40%. Efisiensi hasil perancangan ulang IPAL untuk nilai TSS yaitu: bak santan 0%, bak ekualisasi 5%, bak koagulasi dan flokulasi 36%, bak pengendapan awal 60%, bak anerobik 65%, bak aerobik 10%, bak pengendapan akhir 90%. Effluent dari perancangan ulang IPAL untuk hasil air buangan yaitu nilai COD 55,37%, BOD 99,99% dan TSS 3,28%. Nilai tersebut memenuhi standar baku mutu air limbah Permen LH no 5 tahun 2014. Kata kunci: IPAL, air limbah, perancangan ulang, standar baku mutu
STUDI PRIORITAS TERHADAP PENANGANAN JALAN KABUPATENDI KABUPATEN KAPUAS HULU Iin Nisah
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.688 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.24653

Abstract

Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang menjadikan penanganan jalan sebagai prioritas dalam sasaran pembangunannya. Namun, instansi yang terkait belum mempunyai suatu metode yang jelas dalam penentuan prioritas terhadap penanganan jalan tersebut. Studi ini menawarkan suatu solusi dalam penentuan prioritas terhadap penangan jalan kabupaten dengan mengembangkan suatu prosedur penentuan prioritas penanganan jalan yang didasarkan pada kriteria-kriteria yang sesuai dengan  karakteristik wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Dalam studi ini penentuan kriteria dilakukan melalui literature review, wawancara dan kuesioner. Pemilihan responden didasarkan atas kemampuan / kompetensi dan keterkaitan dalam penanganan jalan di lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan pengamatan diolah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan software expert choice. Hasil studi menunjukkan bahwa kriteria yang dapat dipertimbangkan sebagai kriteria pembiayaan jalan yang sesuai dengan karakteristik wilayah adalah: pemerataan aksesibilitas, aspek biaya, pengembangan wilayah, kerusakan jalan, pengembangan ekonomi, nilai manfaat, dampak lingkungan, dan keterpaduan antar moda. Bobot kriteria tertinggi dalam analisis adalah pemerataan aksesibilitas sebesar 23,40%, sedangkan bobot kriteria terendah adalah keterpaduan antar moda sebesar 4,90%. Selain itu, studi ini juga melakukan analisis sensitivitas yang bertujuan untuk mengetahui sensitivitas perubahan bobot kriteria terhadap perubahan jawaban dari responden. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa kriteria yang paling sensitif dari seluruh kriteria yang digunakan adalah kriteria aspek biaya.Kata kunci : Karakteristik wilayah, prioritas, aksesibilitas, sensitivitas.
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT (Studi Kasus RSUD Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius) Meiti Rosilawati
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.377 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.16423

Abstract

Kota Pontianak adalah kota yang berada di tepi Sungai Kapuas.  Sungai ini merupakan urat nadi kehidupan masyarakat kota, karena selain digunakan untuk transportasi, juga digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, perikanan air tawar, dan sebagai bahan baku air bersih. Kota Pontianak tidak memiliki saluran air limbah yang terpisah, sehingga seluruh air limbah yang berasal dari rumah-rumah penduduk, pasar, industri, rumah sakit, dan lain-lain, akan mengalir ke parit-parit yang menuju ke Sungai Kapuas. Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar yang berbahaya karena mengandung senyawa organik yang cukup tinggi, senyawa-senyawa kimia berbahaya serta mikro-organisme patogen yang dapat mengakibatkan penyakit bagi masyarakat sekitarnya dan merusak ekosistem sungai. Oleh karena itu setiap rumah sakit diharuskan untuk memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).  Akan tetapi pada kenyataannya masih sangat sedikit rumah sakit yang telah memiliki IPAL yang memadai, sehingga air limbah  tersebut telah mencemari badan-badan air yang pada akhirnya ikut mencemari sungai Kapuas. Untuk mencapai manajemen pengelolaan air limbah yang menyeluruh dan terpadu maka diterapkan suatu sistem yang dikenal dengan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Manajemen pengelolaan air limbah mencakup kebijakan lingkungan yang ditetapkan oleh rumah sakit, seperti prosedur operasional standar atau peraturan-peraturan tentang limbah yang berlaku di rumah sakit, dan juga mencakup sumber daya manusia, dokumentasi, operasional dan pemeliharaan, hingga proses pengawasan dan evaluasi terhadap pengelolaan air limbah. Studi kasus di dalam tesis ini dilakukan pada dua rumah sakit besar di kota Pontianak, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso dan Rumah Sakit Umum Santo Antonius. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan kegiatan, pengamatan kondisi kerja, data pengujian, data pemantauan, dan catatan-catatan lainnya. Analisis data kualitatif menggunakan analisis Sistem Manajemen Lingkungan yang merupakan faktor internal di dalam analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Kesimpulan kesesuaian dengan peraturan tentang baku mutu limbah cair bagi fasilitas pelayanan kesehatan untuk hasil olahan IPAL RSUD Dr. Soedarso yang memenuhi persyaratan adalah 42,86 % sedangkan RSU St. Antonius 71,43 %.  Pengaruh komponen-komponen SML berturut-turut mulai dari yang terbesar adalah Dukungan Manajemen, Perencanaan, Pelaksanaan, Tindakan, dan Pemeriksaan. Hasil penilaian akhir dengan analisis SWOT adalah RSUD Dr. Soedarso menempati kuadran IV sedangkan RSU St. Antonius menempati kuadran I pada matrik kuadran SWOT, yang artinya bahwa RSUD Sr. Soedarso harus segera memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan mengendalikan kinerja internal untuk menghadapi tantangan besar, sementara RSU St. Antonius berada pada kondisi prima dan mantap,  sehingga dimungkinkan terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan maksimal. Kata-kata kunci: instalasi pengolahan air limbah rumah sakit, sistem manajemen lingkungan
KAJIAN PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAN INFRASTRUKTUR (Studi Kasus di Kota Pontianak Ibnu Chairil
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.611 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.25782

Abstract

Penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlahnya, hal ini erat hubungannya dengan  pemukiman penduduk pada suatu wilayah. Kondisi kepadatan pemukiman tersebut dimana tampak terjadi meningkatnya ketersediaan infrastruktur. Kebutuhan  infrastruktur dianalisis pada  beberapa  kawasan untuk itu perlu diketahui  karakteristik  masyarakat  pemukiman  tersebut. Faktor yang menyebabkan kebutuhan infrastruktur menjadi bertambah seiring dengan bertambah padatnya suatu pemukiman. Jumlah dan keadaan sarana dan prasarana  ada  tergantung  dari  kegiatan  masyarakat  yang  beragam.  Penelitian  ini dilakukan untuk mengetahui akibat tidak meratanya penyebaran penduduk di sebuah kota, dalam penelitian ini penyebaran penduduk di kota ponianak.  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer berupa kondisi saluran drainase dan data sekunder berupa data curah hujan.Teknik analisis menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan analisis statistik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebaran penduduk di Kota Pontianak berpusat pada Pontianak Timur, Pontianak Kota dan Pontianak Parat. Pontianak Timur dengan kepadatan paling tinggi di kelurahan Tanjung Hilir sebanyak 37,020 jiwa/Km2, Pontianak Kota dengan kepadatan paling tinggi di kelurahan Mariana sebanyak 19,666 jiwa/Km2 dan Pontianak Barat dengan kepadatan paling tinggi di kelurahan Sungai Beliung sebanyak 20,192 jiwa/Km2. Hasil uji validitas diperoleh bahwa nilai dari setiap item pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3 yang artinya valid dan nilai reliabilitas dari daftar pertanyaan memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 yang artinya reliabel. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk yang dominan adalah jalan dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya jalan berpengaruh signifikan terhadap kepadatan penduduk, persamahandengan nilai probabilitas sebesar 0,028 lebih kecil dari 0,05 yang artinya persampahan berpengaruh signifikan terhadap kepadatan penduduk, sanitasi dengan nilai probabilitas sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05 yang artinya sanitasi berpengaruh signifikan terhadap kepadatan penduduk, air bersih dengan nilai probabilitas sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 yang artinya air bersih berpengaruh signifikan terhadap kepadatan penduduk dan drainase dengan nilai probabilitas sebesar 0,370 lebih besar dari 0,05 yang artinya drainase tidak berpengaruh signifikan terhadap kepadatan penduduk. Persebaran penduduk bisa merata di Kota Pontianak, maka pemerintah melakukan berbagai upaya seperti pemerataan pembangunan infrastruktur, penataan kawasan pemukiman dan melakukan pemerataan kawasan komersil dan kantor-kantor pemerintahan agar terciptanya penyebaran kepadatan penduduk di Kota Pontianak.  Kata kunci – kepadatan, penduduk, infrastruktur.
KAJIAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KABUPATEN KUBU RAYA, KECAMATAN SUNGAI RAYA Maranatha Yohanes Sinaga; Dr. Ir Marsudi, MT; Dr.Ir.Gusti Zulkifli Mulki,.DEA; Ir. Elvira,M.T. ,Ph.D
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.25443

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari struktur pembentuk kota. Ruang Terbuka Hijau memiliki dua fungsi utama, yaitu Fungsi estetika dan Fungsi Ekologis. Ruang terbuka hijau pada  perumahan pada dasarnya memiliki fungsi pokok sebagai pendukung utama keberlanjutan kehidupan masyarakat di perumahan tersebut sehingga kebutuhan akan keberadaan Ruang terbuka Hijau sangatlah penting seperti pemenuhan kecukupan akan oksigen, menjadi salah satu daerah resapan air dan menjadi salah satu alrtenatif untuk berekreasi ataupun sekedar bersantai di daerah perumahan yang ditinggali .Akan tetapi seiring dengan perkembangan  perumahan, para pengembang tidak terlalu memandang pentingnya RTH, disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk pemenuhan Ruang Terbuka Hijau untuk masyarakat didalam perumahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan distribusi Ruang serta pengembangan Terbuka Hijau terutama pada kawasan Perumahan Hosana Fhileo, Bhayangkara dan Borneo Residence Khatulistiwa  yang sesuai sehingga dihasilkan sebuah konsep pengembangan Ruang Terbuka Hijau yang sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang kualitas ekologis suatu pemukiman yang juga sesuai. Analisa permasalahan Ruang Terbuka Hijau digunakan metode deskriptif analisis. Untuk menemukan faktor penyebab kurangnya pengembangan Ruang Terbuka Hijau.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah konsep sebagai arahan dalam upaya Pengembangan ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan yang ada di kabupaten Kubu Raya , yang mampu berfungsi ekologis secara maksimal namun tetap memperhatikan nilai estetika dan nilai sosial, budaya dan ekonomi dari ruang terbuka hijau. Konsep ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan  berupa taman, tempat bermain, kolam air sebagai penurun suhu dan minimal satu pohon pada masing masing rumah dimana konsep-konsep tersebut tetap mencirikan lokalitas kawasan melalui penggunaan vegetasi lokal. Dengan adanya kajian pengembangan ruang terbuka hijau pada perumahan maka diharapkan menjadi Role Model/Acuan dalam Pengembangan perumahan yang ada di kabupaten Kubu RayaKata Kunci:Pengembangan, Acuan, Konsep, Kajian dan Ruang Terbuka Hijau.
STUDI TENTANG PENENTUAN SKALA PRIORITAS PROGRAM PEMELIHARAAN RUAS JALAN KABUPATEN DIKABUPATEN SINTANG Yutia Rakhmah
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.269 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.16309

Abstract

Moda Transportasi  darat memegang  peranan  yang  sangat  vital  dalam mendukung  aktivitas  masyarakat. Terciptanya sistem transportasi jalan untuk menjamin pergerakan manusia dan barang secara lancar, aman, cepat, murah dan nyaman. Jalan mempunyai kecenderungan mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Laju Penurunan Kondisi dan mempertahankan kondisi pada tingkat yang layak, jalan tersebut perlu dikelola pemeliharaannya dengan baik agar dapat berfungsi sepanjang waktu. Keterbatasan Dana yang mengakibatkan tidak memungkinkannya pemeliharaan jaringan jalan dapat dilakukan sekaligus dalam 1 (satu) tahun anggaran. Agar alokasi dana jalan tetap memadai, minimal jalan yang telah ada dapat di pelihara sehingga beroperasi sebagaimana mestinya. Perlu pengambilan keputusan yang tepat untuk menentukan alternatif prioritas penanganan pemeliharaan jalan. Penelitian ini dikonsentrasikan untuk menyusun sistem pendukung keputusan penentuan prioritas pemeliharaan jalan kabupaten. Proses penelitian ini adalah menentukan  kriteria dan alternatif yang akan dilakukan pemeliharaan melalui pembobotan hasil kuisioner dari 20 stakeholder yang bertujuan membantu dalam penentuan keputusan mengenai urutan prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten di Kabupaten Sintang. Sebagai alat bantu pengambilan keputusan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchi Process (AHP). Hasil pembobotan kriteria berdasarkan persepsi responden wakil stakeholder 5 Orang Dinas Pekerjaan Umum, 5 Orang Dinas Perhubungan, 5 Orang Bappeda dan 5 Orang anggota DPRD Kabupaten Sintang. Urutan prioritas penanganan jalan dengan metode AHP diperoleh tingkat kepentingan dengan bobot masing-masing kriteria yang dipakai untuk menentukan prioritas penanganan jalan yaitu: Kondisi Struktur Jalan dengan bobot 34,5%, Kondisi Lalu Lintas dengan bobot 23,7%, Kondisi Pelayanan dengan bobot 21,73%, Tuntutan Pengguna Jalan dengan bobot 10,25% dan Anggaran Biaya Pemeliharaan dengan bobot 97,77%. Hasil pembobotan alternatif berdasarkan wilayah kecamatan diperoleh prioritas utama pemeliharaan jalan adalah Kecamatan Sintang dengan bobot 70,25%, yang kedua Kecamatan Sungai Tebelian dengan bobot 49,81%, ketiga Kecamatan Sepauk dengan bobot 27,84, keempat Kecamatan Tempunak dengan bobot 27,14%, kelima Kecamatan Serawai dengan bobot 23,95 % dan terakhir Kecamatan Ketungau Hulu dengan bobot 21,55%.  Dari hasil analisa menunjukkan bahwa penilaian pembobotan terhadap kriteria mampu menampilkan urutan prioritas yang sesuai dengan kondisi yang ada. Dengan demikian metode ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan prioritas penanganan pemeliharaan jalan kabupaten dikabupaten Sintang . Kata Kunci : Jalan Kabupaten, Urutan Prioritas Pemeliharaan Jalan, Metode AHP

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 3 (2024): Vol 24, No 3 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2024 Vol 24, No 2 (2024): Vol 24, No 2 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI MEI 2024 Vol 24, No 1 (2024): Vol 24, No 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2024 Vol 23, No 4 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI NOVEMBER 2023 Vol 23, No 3 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2023 Vol 23, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI MEI 2023 Vol 23, No 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2023 Vol 22, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2022 Vol 22, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2022 Vol 22, No 1 (2022) Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021 Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021 Vol 20, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020 Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020 Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019 Vol 19, No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019 Vol 18, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018 Vol 18, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018 Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017 Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017 Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016 Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016 Vol 15, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 NO 2 EDISI DESEMBER 2015 No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015 Vol 14, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Desember 2014 Vol 14, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Juni 2014 Vol 13, No 2 (2013): Edisi Desember 2013 Vol 13, No 1 (2013): Edisi Juni 2013 Vol 12, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 12 NO 1 EDISI JUNI 2012 Vol 12, No 2 (2012): Edisi desember 2012 Vol 11, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 11 NO 2 EDISI DESEMBER 2011 Vol 11, No 1 (2011): Edisi Juni 2011 Vol 10, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 10 No 2 Des - 2010 Vol 10, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 10 No 1 Juni - 2010 Vol 9, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 9 No 2 Des - 2009 Vol 9, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 9 No 1 Juni - 2009 Vol 8, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 8 No 1 Juni - 2008 More Issue