cover
Contact Name
Yohanes Krismantyo Susanta
Contact Email
yohanessusanta@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
melo.iakntoraja@gmail.com
Editorial Address
Jl Poros Makale-Makassar Km 11,5 Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Location
Kab. tana toraja,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Melo: Jurnal Studi Agama-agama
ISSN : 27982017     EISSN : 27982254     DOI : https://doi.org/10.34307/mjsaa.v1i2
Melo is a Torajanese term that means good, excellent, pleasant, best. Melo is impression of God when He saw His creation. In Genesis 1, could be found that there are seven times He expresses this word. Every part of creation of God perfectly fulfills His will and purpose. This is the inspiration or view that underlies the use of the term Melo as the name for the study of religions journal. This journal is intended to publish research results that can bring goodness to human civilization as creation of God. Focus and Scope: 1. Digital Culture 2. Religion and Health 3. Philosophy of Religion 4. Religion and Politics 5. Religion, Economic, and Tourism
Articles 23 Documents
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: FENOMENOLOGI MODERASI BERAGAMA ISLAM DAN KRISTEN DI MALUKU BERDASARKAN BUDAYA PELA GANDONG : indonesia Dicky Dominggus
Melo: Jurnal Studi Agama-agama Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : In today's pluralistic society, moderation is an interesting subject to discuss. Maluku is a pilot area in terms of religious moderation. The implementation of moderation in Maluku can run optimally because it is based on various local wisdoms, one of which is Pela Gandong. The method used in this study is a Systematic Literature Review (SLR) of journal articles published in 2018-2022. In the study, there were three research questions, namely whether Pela Gandong has a role in moderating Muslims and Christians in Maluku? What factors influenced Pela Gandong to play a role in moderating Muslims and Christians in Maluku? What is the form of moderation in Islam and Christianity in Maluku in Pela Gandong? The results obtained from this study are that Pela Gandong has a role in moderating Muslims and Christians in Maluku. The cause of the strong role of Pela Gandong in religious moderation in Maluku is because Pela Gandong itself is a bond of brotherhood that has been built since ancient times. Regarding form, Pela Gandong in religious moderation in Maluku is brotherhood between two countries (village) which is formulated in the form of an agreement where both parties must agree and may not violate one another. Abstrak: Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk pada masa kini, moderasi merupakan pembahasan yang menarik untuk diperbincangkan. Maluku merupakan daerah percontohan dalam hal moderasi beragama. Pelaksanaan moderasi di Maluku dapat berjalan optimal karena didasarkan pada berbagai kearifan lokal yang salah satunya adalah Pela Gandong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR) terhadap artikel jurnal yang terbit pada tahun 2018-2022. Dalam penelitian terdapat tiga research question yakni apakah Pela Gandong memiliki peranan dalam moderasi beragama Islam dan Kristen di Maluku? Faktor apakah yang mempengaruhi Pela Gandong dapat berperan dalam moderasi beragama Islam dan Kristen di Maluku? Bagaimana bentuk dalam moderasi beragama IslamĀ  dan Kristen di Maluku dalam Pela Gandong? Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Pela Gandong memiliki peranan dalam moderasi beragama Islam dan Kristen di Maluku. Adapun penyebab dari begitu kuat peranan Pela Gandong dalam moderasi beragama di Maluku disebabkan Pela Gandong itu sendiri sebagai ikatan persaudaraan yang sudah terbangun sejak zaman leluhur. Mengenai bentuk, Pela Gandong dalam moderasi beragama di Maluku adalah persaudaraan antar dua negeri (desa) yang dirumuskan dalam bentuk perjanjian di mana kedua pihak harus menyepakati dan tidak boleh melanggar satu sama lain.
Kristiawan, Purnomo Membangun Surga Yang Hilang: Pengelolaan Objek Wisata Air Terjun Jumog Ditinjau dari Prinsip Wirausaha Lestari dan Etika Global Purnomo Kristiawan
Melo: Jurnal Studi Agama-agama Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Tourism has a considerable impact on the people of Karanganyar, as the Jumog waterfall has created new jobs and economic growth for the people of Berjo. On the other hand, this growth in the tourism sector also raises ecological, sociological and even theological problems that cause some local residents to not be able to enjoy the results of Jumog waterfall tourism but instead get the impact of environmental damage caused by investors. This research aims to examine the issue of Jumog waterfall from the perspective of sustainable entrepreneurship based on three fundamental things, namely justice, welfare and sustainability. This paper uses a qualitative research method that utilizes a literature study of the main literature from the thoughts of Emanuel Gerrit Singgih on ecological theology and Yahya Wijaya on the concept of sustainable entrepreneurship with the dimensions of Profitability, Solidarity and Sustainability. In this paper, it is found that to improve and advance the management of Jumog waterfall tourist attractions, efforts are needed to turn the haunted into the sinengker by building an internalized theology of panentheism through village clean rituals, caring for local wisdom such as the value of mutual cooperation and tribrata learning from RM Said and the need to empower the berjo village community through systematically designed trainings to improve competence in managementĀ  Jumog waterfall attraction. Abstrak: Pariwisata memberi dampak yang cukup besar bagi masyarakat Karanganyar, sebagaimana air terjun Jumog yang telah menciptakan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Berjo. Di lain sisi, pertumbuhan di sektor pariwisata ini menimbulkan persoalan ekologis, sosiologis bahkan teologis yang menyebabkan beberapa warga lokal tidak dapat menikmati hasil dari wisata air terjun Jumog. Namun, justru mendapatkan dampak dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh investor. Penelitian ini hendak mengkaji persoalan air terjun Jumog dari perspektif kewirausahaan lestari yang berbasis pada tiga hal mendasar, yakni keadilan, kesejahteraan dan keberlanjutan. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang memanfaatkan studi pustaka atas literatur utama dari pemikiran Emanuel Gerrit Singgih mengenai teologi ekologi dan Yahya Wijaya tentang konsep kewirausahaan lestari yang berdimensi profitabilitas, solidaritas dan keberlanjutan. Tulisan ini menemukan bahwa untuk meningkatkan dan memajukan pengelolaan objek wisata air terjun Jumog diperlukan upaya mengubah yang angker menjadi yang sinengker dengan membangun teologi panenteisme yang diinternalisasi melalui ritual bersih desa dan merawat kearifan lokal seperti nilai kegotong-royongan.
PARADIGMA MISI KRISTEN DALAM ERA PLURAL, : Memoderasi Dinamika Relasi Agama di antara Spontanitas Kemanusiaan dan Legalistik Transaksional Rannu Sanderan; Feky Markus; Polina Ulpa; Rati Datukayang; Nelchy Boboy; Albir Resua
Melo: Jurnal Studi Agama-agama Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : The purpose of this research is to explore the social diversity experienced by Christians (the Church), which dynamically manifests varied attitudes and responses. This research article explores the significance of Christian mission in fostering interreligious dialogue in the context of everyday human life, encompassing both fundamental cooperation and the resolution of social issues. The theoretical approach employed revolves around the construction of religious diversity in an increasingly pluralistic society, as well as an understanding of social and cultural values as the foundation of human interaction. The study highlights the need to reconstruct the understanding of Christians regarding religious pluralism, by referring to biblical guidance that acknowledges the existence of other religious individuals and an understanding of God's salvific work encompassing multiple traditions and paths. However, challenges persist in the attitudes and understanding of Christians towards other religions, including exclusive and superior attitudes, as well as transactional and legalistic perspectives that hinder productive dialogue. Additionally, issues of tolerance, justice, migration, globalization, and sustainable development are also of concern in the context of Christian mission. The findings of this research contribute to depicting the complexities and challenges faced in the current context of Christian mission, while providing a foundation for the development of more inclusive, sustainable, and responsive approaches and practices towards social and environmental dynamics. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi fakta keragaman sosial yang dialami orang Kristen (Gereja), yang secara dinamis menunjukkan sikap dan tanggapan yang berbeda-beda. Artikel penelitian ini mengeksplorasi pentingnya misi Kristen menghidupkan dialog antaragama dalam konteks kehidupan kemanusiaan sehari-hari, baik dalam hal kerjasama fundamental maupun penyelesaian masalah sosial. Pendekatan teoritik yang digunakan adalah konstruksi keberagaman agama dalam masyarakat yang semakin majemuk, serta pemahaman tentang nilai-nilai sosial dan kultural sebagai dasar interaksi manusia. Penelitian ini menyoroti perlunya merekonstruksi pemahaman Gereja terhadap pluralitas agama dengan merujuk pada panduan Alkitab yang mengakui keberadaan orang beragama lain dan pemahaman tentang karya penyelamatan Allah yang melibatkan banyak tradisi dan cara. Namun, masih terdapat tantangan dalam sikap dan pemahaman orang Kristen terhadap agama-agama lain, seperti sikap eksklusif, superior, dan pemahaman transaksional legalistik yang menghambat dialog yang produktif. Selain itu, masalah toleransi, keadilan, migrasi, globalisasi, dan keberlanjutan pembangunan juga menjadi perhatian dalam konteks misi Kristen. Hasil penelitian ini berkontribusi dalam menggambarkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam konteks misi Kristen saat ini, serta memberikan landasan bagi pengembangan pendekatan dan praktik yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap dinamika sosial dan lingkungan.

Page 3 of 3 | Total Record : 23