cover
Contact Name
Adrianus Trigunadi Santoso
Contact Email
jak@binainsani.ac.id
Phone
+628159901695
Journal Mail Official
jak@binainsani.ac.id
Editorial Address
http://ejournal-binainsani.ac.id/index.php/JAK/editorial_adress
Location
Kab. bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Administrasi Kantor
ISSN : 23376694     EISSN : 25279769     DOI : https://doi.org/10.51211/jak
Jurnal Administrasi Kantor (JAK) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Bina Insani. Jurnal ini berisi tentang karya ilmiah hasil penelitian yang bertemakan: Manajemen Pemasaran, Manajemen SDM, Manajemen Operasional, Manajemen Keuangan, Ekonomi Makro dan Mikro, Kesekretarisan, Komunikasi, Humas, Bahasa Indonesia, Bahasa Asing, dan Administrasi Kantor.
Articles 184 Documents
Kesalahan Gramatika Terhadap Mata Kuliah Korespondensi Niaga Bahasa Inggris Ofah Munadzdzofah; Asmara Sudomo
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.315 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi dan mengelompokan kesalahan-kesalahan gramatika dalam menulis korespondensi bisnis bahasa Inggris pada mahasiswa program studi sekretari, Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa sekretari yang mengikuti mata kuliah korespondensi bisnis bahasa Inggris pada semester 3 dan 4 angkatan 2014/2015. Kesalahan-kesalahan yang dibuat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: pengaruh bahasa ibu atau bahasa asal, generalisasi yang berlebihan dan mengabaikan dari pembatasan aturan, tidak mengetahui aturan gramatika, atau aturan gramatika yang disalah mengertikan. Kesalahan-kesalahan tersebut terlebih dahulu diklasifikasikan kedalam lima kategori umum dan kemudian dibagi kedalam beberapa subkategori. Setelah hasil analisis dilihat, kategori yang termasuk kedalam kesalahan yang paling banyak adalah kesalahan dalam penghilangan kata kerja utama yang terdiri dari 19,35% dari jumlah keseluruhan kesalahan. Dan berikut bagian lain yang paling bermasalah yaitu: kesalahan dalam penghilangan kata depan dan tenses. Atas dasar hasil siswa, para peneliti memberikan masukan kepada mahasiswa untuk mengevaluasi dan menegaskan kesalahan yang paling umum dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis korespondensi bahasa Inggris bisnis dengan melakukan banyak latihan. Kata kunci: Analisis kesalahan, grammatika, koresponden. Abstract: The study was conducted in order to investigate and classify the grammatical errors in the writing of business English correspondence at secretary students of Secretary and Management Academy, Bina Insani. The students enrolled in business English correspondence subject in the third and fourth semester of the academic year 2014/2015. These errors were caused by several factors including; the influenced of the mother tongue or language of origin, overgeneralization, neglected of limitation rules (overgeneralization), and did not know the rules of grammar or grammar misunderstood. The errors were first classified into five major categories and then they were divided into some subcategories. It was analysis that category included in the largest number of errors was omisssion of main verb which comprised 19,35% of the total errors. The following most problematic areas were respectively: omission of preposition and tenses errors. On the basis of the students’ result, the researchers have provided to evaluate and emphasis the most common errors that did by students in writing business English correspondence by doing more practices. Keywords: Error analysis, grammatical, correspondence.
Kemampuan Ukuran Perusahaan Memoderasi Determinasi Audit Delay Wisnu Zakaria; Sri Ayem; Anita Primastiwi
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Administrasi Kantor
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.919 KB) | DOI: 10.51211/jak.v9i1.1620

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh leverage, complexity of operational, dan kualitas audit terhadap audit delay. Penelitian ini juga menguji apakah ukuran perusahaan dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh leverage, complexity of oprasional, dan kualitas audit terhadap audit delay. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016-2019. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian adalah 41 perusahaan dengan pengamatan selama 4 tahun. Penelitian ini berdasarkan purposive sampling. Total sampel penelitian ini adalah 164 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dan MRA (Moderated Regression Analysis). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leverage berpengaruh terhadap audit delay. Complexity of operational dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa interaksi antara leverage dengan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay sama halnya dengan interaksi antara complexity of oprasional dengan ukuran perusahaan terhadap audit delay. Penelitian ini menemukan bukti mengenai interaksi antara kualitas audit dengan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Kata Kunci: leverage, complexity of oprasional, kualitas audit, audit delay, ukuran perusahaan Abstract: This study aims to find evidence regarding the effect of leverage, operational complexity, and audit quality on audit delay. This study also examines whether firm size can strengthen or weaken the effect of leverage, operational complexity, and audit quality on audit delay. This study uses a sample of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2016-2019 period. The number of manufacturing companies that are used as research samples are 41 companies with 4 years of observation. This research is based on purposive sampling. The total sample of this study is 164 financial statements. Hypothesis testing in this study used multiple regression analysis techniques and MRA (Moderated Regression Analysis). The results of this study indicate that leverage has an effect on audit delay. Operational complexity and audit quality have no effect on audit delay. This study finds no evidence that the interaction between leverage and company size affects audit delay as well as the interaction between operational complexity and company size on audit delay. This study found evidence regarding the interaction between audit quality and company size on audit delay. Keywords: leverage, complexity of oprasional, audit quality, audit delay, company size
Perlindungan Merek Terkenal Menurut UU No. 15 Tahun 2001(Kasus Pierre Cardin Melawan Alexander Satriyo Wibowo) Nurhidayati Nurhidayati
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.566 KB)

Abstract

Abstrak: Dalam persaingan bisnis, merek menjadi suatu bagian yang sangat penting bagi perusahaan untuk membedakannya dari perusahaan lain. Merek merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Memiliki sebuah merek dengan reputasi yang baik menjadikan perusahaan lebih kompetitif. Tujuan dari penelitian ini adalah tentang perlindungan merek terkenal sesuai Undang- undang No. 15 tahun 2001, dalam Kasus Pierre Cardin melawan Alexander Satriyo Wibowo. Penelitian ini menggunakan metode normatif-kualitatif. dengan mempelajari hukum yang berlaku. Pengumpulkan data dilakukan melalui studi pustaka, dengan memanfaatkan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, ternyata tidak menjelaskan secara tegas pengertian tentang merek terkenal hanya di penjelasan Undang Undang tersebut memuat kriteria merek terkenal. Hal ini dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda mengenai merek terkenal, sebagaimana kasus Merek Pierre Cardin melawan Alexander Satriyo Wibowo, dimana terdapat dissenting opinion dari salah satu hakim. Selain itu ketentuan dalam Undang-Undang Merek menyebutkan masih memerlukan peraturan pelaksana berupa Peraturan Pemerintah, seperti yang diamanatkan dalam Pasal 16 ayat 2, tetapi sampai sekarang peraturan tersebut belum ada. Untuk itu perlu adanya penjelasan secara tegas yang dimaksud dengan merek terkenal untuk memberi kepastian hukum dalam rangka penegakan hukum. Kata kunci: Merek, Merek Terkenal, Perlindungan Merek Terkenal Abstract: In business competition, the brand becomes a very important part for the company to differentiate from another. Brand is a very valuable business asset for the company. Having a brand with a good reputation makes the company 'more competitive. The purpose of this study was to determine the appropriate protection of well-known brands of constitution No. 15 of 2001, by viewed Pierre Cardin’s case against Alexander Satriyo Wibowo. This study used qualitative normative method, by examining existing laws, collecting data library research methods, and using of primary and secondary materials. The results showed that in constitution No. 15 of 2000 about brand, definition of famous brand was not mention clearly. This can make different interpretations of well-known brands, such as the Pierre Cardin brand against Alexander Satriyo Wibowo case, there was a dissenting opinion by one of the justices. In addition, constitution about brand still need executive rule in the form of government regulation, as mandated by Article 16 paragraph 2 but until now there has been no. Therefore, Government Regulations is made as implementing Trademark Law to provide legal certainty, given the well-known brand, considering that disputing often occurs because there are differences in perception about famous brand. Keywords: Brand, Famous Brand, Famous brand protection, brand Dispute.
Tinjauan Prosedur Rekrutmen Karyawan Unit Transfusi Darah Pada Palang Merah Indonesia Kabupaten Bekasi Kharisma Ayu Safitri; Kristiana Widiawati
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.119 KB)

Abstract

Abstrak: Rekrutmen merupakan kegiatan yang selalu dilakukan bagian Human Resource Development (HRD) untuk mendapatkan sumber daya mnusia baru yang sesuai dengan persyaratan dan kriteria jabatan yang kosong. Semakin baik prosedur rekrutmen yang dilakukan perusahaan, maka berpengaruh pula terhadap kemajuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur rekrutmen karyawan di Unit Transfusi Darah Kabupaten Bekasi dan tahapan prosedur rekrutmen karyawan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan membandingan teori mengenai prosedur rekr utmen karyawan dengan hasil penelitian yang ada diperusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa prosedur rekrutmen karyawan yang diterapkan di perusahaan dimulai dengan tahap dalam perencanaan sumber daya manusia dengan menetapkan kualitas dan kuantitas, mengumpulkan, mengelompokkan serta menganalisis data dan informasi yang lengkap mengenai calon karyawan, menetapkan dan memilih alternatif terbaik, lalu menginformasikan kepada calon karyawan mengenai lowongan pekerjaan yang ada. Tahap kedua yaitu analisis jabatan dengan ditetapkannya persyaratan jabatan dengan melihat ketersedian data, mengumpulkan informasi dengan melihat uraian dan spesifikasi yang telah ditetapkan, lalu kekosongan jabatan tersebut dikaitkan dengan hasil uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang sudah ditetapkan.Selanjutnya menentukan Sumber dan metode rekrutmen yang diterapkan perusahaan yaitu sumber dan metode eksternal serta sumber dan metode internal. Terakhir yaitu menentukan teknik rekrutmen karyawan yang tepat. Kata kunci: Prosedur, Rekrutmen, Karyawan Abstract: Recruitment is an activity that is always done part Human Resource Development (HRD) to obtain new mnusia resources in accordance with the requirements and criteria of an empty position. The better the recruitment procedures undertaken by the company, it also affects the progress of the company. This study aims to find out how the employee recruitment procedures in the Blood Transfusion Unit of Bekasi Regency and the stages of the employee recruitment procedures. This research used the method was descriptive analysis by comparing the theory of employee recruitment procedures with the results of existing research in the company. The result of the research shows that the employee recruitment procedure applied in the company starts with the stage in human resource planning by determining the quality and quantity, collecting, grouping and analyzing the complete data and information about the prospective employee, determining and choosing the best alternative, then informing the prospective employee Regarding existing vacancies. The second stage is the analysis of position with the determination of the requirements of the position by looking at the availability of data, collecting information by looking at the description and specifications that have been set, then the vacancy is associated with job descriptions and job specifications that have been set. Then determine the source and method of recruitment applied by the company Ie external sources and methods as well as internal sources and methods. The last is to determine the proper employee recruitment techniques.. Keywords: Procedures, Recruitment and employees
Program Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Berdampak Pada Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Apriani Simatupang; Didi Hasan Putra
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Administrasi Kantor (Desember 2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.557 KB)

Abstract

Abstrak: Peningkatan Ekonomi dapat dilakukan melalui usaha peningkatan UMKM. Peningkatan UMKM dilakukan dengan cara adanya bantuan pembiayaan. Pemerintah memberikan bantuan pembiayaan tersebut melalui program Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Penelitian ini untuk menunjukkan dan mengukur seberapa besar dampak program pembiayaan LKM terhadap perkembangan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) dalam upaya mewujudkan peningkatan ekonomi. Program LKM yang diukur berupa modal pembiayaan, karakteristik profil responden, karakteristik usaha responden dan perkembangan UMKM diukur dari peningkatan keuntungan. Indikator modal pembiayaan adalah besarnya pembiayaan yang diterima UMKM dari LKM. Indikator karakteristik profil responden berupa jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama usaha. Indikator karakteristik usaha responden berupa jenis usaha, lama menjalankan usaha dan jumlah keuntungan. Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan statistik inferensial, yang bertujuan untuk menarik kesimpulan secara umum atas data dan menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Analisis inferensial menggunakan alat analisis korelasi. Hasil temuan menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,9761 dan koefisien determinasi sebesar 95,28%. Artinya antara variabel pembiayaan LKM terhadap perkembangan UMKM memiliki pengaruh yang sangat kuat dan besarnya dampak perkembangan UMKM akibat pembiayaan sebesar 95,28% sedangkan 4,72% nya dipengaruhi oleh faktor lainnya Kata kunci: Kesejahteraan, LKM, UMKM. Abstract: Economic Improvement can be done through efforts to improve MSMEs. Improvement of MSME is carried out by means of financial assistance. The government provides financial assistance through the Micro Finance Institution (LKM) program. This research is to show and measure the impact of the MFI financing program on the development of MSMEs (micro, small and medium enterprises) in an effort to realize economic improvement. The MFI program measured in the form of financing capital, the characteristics of the respondent's profile, the characteristics of the respondent's business and the development of MSMEs are measured by increasing profits. Indicator of financing capital is the amount of financing received by MSMEs from MFIs. Indicators of the respondent profile characteristics are gender, age, education and length of business. Indicators of the respondent's business characteristics are the type of business, duration of running the business and total profits. Data analysis method used is using inferential statistics, which aims to draw general conclusions about the data and analyze the relationship between one variable with another variable. Inferential analysis is used to test the hypotheses that have been made. Inferential analysis uses correlation analysis tools. The findings show a correlation coefficient of 0.9761 and a coefficient of determination of 95.28%. This means that between the MFI financing variables on the development of MSMEs has a very strong influence and the magnitude of the impact of the development of MSMEs due to financing is 95.28% while 4.72% is influenced by other factors Keywords: Welfare, LKM, UMKM.
Dampak Penerapan Segmentation, Targeting, Positioning PT Kimia Farma Pada Pasar Nasional Anggi Rahmawati; Hanif Aulawi
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Administrasi Kantor (Desember 2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.061 KB) | DOI: 10.51211/jak.v8i2.1458

Abstract

Abstrak: Perubahan berbagai kondisi yang terjadi di dalam lingkungan bisnis perusahaan berdampak terhadap meningkatnya persaingan, untuk mempertahankan kondisi perusahaan maka perusahaan dituntut untuk memiliki strategi marketing, tujuannya untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dan mempertahankan citra produk yang dijual dengan cara melakukan penerapan segmentation, targeting dan positioning. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melalui metode penelitian kualitatif. Subyek dan informa peneliti adalah PT Kimia Farma (Persero) Tbk dengan metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan metode wawancara dan observasi, sehingga penulis menguraikan beberapa pokok pembahasan mengenai segmentation, targeting, dan positioning produk herbal di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil penerapan segmentation yang dilakukan PT Kimia Farma (Persero) Tbk produk Bedak Herbal Salicy® pada pasar nasional yaitu berdasarkan pada segmentasi geografis, demografis dan psikografis. Segmentasi geografis, wilayah yang dituju yaitu kota, kabupaten dan desa. Segmentasi demografis meliputi usia 3-5 tahun produk Salycl®. Segmentasi psikografisnya meluputi karakteristik kepribadiaan yang telah mempercayai produk secara turun menurun serta penggolongan status ekonomi meliputi kelas sosial dari kelas atas sampai kelas bawah. Targeting, sasaran pasar produk herbal bagi ibu yang memiliki anak usia pada 3-5 tahun. Positioning yang dilakukan produk herbal yaitu menciptakan citra dibenak konsumen bahwa produk herbal adalah produk kesehatan yang menggunakan bahan alami yang memilki kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan yang lain. Kata Kunci: Segmentation, Targeting, Positioning, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Abstract: Changes in various conditions that occur in the company's business environment have an impact on increasing competition, to maintain the company's condition, the company is required to have a marketing strategy, the aim is to get the attention of consumers and maintain the image of the product being sold by determining segmentation, targeting and positioning. This research is a descriptive study using qualitative research methods. Subjects and research informa are PT Kimia Farma (Persero) Tbk with data collection methods used using interview and observation methods, so that the authors describe several points of discussion regarding segmentation, targeting, and positioning of herbal products at PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Based on the research conducted, the results of the segmentation determination carried out by PT Kimia Farma (Persero) Tbk for Herbal Salicy® Powder products in the national market are based on geographical, demographic and psychographic segmentation. Geographical segmentation, the target areas are cities, districts and villages. The demographic segment includes 3-5 years of age for Salycl® products. The psychographic segmentation includes personality characteristics that have believed in products for generations and the classification of economic status includes social class from upper to lower class. Targeting, the target market for herbal products for mothers who have children aged 3-5 years. Positioning carried out by herbal products is to create an image in the minds of consumers that herbal products are health products that use natural ingredients that have very good quality compared to others. Keywords: Segmentation, Targeting, Positioning, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INITIAL RETURN SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) Antono Gautama; Lanang Diayudha; Veny Anindya Puspitasari
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Administrasi Kantor Bina Insani
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.413 KB)

Abstract

Terdapat dua fenomena yang terjadi pada harga saham setelah IPO yaitu underpricing dan overpricing. Fenomena underpricing merupakan kejadian dimana harga saham perusahaan melonjak pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder. Underpricing sering dikaitkan dengan initial return yang akan diterima oleh investor atau pemegang saham. Initial return merupakan keuntungan yang diterima oleh investor yang berasal dari selisih antara harga perdana suatu saham dengan harga pada saat di pasar sekunder. Sementara itu overpricing merupakan kejadian dimana harga saham menurun pada hari pertama pedagangan di pasar sekunder. Penelitian bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing saham-saham setelah IPO. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Data mengenai harga penawaran atau H-1 di dapat dari e-bursa.com. Data mengenai underwriter, umur perusahaan, dan ukuran perusahaan diambil dari prospektus yang didapat dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan data-data mengenai keuangan perusahaan di ambil dari laporan keuangan perusahaan yang didapat dari BEI. Sampel perusahaan ini adalah perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2011-2013, memiliki rasio-rasio keuangan yang lengkap, dan perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya. Untuk menganalisis perusahaan dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, ROA, reputasi underwriter, EPS, DER, umur perusahaan tidak terbukti berpengaruh terhadap initial return baik secara parsial maupun secara simultan.
IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA PT KURNIA BINTANG SENTOSA (KBS) BEKASI (Studi Kasus di PT Kurnia Bintang Sentosa, Bekasi) Kristiana Widiawati
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Administrasi Kantor Bina Insani
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1772.122 KB)

Abstract

ABSTRAK: Organisasi tanpa manajemen adalah hal yang mustahil dicapai dengan tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Manajemen ditafsirkan secara luas seperti dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengerjaan dan evaluasi Perencanaan yang dirumuskan oleh Manajer kedua perencanaan jangka panjang atau jangka pendek. Pengorganisasian dilakukan dengan membangun struktur organisasi. Fungsi acctuating dilakukan dengan memberikan dukungan dan motivasi agar karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan tanggung jawabnya. Fungsi monitoring / evaluasi dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga evaluasi kinerja karyawan dapat diukur secara tepat dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Kata kunci: perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan, pemantauan. ABSTRACT: Organization without management is an impossible thing to be achieved the desired goals effectively and efficiently. Management is widely interpreted as in the process of planning, organizing, actuating and evaluating Planning formulated by the Manager of both planning long term or short term. Organizing done by establishing the organizational structure. Function acctuating done by providing support and motivation so that employees carry out work in accordance with the planning and responsibility. Function monitoring/evaluation done in accordance with the standards set by the company, so the evaluation of employee performance can be measured precisely and in accordance with a predetermined plan. Keywords : planning, organizing, actuating, monitoring.
Kemampulabaan Badan Usaha Milik Negara–Karya Melalui pendekatan Dupont Triyogo Moelyo Adhi
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.212 KB)

Abstract

Abstrak: Pembangunan infrastruktur mendesak usaha konstruksi untuk memperoleh kesempatan ikut melaksanakan proses pembangunannya. Skema pendanaan pembangunan infrasruktur saat ini sangat beragam dan memperlukan perhitungan yang cermat sehubungan dengan biaya modal yang harus dikeluarkan. Pemerintah membuka peluang bagi pelaku usaha konstruksi untuk melaksanakan pembangunan bukan hanya melaksanakan proses perencanaan dan pembangunan konstruksinya tetapi juga pengadaan dananya dengan imbal hasil pemberian konsesi pengelolaan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. Model pembelanjaan dan pengusaan operasional proyek semacam ini sudah barang tentu akan mempengaruhi kemampulabaan dari perusahaan pengelolanya. Pemerintah mengembangkan model pembangunan semacam ini dengan tujuan efisiensi sumber pendanaan pembangunan dan menjaga keberlangsungan pembangunan infrasruktur yang sangat diyakinkan membawa dampak positif terhadap pembangunan perekonomian. Proses kemampulabaan perusahaan dipengaruhi oleh efisiensi perusahaan dalam upaya memperoleh laba dari setiap rupiah penjualan yang dicapai, kemampuan setiap kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan penjualan serta perimbangan antara total kekayaan perusahaan dengan modal sendiri yang dimiliki. Pada akhirnya kemampulabaan ini tercermin pada berapa rupiah daya yang tertanam pada modal sendiri perusahaan mampu menghasilkan laba bersih. Pembangunan infrastruktur sudah selayaknya memperlukan modal usaha yang sangat besar, untuk itu banyak proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh badan usaha milik negara dibawah kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang telah tercatat pada bursa efek. Kata kunci: Kemampuan finasial, Laba bersih, Pengembalian ekuitas, Turn over penjualan. Abstract: Infrastructure development urges construction businesses to get the opportunity to participate in carrying out the development process. The infrastructure development funding scheme is currently very diverse and requires careful calculation in relation to the capital costs that must be incurred. The government opens opportunities for construction businesses to carry out development not only to carry out the construction planning and construction process but also to procure funds with the yield of the operational management concessions within the agreed period of time. The model of expenditure and the operation of this kind of project will certainly affect the profitability of the management company. The government develops this kind of development model with the aim of efficient development funding sources and maintaining the continuity of infrastructure development which is strongly convinced to bring a positive impact on economic development. The company's profitability process is influenced by the efficiency of the company in an effort to earn profits from every rupiah sales achieved (net profit margin), the ability of each company's assets to generate sales (sales turn over) and the balance between the company's total wealth and its own capital (financial leverage). In the end this kemampulababaan is reflected in the amount of rupiah that is embedded in the company's own capital capable of generating net income (return on equity). Infrastructure development should require a very large amount of business capital, for which many infrastructure projects are carried out by state-owned enterprises under the ministry of public works and public housing that have been listed on the stock exchange. Keywords: financial leverage, Net profit margin, return on equity, sales turn over.
Bauran Promosi Ban ECOPIA EP 150 Di PT Bridgestone Tire Indonesia Jakarta Rosmalia Rosmalia; Nining Purwatmini
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.172 KB)

Abstract

Abstrak: Zaman semakin berkembang, dari waktu ke waktu persaingan antar perusahaan semakin meningkat tajam. Semua perusahaan bekerja keras untuk menjadikan produknya sebagai yang terdepan dan terlaris dibidangnya. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan beberapa bauran promosi. Ada beberapa alat poromosi yang dapat digunakan, setiap alatnya tentu saja memiliki tujuan yang berbeda bagi promosi produk itu sendiri. Semua alat promosi tersebut akan bekerja secara maksimal apabila di bantu dengan analisis yang dilakukan terhadap produk tersebut. Hal yang dimaksud yaitu faktor- faktor yang mempengaruhi bauran promosi yang terdapat pada produk yang akan dipromosikan. Kata kunci: bauran promosi, faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi, tujuan promosi. Abstract: Competition among companies has increased from time to time, sharply. All companies are working hard to make its products as the leading and best-selling. Company is doing some promotional mix, tools that can be used to communicate product to the consumers, every tool of course have different goals for the promotion of the product itself. All of these promotional tools will work optimally if assisted with the analysis conducted on the product. It is intended that the factors that influence the promotion mix contained in the product to be promoted. Keywords: promotional mix, the factors that influence the promotion mix, promotional purposes.

Page 1 of 19 | Total Record : 184