cover
Contact Name
Boby Rahman
Contact Email
kajianruangplanologi@unissula.ac.id
Phone
+6285233945781
Journal Mail Official
kajianruangplanologi@unissula.ac.id
Editorial Address
Jl Kaligawe Raya Km 4, Gedung Fakultas Teknik Lantai 2 Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kajian Ruang
ISSN : -     EISSN : 28277678     DOI : http://dx.doi.org/10.30659/jkr.v1i2
Core Subject : Social, Engineering,
Articles written for the Jurnal Kajian Ruang, covering the results of thoughts and research results relating to the field of study urban and regional planning directly or indirectly. 1) Spatial planning 2) Remote Sensing 3) Urban Design 4) Transportation 5) Infrastructure 6) Environmental Studies 7) Socio-Economic Area and City 8) Rural Planning 9) Disaster Mitigation 10) Islamic City
Articles 47 Documents
Digitalisasi Wisata di Desa Wisata Ais Tsurayya Mumtaz; Mila Karmilah
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.027 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i1.19790

Abstract

ABSTRACTThe digitization of tourism is one of the important strategies in addressing a digital-oriented civilization in meeting their needs for travel. The digitization of tourism is considered as the right step in promoting tourism through a digital approach that has an impact on the development of tourism potential in a tourist village. The analytical method used in this research is a qualitative analysis method by analyzing the content and / or analysis of the literature review. Strategies that can be carried out in digitizing tourism in tourist villages are to improve the management of tourist villages, tourism village infrastructure, digitalization forms of wsata villages, and management of tourism digitization. The results of the study findings in several case studies are that by developing tourist villages and digitizing tourism, it has been proven that many benefits are obtained, such as the ease in providing tourism services to tourists including access in the context of carrying out marketing, making it easier for tourists to access information about a tourism destination and minimizing costs both for organizers and / managers, as well as for tourists. With digitalization in tourist villages, it can indirectly increase people's income and lead to an increase in the regional economy.Keywords: Tourist village, Tourism digitization. ABSTRAKDigitalisasi wisata merupakan salah satu strategi penting dalam menyikapi peradaban masyarakat yang berorientasi digital dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk berwisata. Digitalisasi wisata dianggap sebagai langkah tepat dalam mempromosikan wisata melalui pendekatan digital yang berdampak pada pengembangan potensi wisata di suatu desa wisata. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dengan menganalisis isi dan/atau analisis literatur review. Strategi yang dapat dilakukan dalam digitalisasi wisata pada desa wisata adalah dengan meningkatkan pengelolaan desa wisata, infrastruktur desa wisata, bentuk digitalisasi desa wsata, dan pengelolaan digitalisasi wisata. Hasil temuan studi pada beberapa studi kasus adalah dengan pengembangan desa wisata dan digitalisasi wisata terbukti diperoleh banyak manfaat, seperti kemudahan dalam memberikan jasa layanan pariwisata kepada wisatawan termasuk akses dalam rangka penyelenggaraan pemasarannya, mempermudah wisatawan dalam mengakses informasi tentang suatu destinasi pariwisata serta meminimalisir biaya baik bagi pihak penyelenggara dan/pengelola, maupun bagi wisatawan. Dengan adanya digitalisasi di desa wisata secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan berujung pada peningkatan perkonomian daerah.Kata Kunci: Digitalisasi wisata, Desa wisata.
Analisis Daya Dukung Dan Daya Tampung Di Tinjau Dari Aspek Ruang Pertanian Siti Nur Rofi’ah Nur Rofi’ah; Boby Rahman
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.149 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i2.20033

Abstract

ABSTRACTRecently, the carrying capacity and carrying capacity of the environment (DDDTL) are currently being discussed. The high population growth which results in the development rate greatly influences environmental sustainability. Increased population growth causes the need for space for built-in land such as housing to also increase. Of course, once the land is built, it will be accompanied by an increase in natural resource needs such as air. DDDTL is an alarm to wake up whether the resource capacity is available or not to support the large number of people in an area. This is at the same time to measure the limits of the existing space to keep it under control. The qualitative analysis method with the literature review approach was chosen to examine in this study. There are several factors that can influence or not DDDT for agricultural land in an area. DDDT agricultural land that is developed by the area of harvested land, population, food production and minimum physical consumption. Meanwhile, water DDDT is influenced by the average rainfall, population, water needs per person, and area.Keywords: DDDTL, DDDT Agricultural Land and DDDT WaterABSTRAKBaru-baru ini daya dukung dan daya tampung lingkungan (DDDTL) menjadi hal yang sedang gencar diperbincangkan. Tingginya pertumbuhan penduduk yang berakibat pada meningkatnya angka pembangunan sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan ruang untuk lahan terbangun seperti pemukiman juga meningkat. Tentu saja setelah adanya lahan- lahan terbangun akan dibarengi dengan adanya peningkatan konsumsi SDA seperti air. DDDTL ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kapasitas sumber daya yang tersedia mampu atau tidak untuk mendukung banyaknya penduduk yang ada di suatu wilayah. Hal ini sekaligus untuk mengetahui batas pemanfaatan ruang yang ada agar tetap terkendali. Metode analisis kualitatif dengan pendekatan literature review dipilih untuk mengkaji penelitian. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mampu atau tidaknya DDDT lahan pertanian yang ada di suatu daerah. DDDT lahan pertanian dipengaruhi oleh luas lahan panen, jumlah penduduk, hasil produksi tanaman pangan, dan konsumsi fisik minimum. Sedangkan DDDT air dipengaruhi oleh rata-rata curah hujan, jumlah penduduk, kebutuhan air per orang, dan luas wilayah.Kata Kunci: DDDTL, DDDT Lahan Pertanian dan DDDT Air
KAJIAN KERENTANAN SOSIAL TERHADAP BENCANA BANJIR Endah Puspitotanti; Milla Karmilah
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.441 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i2.20023

Abstract

ABSTRACTFlood is a natural phenomenon that occurs due to high rainfall intensity which causes excess water that is not accommodated by the drainage network of an area (Rachmat & Pamungkas, 2014). Based on the 2015 BNPB disaster risk assessment in (BNPB, 2016), the number of people exposed to flood risk in all regions of Indonesia is more than 170 million people with an exposed asset value of more than IDR 750 trillion. Floods are disasters that always occur every year in several places. The composition of the population greatly affects the level of social vulnerability to floods. Therefore, this research needs to be carried out with the aim of identifying social vulnerability to flood disasters as one of the disaster management efforts to reduce disaster risk.The method used in this research is qualitative method with a literature review approach. The results showed that the level of social vulnerability in Baleendah District, East Tondano District, and the coastal villages of Demak Regency is influenced by several factors. These factors are population, population according to sex, population according to age group, population density, poverty level, population with disabilities, level of dependency, number of family members, population growth, education level, and health insurance.Keywords: Social Vulnerability, Flood Disaster, Vulnerability Factors ABSTRAKBanjir adalah fenomena alam yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan pematusan suatu wilayah (Rachmat & Pamungkas, 2014). Berdasarkan kajian risiko bencana BNPB tahun 2015 dalam (BNPB, 2016), jumlah jiwa terpapar risiko bencana banjir di seluruh wilayah Indonesia yaitu lebih dari 170 juta jiwa dengan nilai aset terpaparnya lebih dari Rp750 triliun. Banjir merupakan bencana yang selalu terjadi setiap tahun di beberapa tempat. Komposisi penduduk sangat mempengaruhi tingkat kerentanan sosial terhadap bencana banjir. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kerentanan sosial terhadap bencana banjir sebagai salah satu upaya penanggulangan bencana untuk mengurangi risiko bencana.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan sosial di Kecamatan Baleendah, Kecamatan Tondano Timur, dan pedesaan pesisir Kabupaten Demak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu jumlah penduduk, penduduk menurut jenis kelamin, penduduk menurut kelompok umur, kepadatan penduduk, tingkat kemiskinan, penduduk penyandang disabilitas, tingkat ketergantungan, jumlah anggota keluarga, pertumbuhan penduduk, tingkat pendidikan, dan jaminan kesehatan.Kata kunci: Kerentanan Sosial, Bencana Banjir, Faktor Kerentanan
Pemetaan Risiko Bencana Kekeringan Menggunakan Metode Kerawanan (Hazard) Dan Kerentanan (Vulnerability) Rinto Ari Wibowo; Boby Rahman
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.406 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i1.19982

Abstract

 ABSTRACTDrought is a natural disaster that has a high complexity and is still often found in some areas in Indonesia. The amount of losses caused by drought is of more concern to the community and stakeholders to compete to reduce the impact. One of the efforts made to minimize the damage caused by natural disasters is the existence of appropriate disaster mitigation efforts. In the context of drought natural disasters one of the mitigation efforts that can be done is to map areas based on the risk of drought. This is done in order to maximize mitigation efforts to deal with drought both before and during the occurrence of drought. One of the methods used in mapping a disaster is through hazard and vulnerability methods. This method is carried out in accordance with the theory that a disaster will occur due to the interaction of insecurity factors that occur in vulnerable conditions. Through the mapping of drought risk areas is expected to maximize disaster mitigation in a region, thereby minimizing the losses experienced by the community.Keyword: Drought, Hazard, Vulnerability ABSTRAKKekeringan merupakan bencana alam yang memiliki kompleksitas tinggi dan masih sering dijumpai pada beberapa wilayah di Indonesia. Besarnya kerugian yang diakibatkan oleh bencana kekeringan menjadi perhatian lebih bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk berlomba-lomba mengurangi dampak tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kerugaian akibat bencana alam adalah adanya upaya mitigasi bencana yang tepat. Pada konteks bencana alam kekeringan salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah memetakan daerah-daerah berdasarkan risiko kekeringannya. Hal ini dilakukan guna memaksimalkan upaya mitigasi untuk menangani kekeringan baik sebelum maupun saat terjadinya kekeringan. Salah satu metode yang digunakan dalam memetakan sebuah bencana adalah melalui metode kerawanan (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Metode ini dilakukan sesuai dengan teori bahwa suatu bencana akan terjadi karena interaksi faktor kerawanan yang terjadi pada kondisi rentan. Melalui pemetaan daerah risiko kekeringan ini diharapkan mampu memaksimalkan mitigasi bencana pada suatu daerah, sehingga meminimalisir kerugian yang dialami oleh masyarakat.Kata kunci: Kekeringan, Kerawanan, Kerentanan
Analisis Penyebab Banjir Rob di Kawasan Pesisir Studi Kasus: Jakarta Utara, Semarang Timur, Kabupaten Brebes, Pekalongan Annisa Widya Syafitri; Agus Rochani
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.731 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i1.19975

Abstract

ABSTRACTRob flooding in coastal areas is a problem that is currently very difficult to solve, especially big cities in Indonesia. This study discusses the causes of rob flood disasters to the impacts caused to inundated areas. This research uses descriptive qualitative method with the approach of study literature in conducting studies related to the cause of rob flood. The case study that became the reference of this study consisted of rob flood problems in the city of Semarang, Brebes Regency, Pekalongan, and North Jakarta. The cause of rob flooding in coastal areas is dominated by decreased land levels and rising sea levels at high tide. The impact of rob flooding is very detrimental to the community and the government. Areas affected by rob flooding are not uncommon to become slums after rob floods occur. Damage to infrastructure and public facilities is also inevitable when affected by rob flooding. This research is expected to be considered as an anticipation material for residents who are in coastal areas when facing flood rob.Keywords: Land Subsidence, Over Pumpage Of Underground Water, Rob Puddles ABSTRAKBanjir rob di kawasan pesisir menjadi permasalahan yang saat ini sangat sukar untuk diselesaikan khususnya kota-kota besar di Indonesia. Penelitian ini membahas terkait penyebab dari bencana banjir rob hingga dampak yang ditimbulkan bagi wilayah tergenang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian terkait penyebab banjir rob. Studi kasus yang menjadi acuan dari penelitian ini terdiri dari permasalahan banjir rob di Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Pekalongan, dan Jakarta Utara. Penyebab dari banjir rob di kawasan pesisir didominasi oleh penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut pada saat terjadi pasang air laut. Dampak yang ditimbulkan dari banjir rob sangat merugikan masyarakat dan pemerintah. Kawasan terdampak genangan banjir rob tak jarang menjadi kawasan kumuh pasca banjir rob terjadi. Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum juga tidak dapat dihindari saat terdampak genangan banjir rob. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sebagai bahan antisipasi bagi warga yang berada di kawasan pesisir saat menghadapi banjir rob.Kata Kunci: Land Subsidence, Over Pumpage Air Bawah Tanah, Genangan Rob
Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Oleh Developer Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pada Sekitar Kawasan Industri Maghriza Rakha Adyatma; Tjoek Suroso Hadi
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.587 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i2.20025

Abstract

ABSTRACT  Indonesia is the fourth most populous country in the world whose population continues to develop. Increasing the number of residents is not directly proportional to the area of land required. The industrial area is one of the areas with high economic activity so that it will require a lot of labor and cause urbanization. The large amount of labor absorption resulted in the high need for housing for industrial workers. Therefore, an analysis was carried out in this study which aims to formulate an ideal location for developers to build low-cost housing for industrial workers. The analytical method used is a mixed method between quantitative and Geographical Information Systems (GIS) / Spatial. The quantitative method is used to calculate the weighting and the Geographical Information System (GIS) method is used to determine the appropriate location for the establishment of residential land using overlay and buffer analysis tools. There are 8 criteria in determining the location of low cost housing for industrial workers followed by the determination of the score and weight. From these criteria an alternative location was selected based on the affordability of housing from the industry and the price of land. The process is continued by multiplying the scores and weights for each criterion so as to produce a total weight for each alternative residential land location. The location with the largest total weight will be chosen to be the right location for developers to build changes for low-income communities around industrial areas..Keywords: Houseing, Industrial Area, Geographic Information System (GIS)ABSTRAK            Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar ke empat di dunia yang jumlah penduduk terus mengalami perkembangan. Bertambah banyaknya penduduk tidak berbanding lurus dengan luas lahan yang dibutuhkan. Kawasan industri merupakan salah satu kawasan dengan aktivitas ekonomi yang tinggi sehingga akan banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dan menyebabkan urbanisasi. Banyaknya jumlah serapan tenaga kerja mengakibatkan tingginya kebutuhan tempat tinggal bagi pekerja industri. Maka dari itu pada penelitian dilakukan analisis yang bertujuan untuk merumuskan lokasi yang ideal bagi developer untuk membangun perumahan biaya rendah bagi pekerja industri. Metode analisis yang digunakan adalah metode campuran antara kuantitatif dan Sistem Informasi Geografis (SIG)/Spasial. Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung pembobotan dan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan lokasi yang sesusai untuk didirikan lahan permukiman menggunakan alat analisis overlay dan buffer. Terdapat 8 kriteria dalam penentuan lokasi perumahan biaya rendah bagi pekerja industri yang diikuti oleh penentuan skor dan bobotnya. Dari kriteria tersebut dipilih alternatif lokasi berdasarkan keterjangkauan perumahan dari industri dan harga lahan. Proses dilanjutkan dengan melakukan perkalian skor dan bobot pada setiap kriteria sehingga menghasilkan total bobot pada masing-masing alternatif lokasi lahan perumahan. Lokasi dengan total bobot yang terbesar akan dipilih menjadi lokasi yang tepat bagi developer untuk membangun perubahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah pada sekitar kawasan industri.Kata Kunci: Perumahan, Kawasan Industri, Sistem Informasi Geografis (SIG)
Studi Literatur: Pengembangan Desa Wisata Melalui Community Based Tourism Untuk Kesejahteraan Masyarakat Rizki Syarifah; Agus Rochani
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.311 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i1.19983

Abstract

ABSTRACTTourism development certainly involves the community, especially tourism development in tourist villages. Tourism villages are one of the most developed tourism sites in Indonesia because they have supporting potentials. This study aims to determine the development of a tourist village using the concept of community based tourism and the impact of implementing community based tourism for the community. The method used in this research is qualitative data analysis. In this research, the development of a tourism village that uses the concept of community based tourism, which involves the local community in the tourism village to manage the tourism village and the community has full involvement from the planning, implementation to evaluation stages and the impact on the community's economy with the existence of a tourist village that is getting better. This research is expected to be a consideration for the community to manage a tourist village.Keywords : Tourism Village, Community Based Tourism, Community ABSTRAKPengembangan pariwisata tentunya melibatkan masyarakat terutama pengembangan wisata desa wisata. Desa wisata menjadi salah satu pariwisata yang banyak dikembangkan di Indonesia karena memiliki potensi – potensi yang mendukung. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep community based tourism serta dampak dari penerapan community based tourism bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini pengembangan desa wisata yang menggunakan konsep community based tourism dimana melibatkan masyarakat daerah desa wisata untuk mengelola desa wisata tersebut dan masyarakat memiliki keterlibatan secara penuh dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi serta dampak bagi perekonomian masyarakat dengan adanya desa wisata yang semakin membaik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan masyarakat untuk mengelola desa wisata.Kata kunci : Desa Wisata, Community Based Tourism, Masyarakat
Studi Literatur : Analisis Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Urban Meirina Wahyu Purnamaselfi; Hasti Widyasamratri
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.032 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i1.19976

Abstract

ABSTRACTGreen open space is one of the noteworthy lists in development planning and implementation. The existence of green open space will increase the quality of urban ecology. In accordance with Minister of Public Works Regulation No. 05 / PRT / M / 2008 concerning Guidelines for Provision and Utilization of Green Open Space in Urban Areas, the ideal area of green open space in urban areas is 30% consisting of 10% private green open space and 20% public open green space from the city area. The effort to make this happen is by determining and revitalizing public green open space. Damaged green open space needs to be a concern of the government because it can reduce the aesthetics and function of the environment. The use of the method for writing this research is a method of literature study obtained from books and journals with locations : Kartasura District, Martapura, East Palu District,. The outputs of this study conclude that the requisite and existence of green open space in several cities that still do not meet the broad percentage contained in the regulations so that development planning needs to optimize areas that have the potential for the determination of green open space.Keywords : Provision, Green Open Space, Urban. ABSTRAKRuang terbuka hijau merupakan salah satu daftar penting dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Adanya ruang terbuka hijau akan meningkatkan kualitas ekologi perkotaan. Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, luasan ideal RTH di perkotaan adalah 30 % yang terdiri dari 10 % RTH privat dan 20 % RTH publik dari luas kota. Usaha untuk mewujudkannya adalah dengan cara penetapan dan revitalisasi RTH publik. Ruang terbuka hijau yang rusak perlu menjadi perhatian pemerintah karena dapat mengurangi estetika dan fungsi lingkungan. Penggunaan metode untuk penulisan penelitian ini adalah metode studi literatur yang diperoleh dari buku dan jurnal dengan lokasi di Kecamatan Kartasura, Martapura, dan Kecamatan Palu Timur. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa kebutuhan dan keberadaan RTH di beberapa kawasan kota yang ada masih belum memenuhi presentase luas yang terdapat dalam peraturan sehinngga perencanaan pembangunan perlu mengoptimalkan wilayah yang memiliki potensi untuk penetapan RTH.Kata kunci : Penyediaan, Ruang Terbuka Hijau, Urban.
Kesesuaian Lahan Permukiman Terhadap Kawasan Rawan Bencana Longsor Muhammad Iqbal Firdaus; Eppy Yuliani
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.269 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i2.20030

Abstract

ABSTRACTIndonesia is a country with varying regional topography conditions. This varied topography also means that Indonesia has varying slope levels as well. With the slope of this varied slope increases the potential for landslide disasters. Some areas with steep slope levels are utilized not as they should increase the risk of losses experienced in the event of a disaster. This research aims to identify and analyze the suitability of residential land to landslide-prone areas and to identify mitigation efforts against landslides. This analysis begins by identifying the factors that affect landslide disaster insecurity. After that, identify the distribution of settlements. After the two were identified, an analysis was carried out to determine the suitability of the landslide-prone settlement. Based on the analysis that has been done, then the next step is to classify landslide disaster prone areas where the number of classes obtained is 5 (five) classes. The classification of landslide disaster insanity is divided into very low, low, medium, high, and very high levels of insanity.Keywords: Settlements, Disaster Insecurity, Landslide ABSTRAKIndonesia merupakan negara dengan kondisi topografi wilayah yang bervariasi. Topografi yang bervariasi ini juga mengartikan bahwa Indonesia memiliki tingkat kemiringan lereng yang bervariasi pula. Dengan kemiringan lereng yang bervariasi ini meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor. Beberapa wilayah dengan tingkat kemiringan lereng curam ini dimanfaatkan tidak sebagaimana mestinya sehingga  meningkatkan risiko kerugian yang dialami saat terjadi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesesuaian lahan permukiman terhadap kawasan rawan bencana longsor serta mengetahui upaya mitigasi terhadap bencana tanah longsor. Analisis ini dimulai dengan melakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan bencana longsor. Setelah itu, melakukan identifikasi persebaran lokasi permukiman. Setelah keduanya diidentifikasi, maka dilakukan analisis guna mengetahui kesesuaian lahan permukiman terhdap kawasn rawan bencana longsor. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi kawasan rawan bencana tanah longsor dimana jumlah kelas yang diperoleh adalah 5 (lima) kelas. Klasifikasi kerawanan bencana tanah longsor terbagi menjadi tingkat kerawanan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Kata Kunci : Permukiman, Kerawanan Bencana, Tanah Longsor
Studi Literatur : Penataan Dan Pemberdayaan Sektor Informal: Pedagang Kaki Lima Sheila Lucky Octaviani; Ardiana Yuli Puspitasari
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.957 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i1.19991

Abstract

ABSTRACTOne of the ways to improve the urban economy is the presence of street vendors (PKL). The existence of street vendors (PKL) also raises several problems such as disruption of the beauty of the city, cleanliness, security, city chaos, security, and traffic jams. This underlies the need for an arrangement and empowerment of the existence of street vendors (PKL). The purpose of this research is to organize and empower the Informal Sector, especially street vendors (PKL). The research method used is descriptive qualitative and literature review technique approach from several case studies. The selected case studies were in Tulungagung Regency Square, Tanah Abang Market, and Tuah Serumpun Kilometer 4 Market. Based on the results of the study in several study areas, there were differences in the management and empowerment of street vendors (PKL). The arrangement of street vendors (PKL) is carried out by relocating and controlling. Empowerment is carried out through socialization, promotion and information, formation of associations, assistance in the form of providing capital and fulfilling infrastructure facilities, and cooperation with investors.Keywords: street vendors, structuring, empowerment ABSTRAKPeningkatan perekonomian perkotaan salah satunya didukung dengan adanya pedagang kaki lima (PKL). Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) juga menimbulkan beberapa permasalahan seperti terganggunya keindahan kota, kebersihan, keamanan, kesemrawutan kota, keamanan, dan kemacetan lalu lintas. Hal ini yang mendasari perlunya sebuah penataan dan pemberdayaan akan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penataan dan pemberdayaan Sektor Informal khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan pendekatan teknik literature review dari beberapa studi kasus. Studi kasus yang dipilih berada di Alun-alun Kabupaten Tulungagung, Pasar Tanah Abang, dan Pasar Tuah Serumpun Kilometer 4. Berdasarkan hasil kajian di beberapa wilayah studi terdapat perbedaan penanganan dalam penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dilakukan dengan melakukan relokasi serta penertiban. Untuk pemberdayaan dilakukan dengan sosialisasi, promosi dan informasi, pembentukan paguyuban, bantuan berupa pemberian modal dan pemenuhan sarana prasarana, serta kerja sama dengan investor.Kata Kunci : Pedagang Kaki Lima, Penataan, Pemberdayaan