cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER" : 12 Documents clear
Analisis Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Grompol Hilir Kabupaten Sragen, Jawa Tengah Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Abdul Rohman Hadi; Sugiyarto Sugiyarto; Adi Yusuf Mutaqin
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.439 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36493

Abstract

Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir menuju samudera,danau, laut atau ke sungai yang lain. Kerusakan sungai dapat menyebabkan menurunnya fungsi sungai tersebut. Kerusakan sungai yang terjadi di anak sungai pada daerah aliran sungai (DAS) Grompol Hilir menyebabkan meluapnya aliran sungai ke pemukiman warga di beberapa lokasi. Usaha untuk mengembalikan fungsi sungai berupa pemeliharaan serta rehabillitasi sungai perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana yang mungkin timbul dari kerusakan tersebut. Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah untuk pemeliharaan atau rehabilitasi maka diperlukan prioritas rehabilitasi untuk sungai yang perlu dilakukan rehabilitasi.Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Objek studi pada penelitian adalah anak-anak sungai yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Grompol Hilir dengan enam anak sungai. Pembobotan serta perhitungan penilaian kriteria menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan program komputer Criterium Decision Plus Version 3.0. Data-data primer yang digunakan pada penelitian berupa partisipasi masyarakat yang berada di tiap-tiap objek penelitian, kondisi existing anak sungai, RAB rehabilitasi serta  luas area layanan.Berdasarkan hasil analisis metode Analytical Hierarchy Process (AHP) penilaian serta tingkat kerusakan yang ada pada anak-anak sungai cukup beragam dari runtuhan dinding sungai hingga adanya sedimentasi. Hasil yang didapat dengan menggunakan program komputer Criterium Decision Plus (CDP) version 3.0 menunjukkan prioritas rehabilitasi didahulukan pada Kali Kedungjeruk dengan 17,9%. Kontribusi terbesar dari hasil penelitian ini didapat bahwa partisipasi masyarakat merupakan faktor terbesar dalam proses prioritas rehabilitasi pada anak-anak sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Grompol Hilir.
ANALISIS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN METODE MOISTURE ADEQUACY INDEX (MAI) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI TEMON KABUPATEN WONOGIRI Esthi Rahmawati RW; Raden Roro Rintis Hadiani; Solichin Solichin
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.066 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36488

Abstract

Wonogiri merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki curah hujan rendah sehingga wilayah ini berpotensi terjadi bencana kekeringan karena ketersediaan air terus menurun, salah satu daerah aliran sungai yang terdampak yaitu DAS Temon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kekeringan hidrologi dan ketersediaan air. Salah satu cara untuk mengatasi dampak bencana kekeringan yaitu dengan memperhitungkan indeks kekeringan hidrologi dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Temon. Indeks kekeringan hidrologi dihitung berdasarkan Metode Moisture Adequacy Index (MAI) yang merupakan perbandingan antara evapotranspirasi potensial dan aktual dengan klasifikasi menurut CAZRI (Central Arid Zone Research Institute), sedangkan perhitungan ketersediaan air menggunakan metode FJ Mock dengan output debit 15 harian. Dari hasil analisa perhitungan tersebut dibuat sebuah peta persebaran menggunakan Software ArcGIS selain itu dibuat grafik korelasi antara debit dan indeks. dari hasil analisis perhitungan indeks yang telah dilakukan nilai minimum indeks kekeringan yaitu 0,73 yang masuk dalam kriteria kering ringan sedangkan nilai maksimum indeks sebesar 0,97 dengan kriteria normal. Trend bencana kekeringan selanjutnya dapat diprediksi melalui grafik hubungan antara debit dan indeks dengan persamaan linier y = 0,7118x - 0,5256 dimana y adalah debit dan x adalah indeks.
ANALISIS BANJIR TAHUNAN KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN WATERSHED MODELLING SYSTEM (WMS) Bagas Hendi Pratama; Raden Roro Rintis Hadiani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1540.482 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36499

Abstract

Kota Surakarta dilewati oleh beberapa sungai. Akibatnya di Kota Surakarta sering terjadi banjir di apabila terjadi curah hujan yang tinggi. Untuk mengetahui debit banjir yang terjadi perlu dilakukan analisis secara hidrologi pada DAS. Untuk mengetahui luasan dan kedalman banjir yang terjadi perlu dilakukan analisis hidrolika pada sungai atau saluran. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui nilai Curve Number (CN) DAS Kota Surakarta, puncak debit aliran, potensi luasan, dan potensi kedalaman banjir. Pada penelitian Analisis pada DAS digunakan Watershed Modelling System (WMS) dan simulasi aliran menggunakan HEC-RAS. Debit yang dihitung merupakan debit aliran periode ulang 5, 10, 25, dan 50 tahun. Metode perhitugan debit aliran menggunakan metode SCS. Sungai yang dianalisis adalah Brojo, Gajah Putih, Grenjeng, Krembyongan, Pepe Hulu, Pepe Hilir, Premulung dan Wingko. Berdasarkan penelitian didapatakan CN DAS Kota Surakarta adalah 67,86. Debit puncak pada DAS paling besar, yaitu DAS Pepe Hulu didapatkan Q5 = 74,468 m3/s, Q10 = 91,475 m3/s Q25 = 110,393 m3/s, dan Q50 = 122,816 m3/s. Potensi luasan total banjir periode ulang 5 tahun = 539871 m2, 10 tahun = 82535 m2, 25 tahun = 1032881 m2, dan 50 tahun = 1091835 m2. Potensi Kedalaman banjir periode ulang 5 tahun = 5,09 m, 10 tahun = 5,57 m, 25 tahun = 8,02 m, dan 50 tahun = 8,23 m. Kelurahan Banyuanyar berpotensi mengalami luasan banjir paling besar dan kedalaman banjir paling tinggi.
KAJIAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI DENGAN VARIASI KOMPOSISI METAKAOLIN DAN SUPERPLASTICIZER MASTEREASE 3029 Wibowo, Wibowo; Mediyanto, Antonius; Syaufina, Tengku Reiva
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.263 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36494

Abstract

Dewasa ini, beton mutu tinggi memadat mandiri (HSSCC) semakin dibutuhkan di dunia konstruksi karena kuat tekannya yang tinggi dan kemudahan dalam pelaksanaan di lapangan dimana beton jenis ini dapat mengalir dan memadat mandiri tanpa bantuan alat penggetar. Beton diketahui memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tariknya rendah. Pada penelitian ini, metakaolin digunakan sebagai pengganti semen Portland untuk meningkatkan kuat tarik belah pada HSSCC. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penambahan metakaolin terhadap workabilitas dan kuat tarik belah HSSCC. Kadar metakaolin yang digunakan adalah 12.5%, 15%, 17.5%, 20%, dan 22.5% dari berat binder. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm, tiga buah benda uji untuk masing-masing kadar metakaolin. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan metakaolin menurunkan workabilitas beton, diketahui dari pengujian slump flow, L-box, dan V-funnel yg dilakukan pada beton segar, namun hasil uji tersebut masih memenuhi standar beton memadat mandiri yang tercantum pada EFNARC 2002. Pada kuat tarik belahnya, penambahan metakaolin meningkatkan nilai kuat tarik belah beton dan nilai maksimum dicapai pada kadar metakaolin 20%.
ANALISIS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI Warakesthi Rahayu Wicaksanti; Raden Roro Rintis Hadiani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.208 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36498

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Tirtomoyo merupakan daerah yang memiliki tanah berjenis kapur yang rentan terhadap bencana kekeringan ketika musim kemarau. Untuk mengurangi dampak kekeringan, maka perlu mengenali karakteristiknya lebih awal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekeringan hidrologi dengan menghitung indeks kekeringan dan debit bulanan yang kemudian dihubungkan untuk mendapatkan prediksi kekeringan. Indeks kekeringan digunakan untuk pemetaan kriteria kekeringan.Penelitian kekeringan ini dilakukan pada tahun 2008-2017. Indeks kekeringan dianalisis dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI). Metode SPI merupakan metode indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan tinggi hujan terhadap kondisi normalnya dalam satu periode yang panjang. Sedangkan debit bulanan dianalisis dengan Metode Global Rainfall-Runoff Model (GR2M). Nilai indeks kekeringan dan debit bulanan dihubungkan kedalam sebuah grafik. Grafik hubungan ini bertujuan untuk menghitung debit bulanan dengan berdasarkan nilai indeks yang didapatkan. Selain itu, klasifikasi dari indeks kekeringan SPI digunakan untuk pemetaan persebaran kriteria kekeringan dengan menggunakan software ArcGIS.Hasil analisis diperoleh nilai indeks kekeringan SPI terkecil yaitu -1,71 dengan kriteria sangat kering pada Agustus 2016 dan indeks terbesar yaitu 2,19 dengan kriteria amat sangat basah pada Desember 2014. Sedangkan debit bulanan GR2M terkecil diperoleh 0,002 m3/detik pada November 2008 dan debit bulanan terbesar 0,426 m3/detik pada Februari 2009. Dari grafik hubungan indeks kekeringan SPI dengan debit bulanan diperoleh grafik linier dengan persamaan  , dengan  adalah debit bulanan GR2M dan  adalah indeks kekeringan SPI. Kemudian untuk pemeteaan persebaran kriteria kekeringan diperoleh bahwa kekeringan tidak terjadi pada tahun 2008, 2009 dan 2015, namun kekeringan terparah terjadi pada Agustus 2016.
KAJIAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH ACCELERATOR MENGGUNAKAN ANALISIS MIKROSTRUKTUR Wibowo, Wibowo; Safitri, Endah; Septian, Frezha Nur
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.764 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36497

Abstract

Bangunan dengan konsep penggunaan bersama memerlukan struktur yang kuat dan tahan lama. Salah satu faktor pentingnya adalah penggunaan beton yang memiliki kekuatan dan kualitas baik. Perlu dikembangkan inovasi beton yang bukan hanya kuat dan tahan lama namun juga mudah pengerjaannya dan cepat dalam proses pengeringan dan pengerasan. Salah satu inovasinya adalah beton mutu tinggi (High Strength Concrete - HSC) menggunakan bahan tambah accelerator. Accelerator berfungsi mempercepat pengikatan dan meningkatkan kuat tekan pada umur awal. Penelitian ini mengkaji kuat desak dan modulus elastisitas beton mutu tinggi dengan bahan tambah accelerator dengan kadar 2% dari berat semen menggunakan analisis mikrostruktur pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Penelitian dilakukan mulai dari pengujian agregat, kuat desak, modulus elastisitas dan mikrostruktur. Pengujian kuat desak menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Pengujian mikrostruktur menggunakan metode Surface Area Analysis (SAA). Benda uji berbentuk silinder diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Persentase kenaikan kuat desak rata-rata beton dengan bahan tambah accelerator terhadap beton tanpa bahan tambah pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari adalah 26,08%; 21,71%; 17,49% dan 28,49%. Persentase peningkatan nilai modulus elastisitas pada umur 7, 14, 21 dan 28 adalah 8,97%; 7,63%; 6,31% dan 10,13%. Persentase penurunan nilai volume pori pada umur 7, 14, 21 dan 28 adalah 17,24%; 17,86%; 12,50% dan 22,73%.
PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN PADA HIGH VOLUME FLY ASH SELF COMPACTING CONCRETE (HVFA-SCC) BENDA UJI SILINDER D 7,5 CM X 15 CM USIA 14, 28 DAN 90 HARI Satria, Rinzano Genta; Wibowo, Wibowo; Safitri, Endah
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.537 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36492

Abstract

Perkembangan zaman dan teknologi mempengaruhi perkembangan teknologi beton menjadi lebih pesat seperti membuat beton berkemampuan memadat mandiri. Penambahan fly ash dalam jumlah besar (high volume fly ash) dan penambahan bahan superplasticizer BASF-8851 mampu membuat beton lebih padat, memiliki nilai kuat tekan yang tinggi dan memiliki kemampuan kerja yang baik. Pengujian kali ini menggunakan variasi kadar fly ash sebesar 0%, 55%, 60%, 65% dan 70% dari berat semen. Jenis pengujian dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengujian beton segar dan beton kering. Pengujian beton segar memiliki tiga jenis pengujian, antara lain flow table test, l-box test dan v-funnel test. Pengujian beton kering dilakukan dengan melakukan uji kuat tekan melalui alat Universal Testing Machine (UTM). Benda uji dibuat dalam bentuk silinder berukuran diameter 7,5 cm dengan tinggi 15 cm. Berdasarkan hasil penilitian didapat bahwa hanya kadar fly ash 70% yang memenuhi seluruh persyaratan pengujian beton SCC. Berikutnya terdapat nilai kuat tekan beton optimum terhadap variasi kadar fly ash terdapat pada umur 90 hari pada kadar fly ash 65,08%. Selanjutnya telah didapat suatu kadar fly ash yang memenuhi parameter beton mutu tinggi dan beton memadat mandiri (SCC) pada umur uji 14 hari, 28 hari dan 90 hari yaitu pada kadar fly ash 70%.
KORELASI INDEKS KOMPRESI (Cc) DENGAN PARAMETER SPECIFIC GRAVITY (Gs) DAN INDEKS PLASTISITAS (IP) Chris Andre Immanuel Berutu; Niken Silmi Surjandari; Noegroho Djarwanti
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36491

Abstract

Korelasi Indeks Kompresi (Cc) Dengan Parameter Specific Gravity (Gs) Dan Indeks Plastisitas (Ip). Skripsi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Indeks kompresi (Cc) adalah salah satu parameter yang berpengaruh pada proses konsolidasi, terutama pada lapisan tanah lunak. Untuk mendapatkan parameter indeks kompresi (Cc) dilakukan pengujian laboratorium dengan alat uji oedometer. Pengujian ini memerlukan pengawasan dan ketelitian yang ekstra, maka sering menggunakan parameter tanah lainnya yang lebih mudah ditentukan untuk mencari indeks kompresi. Salah satunya menggunakan rumus empiris yang yang telah dibuat oleh para peneliti terdahulu seperti Naccl et al. (1975) untuk lempung yang dibentuk kembali (remolded clays) dan Rendo-Herrero (1883) untuk tanah lempung alami (natural clays). Penelitian ini bertujuan untuk mencari persamaan indeks kompresi (Cc) dengan parameter spesific gravity (Gs) dan indeks plastisitas (IP) dengan menggunakan tanah yang ada di beberapa wilayah di Pulau Jawa. Hasil dari data yang dianalisis dengan metode statistika menghasilkan persamaan indeks kompresi di Jawa Timur sebesar Cc = 0,0076(IP)+ 0,0435 dan Cc = 6,12E-05 (Gs)8,3561. Korelasi terbaik didapatkan dari dari persamaan Cc = 0,0047(IP)+ 0,122 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,6521 or 65,21%. Hasil komparasi menunjukkan bahwa persamaan indeks kompresi, Cc = 0,0076(IP)+ 0,0435 dan Cc = 6,12E-05 (Gs)8,3561 menghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan indeks kompresi (Cc) hasil penelitian sebelumnya.
ANALISIS BANJIR DAN PEMETAAN KAWASAN TERDAMPAK BANJIR DI KELURAHAN LAWEYAN, KOTA SURAKARTA Edo Suryo Utomo; Raden Roro Rintis Hadiani; Endah Sitaresmi Suryandari
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36489

Abstract

Kelurahan Laweyan merupakan  salah satu kelurahan di Kota Surakarta yang sering tergenang banjir. Kelurahan Laweyan dilewati oleh Sungai Premulung dan terdapat pertemuan  Sungai Premulung dan Sungai Brojo.  Salah satu bentuk dari penanganan banjir yaitu dengan memetakan kawasan terdampak banjir. Analisis kawasan terdampak banjir dilakukan berdasarkan data hujan yang terjadi, data sungai dan peta kontur Kelurahan Laweyan. Debit rencana dihitung dengan metode Hidrograf Satuan Sintetis  Soil Conservation Service. Analisis banjir dan pemetaan dilakukan dengan bantuan software HEC-RAS. Dengan simulasi aliran unsteady flow, dengan debit periode ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan hujan dua harian maksimum.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis banjir dengan debit periode ulang 5 dan 10 tahun tidak terjadi banjir. Luasan wilayah tergenang banjir dengan debit periode ulang 25 tahun seluas 14.081,59 m2 dengan durasi genangan 30 menit dan persentase wilayah tergenang sebesar 6,08%. Luasan wilayah terganang banjir dengan debit periode ulang 50 tahun seluas 37.518,82 m2 dengan durasi genangan 1,5 jam dan persentase wilayah tergenang sebesar 16,20%.  Luasan wilayah terganang banjir dengan debit dua harian maksimum seluas 79.824,68 m2 dengan durasi genangan 2 jam dan persentase wilayah tergenang sebesar 34,46%.
ANALISIS VARIABEL PEMILIHAN JALAN TOL SEGMEN BAWEN-SALATIGA Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah; Revina Anggraeni Primasari
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36500

Abstract

Jalan tol Semarang-Solo merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang mempunyai peran penting dalam menjalankan roda perekonomian. Berdasarkan PT Trans Marga Jateng selaku perusahaan pengelola proyek Tol Semarang-Solo membagi ruas tol menjadi 5 seksi, salah satunya yaitu ruas Bawen-Salatiga yang terletak pada Seksi 3. Panjang tol segmen Bawen-Salatiga lebih besar daripada jalan non tol, akan tetapi kemungkinan memilih jalan tol tetap ada karena kecepatan di jalan tol lebih besar dibandingkan jalan non tol, walaupun selisih waktu tempuh paling banyak sebesar 10 menit. Maka perlu diteliti variabel apakah yang mempengaruhi pengguna memilih Jalan Tol Bawen-Salatiga. Data primer didapat dari hasil kuisioner stated preference yang diajukan kepada pengguna kendaraan golongan I dan sudah pernah melewati segmen Jalan Tol Bawen-Salatiga. Hasil tersebut dianalisis nilai utilitasnya dengan persamaan regresi logistik biner, kemudian dilakukan uji statistik (uji R2, uji chi-square, uji overall percentage) untuk mengetahui variabel terikat yang diteliti signifikan terhadap variabel bebas atau tidak. Variabel yang diteliti yaitu biaya transportasi dan waktu tempuh. Dilihat dari segi biaya dan waktu, hal tersebut tidak menguntungkan pengguna, tetapi terdapat beberapa responden yang mempertimbangkan variabel lain sehingga tetap memilih jalan tol. Variabel yang mungkin membuat pengguna memilih jalan tol Bawen-Salatiga yaitu variabel berdasarkan kondisi lalu lintas, safety, lanscape dan geometri jalan tol.

Page 1 of 2 | Total Record : 12